SKRIPSI
Oleh :
Nama : Galih M.S.R
NIM : 2501401052
Program Studi : Pendidikan Seni Tari
Jurusan : Pendidikan Sendratasik
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 5 juni 2007
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Anggota Penguji,
Drs.R.Indriyanto M,Hum
NIP. 131918118
iii
PERNYATAAN
GALIH M.S.R
2501401052
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
¾ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan sampai beberapa derajat. (Q. S.Al Mujadalah 58 ayat 11)
¾ Hidup adalah deretan situasi pemecahan masalah, sukses atau gagalnya kehidupan kita
tergantung dari seberapa efektif kita menemukan dan memecahkan masalah di depan kita.
(Scoot Peck)
PERSEMBAHAN
¾ Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mendoakan, menyayangi dan memenuhi semua
kebutuhanku
¾ Mas Bagus dan Puspa tersayang yang selalu mendoakan dan menyayangiku
¾ Alya tersayang yang selalu mendoakan, menyayangi dan mendukung dalam setiap langkahku
¾ Onter, Eva, mentok, diyan, mba ith, saritonk, kiss, bakpia, sri dan ian
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, barokah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Skripsi yang berjudul “Kemampuan Anak dalam Menari dengan Menggunakan
metode Meniru, SAS, Demonstrasi dan Eksperimen Di TK Islam AL-Madina
Semarang” ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.H. Sudijono Sastroatmodjo,M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Prof. DR. Rustono M,Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Bapak Drs. Sahrul Syah Sinaga M.Hum Ketua jurusan Sendratasik
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan dorongan moral dan
bantuan surat ijin untuk kelancaran penelitian.
4. Bapak Drs. R.Indriyanto M.Hum Pembimbing I yang telah memberikan
motivasi selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Semarang
dan selama dalam penelitian ini.
5. Ibu Dra. Siluh Made Astini Pembimbing II yang dengan sabar membimbing
sampai selesainya skripsi ini.
6. Ibu Sri Purwaningsih Kepala Sekolah TK Islam AL-Madina Semarang yang
telah memberikan kesempatan untuk penelitian .
7. Ibu Aryanti Hapsari Selaku guru tari di TK Islam AL-Madina Semarang yang
telah banyak membantu.
8. Bapak dan Ibu Dosen FBS UNNES yang telah memberikan bekal
pengetahuan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan studi pada
Fakultas Bahasa dan Seni UNNES.
vi
9. Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku tercinta yang telah memberikan doa, semangat
dan bantuan demi terwujudnya skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan tersebut mendapatkan pahala dan kebaikan dari Allah
SWT. Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat sebagaimana
mestinya.
Semarang, 2007
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
SARI……..…………………………………………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iii
PERNYATAAN……………………………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
B. Permasalahan…………...……………………………………………. 5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian………..………………………………………… 6
E. Sistematika Skripsi…………………………………………………. 7
C. Taman Kanak-Kanak…………………..……………………………. 17
D. Hipotesis….…………………………………………………………. 20
viii
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….. 21
A. Pendekatan Penelitian……………...…………….………………….. 21
D. Penelitian Tindakan………..…………………...…………………… 22
C. Pembahasan………………………………………………………….. 53
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….. 62
A. Kesimpulan…..………………………………………………………. 62
B. Saran….……………………………………………………………… 63
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………… 66
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
1. Fotografik………………………………………………..……………………. 67
2. Pedoman Wawancara…………………………….…………………………… 71
4. Tabel…………………………………………………………………………… 75
x
1
BAB 1
PENDAHULUAN
taman kanak-kanak dan ruang lingkup program kegiatan belajar anak taman
kanak-kanak.
daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
1
2
bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Program pendidikan pra
konsep bermain sambil belajar atau belajar sambil bemain dengan berbagai
alat bantu belajar serta metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan minat,
perkembangan anak, agar lebih memahami ciri khas yang dimiliki anak. Guru
harus memiliki bahan, sumber belajar dan teknik kegiatan yang tepat,
tugas dan tanggung jawab dalam mengenal dan memahami GBPP, menyusun
tari di TK harus efektif dan efisien dengan melihat karakteris anak TK. Agar
merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran
yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan. Seorang guru
anak yang sedang belajar. Sehubungan dengan itu guru harus terlebih dahulu
3
Pembelajaran seni tari dapat berfungsi dalam pembentukan mental anak agar
menjadi lebih kreatif, kritis, berani dan terampil. Contoh-contoh hasil dari
anak agar menjadi peka terhadap musik, dapat berfungsi sebagai terapi bagi
anak.
seni tari memberikan materi tari gerak dan lagu dengan musik yang bernuansa
islam, sesuai dengan konsep yang diminta oleh Yayasan Al-Madina. Yayasan
berharap dengan adanya kegiatan belajar menari ini anak didiknya dapat
menjadi lebih aktif, kreatif dan terampil supaya mempunyai ciri khas
Materi yang diberikan guru tari pada anak adalah materi tari yang
musiknya bernuansa islam. Materi yang di berikan guru tari adalah materi tari
dasar bermain sambil bernyanyi, Potong Bebek angsa dan tari Piring.
4
Dalam kegiatan belajar mengajar seni tari, guru tari dibantu oleh
terdiri dari empat kelas. Guru kelas mempunyai peran dalam kegiatan belajar
menari anak, karena dengan adanya guru kelas anak lebih mudah diatur. Guru
kelas berpengaruh terhadap minat dan kemauan anak sebagai contoh anak
selalu patuh dan menurut apa yang guru katakan. Guru dianggap sebagai
orang yang selalu benar, benar dalam segala hal baik tutur kata maupun
perilaku. Guru adalah orang tua kedua bagi anak, setelah orang tua anak di
sehingga tingkah laku dan perbuatan anak didiknya sangat tergantung dari
guru kelas. Pengaruh guru kelas sangat menentukan hasil belajar anak
seni tari di TK diperolah data bahwa ada beberapa anak yang tidak berminat
dalam mengikuti pembelajaran tari. Ada anak yang bermain sendiri, ada yang
cuma duduk melihat teman-temannya menari dan ada juga yang usil
Anak-anak tadi sulit untuk diatur, keadaan seperti ini dapat mengganggu
teman lainya tidak menari. Guru tari juga terbiasa menggunakan metode
peniruan atau imitasi, yang mana anak hanya menirukan apa yang di
5
kreatifitas dan kemandirian anak tidak terbina. Jika metode meniru ini
minat anak kurang maka proses belajar mengajar tidak sesuai dengan tujuan.
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
adalah :
6
pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang metode yang baik
anak dalam pembelajaran seni tari dan faktor apa saja yang mempengaruhi
kemampuan anak.
dan bahan acuan untuk penelitian yang akan datang khususnya bagi adik-
BAB I: Pendahuluan
dibahas dalm skripsi. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
penilisan skripsi.
Dalam bab ini berisi landasan teori yang akan menguraikan tentang
BAB V: Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Anak
1. Kemampuan
a. Kemampuan perseptual
b. Kemampuan Psikomotor
c. Kemampuan Intelektual
8
9
yang lain.
latihan. Jadi kemampuan anak dapat dilihat dari rasa keingintahuan dan
rasa suka, kreatifitas yang di miliki anak terhadap sesuatu, terutama dalam
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman
menurut Crow dan Crow (dalam Martensi, 1979:50) belajar adalah untuk
guru, anak dan evaluasi (Djamarah, 1989:44). Dari hal-hal tersebut masing-
1. Tujuan
akan berjalan. Minat anak didik akan bangkit apabila suatu bahan yang
KBM guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi, anak didik yang
yang aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar mengingat usia dan
4. Metode.
a. Bermain.
kepuasan pada diri anak yang bersifat non serius, lentur dan bahan
b. Karyawisata
c. Bercakap-cakap.
d. Bercerita
e. Demonstrasi.
f. Proyek
g. Pemberian Tugas.
2004:24-28).
2002:84-85).
