Anda di halaman 1dari 2

I Putu Yahya Priyatna

1021105015
Hubungan Internasional
Ringkasan Filsafat Ilmu

Filsafat, Inggris (philosophy), Yunani (Philosophia), Arab (falsafat). Secara etimologi, filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).

Ilmu berasal dari bahasa Arab : ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti : mengerti,
memahami benar-benar.

Jadi filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu
menjawab beberapa persoalan berikut :

1. Pertanyaan landasan ontologis :


Objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Dari landasan ontologis
ini adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang ilmu.
2. Pertanyaan landasan epistemologis :
Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu?
Bagaimana prosedur dan mekanismenya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita dapat
pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri?
3. Pertanyaan landasan aksiologi :
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara
penggunaan tersebut dengan kaidah moral? Bagaimana penentuan objek dan metode yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?

Pengertian filsafat menurut para filosof :

1. Pythagoras (572-497 SM), manusia dibagi dalam 3 tipe yaitu mereka yang mencintai kesenangan,
kegiatan, dan kebijaksanaan. Jadi filsafat intinya adalah mencari keutamaan mental (the persuit of
mental excellence).
2. Plato (427-347 SM), objek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran absolut lewat
dialektika.
3. Aristoteles (384-332 SM), filsafat menyelidiki sebab dan asas segala terdalam dari wujud.
4. Al-Farabi (W. 950 M), filsafat adalah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki
hakikatnya yang sebenarnya.
5. Ibnu Rusyd (1126-1198), filsafat merupakan pengetahuan “otonom” yang perlu dikaji oleh manusia
karena dia dikaruniai akal.
6. Immanuel Kant (1724-1804 M), filsafat itu ilmu dasar segala pengetahuan.
7. Sutan Takdir Alisjahbana, filsafat adalah berfikir dengan insaf (teliti)
8. H. Hamersama, filsafat sebagai pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren (bertalian) tentang
seluruh kenyataan.
9. Harun Nasution, filsafat adalah berpikir menurut tata tertib (logika), dengan bebas (tidak terikat
pada tradisi, dogma, dan agama) dan dengan sedalam-dalamnya.
10. Sidi Gazalba, filsafat adalah berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam
rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada.
Tujuan Filsafat Ilmu:

1. Mendalami unsure-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber,
hakikat, dan tujuan ilmu
2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga
kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
3. Menjadi pedoman para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi terutama
dalam membedakan persoalan ilmiah, dan non ilmiah.
4. Mendorong para ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.

Cabang-Cabang Filsafat:

1. Logica adalah cabang yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.


2. Epistemologi adalah cabang tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, batas metode,
pengetahuan
3. Etika adalah cabang yang membicarakan tentang tingkah laku.
4. Estetika adalah cabang yang membahas keindahan.
5. Metafisika adalah cabang yang membicarakan hal yang ada, sesuatu dibalik yang terlihat.

Anda mungkin juga menyukai