Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penyebarab Islam di Samudra Pasai, Aceh terjadi pada pertengahan abad ke-13 M sehingga
perkembangan masyarakt muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu BAtutah menceritakan
bahwa Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi oleh ulama’ dan
mubaligh Islam. Raja-raja Aceh mengangkat para ulama’ menjadi penasihat dan pejabat di
bidang keagamaan sebagaimana berikut ini.
1. Sultan Iskandar Muda (1607-1636) mengangkat Syekh Syamsuddin As Sumaterani
sebagai mufti (Qadi Malikul Adil)
2. Sultan Iskandar Sani (1636-1641) mengangkat Syekh Nuruddin Ar Raniri Menjadi Mufti
Kerajaan
3. Sultanah Syaifatuladdin Syekh mengangkat Syekh Abdurrauf Singkel menjadi penasehat
di bidang agama.
Sementara itu di Jawa, proses penyebaran Islam sudah berkangsung sejak adab ke-11 M
dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik tahun 475 H / 1082 M.
di Jawa, kerajaan Islam Demak dengan Raja pertamanya, RAden Fatah mengangkat
penasihat dari kalangan para wali, terutama Sunan Kalijaga dan Sunan Ampel, bahkan Sunan
Gunung Jati selain berperansebagai guru agama dan mubaligh, juga berperan sebagai kepala
pemerintahan. Pertumbuhan masyarakat Islam di sekitar Majapahit, terutama di beberapa
kota pelabuhan di JAwa erta kaitannya dengan berkembangnya pelayaran dan perdagangan
yang dilakukan kaum Muslim yang telah mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di
Samudra Pasai, Malaka dan Aceh.
Kalimantan Timurpertama kali diislamkan oleh Datu Ri Bandang dan Tunggang Parangan.
Kedua mubaligh itu dating ke Kutai setelah orang-orang Makasar masuk Islam dan
diperkirakan terjadi sekitar Tahun 1575 M. Sulawesi, terutama bagian selatan sejak abag ke-
15 M sudah didatangi oleh pedagang-pedagang Muslim dari Malaka, Jawa dan Sumatera.
Pada abad ke-16 di daerah Gowa telah terdapat masyarakat Muslim. Raja-raja Gowa dan
Tollo masuk Islam secara resmi pada tanggal 22 September 1605 M diproklamirkan dengan
cara damai oleh Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaeman.