TITLE Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 2
I. SYARAT PENELITIAN YANG BAIK
Sekaran (1992, 2003):
1. Bertujuan (purposiveness): riset saintifik mempunyai tujuan yang jelas.
2. Kokoh (rigor): proses riset saintifik dilakukan dengan hati-hati (prudent) dengan
tingkat keakurasian yang tinggi. Basis teori dan rancangan riset yang baik akan
menambah kekokohan dari riset saintifik.
3. Ujibilitas (testability), menunjukkan bahwa riset saintifik dapat menguji
hipotesis-hipotesis dengan pengujian statistik menggunakan data yang
dikumpulkan.
4. Replikabilitas (replicability), yaitu riset saintifik dapat diulang dengan
menggunakan data yang lain.
5. Ketepatan dan keyakinan (precision dan confidence): menunjukkan bahwa tidak
ada riset yang sempurna dan ketepatannya tergantung dari keyakinan periset
yang diterima umum. Kesalahan pengukuran data dan bias yang lainnya dapat
menyebabkan ketepatan riset menurun. Disain riset harus dilakukan dengan
baik sehingga hasil riset dapat dekat dengan kenyataannya (precision) dengan
tingkat probabilitas keyakinan (confidence) tinggi yang harus diterapkan.
6. Objektivitas (objectivity): menunjukkan bahwa riset saintifik memberikan hasil
dan konklusi yang objektif tidak dipengaruhi oleh faktor subjektif peneliti.
7. Generalisabilitas (generalizability):riset saintifik mampu untuk diuji ulang dengan
hasil yang konsisten dengan waktu, objek dan situasi yang berbeda.
8. Sederhana (parsimony): riset saintifik mempunyai kemudahan di dalam
menjelaskan risetnya.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 3
II. REVIEW METODOLOGI PENELITIAN
STRUKTUR LAPORAN HASIL RISET
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 5
• Sekaran (2003) menegaskan bahwa isu perlu
diidentifikasikan dan didefinisikan dengan jelas.
Permasalahan menurut Abdel-khalik dan Ajinkya
(1979):
1. Tergantung
1. dari lingkungan periset, termasuk latar
belakang, mata kuliah yang dipelajari dan diambil,
kolega-kolega yang terlibat, dan lain-lain.
2. Tujuan:
2. pandangan jauh ke depan atau hanya
permasalahan saat ini.
3. Kepentingan yang bersangkutan, apakah yang
sedang dibaca dan dipelajari sekarang, pernyataan-
pernyataan sekarang oleh penguasa atau regulator
atau yang mungkin sederhana adalah kepercayaan
atau nilai-nilai yang dapat mengarahkan ke suatu
ide.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 6
Contoh isu-isu yang berhubungan dengan
permasalahan (problem) yang akan diperbaiki:
Penerapan bonus untuk meningkatkan
kinerja salesman
Penerapan balance scored card untuk
mengurangi keluhan pelanggan
Contoh isu berhubungan dengan oportuniti
(opportunity) yang dapat diraih:
Peningkatan moral karyawan untuk
peningkatan kinerja
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 7
Contoh isu berhubungan dengan pengujian
suatu teori yang ada di suatu fenomena:
1. Locus of control dan preferensi risiko bawahan
sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi
partisipasi anggaran terhadap kinerja perusahaan
(untuk menguji atau memverifikasi teori).
2. Efisiensi pasar modal Indonesia (menguji teori
pasar efisien).
3. Dividen sebagai mekanisme mentransfer biaya
pengawasan (monitoring cost) dari pemegang
saham ke bank (menguji teori keagenan yang
sudah ada).
4. Pengaruh urutan informasi dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan investor (pengujian teori
revisi kepercayaan atau belief adjustment theory).
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 8
Contoh isu berhubungan dengan
menemukan teori yang baru:
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 9
PENTING DAN SALAH KAPRAH
1. Menulis bagian isu ini berlembar-lembar dan
berkepanjangan alasannya adalah supaya isu ini
dapat dipahami dengan baik sehingga membutuhkan
penjelasan yang panjang.
2. Isu sebaiknya ditulis dengan jelas dan di awal-awal
laporan hasil riset, misalnya di halaman pertama atau
kedua, karena isu ini merupakan topik yang akan
dilakukan di riset bersangkutan.
• Jika sudah beberapa halaman pembimbing masih belum
menemukan atau belum mengerti isu yang akan diteliti,
maka pembimbing atau sponsor riset cenderung menolak
riset karena tidak yakin peneliti mengerti apa yang akan
ditelitinya.
• Jika memang dibutuhkan penjelasan yang panjang dari
isunya, sebaiknya isu ditulis terlebih dahulu disusul
dengan penjelasan-penjelasannya.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 10
Catatan:
Latar belakang masalah (yang ada di pendahuluan)
merupakan gejala (symptom) dari permasalahan yang
akan diteliti.
Symptom merupakan tanda-tanda terjadinya
permasalahan. Untuk riset yang bertujuan
menyelesaikan permasalahan yang ada,
mengidentifikasi symptom merupakan hal yang
terpenting dan pertama kali harus dilakukan.