1. Metode Peniruan.
dan SD. Metode peniruan ini dibagi menjadi dua yaitu imam (anak
(Yuni,2004.Seminar)
5. Alat.
adalah tape recorder dan properti yang digunakan dalam suatu materi atau
6. Sumber Pelajaran.
pelajaran. Adapun sumber pelajaran itu terdapat pada: manusia, buku, mas
media dan lingkungan. Sumber belajar dapat berupa segala macam alat
7. Siswa.
ia ketahui dari seorang guru. Tanpa siswa guru tak berarti apa-apa. Anak
adalah makhluk yang terdiri dari satu kesatuan psikofisik, untuk itu peran
guru tidak hanya mendidik secara fisik saja tetapi juga psikomotorik.
16
8. Guru
tanpa alasan. Guru menjadi panutan yang ditiru dan dicontoh sekaligus
menjadi sumber belajar. Guru memiliki posisi yang strategis, karena guru
Suatu upaya atau usaha yang dilakukan tiap guru tidak akan sama
terhadap minat anak dalam pembelajaran seni tari setiap guru kelas
9. Evaluasi.
hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak
bagi guru maupun anak, mereka akan lebih giat belajar, meningkatkan
17
sehingga dapat bertindak yang tepat bila anak mengalami kesulitan belajar
(Slameto, 2003:39).
C. Taman Kanak-Kanak
(Depdikbud, 1995:5).
3. Kelompok Belajar
Adapun ciri-ciri anak TK usia 3-6 tahun menurut Snow Man (1993)
berbalik kembali.
terbuka.
dan menari.
20
mudah dan cepat belajar karena tubuhnya masih sangat lentur serta
D. Hipotesis
Dengan diberikannya pembelajaran seni tari melalui tiga metode akan dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya adalah suatu cara untuk produser yang
ilmiah. Dengan kata lain penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh
logis, objektif, sistematis dan empiris. Logis dalam arti selalu menurut
penalaran (akal sehat) yang jelas dan lugas, objektif karena didasarkan pada
21
22
terdiri dari empat kelas yaitu kelas Ibrahim (A1), kelas Musa (A2), kelas Isa
(B1) dan kelas Nuh (B2). Pembagian kelas berdasarkan usia, kelompok A
berusia 4-5 tahun dan kelompok B berusia 5-6 tahun.Subjek yang diambil
dalam penelitian ini adalah kelas B2 yang terdiri dari 22 anak,yang mana anak
kelas B2 lebih mudah menguasai dan materi yang diberikan juga berbeda
dengan kelas yang lain. Objek yang akan dikaji adalah metode pembelajaran,
perilaku anak,materi, guru dan proses pembelajaran tari yang efektif dan
D. Penelitian Tindakan
perkembangan yang terdiri dalam satu kelas yaitu kelas B2 (Nuh). Penelitian
Tindakan Putaran I
a. Perencanaan
tari karena materi utama tari adalah gerak. Anak selalu meniru apa
b. Implementasi Tindakan.
gerakan tari.
24
c. Observasi.
yang ada tidak luput dari observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran.
d. Refleksi
I adalah:
refleksi:
a. Tindakan.
SAS dan DE. Materi yang diberikan adalah materi tari Ya Rasulullah
dari awal sampai akhir yang dilakukan secara bertahan sesuai dengan
urutannya.
b. Observasi.
pembelajaran.
pembelajaran.
Dari ketiga hal yang diamati, dicatat dalam jurnal untuk mengetahui
c. Refleksi II
Yang dilakukan pada tindakan putaran III adalah pendalaman materi yang
wirama, wiraga. Tindakan putaran III merupakan hasil akhir dari proses
dalam hal menguasai tari Ya Rasulullah baik dalam wirasa, wiraga dan
kegiatan berlangsung.
pencatatan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan kolaborator dengan tujuan
Rasulullah.
28
Dalam penelitian ini alat dan pencatatan data yang digunakan adalah: (1)
catatan harian, (2) wawancara, (3) foto dan penampilan subjek penelitian.
kesimpulan metode yang baik dalam pembelajaran seni tari di TK Islam Al-
1. Catatan harian.
adalah:
Semua hal tadi harus dicatat dan dicermati serta dicari pemecahannya
bagaimana hasilnya.
