Anda di halaman 1dari 8

Definisi

Logika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari
penalaran argumen yang valid.

Logika secara umum berhubungan dengan penalaran deduktif (deduktive reasoning) yang hanya
secara umum mengambil kesimpulan dari premis-premisnya.

Penalaran induktif (induktive reasoning) yaitu studi tentang pengambilan kesimpulan umum yang
diperoleh dari suatu penelitian atau observasi.

Argumen

Suatu usaha untuk mencari kebenaran dari pernyataan berupa kesimpulan, dengan berdasarkan dari
satu kumpulan pernyataan yang disebut premis-premis.

Bentuk argumen artinya sekumpulan pernyataan yang terdiri dari premis-premis dan diikuti satu
kesimpulan.

Validitas Argumen

Validitas argumen adalah premis-premis yang diikuti oleh suatu kesimpulan yang berasal dari
premis-premisnya dan bernilai benar.

Validitas dapat dibedakan dengan kebenaran dari kesimpulan.


Logika Matematika

Istilah logika matematika diperkenalkan pertama kali oleh Giuseppe Peano, ahli matematika dari
Italia.

Logika matematika adalah aturan-aturan logika yang menggunakan kaidah-kaidah matematika yang
dipergunakan untuk membuktikan validitas suatu argumen.

Logika Klasik atau Tradisional

Diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles, Filsuf dan ahli Sains dari Yunani. (logika Aristoteles)

Menurutnya , suatu silogisme adalah suatu argumen yang terbentuk dari pernyataan-pernyataan
dengan salah satu atau keempat bentuk berikut:

Semua A adalah B (universal affirmative)


Tidak A adalah B (universal negative)
Beberapa A adalah B (particular affirmative)
Beberapa A adalah tidak B (particular negative)
Huruf A dan B di atas menggantikan suatu kata benda, misalnya “manusia”, “hewan “, dan
sebagainya.

Logika Modern atau Simbolik

Logika modern dikembangkan dari logika Aristoteles oleh Augustus De Morgan (1806-1871) dan
George Boole (1815-1864), para ahli matematika dari Inggris

Selanjutnya logika tersebut dikembangkan dan diperkaya dengan penemuan-penemuan dari Gottlob
Frege (1848-1925) ahli math dari Jerman, Bertrand Russel (1872-1970), Alfred North Whitehead
(1861-1947)

Logika modern ini mengenalkan simbol-simbol untuk kalimat yang lengkap dan perangkai-perangkai
yang akan merangkainya misalnya “and”, “or”, “if…then…”, “…if only if…” dan dibahas pada logika
proporsional.

Logika klasik dan logika modern termasuk logika deduktif, dimana premis-premis dari suatu argumen
yang valid harus memiliki kesimpulan, atau kebenaran suatu kesimpulan harus mengikuti premis-
premisnya.

Dalam bentuk biasa, semua well-formed sentence di dalam logika modern memiliki satu nilai saja
dari dua nilai berikut, yaitu benar (true) atau salah (false)

Logika matematika yang menangani masalah well-formed formulae yang hanya memiliki nilai benar
dan salah adalah:

Logika proporsional: fokus utama pada pernyataan-pernyataan yang dapat digolongkan dalam
pengertian proposisi-proposisi.

Logika predikat: fokus pada predikat yang selalu menyertai suatu pernyataan dalam bentuk kalimat;
yang tidak dapat diproses dengan logika proporsional.

Logika proporsional dikembangkan oleh George Boole dan Augustus De Morgan yang memberinya
nama logika simbolik, karena logika tersebut bekerja dengan memanipulasi simbol-simbol.

Dasar pemberian nilainya kemudian diformulasikan pada tabel kebenaran (truth table) yang
diperkenalkan oleh Emil L. Post (1897-1954) dan Ludwig J.J Wittgenstein (1889-1951)

Logika predikat diperkenalkan oleh Sir William (1788-1856) dengan dokrinnya yang dinamakan
“Quantification theory”

Logika predikat dikembangkan oleh Gottlob Frege, tetapi formula-formula logika predikat yang
digunakan sekarang yang diberi nama First Order Logic dikenalkan oleh David Hilbert dan Wilhelm
Ackermann tahun 1928 dalam makalahnya berjudul Principles of Theoritical Logic.
Logika matematika merupakan cabang penting dari matematika sehingga perlu diajarkan
pada semua jenis sekolah lanjutan untuk memberikan dasar cara berfikir yang logis dan
sistematis. Oleh karena itu obyek-obyek diluar semesta pem-bicaraan tidak perlu diperhatikan
agar pembahasan masa-lah dapat terarah dan bisa menghindari kesalahpahaman dalam
peninjauannya.

