Anda di halaman 1dari 19

BAGAIMANA BISA

IKHLAS DI
SETIAP AMAL ?
1. Berdo’a kepada Allah

Hidayah berada di tangan Allah dan hati para hamba


berada di antara dua jari Allah, Dia membolak-
balikkannya sesuai kehendak-Nya. Oleh karena itu,
mohonlah perlindungan kepada-Nya, Zat yang
ditangan-Nya-lah hidayah berada, tampakkanlah
hajat dan kefakiranmu kepada-Nya. Mintalah selalu
kepada-Nya agar Dia memberikan keikhlasan
kepadamu.
Do’a yang sering dipanjatkan Umar ibnul
Khaththab radhiallahu ‘anhu adalah :

‫ واجعهل لوهجك خالصا‬,‫اللهم اجعل معيل لكها صاحلا‬


‫وال جتعل ألحد فيه شيئا‬
“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang
shalih, Ikhlas karena mengharap Wajah-Mu, dan
janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk
siapapun (selainMu).”
2. Menyembunyikan Amal

Amal yang tersembunyi -dengan syarat memang


amal tersebut patut disembunyikan-, lebih layak
diterima di sisi-Nya dan hal tersebut merupakan
indikasi kuat bahwa amal tersebut dikerjakan
dengan ikhlas.
Seorang mukhlis yang jujur senang
menyembunyi-kan berbagai kebaikannya
sebagaimana dia suka apabila keburukannya tidak
terkuak.
........ ُ‫س ْب َعةٌ يُ ِظلُّ ُه ُم هَّللا ُ فِى ِظلِّ ِه يَ ْو َم الَ ِظ َّل إِالَّ ِظلُّه‬
َ
ُ ِ‫ش َمالُهُ َما تُ ْنف‬
‫ق‬ ِ ‫ق أَ ْخفَى َحتَّى الَ تَ ْعلَ َم‬ َ ‫ص َّد‬ َ َ‫َو َر ُج ٌل ت‬
ُ‫ضتْ َع ْينَاه‬َ ‫ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هَّللا َ َخالِيًا فَفَا‬، ُ‫يَ ِمينُه‬
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah ta’ala
dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada
naungan selain naungan-Nya. ............ seorang pria
yang bersedekah kemudian dia
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
tahu apa yang telah disedekahkan oleh tangan
kanannya; seorang pria yang mengingat Allah
dalam keadaan sunyi dan air matanya berlinang.”
(Muttafaqun ‘alaihi).
3. Melihat Amal Orang Shalih
yang Berada di Atasmu
 Janganlah anda memperhatikan amalan orang yang
sezaman denganmu, yaitu orang berada di bawahmu
dalam hal berbuat kebaikan. Perhatikan dan
jadikanlah para Nabi dan orang shalih terdahulu
sebagai panutan anda.
 Bacalah biografi para ulama, ahli ibadah, dan
zuhhad (orang yang zuhud), karena hal itu lebih
mampu untuk menambah keimanan di dalam hati.
‫سأَلُ ُك ْم َعلَ ْي ِه أَ ْج ًرا‬ َ ‫أُولَئِ َك الَّ ِذ‬
ْ َ‫ين َه َدى هَّللا ُ فَبِ ُه َدا ُه ُم ا ْقتَ ِد ِه قُ ْل ال أ‬
)٩٠( ‫ين‬ َ ‫إِنْ ُه َو إِال ِذ ْك َرى لِ ْل َعالَ ِم‬

