Anda di halaman 1dari 1

Apa yang akan kamu lakukan jika kelauargamu mulai tidak percaya padamu?

Adakah tempat lain untuk bersandar?

Semua orang selalu mengatakan kalau keluarga adalah pihak yang akan selalu mendukung kita,
selalu menerima kita apa adanya. Tapi itu tidak terjadi padaku. Aku, seorang anak yang dicampakkan
keluarganya. Orangtuaku terlalu sibuk mengurusi dua saudara laki-lakiku. Mereka hanya memperdulikan
dua orang itu saja, seolah-olah aku hanya figuran yang bisa dibayar jika dibutuhkan. Aku harus menuruti
segala perkataan orang tuaku tapi aku tidak berhak menuntut apa pun juga.

Pagi ini hujan masih mengguyur kotaku dengan deras. Belakangan ini aku juga mulai tidak peduli
dengan mereka. Aku bangun, sarapan, mandi, lalu pergi kuliah. Tak ada yang spesial di hidupku ini. Jika,
aku bangun agak siang, maka ayahku akan segera menggempur kamarrku. Menjatuhkan kursi, memukul
meja serta lemari dan mengacaukan kamarku. Aku juga capek, tapi aku tidak punya kesempatan untuk
tidur sedikit lebih lama. Memangnya kuliah itu gampang. Mereka seenaknya memperlakukanku seperti
anak SMA. Kalau bisa aku ingin tidak tumbuh, tidak bertambah usia, dan selalu berumur tujuh belas
tahun. Bertambah umur, ulang tahun, bukanlah sesuatu yang istimewa untukku. Semua itu hanyalah hal
yang biasa, entah hal apa yang spesial dihidupku, aku belum tahu. Aku tidak tahu jika ada hal yang
spesial dihidupku. Aku hidup seperti robot. Mungkin hanya tiga tahun pertama semenjak aku lahir aku
bisa merasakan perasaan bahagia. Namun setelah itu, dimulailah hari-hari penuh diskriminasi.

Anda mungkin juga menyukai