Dalam kehidupan sehari-hari dilakukan komunikasi menggunakan bahasa. Agar komunikasi


dapat dimengerti digunakan logika sebagai kontrol. Dalam matematika, bahasa
komunikasinya disebut kalimat matematika yaitu kalimat yang menggunakan lambang-
lambang matematika. Kalimat dibedakan menjadi 2 yaitu:

Kalimat berarti
yaitu kalimat yang dari padanya dapat ditarik suatu pengertian yang masuk akal dan berarti
dalam pikiran.

Contoh:

1. Matahari terbit dari arah timur.


2. Harimau binatang buas.

Kalimat tidak berarti


yaitu kalimat yang tidak bisa diterima akal.

Contoh:

1. Nasi menyanyi tidur makan.


2. 2 + 5 menyangi tidak pergi akan lagi.

Kalimat yang mempunyai arti dibedakan menjadi 2 yaitu: yaitu kalimat pernyataan dan
kalimat bukan pernyataan.

Kalimat Pernyataan dan Bukan Pernyataan (Kalimat Terbuka)

Kalimat Pernyataan
adalah suatu kalimat yang sudah dapat ditentukan nilai kebenarannya yaitu bernilai benar
atau bernilai salah, tetapi tidak dapat benar dan sekaligus salah. Kalimat pernyataan juga
disebut dengan kalimat deklaratif, statemen, atau proposisi dan dilambangkan dengan satu
huruf kecil.
membentuk suatu Tabel Kebenaran yakni , suatu tabel yang menunjukkan secara sistematis
satu demi satu nilai-nilai kebenaran sebagai hasil kombinasi dari proposisi-proposisi yang
sederhana. Maka , Perangkai Logika Matematika perlu dipahami secara runtut

Perangkai-perangkai logika yang digunakan , Perangkai logika dalam bentuk simbol


digunakan untuk membuat bentuk-bentuk logika.

Perangkai Pertama :Dan:

Kata lain dari perangkai “dan”, konjungsi mempunyai tabel kebenaran sebagai berikut:

Perangkai Kedua : Atau :


Kata lain dari perangkai “atau”, disjungsi mempunyai tabel kebenaran sebagai berikut:

Perangkai ^ (Dan), V (Atau), dan ~ (Negasi) disebut perangkai


alamiah atau perangkai dasar karena semua perangkai dapat dijelaskan hanya dengan tiga
perangkai tersebut.

Perangkai Ketiga : Jika .. Maka .. :


Implikasi menggantikan perangkai jika… maka…. Tabel kebenarannya adalah:

Implikasi disebut juga conditional, atau mengondisikan


satu kemungkinan saja dari sebab dan akibat.

Perangkai Keempat : Jika .. dan Hanya Jika .. :


Ekuivalensi mengganti perangkai …jika dan hanya jika…. Tabel kebenarannya adalah:

Ekuivalensi disebut biconditional karena ia mengondisikan atau


merangkaikan dua ekspresi logika.

Perangkai Kelima : Perangkai Tidak Dan ( Nand ) :


Perangkai “tidak dan (nand)” [|]
Tabel kebenarannya adalah:
Perangkai Keenam : Tidak Atau ( NOR
):
Perangkai “tidak atau (nor)” [↓]
Tabel kebenarannya adalah:

Perangkai Ketujuh : Exclusive Or ( XOR ) :


Perangkai XOR (Exclusive or)
Tabel kebenaran dari A xor B adalah:

Digunakan untuk memastikan proses pengerjaan subekspresi.

Tabel hierarki perangkai


Hierarki ke Simbol Perangkai Nama Perangkai
1 ~ Negasi
2 ^ Konjungsi
3 v Disjungsi
4 -> Implikasi
5 <-> Ekuivalensi

Anda mungkin juga menyukai