“Mereka Itulah orang-orang yang telah diberi


petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk
mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta
upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-
Quran). Al-Quran itu tidak lain hanyalah
peringatan untuk seluruh umat.”
(Al An’am: 90).
4. Menganggap Remeh Amal
Setiap orang yang ujub (bangga diri)
akan amal yang telah dikerjakannya,
maka keikhlasan sangat sedikit
menyertai amalannya, atau bahkan tidak
ada sama sekali keikhlasan dalam
amalnya, dan bisa jadi amal shalih yang
telah dikerjakan tidak ada nilai sama
sekali.
Sa’id bin Jubair mengatakan,
“Seorang bisa masuk surga berkat dosanya  dan seorang
bisa masuk neraka berkat kebaikannya.
Maka ada yang bertanya,
“Bagaimana hal itu bisa terjadi?”
Sa’id menjawab,
“Pria tadi mengerjakan kemaksiatan namun dirinya
senantiasa takut akan siksa Allah atas dosa yang telah
dikerjakannya, sehingga tatkala bertemu Allah, Dia
mengampuninya dikarenakan rasa takutnya kepada
Allah. Pria yang lain mengerjakan suatu kebaikan,
namun dia senantiasa ujub (bangga) dengan amalnya
tersebut, sehingga tatkala bertemu Allah, dia pun
dimasukkan ke dalam neraka Allah.”
5. Khawatir Amal Tidak Diterima
 Anggaplah remeh setiap amal shalih yang telah anda
perbuat. Apabila anda telah mengerjakannya,
tanamkanlah rasa takut, khawatir jika amal tersebut
tidak diterima.
 Diantara bentuk keterpeliharaan amal shalih adalah
amal tersebut tidak disertai dengan rasa ujub dan
bangga dengan amal tersebut, namun justru amal
shalih terpelihara dengan adanya rasa takut dalam diri
seorang bahwa amal yang telah dikerjakannya tidak
serta merta diterima oleh-Nya.
َ ‫ضتْ َغ ْزلَ َها ِمنْ بَ ْع ِد قُ َّو ٍة أَ ْن َكاثًا تَتَّ ِخ ُذ‬
‫ون‬ َ َ‫َوال تَ ُكونُوا َكالَّتِي نَق‬
ْ‫ون أُ َّمةٌ ِه َي أَ ْربَى ِمن‬ َ ‫أَ ْي َمانَ ُك ْم َد َخال بَ ْينَ ُك ْم أَنْ تَ ُك‬
S‫ َما ُك ْنتُ ْم فِي ِه‬S‫أُ َّم ٍة إِنَّ َما يَ ْبلُو ُك ُم هَّللا ُ بِ ِه َولَيُبَيِّنَ َّن لَ ُك ْم يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة‬
)٩٢( ‫ون‬ َ ُ‫تَ ْختَلِف‬
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang
menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan
kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah
(perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan
adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari
golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji
kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan
dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu
perselisihkan itu.” (An Nahl: 92).
Ibnu Katsir mengatakan,
"Mereka menunaikan sedekah,
namun hati mereka takut dan
khawatir, bahwa amalan mereka
tidak diterima di sisi-Nya,
mereka takut karena (sadar)
mereka tidak menunaikan syarat-
syaratnya secara sempurna”.
‫ون‬ ِ S‫بِّ ِه ْم َر‬S‫ون َما آتَ ْوا َوقُلُوبُ ُه ْم َو ِجلَةٌ أَنَّ ُه ْم إِلَى َر‬
َ ‫اج ُع‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يُ ْؤت‬
)٦٠(
"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah
mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka
tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali
kepada Tuhan mereka." (Al Mukminun: 60).

“.... mereka adalah orang yang menunaikan shalat,


puasa, dan sedekah, namun mereka khawatir apabila
amalan tersebut tidak diterima oleh-Nya." Keikhlasan
memerlukan mujadahah (perjuangan) yang
dilakukan sebelum, ketika, dan setelah beramal”.
(HR. Ahmad dan Tirmidzi )
6. Tidak Terpengaruh Perkataan Manusia
atas Amalan yang Telah Dikerjakan
Ibnul Jauzi mengatakan,
‫أن ترك النظر إلى الخلق و محو الجاه من قلوبهم بالعمل و‬
‫فع‬S‫فع من ر‬S‫إخالص القصد و ستر الحال هو الذي ر‬

