Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik
Fiber optik dapat mentrasferkan informasi (sinyal) sepanjang core yang secara continu
dipantulkan oleh cladding, karena cladding tidak menyerap cahaya sehingga cahaya
dapat bergerak dalam jarak yang cukup jauh. Jadi, informasi yang akan dikirim
diconvert ke bentuk cahaya lalu ditransmisikan melewati core dari fiber optik.
Pembuatan bentuk awal gelas silinder diperlukan proses yang disebut modified
chemical vapor deposition (MCVD). pada MVCD oksigen ditiupkan melalui larutan
silicon choliride (SiCl4), germanium Chloride (GeCl4) dan zat kimia lainnya.
Campuran tersebut mengatur karakteristik dari fiber optik (index bias, titik lebur,
koefisien ekspansi). Uap gas kemudian dilakukan untuk bagian dalam silika sintetis
atau tabung kuarsa (cladding) dalam bubut
khusus.Panas ekstrim dari obor menyebabkan dua
hal terjadi:
Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk silicon dioxide (SiO2)
dan germainum dioxide (GeO2). Silikon dioxdide dan germanium dioxide
dimasukkan ke dalam tabung dan bergabung membentuk kaca.
Kemurnian kaca dijaga dengan menggunakan plastik tahan korosi dalam sistem
penyaluran gas (blok katup, pipa, segel) dan dengan tepat mengendalikan aliran dan
komposisi campuran. Proses pembuatan preform kosong sangat otomatis dan
membutuhkan waktu beberapa jam. Setelah kosong preform mendingin, itu diuji
untuk pengendalian kualitas ( indeks bias ).
Proses berikutnya adalah penggambaran serat optik :
Tabung tadi akan diturunkan ke dalam sebuah tungku grafik (3452 sampai 3992
fahrenheit), ketika ujungnya meleleh maka akan jatuh ke bawah karena gravitasi,
kemudian tetesan itu akan mendingin dan membentuk
benang. Setelah itu fiber optik siap diuji kualitas nya
melalui mekanisme tertentu.