Ambeien memaksa Mulyono membatasi hobi merawat tanaman hias. Ia pulih setelah 6 bulan
mengkonsumsi pegagan.
Rutinitas harian Mulyono dimulai dengan buang air besar. Namun, sebulan terakhir ia merasa
ada yang tidak beres dengan "urusan belakang" itu. Saat membersihkan, terasa ada benjolan di dekat
anus. Mulyono abai sampai suatu pagi ia buang air besar disertai darah. Saat Mulyono berdiri,
ternyata benjolan itu membesar sehingga membuatnya kesulitan melangkah. Rasa nyeri mendera
Mulyono saat ia bergerak. "Berdiri tidak enak, duduk pun sulit," kata ayah 1 anak itu.
menderita ambeien. Dokter memberi salep untuk dioleskan setiap pagi dan sore. Awalnya krim dalam
salep itu tampak menjanjikan lantaran hari berikutnya darah berhenti mengucur. Saat dioleskan, salep
itu memberikan sensasi dingin sehingga mengurangi nyeri. Sayang, khasiat salep itu hanya sampai di
sana. Benjolan ambeien tak kunjung mengecil meski pria kelahiran 34 tahun lalu itu rutin
Setelah 2—3 minggu digunakan, salep itu akhirnya habis. Mulyono kembali menemui dokter,
tapi dokter tetap menganjurkannya menggunakan salep yang sama. Tidak punya pilihan lain, Mulyono
pun kembali menggunakannya. Sebulan berselang, salep kedua sudah habis padahal ambeien yang
diderita memburuk. Sehabis buang air besar, tonjolan di anusnya mesti didorong agar masuk kembali.
"Satu-satunya jalan hanya operasi," kata Mulyono menirukan ucapan dokter yang memeriksanya.
Beragam pemicu
Saran dokter yang terakhir itu tidak serta-merta diikuti Mulyono. Selain mahal, ia khawatir
bakal didera rasa sakit luarbiasa pascaoperasi. Pemberian salep pun dihentikan lantaran ia merasa
salep itu tidak menyembuhkan. "Percuma beli mahal-mahal kalau hasilnya tidak ada," kata Mulyono.
Maklum, ia sudah menghabiskan hampir setengah juta rupiah tanpa tanda-tanda kesembuhan bakal
Ambeien alias wasir—kalangan medis menyebutnya haemorrhoid, dari kata haemo yang
berarti darah dan rhema yang berarti aliran—terjadi saat pembuluh balik di sekitar otot anus melebar
dan membesar. Pemicu terjadinya pelebaran itu beragam, mulai dari gangguan aliran darah, aktivitas
fisik rendah, perubahan hormonal pada perempuan hamil, konsumsi makanan rendah serat, sampai
faktor genetis. "Infeksi bakteri sekunder pada luka di bagian yang membengkak menyebabkan gatal,"
kata dr Rizaldy Pinzon MKes SpS, dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.
Menurut tempat terjadinya, ada ambeien dalam dan luar. Ambeien dalam terjadi saat
pembuluh darah balik di dinding rektum membengkak sehingga saat dilewati feses terasa mengganjal.
Saat bergesekan dengan feses, bagian yang membengkak itu bisa terluka sehingga saat buang air
besar kadang disertai darah. Berdasarkan keparahannya, ambeien dalam terbagi 4. Tingkat 1, paling
ringan, hanya terjadi buang air besar bercampur darah tanpa adanya tonjolan keluar anus.
Sedangkan pada ambeien tingkat 4, muncul tonjolan permanen. "Itu hanya bisa dipulihkan dengan
Sebagian besar penderita ambeien sembuh hanya dengan mengatur pola konsumsi, tanpa
pengobatan medis. "Hindari makanan pedas, terlalu berlemak, atau banyak mengandung minyak,"
kata Lina Mardiana, konsultan kesehatan dan herbalis di Yogyakarta. Pasalnya, makanan-makanan
itu merangsang peregangan berulang otot rektum sehingga memperburuk pembuluh darah yang
membengkak. Akibatnya, muncul rasa nyeri lantaran daerah rektum dipenuhi jaringan sel saraf.
Teh
Dari penelusuran literatur di perpustakaan daerah Provinsi DIY, ia tertarik kepada pegagan
Centella asiatica dan ingin mencoba khasiatnya. Bak gayung bersambut, Mulyono mendengar kabar
kalau di dekat tempat tinggalnya ada peracik herbal yang mengolah pegagan menjadi teh. Berbekal
Hari berikutnya Mulyono mulai mengkonsumsi teh pegagan pada pagi dan sore, masing-
masing sejumput dilarutkan dalam air panas. Terkadang ia menambahkan gula. Sebulan sejak mulai
mengkonsumsi, tonjolan di anus melunak. Namun, selang beberapa hari mengeras kembali. Itu terus
berulang sampai 4 bulan setelah konsumsi sehingga Mulyono mulai ragu akan khasiatnya. Ia pun tak
lagi teratur meminumnya. "Sehari minum, sehari kemudian tidak. Kadang-kadang 2 hari tidak saya
Kondisi itu berlangsung hampir sebulan sampai suatu hari Mulyono merasakan tonjolan di
anus masuk kembali sesaat setelah ia berdiri usai buang air besar. Ia juga sudah lama tidak
merasakan nyeri, tapi tidak ingat kapan terakhir merasakannya. "Saya sampai tidak sadar kalau
sembuh," katanya. Kesembuhan itu datang setelah Mulyono mengkonsumsi teh pegagan selama 5
bulan. Kini ia tetap mengkonsumsi teh pegagan untuk mencegah penyakitnya kambuh. Selain itu ia
menghindari makanan pedas dan mengurangi mengangkat beban berat untuk mencegah kontraksi
zat antiinflamasi yang mencegah terjadinya peradangan. Maklum, "Luka akibat ambeien terjadi di
tempat yang selalu tertutup sehingga sembuhnya lama," kata Lina. Luka mengakibatkan jaringan
terbuka sehingga menjadi pintu gerbang masuknya bakteri patogen. Sistem imun merespon serangan
itu dengan menyempitkan pembuluh sehingga aliran darah melambat. Itulah yang disebut inflamasi
alias peradangan.
