PENDAHULUAN
Laporan Monitoring.doc 1
1.2 Tujuan dan Sasaran
Laporan Monitoring.doc 2
1. Tersedianya informasi hasil monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan Renja dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit-unit
kerja di lingkungan Kantor Kementerian PPN/Bappenas.
2. Tersedianya informasi hasil monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindak lanjut temuan pengawasan/evaluasi kinerja.
3. Tersedianya informasi sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan.
Laporan Monitoring.doc 3
BAB II
METODOLOGI
Laporan Monitoring.doc 4
manajemen kinerja Kementerian Negara PPN/Bappenas secara
keseluruhan.
Hasil dari pengumpulan data dan informasi yang dilaksanakan baik secara
desk study, survey lapangan secara internal ataupun eksternal serta
diskusi yang dilakukan dengan pihak unit kerja terkait sebagai bagian dari
proses tindak lanjut kegiatan monitoring akan dianalisis dengan
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang tujuannya adalah
untuk:
Laporan Monitoring.doc 5
BAB III
RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN
Rencana Kerja
Jadwal Kegiatan
Bulan
Kegiatan
Jan Pebr Mart Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des
Penyusunan Kerangka
Acuan Kerja dan
Rencana Kerja
Pengumpulan
data/informasi
Pelaksanaan monitoring
secara in-desk study
maupun kegiatan
lapangan
Pembahasan internal
oleh unit kerja untuk
analisa hal-hal yang
perlu perbaikan
Penyusunan laporan
Laporan Monitoring.doc 6
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Laporan Monitoring.doc 7
Pada intinya, tujuan dari kegiatan monitoring yang dilakukan oleh
Kedeputian SDM dan Kebudayaan adalah untuk memantau
perkembangan pelaksanaan RPJM 2004-2009 dan RKP Tahun 2007 di
Bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Selain itu untuk
mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam perencanaan,
implementasi dan pemantauan program serta untuk kepentingan
penyusunan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan evaluasi maupun
dalam perencanaan di tahun berikutnya.
Sementara itu, sasaran yag ingin dicapai adalah:
a. Teridentifikasinya peta keterkaitan antara tujuan, sasaran dan
kegiatan pokok yang ditetapkan dalam RPJM dan RKP
b. Teridentifikasinya tingkat pencapaian kinerja program setiap tahun
dengan mengacu kepada rencana program pembangunan dan
indikator kinerjanya
c. Teridentifikasinya masalah-masalah yang dijumpai dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program
pembangunan
Laporan Monitoring.doc 8
dan anak. Sedangkan untuk laporan kajian tahun anggaran 2007 ini
Unit kerja Deputi SDM dan Kebudayaan, Direktorat Kependudukan dan
Pemberdayaan perempuan telah menyelesaikan laporan pertengahan
kajian 2007 dengan judul “Analisis Gender dalam Perencanaan
Pembangunan” yang dilatarbelakangi dari Inpres No. 9 tahun 2007
tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan Nasional.
Tujuan dari kajian ini untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PUG di 18
kementerian, 7 provinsi dan 7 Kabupaten/kota terpilih (Jabar, Riau,
Sulut, Jateng, NTB, Kalsel dan Sumbar) dengan menggunakan analisis
Gender Analysis Pathway (GAP) yaitu (a) menghasilkan beberapa
program pembangunan yang responsif gender (b) melakukan transfer of
knowledge (keterampilan melakukan analisis gender dan
mengintegrasikan isu gender ke dalam perencanaan, (c) membangun
kepemilikan dari stakeholder yang bersangkutan.
2) Data evaluasi dari Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi
Daerah antara lain :
• Direktorat Bidang Perkotaan, tata ruang dan pertanahan, laporan
awal “Kegiatan evaluasi pelaksanaan program pembangunan bidang
perkotaan, tata ruang dan pertanahan”. Kajian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pelaksanaan RKP tahun 2006 berdasarkan kinerja
pelaksanaan program-program pembangunan dalam RPJM sebagai
bahan masukan bagi perencanaan pembangunan tahap selanjutnya.
Evaluasi yang akan dilakukan dengan menggunakan dua jenis
evaluasi yaitu evaluasi formal, tujuannya dan sasaran dari pengambil
kebijakan dan administrator yang secara resmi diumumkan
merupakan ukuran tepat dari menfaat atau nilai dan evaluasi
keputusan teoritis, tujuannya dan sasaran dari berbagai pelaku yang
diumumkan secara formal ataupun diam-diam merupakan ukuran
tepat dari manfaat atau nilai. Hasil dari kajian ini akan memuat
antara lain : (a) data dan informasi mengenai realisasi kegiatan
Laporan Monitoring.doc 9
pembangunan bidang perkotaan, tata ruang dan pertanahan tahun
2006, (b) penilaian kinerja terhadap hasil pembangunan bidang
perkotaaan, tata ruang dan pertanahan pada tahun 2006,
(c) Indentifikasi kendala pembangunan yang dihadapi pada tahun
2006 dan rekomendasi perbaikan.
• Direktorat Kewilayahan II, laporan awal “Evaluasi kebijakan
perencanaan pembangunan dalam pengembangan kawasan
tertinggal khususnya wilayah terisolir dan terpencil”. Tujuan dari
kajian ini untuk menganilisis titik kelemahan dan kekuatan dari
program-program pembangunan kawasan tertinggil 2005-2006,
dengan sasaran yang akan ditetapkan antara lain :
1. Evaluasi yang fokus pada hasil program pembangunan
kawasan tertinggal khususnya wilayah terpencil dan terisolir
yang dilaksanakan secara lintas sektoral antar departemen.
2. Mendiskripsikan berbagai kendala hasil realisasi program
pembangunan pengembangan kawasan tertinggal khususnya
daerah terpencil terkait pada efektivitas, tingkat efisiensi
pencapaian target serta responsivitas
3. Menganalisas kondisi kawasan tertinggal khususnya wilayah
terpencil melalui metode survey, diskusi dan wawancara
4. Mentetapkan keluaran hasil evaluasi sebagai rekomendasi
yang ditujukan kepada stakeholder terkait pemerintah pusat
dan daerah sebagai upaya percepatan pembangunan wilayah
kawasan tertinggal.
Laporan Monitoring.doc 10
Kinerja ini adalah persiapan dan penyusunan desain audit/evaluasi
manajemen kinerja. Termasuk dalam tahap ini adalah:
1. Proses pengumpulan data dan informasi terkait untuk keperluan
pelaksanaan evaluasi. Informasi yang dibutuhkan seperti tupoksi unit
kerja, struktur unit kerja, data-data personil termasuk data personil
honorer, laporan-laporan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun
anggaran 2006 serta laporan pencapaian kinerja yang dibuat berdasarkan
Pedoman Manajemen Kinerja dan mengacu kepada indikator yang telah
ditetapkan oleh UKE II terkait.
2. Penyusunan rencana audit/evaluasi beserta langkah-langkahnya
3. Pelaksanaan kajian diagnostik terhadap data-data yang telah diperoleh di
antaranya mengacu kepada referensi peraturan terkait dan Pedoman
Audit Kinerja sebagai instrumen untuk melaksanakan audit dalam rangka
uji coba penerapan Pedoman Audit Kinerja.
Laporan Monitoring.doc 11
d. Menyebarluaskan Rencana Kinerja Tahunan yang berisi matrik
penetapan kinerja untuk tahun anggaran 2008 ke Unit Kerja
Dilingkungan Kementerian Negara PPN/Bappenas.
Laporan Monitoring.doc 12
• Survey Pendahuluan
a. Kegiatan dalam pelaksanaan audit yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dan gambaran umum auditan
b. Kegiatan dalam survey pendahuluan adalah memperoleh,
menelaah dan mendokumentasikan informasi dasar auditan
melalui berbagai teknik audit yang dilaksanakan
• Penetapan Sasaran Audit
a. Sasaran audit adalah hal-hal yang ingin dicapai dari
pelaksanaan audit
b. Perumusan sasaran audit harus dapat membantu auditor untuk
mengidentifikasi unsur-unsur temuan
• Penyusunan Program Kerja Audit
Merupakan kegiatan mendesain pelaksanaan audit yang meliputi
penetapan ruang lingkup audit dan metodologi audit yang akan
digunakan untuk pelaksanaan pengujian
Laporan Monitoring.doc 13
Eselon II terkait. Jangka waktu pelaksanaan tahap ini adalah selama 5 bulan.
Akan tetapi, karena pengumpulan data belum mencapai tahap akhir maka
pelaksanaan tahap pengumpulan data masih berjalan bersamaan dengan hal
tersebut juga dilaksanakan kajian diagnostik terhadap hasil pengumpulan
data yang diperoleh.
Data yang diperoleh dari Biro Ortala mengenai daftar kajian dan
prakarsa strategis untuk TA 2006 adalah sebagai berikut:
a. 51 buah Kajian Strategis /Study yang dilaksanakan oleh 39 Direktorat/Unit
Kerja Eselon II
b. 8 buah Kajian Staff Ahli yang dilaksanakan oleh 5 Staff Ahli Kementerian
Negara PPN/Bappenas
c. 8 buah Prakarsa Strategis yang dilaksanakan di bawah koordinasi
SESTAMA MENNEG PPN/BAPPENAS.
Hingga saat ini jumlah kajian yang diterima oleh Inspektorat Bidang Kinerja
Kelembagaan untuk dilakukan proses audit adalah:
a. 44 buah Kajian Strategis/Study yang dilaksanakan oleh 30 Direktorat/Unit
Kerja Eselon II
b. 8 buah Kajian Staff Ahli yang dilaksanakan oleh 4 Staff Ahli Kementerian
Negara PPN/Bappenas
c. 6 buah Prakarsa Strategis yang dilaksanakan di bawah koordinasi
SESTAMA MENNEG PPN/BAPPENAS.
Proses pelaksanaan audit terhadap kajian/study TA 2006 pada tahun
anggaran 2007 pada dasarnya masih menggunakan metode analisis yang
sama dengan kegiatan audit kajian TA 2005 di tahun anggaran 2006.
Berdasarkan analisis data/kajian yang telah diterima diupayakan adanya
tertib administrasi kelengkapan dokumen untuk dilakukannya proses audit.
Pada tahap awal persiapan pelaksanaan kajian, Tim Inspektorat telah
merancang matriks ketersediaan dokumen pendukung yang disebarkan
kepada seluruh Unit Kerja Penanggung Jawab Kegiatan Kajian/Study TA 2006.
Laporan Monitoring.doc 14
- Laporan final disertai ringkasan eksekutif
- Formulir Isian Informasi Kajian
- TOR swakelola dan revisi
- RAB swakelola dan revisi
- TOR pihak ketiga
- RAB pihak ketiga
- SK Tim
- Bukti pendukung berupa kontrak kerja dengan pihak ketiga
- Laporan pendahuluan dan interim
- Laporan pekerjaan swakelola
- Laporan pekerjaan pihak ketiga
- Laporan pelaksanaan survey kegiatan
- Laporan pelaksanaan konsinyasi stakeholder/diskusi/workshop
Dalam proses audit kajian di tahun anggaran 2007 ini, fokus audit lebih
ditekankan kepada penelaahan kualitas utamanya kepada penilaian terhadap
keterlibatan atau peran serta dari masing-masing pihak seperti stakeholder
yang berkepentingan, pihak Tim Pelaksana Kajian (TPRK, FGD, Nara Sumber),
tenaga ahli/pihak ketiga dan penilaian terhadap proses partisipatori yang
telah berjalan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui efektifitas dari proses
tersebut sehingga dapat terlihat kajian yang memiliki kualitas baik dan
memberikan kontribusi outcome yang signifikan dalam perumusan
Laporan Monitoring.doc 15
rekomendasi atau bahan pertimbangan untuk perumusan kebijakan di sektor
terkait.
Laporan Monitoring.doc 16
11. Kajian Eksplorasi Pengembangan Mineral dan Industri (Dit. Sumber Daya
Energi, Mineral dan Pertambangan)
12. Kajian Asesment Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Strategis (Dit.
Lingkungan Hidup)
13. Kajian Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Penyediaan
Infrastruktur (Dit. Pengembangan Kerjasama dan Swasta)
14. Kajian Keterpaduan Kebijakan, Iklim Investasi dan Regulasi Antar Sektor
dan Antar Daerah dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing Kawasan
dan Produk Unggulan (Dit. Kewilayahan II)
15. Kajian Penyusunan Prosedur Kerja Standar (SOP) Bappenas (Biro Hukum)
16. Kajian Penyusunan Manajemen Pengusulan Proyek PHLN (Dit. Sistem dan
Prosedur Pendanaan Pembangunan)
17. Kajian Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Individu (Biro
Kepegawaian)
18. Kajian Mekanisme Estimasi dan Pengalokasian Dana Pendamping Dalam
Pelaksanaan PHLN (Dit. Pemantauan dan EValuasi Pendanaan
Pembangunan)
Laporan Monitoring.doc 17
Kinerja terdapat beberapa kendala yang terkait dengan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Keterlambatan penyerahan kajian dari jadwal waktu seharusnya
2. Ketidaklengkapan dokumen pendukung dari pelaksanaan kajian
3. Ketidaksesuaian waktu antara peserta presentasi dengan pembahas dan
kegiatan dilingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas
4. Ketidakjelasan dalam Pelaporan kegiatan Kajian Prakarsa Strategis yang
melibatkan lintas sektor Kedeputian sehingga hasil akhir kajian kurang
terangkum secara detail dan tidak saling menyatu satu dengan yang
lainnya.
Laporan Monitoring.doc 18
1. Peraturan Meneg PPN/Kepala Bappenas No: Per 01/M.PPN/09/2005
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Negara PPN/Bappenas
2. Pedoman Manajemen Kinerja
3. Pedoman Audit Kinerja
4. Kerangka Acuan Kerja Kegiatan IBKK TA 2007
• Evaluasi Manajemen Akuntabilitas Kinerja Kelembagaan Kementerian
PPN/Bappenas TA 2007
• Penyusunan Pedoman Audit Kinerja
• Koordinasi Pengawasan Kinerja Kelembagaan
• Audit Kinerja Terhadap Hasil Kajian TA 2006
• Pelaksanaan Monitoring Pengawasan Kinerja Kelembagaan
• Pengembangan Sistem Informasi Kinerja Kelembagaan
Laporan Monitoring.doc 19
areal wilayah sejawatengah terhadap 5 kabupaten kota. Bidang
Monitoring dan Evaluasi Bapeda Kota Semarang dibagi kedalam 4 bidang
kegiatan yaitu : ekonomi, budaya, praswil dan pengembangan data.
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan monitoring ini mengenai akurasi
data yang dilakukan di lapangan mengalami kesulitan sehingga dilakukan
metode sampling yang sasarannya nantinya langsung kepada kelompok
tanpa melalui sather. Hal ini dilaksanakan untuk menolong harga gabah
petani agar tidak anjlok/turun. Sedangkan untuk tebu, sudah dilakukan
sonic bloom sejawatengan untuk memberikan daya rangsang pada
stomata agar tebu yang dihasilkan memiliki kadar gula yang tinggi.
Sedangkan untuk pariwisata, Semarang telah mencanangkan Pesona Asia
yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2007 yang merupakan
forum kerjasama yang dilaksanakan oleh Gubernur.
¾ Propinsi Riau
Kegiatan survey dilaksanakan pada bulan November 2007 dengan lokasi
survey Bawasda Propinsi Riau. Untuk daerah riau kerangka konsep
pengembangan monitoring pembangunan daerah merupakan suatu
proses tindak lanjut dari kegiatan Bappeda. Pada pelaksanaannya
pemeriksaan yang dilakukan oleh Bawasda Propinsi Riau terbagi dalam 3
tahap : (a) untuk pemeriksaan reguler berdasarkan pada pelaksanaan PP
39 dan 40 tahun 2006, Perda No. 24 tahun 2001 untuk daerah Riau,
(b) pemeriksaan yang sifatnya khusus yang berhubungan dengan jabatan
kepala daerah dan pemeriksaan BPNKB, (c) untuk yang pemeriksaan
kasus lebih berdasarkan pada pengaduan masyarakat. Pengawasan ini
dilaksanakan langsung oleh Bawasda dengan satuan kerja-satuan kerja
yang kemudian dilaporkan ke BPK. Fokus kegiatan monitoring ditujukan
pada bidang keuangan negara, Pembangunan, Aset daerah dan Aparatur
Negara. Bentuk Pelaksanaan monitoring antara lain:
o Badan pengawas kabupaten – kota menghasilkan input
pengawasan
Laporan Monitoring.doc 20
o Bawasda akan menggunakan input tersebut untuk pemutakhiran
data
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan monitoring adalah lambatnya
proses tindak lanjut dari hasil pengawasan, keterlambatan dikarenakan
masalah struktural dan perbedaan persepsi. Walaupun terlambat dalam
pelaksanaan prosesnya tetapi diberlakukan sanksi yang sifatnya masih
soft/lemah yaitu pemberian surat teguran saja, belum kepada sanksi yang
sifat keras/tegas. Hubungan antara pengawasan daerah kepada pusat
dilaksanakan melalui MOU Inspketorat Jendral (Irjen) yang berasal dari
instansi terkait.
Laporan Monitoring.doc 21
BAB V
KESIMPULAN
Laporan Monitoring.doc 22
memberikan informasi yang realibel terhadap hasil pengawasan dan
pemantauan kegiatan UKE II dalam menilai penyimpangan pelaksanaan
kegiatan dan manajeman serta memberikan koreksi terhadap kegiatan yang
sedang berjalan dan memberikan masukan bagi perencanaan selanjutnya
agar sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dilingkungan
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasiona/Bappenas.
¾ Monitoring Akuntabilitas Manajeman
Laporan Monitoring.doc 23
berkelanjutan dan berkesinambungan dengan melihat, mengamati, menilai dan
menetapkan suatu hasil laporan auditor terhadap pelaksanaan kegiatan unit
kerja-unit kerja yang dilakukan oleh auditan serta mencari solusi atas
permasalahan dari temuan obyek pemeriksaan agar dapat diperbaiki oleh unit
kerja-unit kerja pelaksana.
Sehingga kegiatan monitor yang dilaksanakan oleh Inspektorat Bidang
Kinerja Kelembagaan diharapkan akan menghasilkan suatu rekomendasi
terhadap tindak lanjut kinerja unit kerja-unit kerja dan memperingatkan kembali
kepada unit kerja-unit kerja terhadap hasil penilaian kinerja. Maka hasil penilaian
kinerja tersebut dapat lebih berhasil guna dan bermanfaat terhadap kinerja unit
kerja dalam melaksanakan tupoksinya dan dapat dijadikan pedoman bagi
kegiatan yang akan dilaksanakan UKE II pada tahun berikutnya, agar hasil
kegiatan/program yang dilaksanakan oleh UKE II dapat lebih realibel,
representatif dan akuntabel.
Laporan Monitoring.doc 24