2. Wawancara.
kelas.
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti dan
2002:206).
menilai prestasi anak dan kemampuan anak dalam menguasai materi yang
a. Nilai antara 50-59 menunjukkan nilai kurang dan diberi nilai D, jika
b. Nilai antara 60-69 menunjukkan nilai kurang dan diberi nilai C, jika
c. Nilai antara 70-84 menunjukkan nilai kurang dan diberi nilai B, jika
d. Nilai antara 85-100 menunjukkan nilai kurang dan diberi nilai A, jika
Tabel 1
mana kemampuan anak dalam pembelajaran seni tari adalah sebagai berikut:
Tabel 2
deskripsi prosesntase ini akan dapat dilihat secara jelas prosentase rata-rata
33
persen tingkat kemampuan anak yang ada pada kelas yang dijadikan subjek
penelitian itu, baik pada siklus pertama maupun siklus berikutnya. Adapun
n
%= x100
N
Keterangan:
Tabel 3
Interval Kriteria
76-85% Efektif
(Purwanto, 1994:103).
melihat hasil yang didapat dari analisis data pada permasalahan yang di
ungkap, yang selanjutnya akan dibahas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Hal
ini selain akan dikonsultasikan dengan teori, akan dilihat dan atau akan
34
ditinjau lagi tindakan kelas yang akan dilakukan oleh peneliti pada siklus
kelas yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini harus benar-benar diperhatikan dan
Tidak tertutup kemungkinan tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti tidak
sesuai dengan hasil yang diharapkan, untuk itu perlu dievaluasi kembali
yang pasti. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam
yang tajam dan terpecaya akan didapat suatu masukan yang sangat berharga
dan akurat bagi penentuan langkah berikutnya. Refleksi yang tidak tajam akan
memberikan umpan balik yang miss leading dan bias, yang pada akhirnya
BAB IV
3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang TU
6. Kamar Mandi
7. Ruang tunggu
35
36
kurikuler dan wajib diikuti oleh semua anak. Kegiatan tari dilaksanakan
dengan properti kipas. Penelitian ini terbagi atas 3X putaran. Putaran I berisi
2. Hasil Penelitian
sebelumnya dilakukan Tes awal pada pra siklus. Hasil tersebut berupa hasil
berikut:
belajar menari.
c. Langkah-langkah Tindakan
1. Penyajian Materi
metode meniru.
2. Metode Meniru.
yang diajarkan.
3. Evaluasi.
selanjutnya.
Tabel 4.
Langkah-Langkah Tindakan Putaran I
No. Pertemuan Kegiatan evaluasi
♦ Pemberian materi gerak dasar tari Mengulang gerak
♦ Gerak kepala kaki,jalan putar
1 Pertama ♦ Gerak kaki (double step) (double step)
♦ Gerak tangan
♦ Metode meniru (imam dan ngede)
♦ Mengulang materi pertemuan I Mengamati hasil
2 Kedua
♦ Metode meniru putaran tindakan I
Tabel 5
Hasil Pengujian Kemampuan Awal Anak
No Minat awal Kategori Nilai responden Persen (%) Keterangan
Sempurna 20-25 3 13,63 235:22 =
Baik 15-19 6 17,27 10,68
1 Wirasa
Cukup 10-14 5 22,72 Ketegori
Kurang 0-9 8 36,36 Cukup
Sempurna 20-25 5 22,72 225:22 =
Baik 15-19 2 9,09 11,59
2 wiraga
Cukup 10-14 10 45,45 Kategori
Kurang 0-9 5 22,72 Cukup
Sempurna 20-25 3 13,63 230: 22 =
Baik 15-19 5 22,72 10,45
3 Wirama
Cukup 10-14 6 27,27 Kategori
Kurang 0-9 8 36,36 Cukup
Sempurna 20-25 3 13,63 200:22 =
Baik 15-19 1 4,54 9,09
4 hafalan
Cukup 10-14 7 31,81 Kategori
Kurang 0-9 11 50 Cukup
e. Hasil yang diperoleh
dan ngede.
anak.
2.1.3 Pemantauan
meniru
e) Hasil pemantauan:
2.1.4 Refleksi
e. Hasil:
meningkatkan keberanian.
disampaikan.
sebagai berikut:
tari Ya Rasulullah:
c. Jalan ditempat
kipas dibelakang.
menggunakan kipas.
43
a. Penyajian materi
b. Pengolahan properti
c. Evaluasi
dalam 5X pertemuan.
c. Langkah-langkah tindakan:
1. Penyajian materi
2. Pengolahan properti
44
3. Evaluasi
Tabel 6.
Langkah-langkah tindakan putaran II
No Pertemuan Penyajian Materi Metode evaluasi
Memberikan materi garak Metode imam
tari Ya Rosulullah dan ngede
Pertama Gerak tangan Baris sejajar
1
Gerak kaki
Gerak mengolah properti
Gerak pacak gulu
Mengulang materi gerak Metode
pada pertemuan pertama meniru
2 Kedua
Penguasaan gerak Metode SAS
Penguasaan properti Baris sejajar
Mengulang materi gerak Metode DE
pada pertemuan I-II Yaitu dengan
3 Ketiga
Penguasaan gerak cara menilai
Penguasaan properti teman sendiri
Mengulang materi gerak Metode
pada pertemuan I-III meniru
4 Keempat
Penguasaan gerak Metode SAS
Penguasaan properti Baris sejajar
Mengulang materi dari Penggabungan Mengamati
awal sampai akhir metode hasil
5 Kelima
putaran
tindakan II
Table 7
Hasil pengujian kemampuan anak pada putaran tindakan II
No Minat awal Kategori Nilai responden Persen (%) Keterangan
1 Sempurna 20-25 9 40,90 350:22 =
Wirasa Baik 15-19 9 40,90 15,90
Cukup 10-14 3 13,63 Ketegori
Kurang 0-9 1 4,54 Baik
wiraga Sempurna 20-25 10 45,45 360:22 =
Baik 15-19 10 45,45 16,36
Cukup 10-14 1 4,54 Kategori
Kurang 0-9 1 4,54 Baik
Wirama Sempurna 20-25 8 36,36 355:22 =
Baik 15-19 11 50 16,14
Cukup 10-14 2 9,09 Kategori
Kurang 0-9 1 4,54 Baik
hafalan Sempurna 20-25 17 77,27 435:22 =
Baik 15-19 4 18,18 19,77
Cukup 10-14 0 0 Kategori
Kurang 0-9 1 4,45 Baik
46
keberanianya.
pelajaran menari.
2.2.3 Pemantauan
f. Hasil:
rancangan.
penguasaan properti.
2.2.4 Refleksi
tindakan selanjutnya.
Hasil:
yang diberikan.
perintah guru.
menari.
putra.
putaran II
49
berikut:
diberikan
c. Langkah-langkah tindakan
1. Penyajian Materi
meniru.
2. Properti
50
3. Evaluasi.
tindakan selanjutnya.
mengunakan properti.
Rosulullah
2.3.3 Pemantauan.
e. Hasil:
oleh anak.
menguasai.
2.3.4 Refleksi
e. Hasil:
52
mengalami kesulitan.
ditingkatkan lagi.
sendiri di rumah.
Tes praktek dilaksanakan pada tanggal 9 juni 2006 pukul 08:00 sampai
10:30. Tes praktek diikuti oleh 22 anak. Tes praktek tari di uji oleh dua penguji
Tata cara tes praktek yaitu anak maju enam orang dengan mmbawa
properti kipas. Tes praktek akhir dilaksanakan berdasarkan penilaian yang telah
sikap serta mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan metode alat
Hasil yang diperoleh dari tes praktek akhir menunjukkan nilai rata-rata
7897 (kategori baik) secara individual nilai akhir menunjukkan nilai antara 70-
91,25 (jenjang nilai pada bab III). Ada 5 anak yang menunjukkan kategori baik
sekali dan yang lainya menunjukkan kategori baik. Nilai hasil tes praktek akhir
Dalam pentas akhir khusanah semua anak putri mengikuti pentas dengan
menarikan 2 tarian yaitu ya Rosulullah dan tari piring. Dengan demikian anak
dapat melakukan gerak tari Ya Rosulullah dengan baik dan benar dan
pembelajaran seni tari melalui tiga metode dapat meningkatkan kemampuan anak
dalam menari.
