Anda di halaman 1dari 11

Mendahulukan pemecahan

persoalan
Menggiatkan musyawarah
Mencari lawan yang seimbang
Meminta bantuan pihak ketiga baik
dengan mediasi atau arbitrasi
Mengutamakan kepentingan yang
lebih tinggi di atas kepentingan
pihak yang berkonflik
Peningkatan interaksi dan
komunikasi
Latihan kepekaan (sensitivity
training)
Koordinasi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………………………

B. Batasan Masalah……………………………………………………………………………………………………………………..

C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………………………………………….

D. Sistimatika Penulisan………………………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Risk……………………………………………………………………………………………………………………….

B. Beberapa sikap Guru Menghadapi Risk………………………………………………………………………………….

C. Cara Cara Menghadapi Risk……………………………………………………………………………………………………

BAB III KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………

B. SARAN …………………………………………………………………………………………………………………………………..

PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………
CARA PRAKTIS MEMAHAMI MANAJEMEN RISIKO ( RISK ) DI SEKOLAH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti eleksi Kepala Sekolah SMP di Kabupaten

Lumajang Jawa Timur

SUJANAR, S,Pd.

NIP. 19650807 198803 1 014

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS PENDIDIKAN

Jln. Raya Buwek Telp. 0334 8877100


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disuatu lembaga ataupun intitusi selalu akan muncul persoalan –persoalan baik keuangan

personalia,SDM,kesejahteraan , mengajar,ataupun sebatas persoalan-persoalan kecil yang

menyankut kompetensi pribadi.Di sisi lain ada kecenderungan manusia untuk selalu menang

sendiri.Di lemnbaga pendidikan pun tidak kalah dahsyatnya yaitu selalu muncul phenomena

adanya kecenderungan manusia berfikir untuk mengubah orang lain,sedikit sekali orang yang

berfikir untuk mengubah dirinya sendiri.

Selanjtnya semakin berkembangnya dunia ilmu serta media komunikasi juga berdampak

besar terhadap karakter,perilaku manusia dalam bertindak maupun bertingkah laku .Pola –pola

itu akan berpengarug pula terhadap pola organisasi di lembaga pendidikan.Di sisi akhir akan

berpengaruh terhadap pengambilan-pengambilan keputusan yang akan diambil oleh seorang

kepala sekolah .

Mencermati secara dalam pola –pola perilaku manusia dalam organisasi sekolah ,kita

selalu dihadapkan pada 3 kondisi ; yaitu: 1. Ada kalanya guru berfungsi sebgai agen perubah, 2.

Ada yang bertindak sebagai pengikut perubahan, 3. Ada kalanya sebagai korban perubahn.Atas

dasar persolan inilah kami mengambil judul makalah “Cara-Cara praktis Memahami manajemen

Risiko ( RISK ) Di Sekolah


B. Batasan Masalah

Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis

membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:

1. Apakah Manajemen Risk itu?

2. Bagaimana Sikap Manusia menghadapi perubahan?

3. Bagaimana cara-cara menghadapi Risk /Risiko?

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai an

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

1. Penulis ingin mengetahui arti dari Risiko ( Risk )

2. Penulis ingin mengetahui sikap-sikap guru di sekolah menghadapi perubahan yang terjadi dan

bagaimana mengarahkan guru kearah perubahan.

3. Pada hakikatnya, Risiko selslu terjadi di lembaga apapun ,termasuk pendidikan.penulis ingin

member sumbangan pemikiran bagaimana cara-cara menghadapi risiko yang terjadi di

sekolah

D. Sistematika Penulisan

Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan study kepustakaan, yaitu

penulis mencari buku-buku yang berhubungan dengan manajemen Risk dan Manajen Sekolah.
BAB II

PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO (RISK )

A. Pengertian RISK

Risk adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang berdampak negative terhadap

pencapaian tujuan . Disini Risk atau Risiko memiliki 4 komponen yaitu :

a. Kemungkinan yaitu frekuensi terjadinya sesuatu

b. Peristiwa yaitu :segala jenis kejadian resiko di sekolah ( risk event )

c. Dampak Negatif yaitu :Konsekuensi signifikansi severity

d. Tujuan yaitu : sasaran kuantitatif sekolah.

ad. a. Kemungkinan yaitu frekuensi terjadinya sesuatu

Resiko di sekolah datangnya selalu tak terduga , hal ini sejalan dengan frekuensi

ataubanyaknya jenis keputusan atau kegiatan yang kita laksanakan.resiko di sekolah bias terjadi

di 8 standar yang ada di sekolah yaitu :

1. Standar Isi

2. Standar Proses

3. Standar lulusan

4. Satan pedidik dan tenaga kependidikan

5. Standar Sarpras

6. Standar Pembiayaan

7. Standar Pengelolaan

8. Standar evaluasi
Contoh : Dampak pada penerapan Standar Isi

Dengan berlakunya KTSP sejak 2006 dampaknya adalah semua sekolah harus

menyusun KTSP yang melibatkan Kepala sekolah, guru, Komite serta praktisi

pendidikan.Terhadap guru dampaknya adalah harus menguasai 4 hal yaitu :

1. Perencanaan ( Silabus, RPP,metode, strategi dan alat evaluasi )

2. Pengelolaan Kelas ( Persiapan kelas, absen kelas,kebersihan kelas, pajangan kelas )

3. Pelaksanaan pembelajaran ( pendahuluan, Inti dan penutup Pelajaran

4. Evaluasi ( menyusun Kisi-kisi, soal, Mengevaluasi )

Singkat saja bahwa guru disini merasa terbebani dengan tugas-tugas yang banyak

sekali.lalu timbul permasalahan Bagaimana menghadapi masalah ini ?

ad.b. Peristiwa yaitu :segala jenis kejadian resiko di sekolah ( risk event )

Peristiwa atau Resiko ( Risk event ) di sekolah seing muncul sejalan dengan kegiatan

atau keputusan yang kita jalankan. Sebagai Contoh : Standart Lulusan . Dengan diberlakukanya

criteria Lulus 5.50 dampaknya adalah guru mata pelajaran UNAS mendapat beban amat berat

untuk mencapai angka standar itu. Sehingga Top manajer harus bisa mengelola risiko yang ada

menjadi peluang.
Ad.c.Dampak Negatif yaitu :Konsekuensi signifikansi severity

Terkadang risiko berdampak buruk terhadap sekolah misalnya:terjadinya siswa tidak

glulus . Ataupun terjadinya siswa tidak bias naik kelas. Ini akan berpengaruh besar

terhadap kinerja kepala sekolah .Ini akan terkait langsung dengan tujuan institusi atau

lembaga Misalnya : Ingin meraih sekolah Standar Nasional ( SSN ) ,sehingga sekolah

bias tergnjal akibt kejadian ini. Bagaimana Solusinya ? kita kaji pada paran berikutnya.

Ad.d.Tujuan yaitu : sasaran kuantitatif sekolah

Sekolah atau lembaga pendidikan selallu memiliki norm atau aturan dasar yang di

rangkunm pada Visi, Misi dan tujuan sekolah.Tujuan ini memiliki sasaran yang jelas yang

dijabarkan dalam program-program di sekolah melalui program: renstra, renop.berikut sasaran-

sasaran institusional.yang ditegaskan dalam tonggak-tonggak rencana sekolah.Untuk bias meraih

tujuan tersebut top manajer harus bias meminimalisir risiko-risiko yang terjadi mulai dari standar

1 sampai standar 8 menjadi peluang yang bias di wujudkan dalam tujuan akhir. Misalnya Out put

atau lulusan sekolah.

n
B. Beberapa Sikap Guru Menghadapi Risk Di sekolahan

Dalam pengertian ini,sikap guru secara umum di sekolah menghadapi risk ada 3

halyaitu :

1. Sebagai agen perubahan (The Aagent Of Change )

2. Pengikut perubahan ( The Follower )

3. Korban Perubahan (The Vicktims Of Change )

C. Cara –Cara Menghadapi Risiko di Sekolah

Risiko atau risk bias memiliki dmpak :

1. Sebagai Bahaya ( Harus dihindari )

2. Resiko sebagai konsekuensi ( Dibiarkan )

3. Resiko sebagai Probabilitas atau peluang ( dikelola )

Cara –cara menghadapi Risk / Resiko:

a. Meminimalkan terjadinya resiko

b. Meminimalkan dampak risiko

c. Memperbesar peluang keberhasilan pencapaian tujuan


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga

merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia

Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan

kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari

setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan

berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga

kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

B. Saran-Saran

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah

negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila

dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

1. Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menngah

Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

2. Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan

Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.


3. NN. Tanpa Tahun. Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila. Sekretariat Negara

Republik Indonesia Tap MPR No. II/MPR/1987.

Anda mungkin juga menyukai