Y
X X X X X
U S
U S S U U S
S U
U U U U
U
V W
U S
Y
Z
U S
0
t
Bila rotor berkutub ganda berputar satu kali dalam satu detik, terjadilah arus
bolak balik dengan f=1Hz. Bila rotor berputar dua kali lebih cepat, maka waktu
untuk satu priode adalah ½ detik dan f=2Hz, jika rotor berputar 25
putaran/detik, maka waktu untuk satu periode = 1/25 detik dan f = 25 Hz,
sehingga dikenal rumus:
60 f
N
2P
p
Ws
U S U S
G
G g 2p g
2p
Karena seluruh alur stator harus dibagi tiga, maka jarak antar fasa menjadi:
360o Listrik
JarakFasa 120o Listrik
3
Contoh permasalahan: G = 12; 2p = 4; lilitan terbagi
G 12 12
g 1Alur / Kutub / Fasa
3.2 p 3.4 12
360o biasa
p( JarakKutub) 90o biasa
4
360o biasa
( JarakAlurTerdekat ) 30o biasa
12
Jarak fasa 120o Listrik, Jarak alur dihitung dalam derajat listrik adalah:
360o
e x 2 60o Listrik
12
120 o Listrik
Maka permulaan fasa ke dua terletak pada jarak: o
2 Alur
60 Listrik
x y z u v w
Pada kutub empat, Apa beda pasangan kutub pertama dan kedua terhubung
seri dan paralel ? ……. (P.R Tanggal …. Sept 2010)
o
1 1
B a b
Garis lengkung medan
Bm
a b
E 4,44. f .m .N
Dengan adanya kedudukan diperpendek, maka ada efeknya yang disebut Faktor
Langkah (fp), dan dengan demikian besarnya fluksi yang dimanfaatkan tentu tidak
penuh maka timbul efek lain yang disebut dengan Faktor Distribusi (fd), Akhirnya
besarnya ggl induksi menjadi:
a
Langkah a b
Penuh
p
180o
b
Langkah di a b
perpendek
pA pB PerpendekanLangkah
Mesin Arus Bolak Balik 20
BESAR FAKTOR LANGKAH ( fp )
BERDASARKAN VEKTOR
E
/2 e2
/2 e1
e1 e2 E
____
Cos ( / 2) fp
2 x e1
e1 2(oa sin ) dan E 2( Sin2 )
2 2
Jika alur/kutub/fasa = q, maka: e1 2(oa sin ) dan E 2(oaSinq )
2 2
Sin.q
E 2
Hingga: Faktor distribusi adalah= fd
q.e1 q.Sin.
Mesin Arus Bolak Balik 2 22
REAKSI JANGKAR
Kumparan pembangkit menghasilkan ggl induksi (e) dan jika dibebani akan mengalir arus (I),
akibat percobaan Oersted: maka pada kumparan akan timbul medan magnit yang menimbulkan fluxi
magnit disebut fkuxi magnit jangkar (A).
Dengan demikian pada generator terdapat dua fluxi, yaitu: Fluxi Utama () dan Fluxi Jangkar
(A), yang mengakibatkan adanya fluxi magnit resultane (R) yaitu penjumlahan secara vektor
dan A.
Pada sistem arus bolak-balik terdapat bermacam-macam sifat beban, yaitu: Resistip, Kapasitip,
Induktip Murini dan Kapasitip Murni. Hingga akan menghasilkan bermacam-macam Fluxi Paduan (R).
a. Beban Resistip:
Arus Jangkat (Ia) sefasa dengan ggl (E); dan A tegak lurus
b. Beban Kapasitip:
Arus Jangkat (Ia) mendahului ggl (E) sebesar sudut Ө; dan A terbelakang dengan sudut (90°-Ө)
terhadap
c. Beban Kapasiti Murni:
Arus Jangkat (Ia) mendahului ggl (E) sebesar sudut 90°; dan A dengan
d Beban Induktip Murni:
Arus Jangkat (Ia) ketinggalan ggl (E) sebesar sudut 90°; dan A berlawanan
(bertolak belakang) dengan
I
Mesin Arus Bolak Balik 24
REGULASI TEGANGAN
a. Penurunan tegangan lilitan jangkar akibat impedansi lilitan (Resistansi/R dan Induktansi
/XL)
b. Reaksi jangkar yang timbul karena terbentuknya fluxi magnit jangkar yang terdapat
disekitar lilitan jangkar pada saat generator berbeban
c. Pengaruh kemagnitan pada generator penguat sendiri karena adanya penurunan tegangan
saat berbeban.
1. Mesin Listrik yang memanfaatkan energi mekanik (Putar) menjadi energi listrik berdasarkan
induksi kemaknitan disebut dengan Generator. Jelaskan dengan singkat dan tepat Prinsip kerja
Generator Arus Bolak-balik dan hukum/percobaan apa saja yang dipergunakannya.
2. Karena Generator bekerja berdasarkan induksi kemaknitan, maka ggl induksi yang timbul setelah
memanfaatkan flux maknit utama. Gamabrkanlah sinusoida flux utama dan ggl induksi satu
generator satu fasa
3. Gambarkanlah sinusoida flux maknit pada generator berkutub 4, jika satu putaran dalam satu detik.
4. Gambarkan liitan stator generator arus bolak balik satu fasa yang memiliki 2 kutub dengan 6 alur
5. Mengapa pada generator arus bolak balik dikenal adanya Hambatan Impedansi yang berasal dari
Resistansi dan Induktansi, berikan penjelasan yang singkat dan tepat
EMF Method
E V I .( Ra Xs ) Vektoris
E= ggl induksi tanpa beban
V= Tegangan pada beban nominal
I = Arus fasa beban nominal
Ra = Hambatan murni lilitan jangkar
Xs = Reaktansi serempak
Jadi mapa EMF Method menekankan penggunaan prinsip-prinsip sistem tegangan. Amati
vektor diagram berikut:
Fr
90 0
900 E
A I.Zs
I. X A
Ef
V I.Za
I.Ra I. Xa I. Xs
I
Fr 0
90
90 o
V
A I.Ra E
I. Xa
Ef I. Xs
Penekanan perhitungan ggl Induksi tanpa beban adalah mencari harga-harga flux magnit yang
menimbulkan tegangan-tegangan tersebut, yaitu dengan rumus:
V .Sin I . Xa
F 2 Fr2 A2 2.Fr .Cos (900 ' ) '
V .Cos I .Ra
F Flux Magnit Utama
Fr Flux Magnit Resultante
A Reaktansi Jangkar
' Mesin Arus Bolak Balik 30
Menentukan Fr dengan melukis segi tiga portier pada karakteristik tanpa beban dan berbeban dengan faktor
daya = 0, dan melukis segi tiga portier mengikuti langkah-langkah:
1. Tentukan kedudukan ttk P pada karakteristik tanpa beban dengan pf=0 dimana PP’ = tegangan nominal V
dari generator
2. Dari ttk P tarik garis PS sama dan sejajar dengan E0
3. Dari ttk S tarik garis sejajar dengan karakteristik celah udara, hingga memotong karakteristik tanpa beban
di ttk R
4. Tarik garis tinggi dari R pada PS dan diperoleh ttk Q
5. Maka diperoleh segi tiga PQR yang disebut segi tiga portier
E
E
R
Ef
I. Xa
V
S Q P
Im
0 E
Mesin Arus Bolak Balik
Fr P' 31