Anda di halaman 1dari 1

Prinsip fundamental yang harus diperhatikan produksi adalah prinsip kesejahteraan

ekonomi. Bahkan dalam sisitem ekonimi kapitalis terdapat seruan untuk memproduksi
barang dan jasa yang didasarkan pada asas kesejahteraan ekonomi. Dalam Islam
kesejahteraan ekonomi terletak pada kenyataan bahwa hal itu tidak dapat mengabaikan
pertimbangan kesejahteraan umum lebih luas yang menyangkut persoalan moral,
pendidikan, agama dan banyak hal lainnya. Dalam ilmu ekonomi modern, kesejahteraan
ekonomi diukur dengan uang sebagaimana Profesor Pigou Kesejahteraan ekonomi kira-
kira dapat didefinisikan sebagai bagian kesejahteraan yang dapat dikaitkan dengan alat
pengukuran uang. Karena kesejahteraan Ekonomi modern bersifat materialisme.

Dalam sistem produksi Islam, kesejahteraan ekonomi digunakan dengan cara yang lebih
luas. Kesejahteraan Ekonomi dalam Islam terdiri dari bertambahnya pendapatan yang
diakibatkan oleh meningkatnya produksi dari hanya barang-barang berfaedah melalui
pemanfatan sumberdaya secara maksimum baik manusia maupun benda. Dengan
demikian perbaikan produksi ekonomi dalam islam tidak hanya meningkatnya
pendapatan yang daopat diukur dari segi uang, tetapi perbaikan dalam memaksimalkan
terpenuhinya kebutuhan dengan usaha minimal tetapi tetap mempertahankan tuntutan
dalam perintah Islam mengenai konsumsi.
Lebih spesifiknya sistem produksi dalam Islam baik dalam Negara Islam harus
dikendalikan oleh criteria obyektif maupun subyektif, criteria obyektif akan tercermin
dalam bentuk kesejahteraan yang dapat diukur dari segi uang dan kriteria subjektif dalam
bentuk kesejahteraan yamg dapat diukur dari segi etika ekonomi yang didasarkan atas
perintah-perintah Allah dalam kitab suci Al Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai