Teori Pusat Pertumbuhan (Growth Pole Theory) Dipelopori oleh Francois Perroux
pada 1949, dia seorang ahli ekonomi regional berkebangsaan perancis. Teori perroux
berlandaskan pada Teori Schumpeter. Peran “Inovasi” (kewiraswastaan) di dalam
meningkatkan pertumbuhan/ pembangunan ekonomi.
Salah satu alat utama yang dapat melakukan penggabungan antara prinsip-prinsip
“Konsentrasi “ dengan “Desentralisasi”
Teori yang menjadi dasar strategi kebijakasanaan pembangunanwilayah melalui idustri
daerah.
Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi disegala tata-ruang. Akan tetapi terjadi
haya terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel-variabel yang berbeda
intensintanya.
Salah satu cara untuk menggalakan kegiatan pembangunan suatu daerah tertentu
melalui pemanfaatan “aglomeration economies” sebagai faktor pendorong utama.
Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan industri
penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Keterkaitan antar industri sangat
erat, maka perkembangan industri unggulan akan mempengruhi perkembangan industri
lain yang berhubungan dengan industri unggulan.
Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian
karena akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah.
Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif (unggulan)
dengan industri yang relatif pasif atau industri yang tergantung industri unggulan.
Adanya proses aglomerasi ekonomi
2. KEUNTUNGAN AGLOMERASI
1. Sebagai growth center, pengembangan wilayah tidak hanya bersifat internal wilayah,
namun harus diperhatikan sebaran atau pengaruh (spred effect) pertumbuhan yang
dapat ditimbulkan bagi wilayah sekitarnya, bahkan secara nasional.
2. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama pengembangan antar daerah
dan menjadi persyaratan utama bagi keberhasilan pengembangan wilayah.
3. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan integrasi dari daerah-
daerah yang tercakup dalam wilayah melalui pendekatan kesetaraan.
Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga menjadi prasyarat bagi
perencanaan pengembangan kawasan. Dalam pemetaan strategic development region, satu
wilayah pengembangan diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara lain berupa
sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan infrastruktur yang saling berkaitan dan
melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara optimal dengan memperhatikan sifat
sinergisme di antaranya.