["Meninggalkan perhatian makhluk dan tidak mencari-


cari kedudukan di hati mereka dengan beramal shalih,
mengikhlaskan niat, dan menyembunyikan amal
merupakan faktor yang mampu meninggikan derajat
orang yang mulia."]
7. Sadar bahwa Manusia Bukanlah
Pemilik Surga dan Neraka
Seorang mukmin wajib meyakini bahwa manusia
tidaklah memiliki surga sehingga mereka mampu
memasukkan anda ke dalamnya. Demikian pula, mereka
tidaklah mampu untuk mengeluarkan anda dari neraka
apabila anda meminta mereka untuk mengeluarkan anda.
Bahkan apabila seluruh umat manusia, dari nabi Adam
hingga yang terakhir, berkumpul dan berdiri di belakang
anda, mereka tidaklah mampu untuk menggiring anda ke
dalam surga meski selangkah.
Dengan demikian, mengapa anda mesti riya di hadapan
mereka, padahal mereka tidak mampu memberikan apapun
kepada anda?!
‫من يراء يراء هللا به‬
“Barangsiapa yang berbuat riya, maka Allah akan
menyingkap niat busuknya itu di hadapan manusia”
(HR. Muslim).

‫ت َسيَ ْج َع ُل‬ ‫ا‬ ‫ح‬


ِ َ ِ ‫ل‬‫َّا‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫وا‬ُ ‫ل‬ ‫م‬‫ع‬َ
ِ َ ‫و‬ ‫وا‬ ُ ‫ن‬ ‫م‬ ‫آ‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬َّ
َ ِ ‫إِ َّن ال‬
‫لَهُ ُم الر َّْح َم ُن ُو ًّدا‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih saying
(kecintaan)” (Maryam: 96).
8. Ingatlah Anda Sendirian
di Dalam Kubur
Apabila hamba meyakini bahwa dirinya akan
dimasukkan ke dalam liang lahat sendiri, tanpa
seorang pun menemani, dan tidak ada yang
bermanfaat bagi dirinya selain amal shalih, dan dia
yakin bahwa seluruh manusia,  tidak akan mampu
menghilangkan sedikit pun, azab kubur yang
diderita, maka dengan demikian hamba akan
menyakini bahwa tidak ada yang mampu
menyelematkannya melainkan mengikhlaskan amal
kepada Sang Pencipta semata.
Ibnul Qayyim mengatakan :
‫لقاء هللا‬S‫تأهب ل‬SS‫دق لا‬S‫ص‬
S‫ستقامته‬S‫صول ا‬S‫ ح‬S‫ي‬SS‫ ف‬S‫بلغه‬S‫لعبد وأ‬S‫ ما ل‬S‫نفع‬S‫من أ‬
‫لقاء هللا‬S‫د ل‬S‫ستع‬S‫إنمن ا‬ SSS‫ف‬
‫ا‬S‫ه‬SS‫ومطا‬
‫لب‬ ‫ا‬S‫ه‬SSS‫دنيا وما يف‬S‫ عن ال‬S‫لبه‬SS‫ ق‬S‫نقطع‬S‫ا‬
"Persiapan yang benar untuk bertemu dengan
Allah merupakan salah satu faktor yang paling
bermanfaat dan paling ampuh bagi hamba
untuk merealisasikan keistiqomahan diri.
Karena setiap orang yang mengadakan
persiapan untuk bertemu dengan-Nya, hatinya
akan terputus dari dunia dan segala isinya."
KEIKHLASAN ADALAH MODAL UTAMA
DALAM MERAIH KEBAHAGIAAN DAN
KETENANGAN. ITULAH SUMBER
KEKUATAN YANG TIADA SURUT.

Semoga Allah subhanahu wata’ala


menolong kita untuk istiqomah di
atas keikhlasan dalam beramal.
AMIN

Anda mungkin juga menyukai