Gejala permasalahan (symptom) berbeda dengan
permasalahannya (problem). Gejala permasalahan
merupakan akibat dari permasalahan yang tampak dan
dapat dijadikan identifikasi adanya suatu
permasalahan. Gejala permasalahan bukan
permasalahannya sendiri.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 11
Contoh:
1. Misalnya demam yang dialami oleh seorang yang
sedang sakit adalah suatu gejala penyakit tertentu.
Banyak obat untuk menurunkan demam.
Menurunkan demamnya bukan berarti
menyembuhkan penyakitnya. Demamnya turun
tetapi penyakitnya masih ada. Jika ingin mengobati
penyakitnya, maka penyakit tersebut harus
diidentifikasi dan diketahui terlebih dahulu.
Misalnya setelah diteliti diketahui bahwa demam
tersebut karena adanya infeksi di tenggorokan.
Infeksi di tenggorokan inilah penyakitnya yang
perlu diobati.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 12
2. Contoh lainnya adalah mobil yang jalannya
tersendat-sendat yang dimasukkan ke
bengkel untuk diperbaiki. Jalan tersendat-
sendat ini merupakan gejala adanya
permasalahan di mesin mobilnya. Riset yang
dilakukan oleh teknisi bengkel dengan indikasi
gejala ini menemukan bahwa penyebabnya
adalah pengapian yang tidak sempurna dan
setelah dilacak lebih lanjut ditemukan platina
yang sudah aus. Dengan demikian, platina
yang sudah aus adalah permasalahannya.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 13
PENTING DAN SALAH KAPRAH
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 14
Contoh:
Berikut ini merupakan beberapa gejala (symptoms):
Penjualan perusahaan menurun.
Pemakai sistem informasi (users) di Perusahaan X
mengeluh karena keterlambatan informasi yang
diperlukan yang didistribusikan oleh departemen sistem
informasi.
Pasar modal Indonesia termasuk sebagai pasar modal
yang sedang berkembang. Ciri-ciri pasar modal yang
sedang berkembang adalah tipisnya perdagangan yang
tejadi (thin tradings) dalam kurun hari tertentu. Untuk
tahun 1996 misalnya Bursa Efek Jakarta hanya
melakukan perdagangan aktif sebanyak 60 persen saja.
Akibat dari thin tradings ini akan menyebabkan tidak
sinkronnya perhitungan indeks harga sahamnya.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 15
Latar belakang permasalahan dapat digunakan
sebagai ceritera konteks dari isu yang diteliti.
Riset yang mempunyai ceritera kontek yang
menarik merupakan riset yang menarik.
Riset yang tidak mempunyai ceritera kontek
hanya merupakan riset yang menunjukkan
hubungan variabel-variabel saja dan dicurigai
sebagai suatu latihan-latihan statistic saja
(statistical exercises).
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 16
Contoh:
Contoh
Riset ini mengangkat isu bahwa beta di pasar modal
Indonesia bias. Riset ini mempunyai ceritera kontek yang
merupakan latar belakang permasalahannya sebagai
berikut: pasar modal Indonesia merupakan pasal modal
yang sedang berkembang. Pasar modal yang sedang
berkembang biasanya merupakan pasar modal yang
perdagangan-perdagangannya tipis (thin tradings), yaitu
banyak saham-saham yang tidur yang tidak melakukan
perdagangan. Akibat dari pasar yang tipis ini menimbulkan
perdagangan-perdagangannya yang tidak sinkron
(unsynchronous tradings) yang mengakibatkan indeks
harga sahamnya tidak sinkron. Karena beta suatu saham
merupakan hubungan volatilitas return saham tersebut
dengan volatilitas return pasar yang dihitung dari indeks
harga saham, maka beta saham akan menjadi bias.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 17
1. MOTIVASI RISET
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 18
2. TUJUAN RISET
• Apa yang ingin dicapai dengan melakukan
penelitian (mengacu pada isunya), contoh:
Riset in mempunyai dua tujuan, yaitu:
1. Tujuan pertama akan menguji apakah beta di
pasar modal Indonesia bias karema
perdagangan yang tipis
2. Jika benar beta di pasar modal bias, tujuan
kedua dari riset ini adalah untuk menguji model-
model koreksi beta yang tersedia dan
menentukan yang terbaik untuk pasar modal
Indonesia.
HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 19
B. TEORI dan PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
Digunakan untuk
membangun hipotesis
4 scale
MEASUREMENTS
NORMALITAS
Risk-neutral Risk-neutral
Risk-averse Risk-averse
Effort-averse
Random Factors/
State of Nature
Outcome/ Risk/
Performance Benefit
Effort/Action
Information Asymmetry
Ada 5 area:
1. Metodologi riset pasar modal
2. Evaluasi alternatif pengukuran kinerja
akuntansi
3. Valuation dan analisis fundamental
4. Tes EMH
5. Pengungkapan (disclosure) dan konsekuensi
ekonomi
• 19920
END HOME Workshop Penelitian Pasar Modal Universitas Brawijaya Malang 2006 Halaman 49