C. Pembahasan
1. Pelaksanaan tindakan
guru kelas wali kelas dan peneliti serta guru tari. Pada pelaksanaan tindakan
peneliti menggunakan 3 cara yairu metode meniru (imam dan ngede) SAS
a. Metode meniru
meniru secara global dalam arti belum kepada gerak-gerak secara teinci.
Kalau metode meniru saja yang digunakan maka anak akan mengalami
b. Metode SAS
setelah gerak disampaikan secera global terus dirinci dari mulai gerak
tangan kaki kepala, badan leher, terus dirangkai menjadi ragam gerak
yang utuh. Dengan metode ini anak dapat dengan cepat menangkapdan
cepat bisa melakukan gerak yang telah disampaikan mulai dari anak yang
lemah sampai yang mampu. Guru dapat berkonsentrasi dengan anak dan
yang disampaikan.
c. Metode DE
Dengan metode ini anak diajarkan untuk berani tampil dan aktif dalam
mengikuti materi yang diajarkan. Disini anak juga diajarkan untuk bisa
menilai temanya dalam menari agar teman yang dinilai menjadi lebih
ini ternyata dapat diterima oleh anak terlihat dari adanya perhatian dan mi
kurang perhatian terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Setelah anak
bisa menari dengan baik. Dengan hasil anak mau maju menari dibagi 5
kelompok dapat diperoleh prosentase 90% dari 22 anak, anak yang ikut
2. Hasil tindakan.
dilaksanakan yaitu: penyajian materi metode dan properti dan eveluasi. Hasil
menunjukkan nilai rata-rata kelas yaitu yang baik yaitu: 7897 dan hasil
penggunaan properti ada beberapa anak yang tidak mau maju bahkan tidak
anak tersebut semua anak berani tampil kedepan. Hal ini terlihat dari hasil
pengujian yang menunjukkan bahwa anak yang berani pentas dan maju
gerak. Anak tidak hanya meniru saja tapi juga paham dan lincah dalam
pengolahan properti. Unsur wiraga wirama dan wirasa dapat anak pahami.
Bagi anak yang lemah atau kurang mampu masih dapat diselesaikan dengan
cara pendekatan secara individual yaitu pada waktu metode SAS sigunakan.
57
terlihat dari anak yang sudah tidak tabu kepada guru dan mulai menjalin
komuniokasi dengan baik dan selalu bertanya bila kurang paham. Anak yang
pemalu dan penakut mulai bergaul dengan teman dan guru. Semua itu dapat
diatasi dengan metode DE yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
kesabaran, kemampuan keberanian dan rasa percaya diri anak dengan melihat
rasa percaya diri anak. Metode tersebut lebih efektif dan efisien untuk
norma-norma sosial yang hidup. Faktor sosial yang ditemui oleh seorang anak
pembelajaran seni tari dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut ngalim
58
purwanto (1992:102) faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak
yaitu faktor individual dan sosial. Faktor individual berasal dari dalam tubuh
motivasi, dan faktor pribadi. Faktor sosial yaitu faktor yang berasal dari luar
tubuh organisme yang meliputi: faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya alat-
alat yang digunakan dalam belajar mengajar lingkungan dan kesempatan yang
anak terhadap sebuah karya seni maka peneliti mencoba mengangkat atau
1. Faktor keluarga
anak pada sebuah karya seni sangat besar. Hal itu mengingat bahwa anak
anak memiliki orang tua atau kerabat yang berprofesi atau bekerja berkaitan
dengan dunia kesenian menjadi sanagat wajar jika seorang anak sangat
Tidak adanya fasilitas kaset dan tape dirumah menyebabkan sebagian anak
tidak dapat belajar sendiri sehingga tidak mampu menunjukkan garakan tari
secara benar. Disamping itu juga kedua orang tua yang masa bodoh dengan
59
anaknya karena sibuk dengan pekerjaan juga yang menjadi kendala yang
anak dalam belajar menari. Menyadari akan hal itu peran guru dan sekolah
2. Faktor sekolah
kulikuler tari ini dilaksanakan sebagai ekstra kulikuler wajib dipagi hari.
secara teratur dan juga karena guru yang sabar dalam membimbing anak
Tidak hanya guru tari saja yang berperan disini dalam meningkatkan
kemampuan anak dalam menari tetapi juaga peran guru kelas dalam
Pentas seni disekolah yang dilaksanakan tiap tahun juga dapat meningkatkan
wahana yang dapat memicu minat anak dalam kegiatan belajar tari.
dipagi hari tetapi juga dilaksanakan pada sore hari yang dilaksanakan oleh
karya seni untuk anak TK. Dengan diakui dan dihargai akan prestasinya akan
60
untuk mencari tape dan kaset. Guru perlu mempelajari perkembangan mental
anak agar dapat membimbing anak untuk melakukan apresiasi terhadap seni
tari agar dapat bersaing dengan tayangan televisi, play station, video game,
dan tontonan lain yang sejenis. Oleh karena itu guru perlu malakukan
3. Faktor Masyarakat
dalam keberlangsungan hidup suatu seni budaya tidak lepas dari masyarakat
pembinaan dalam menjaga kelestarian dari seni tari itu sendiri agar budaya
Seni tari bisa dikatakan sebagai penghias kehidupan yang idenya sebenarnya
Seni adalah suatu ungkapan dari emosi yang ada dalam diri manusia,
terutama agama islam seni tari kurang bisa diterima karena dianggap tabu.
paling baik pekerjaannya”, maka jelas dalam ayat tersebut bahwa Tuhan telah
tradisional yaitu seni tari. Dengan demikian faktor keluarga, sekolah dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3 metode yaitu Meniru (imam dan ngede), SAS dan Demonstrasi dan
properti, anak dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan anak dapat
raut muka yang menampakkan perasaan senang dan senyum dalam melakukan
ditandai dengan jumlah anak yang mendapat nilai bagus dari 3 anak menjadi 9
Pada siklus III terjadi peningkatan kemampuan anak yang lebih signifikan.
Peningkatan ini ditandai berkurangnya jumlah anak yang bernilai cukup. Dari
jumlah anak 13 yang mendapat nilai cukup menjadi 1 anak yang mendapat
62
63
nilai cukup dengan peningkatan prosentase 54,54%. Disamping itu juga dapat
bergantian sesuai dengan situasi dan kondisi, lebih tepat digunakan dan
B. Saran
seni budaya yang dapat menimbulkan rasa cinta akan seni dan budaya
Bangsa.
membantu anak untuk bisa mengasah otaknya dan membantu anak untuk
mengingat dan menghafal serta menyukai seni budaya khususnya seni tari.
pihak sekolah untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi agar anak l
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elisabeth. 1991. Perkembangan anak jilid II. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
_______. 2002. Metode dan teknik pengajaran seni tari. Dalam jurnal
pengetahuan dan pemikiran seni vol 3.no 2.Semarang: Harmonia.
Soetopo, Sungkowo. 2004. Seni tari sebagai muatan local: sebuah alternatif.
Semarang: Harmonia.
Utomo, Udi dan Djatmiko, Tedjo. 1996. Musik sebagai sarana mengembangkan
kemampuan mendengar. Dalam jurnal pengetahuan dan pemikiran seni Vol
XIX no.03. Semarang: Ikip Semarang (Harmonia)
Tilman, Diane dan Columina, Quera, Pilar. 2004. Living Value An Education
program. Jakarta: PT Grasindo.