F = k (q1q2)/r2
E = F/q = k [Q/r2]
4. POTENSIAL LISTRIK
Medan listrik disekitar sebuah tongkat bermuatan dapat dijelaskan oleh
sebuah kuantitas skalar yakni potensial listrik V. Selisih potensial listrik
antara dua titik a dan b :
VB - VA = WAB/q0
4
■ Potensial listrik
Hubungan antara potensial
+q dengan medan listrik diambil dari
+Q
A
hubungan antara kerja dengan
rA gaya.
Jika kerja yang dilakukan oleh
rB B pengaruh gaya adalah
Buktikan :
W = Fd
Q
VA - VB = ----- [1/rA - 1/rB] atau Wab = q0Ed. Dan
4πε0 Vb - Va = Ed
Q = C(VA - VB)
C kapasitansi yaitu konstanta pembanding.
Satuan kapasitansi adalah Coulomb/Volt atau farad.
V = Ed,
C = ε0 EA /Ed = ε0 A/d
6
■ Kapasitor plat sejajar
■ Jika kita hubungkan setiap plat keterminal sebuah baterai maka muatan
+q dengan sendirinya akan muncul pada salah satu plat dan muatan -q
akan muncul pada plat yang lain.
A
e-
+ + + + + + + + + +
V
E d
- - - - - - - - - - - - -
B
Muatan yang +q
berpindah dari
positif ke negatif
-q
7
Berbeda dengan kapasitor dari sebuah bola yang teriso-lasi dengan
V = kQ/R. Maka kapasitansnya : C = 4πε0R
Suatu kapasitor dapat dirangkai secara seri ataupun paralel. Untuk
susunan paralel :
Muatan total Q kombinasi tersebut :
Q = Q1 + Q2 + Q3 = V(C1+ C2 + C3)
Kapasitas ekivalennya adalah :
C = C1+ C2 + C3
Untuk susunan seri :
Perbedaan potensial untuk kombinasi seri adalah :
V = V1+ V2+ V3 = Q (1/C1 + 1/C2+ 1/C3)
Kapasitas ekivalennya adalah :
1/C = 1/C1 + 1/C2+ 1/C3
Energi yang tersipan dalam kapasitor adalah
W = 1/2 CV2
8
6. ARUS DAN HAMBATAN
6.1 Arus dan Rapar Arus
Arus listrik (i) dihasilkan jika sebuah muatan netto Q lewat melalui suatu
penampang penghantar selama waktu t, maka arusnya :
i = Q/t (konstan)
i = dQ/dt (tidak konstan)
Arus dapat dinyatakan dengan rapat arus bila dihitung persatuan luas. Jika arus
tersebut didistribusikan secara uniform pada sebuah penghantar yang luas
penampangnya A, maka besarnya rapat arus untuk semua titik pada penam-
pang tersebut adalah : j = i/A
Sebuah silinder dengan luas penampang A panjangnya l mengalir arus
didalamnya dengan kecepatan vd yang berlawanan arah dengan arah medan
listrik E. Untuk suatu permukaan khas didalam sebuah penghantar maka I
merupakan fluks dari vektor rapat arus pada permukaan tersebut.
i = ∫ j . dS 9
Elektron dalam silinder
l dS adalah sebuah elemen luas
permukaan dan integral tersebut
E A diambil terhadap permukaan yang
ve ditinjau. i adalah skalar karena
integral j.dS adalah skalar.
Didalam arus tersebut jika elektron bergerak dengan laju vd maka banyaknya
elektron konduksi dalam kawat tersebut adalah : nAl.
Banyaknya muatan yang lewat melalui kawat selama t adalah :
Q = (nAl) e
Waktu yang diperlukan elektron adalah : t = l / v , untuk i = Q / t maka Arus
yang mengalir i = nAev
Dengan memecahkan untuk vd dan dengan mengingat bahwa rapat arus
10
6.2 Hambatan, Resistivitas dan Konduktivitas
Hambatan adalah karakteristik penghantar yang menyebabkan arus
berbeda-beda. Besarnya dihitung dari perbedaan potensial V diantara
dua titik dan dengan mengukur arus i. Secara matematik : R = V/ i
Sesuatu yang dihubungkan dengan hambatan adalah resistivitas (ρ)
yang merupakan karakteristik dari suatu bahan.
ρ = E/j
V = E.i dan j = i/A dan V = iR maka :R = ρ l/A
Sesuatu yang lain adalah konduktivitas, yaitu kebalikan dari resistivitas
σ = 1/ ρ
7. GAYA GERAK LISTRIK
7.1 Tegangan Gerak Elektrik
Sebuah muatan dq lewat melalui setiap penampang rangkaian dalam
waktu dt. Tegangan gerak elektrik pada ujung tempat yang potensialnya
rendah dan meninggalkan tempat yang potensialnya tinggi dapat
11
didefiniskan sebagai
ε = dW/dq
dW adalah kerja pengangkut muatan, satuan Tge adalah Joule/Coulomb
12
Dengan menambahkan jumlah aljabar dari perubahan-perubahan potensial
kepada potensial semula Va maka haruslah dihasilkan nilai Va yang identik,
atau :
Va - iR + ε = Va’
- iR + ε = 0
7.3 Rangkaian Bersimpal Tunggal
Dari gambar rangkaian :
Vb + ε - ir - iR = Vb
ε - ir - iR = 0
Arus yang mengalir
a i = ε /(R + r)
i
r
i ε R
b
i
13
Perbedaan potensial antara a dan b Va - Vb = +iR, dengan substitusi harga i
diperoleh : Va b = ε [R/(R+ r)]
Potensial untuk Tge adalah Va b = +ε - ir
15
7.5 Potensiometer
Potensiometer adalah alat untuk mengukur tegangan gerak elektrik yang
tidak diketahui. Berdasarkan hukum kedua dihasilkan :
-εx - ir + (i0 - i)R = 0
dimana i0 - i adalah arus didalam hambatan R.
i = (i0R - εx)/(R + r)
R adalah hambatan variabel, jika R diatur sehingga mempunyai nilai
sebesar Rx dimana i0Rx = εx maka arus i akan menjadi nol.
7.6 Rangkaian RC
Rangkaian RC adalah rangkaian dimana arus berubah terhadap waktu
dengan memasukan kapasitor sebagai elemen rangkaian. Dalam waktu
dt muatan dq bergerak melalui setiap panampang rangkaian.
Berdasarkan prinsip kekekalan tenaga diperoleh persamaan :
ε = iR + q/C dengan I = dq/dt didapat q = Cε [1- exp (-t/RC)]
16