Anda di halaman 1dari 2

- A headache or cephalgia is pain anywhere in the region of the head or neck

- The brain tissue itself is not sensitive to pain because it lacks pain receptors.
- Sebaliknya, rasa sakit disebabkan oleh gangguan struktur sensitif nyeri di sekitar otak.
- Several areas of the head and neck have these pain-sensitive structures, which are divided in
two categories:
- within the cranium (blood vessels, meninges, and the cranial nerves) and
- outside the cranium (the periosteum of the skull, muscles, nerves, arteries and veins,
subcutaneous tissues, eyes, ears, sinuses and mucous membranes).
- Nyeri kepala terdiri dari 2 tipe yaitu primer dan sekunder. Nyeri kepala sekunder lebih jarang
timbul dibandingkan nyeri kepala primer yg meliputi 90% dari keluhan.

- Yang disebut sebagai Nyeri kepala primer adalah suatu nyeri kepala tanpa disertai
adanya penyebab strukturalorganik. Berdasarkan klasifikasi Internasional Nyeri Kepala
Edisi 2 dari IHS (International Headache Society) yang terbaru tahun 2004, Nyeri Kepala
Primer terdiri atas :

- Migraine,

- Tension type Headache;

- Cluster Headache and

- other trigeminal-autonomic cephalalgias dari Other Primary Headaches .

Nyeri Kepala Sekunder

- Nyeri jenis ini merupakan gejala dari penyakit utama. Gejala yg terjadi tergantung dari
penyakit yg mendasarinya. Misalnya nyeri akibat infeksi virus terasa di seluruh bagian
kepala, sementara nyeri akibat tumor biasanya terbatas di bagian kepala tertentu. Nyeri
kepala sekunder bisa terjadi akibat ketidakseimbangan berbagai zat di dalam darah.
Keadaan dehidrasi atau kurangnya cairan tubuh, kadar gula darah yg rendah, atau
menghentikan kebiasaan mengkonsumsi kopi secara tiba2 bisa menimbulkan nyeri kepala
yg cukup mengganggu.

Nyeri kepala primer:

1. Tension headache

Merupakan jenis sakit kepala yang paling umum, berupa nyeri atau pegal yang dirasakan secara
konstan di sekitar pelipis atau leher dan kepala bagian belakang. Tidak separah migrain, tension
headache tidak disertai mual dan muntah dan tidak terlalu mengganggu aktivitas. Obat-obatan
yang dijual bebas cukup ampuh untuk mengatasinya, seperti aspirin, ibuprofen, atau
asetaminofen.
Para ahli menduga, penyebab jenis sakit kepala ini adalah kontraksi leher dan kulit kepala yang
biasanya menyertai kondisi stres. Bisa juga dipicu oleh perubahan komposisi kimia di otak.

2. Cluster headache

Jenis sakit kepala yang satu ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita. Biasanya terjadi
secara mendadap pada satu kelompok, dengan gejala nyeri yang parah pada salah satu sisi
kepala. Kadang disertai mata berair, hidung tersumbat, serta ingus meler pada sisi kepala yang
sama. Seseorang yang mengalaminya akan merasa gelisah, tidak nyaman seperti pada penderita
migrain.
Penyebab pasti belum diketahui, namun diduga merupakan gangguan pada komponen genetik.
Tidak ada obat yang secara efektif bisa menyembuhkan, tetapi obat-obat pereda nyeri bisa
mengurangi gejalanya.

5. Migraine headache

Jenis sakit kepala sebelah yang juga banyak ditemukan ini merupakan gangguan neurologis
(saraf) dan didefinisikan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sebelumnya pernah mengalami sakit kepala tak kurang dari 5 kali
2. Berlangsung selama 4 hingga 72 jam
3. Mengalami 2 dari 4 keluhan berikut: sakit kepala sebelah; kepala berdenyut; nyeri sedang
hingga parah; tidak bisa melakukan aktivitas rutin
4. Disertai salah satu gejala sebagai berikut: mual dan/atau muntah; menjadi sensitif terhadap
bunyi dan cahaya.

Anda mungkin juga menyukai