Kandungan zat antimikrobial pegagan juga membantu penyembuhan ambeien. Pada 2009,
Obayed Ullah dari Departemen Farmasi Southeast University, Bangladesh melakukan riset daya
antimikrobial pegagan. Obayed merendam 500 g serbuk kering daun pegagan dalam pelarut metanol
selama 15 hari lantas menyaring, memadatkan, dan melarutkannya dalam berbagai pelarut.
Hasilnya, ekstrak pegagan menghentikan pertumbuhan 13 jenis bakteri dan 3 jenis cendawan
yang bersifat patogen dalam tubuh manusia. Bakteri itu di antaranya Bacillus subtilis penyebab
disentri akut dan Staphylococcus aureus penyebab penyakit kulit. Sedangkan cendawan patogen
yang dilumpuhkan pegagan di antaranya Candida albicans penyebab penyakit kulit sampai
peradangan organ vital dan Aspergillus niger penyebab penyakit aspergilosis yang menyerang paru-
paru. (Argohartono Arie Raharjo)
foto:
1. pegagan
2. teh
3. mulyono
4. ilustrasi
Sinopsis
Edisi : Mei 2010
Rubrik : obat tradisional
halaman :2
naskah/poto : edisi Mei 2010/jangtung
Hanya tinggal beberapa langkah Djahoeri masuk ke rumahnya ketika ia ambruk tak sadarkan
diri. Malam itu keluarga bergegas membawa pria 71 tahun itu ke instalasi gawat darurat (IGD) sebuah
rumahsakit di Surakarta. Hasil diagnosis dokter menyebutkan 85% arteri kanan jantung tersumbat
plak. Akibatnya jantung hanya mendapat kurang dari seperlima pasokan oksigen normal. Untuk
mengatasi itu dokter memberikan suntikan vasodilator. Itu untuk memperlebar pembuluh darah.
Dokter lazimnya menunggu 8 jam hingga vasodilator itu bekerja. Dua jam pascapenyuntikan,
ia tersadar.Setelah 6 hari di ruang IGD, Djahoeri membaik. Ia lantas dipindahkan ke instalasi rawat
inap selama 5 hari sebelum akhirnya pulang. Penyakit jantung koroner seperti diidap Djahoeri itu
merupakan pembunuh nomor 1 dunia. Pasalnya, “Tiga dari 10 orang yang terserang menemui ajal,”
kata dr Nyoman Kertia SpPD KR, kepala subbagian reumatologi Fakultas Kedokteran Universitas
Menurut Dr dr Budhi Setianto SpJP (K) dari rumahsakit jantung Harapan Kita, Jakarta, gejala
penyakit jantung koroner sering dimulai pada usia 10—20 tahun. “Timbunan lemak mulai terbentuk di
dinding dalam arteri koroner,” kata Budhi. Timbunan lemak itu bakal bertambah seiring bertambahnya
waktu. Akibatnya aliran darah dalam arteri koroner alias arteri jantung—dijuluki demikian lantaran
Munculnya timbunan lemak lantaran pola hidup tidak sehat. “Pemicu utamanya konsumsi
lemak jenuh dan aktivitas fisik rendah,” kata Nyoman. Data organisasi kesehatan dunia WHO
menyebutkan, 17-juta nyawa di dunia melayang akibat penyakit jantung pada 2009. Di Indonesia,
serangan jantung mengakibatkan 220.000 orang meninggal dan mengurangi harapan hidup sebanyak
14 tahun. Dari korban meninggal, dua pertiga di antaranya adalah perokok atau orang yang terpapar
asap rokok.
Djahoeri mengkonsumsi kapsul berisi 500 mg serbuk ling zhi 3 kali sehari—pagi sebelum
sarapan, siang sebelum makan siang, dan malam setelah makan malam. Setelah 2 hari
mengkonsumsi, dadanya terasa ringan. Sehari kemudian, Djahoeri kembali ke rumahsakit tempat ia
dirawat untuk memeriksakan kondisi. Dokter terkejut dengan denyut nadi Djahoeri yang begitu teratur
seolah jantung tidak bermasalah. Djahoeri meneruskan konsumsi 3 kapsul ling zhi sehari hingga
sebulan setelah ia pulang dari rumahsakit. Merasakan kondisi membaik, dosis konsumsi ia kurangi
Menurut dr Sri Budiwati, dokter sekaligus herbalis di Surabaya yang meresepkan ling zhi,
jamur kayu itu kaya adenosin yang bertindak sebagai zat antiplatelet alias antipembekuan darah.
Adenosin mengaktifkan zat fosfolipase yang menghambat trombosit berubah menjadi trombokinase.
Terbentuknya trombokinase membuat darah membeku sehingga berhenti mengalir. “Kalau itu terjadi
Pernyataan Sri diperkuat riset yang dilakukan Prof Wachtel Galor PhD dan koleganya di
Universitas Politeknik Hongkong. Riset itu menunjukkan, konsumsi 1,1 g ling zhi per hari selama 10
hari meningkatkan kapasitas antioksidan dalam urine sebanyak 30% serta mengurangi plasma lipid
dan kadar asam urat dalam darah—penyebab munculnya timbunan lemak—sebanyak 10%. (A. Arie
Raharjo)
Narasumber: