Abstrak
Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui performa dari sistem komunikasi
penerbangan mendatang yaitu VDL Mode 2. Pemodelan dan simulasi VDL Mode 2
dilakukan dengan menggunakan OPNET modeler 8.1. VDL Mode 2 ini menggunakan
25 kilohertz (kHz) saluran ganda yang dioperasikan pada 118 – 137 megahertz (MHz)
band Very High Frequency (VHF) dengan kecepatan 31.5 kilobit/second (kbps) untuk
menyediakan fasilitas layanan komunikasi data antara pesawat terbang dan ground.
VDL Mode 2 menggunakan protokol Carrier Sense Multiple Access (CSMA) untuk
mengendalikan akses pada saluran 25 kHz antara pesawat terbang dengan sebuah ground
station. VDL Mode 2 terdapat pada 3 lapisan OSI terbawah, yakni physical layer, data
link layer, dan layer bagian bawah pada network layer (subnetwork layer). Hasil
Analisis simulasi VDL mode 2 pada OPNET terdapat kecocokan yang baik dengan hasil
analitikal sesuai dengan standar ICAO pada kondisi transmisi pesan yang relatif rendah.
Hasil Analisis simulasi VDL mode 2 cenderung menjadi lebih menyimpang dengan hasil
analitikal sesuai dengan standar ICAO pada kondisi transmisi pesan yang relatif tinggi.
Hal ini dikarenakan banyaknya asumsi untuk mempermudah pemodelan VDL mode 2
pada OPNET. End to end delay bergantung pada jumlah pesawat yang terkoneksi
kepada ground station.
Kata Kunci
VDL Mode 2, OPNET, data link layer, Jaringan Komunikasi, Komunikasi Transportasi,
Transportasi Udara, Network Simulator.
iv