PENDAHULUAN
Penetapan tujuan yang benar akan berpengaruh terhadap proses agar tujuan
perusahaan.
Era persaingan global dan resesi yang terjadi membuat perusahaan harus
dapat memanfaatkan nilai perusahaan agar survive dan growth di masa depan.
keuangan saat ini tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang
saham serta dapat pula sebagai dasar penentuan insentif bagi karyawan. Dengan
halaman 1
pengukuran berdasarkan nilai ini, manajemen perusahaan dituntut untuk
adalah Economic Value Added (EVA) karena EVA mengukur nilai tambah
ekonomis yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari strategi dan aktivitas
imbalan kepada aktivitas yang memberikan nilai tambah serta mengurangi atau
EVA atau nilai tambah ekonomis adalah suatu sistem manajemen keuangan
untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa
biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital) (Tunggal,
2001:1). EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value
added dari modal yang telah ditanamkan oleh pemegang saham dalam operasi
perusahaan. EVA merupakan selisih laba usaha setelah pajak (Net Operating
Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal (Cost of Capital).
PT. Bakrie Pipe Industries merupakan salah satu anak perusahaan PT. Bakrie
& Brothers Tbk di bidang metal dan lain-lain. Perusahaan ini memiliki ruang
lingkup produksinya dalam produksi pipa baja yang banyak digunakan dalam
halaman 2
Penilaian kinerja yang dilakukan oleh PT. Bakrie Pipe Industries cenderung
hanya menilai berdasarkan rasio keuangan saja. Kinerja keuangan PT. Bakrie Pipe
Tabel I.1
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa secara umum kinerja perusahaan
berdasarkan rasio keuangan telah baik hal ini ditunjukkan dengan nilai current
ratio, Debt to Equity Ratio, ROA dan ROE yang bernilai positif. Pengukuran
halaman 3
memperhitungkan kewajiban yang ada pada perusahaan. Oleh karena itu, dalam
metode Economic Value Added (EVA). Hal ini dikarenakan EVA menghitung
penggunaan Economic Value Added belum pernah digunakan. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk menganalisis mengenai “Analisis Kinerja PT. Bakrie Pipe
2009”.
B. Kerangka Teori
suatu saat tertentu. Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu
perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi,
untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston &
halaman 4
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri:
a. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu
utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan
pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu
Desember 200x).
penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama
periode tertentu.
tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi,
rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat
halaman 5
membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan
kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
(renirana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8887/ALK+BAB+II.pdf):
keamanan investasi.
beserta bunganya.
kerja
Stewart & Stern yang merupakan analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart
halaman 6
& Co pada tahun 1993. Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode
mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal, 2001:1).
1. Utomo ( 1999 : 36 )
memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan
comes closer than any other to capturing the true economic profit of an
wealth over time. Shareholders are very much choosy for their interest
into the business and they like management to come up with very specific
solution. By the time, it is established that the very logic of using EVA is to
maximize the value for the shareholders. More explicitly, EVA measure
halaman 7
gives importance on how much economic value is added for the
shareholders by the management for which they have been entrusted with.
EVA is exceptional from other traditional tools in the sense that all other
that may have no relation with the real status of the company. But, EVA
3. Sandias ( 2002 : 1 )
the total financing costs of the business (both the explicit cost of debt and
the implicit cost of the company´s own resources). If the first figure is
greater than the second, then there is a positive EVA. On the other hand, if
financing costs are greater than net operating profit, there is a negative
EVA.
4. Iramani ( 2005 : 3 )
added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi
pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal
(Cost of Capital).
halaman 8
Berdasarkan definisi yang diberikan para ahli, dapat disimpulkan bahwa
yang didasarkan pada penilaian nilai (value) yang perusahaan ciptakan dri
macam hal, namun pada prinsipnya EVA akan meningkat apabila manajemen
perusahaan.
mana yang memberikan nilai tambah maupun yang tidak memberikan nilai
halaman 9
B.2.1 Pengukuran EVA
EVA = NOPAT – ( i x E )
Dimana:
E : Total Equity
Namun, apabila struktur modal perusahaan terdiri dari hutang dan modal
Dimana:
a. Jika EVA > 0 maka hal ini membuktikan bahwa terdapat nilai tambah
b. Jika EVA < 0 maka hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat nilai
halaman 10
c. Jika EVA = 0 maka hal ini menunjukkan posisi impas karena laba
Net Operating After Tax merupakan sejumlah laba yang perusahaan yang
akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki
Keterangan:
biaya hutang dikalikan dengan presentase ekuitas dan biaya ekuitas dan hutang
Debt Equity
WACC :{( Debt + Equity ) x [Kd x (1-Tc)]} – ( Debt + Equity x Ke)
Dimana:
Kd : Cost of Debt
halaman 11
Tc : Corporate Tax
Ke : Cost of Equity
terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva tidak menanggung bunga (non
interest bearing liabilities) seperti hutang, upah yang akan jatuh tempo (accrued
wages), dan pajak yang akan jatuh tempo (accrued taxes) (Young & O’Byrne
saham ditambah dengan hutang jangka pendek dan seluruh hutang jangka
panjang.
EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Menurut Tunggal
(2001) beberapa manfaat EVA dalam mengukur kinerja perusahaan antara lain:
kecenderungan (trend).
halaman 12
b. Hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk
creation).
struktur modal.
modalnya.
yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai signal terjadinya Financial
Distress pada suatu perusahaan (Salmi & Virtanen 2001). Jika suatu perusahaan
tidak dapat memperoleh profit di atas required of return, maka EVA akan menjadi
negatif, dan hal ini merupakan warning akan terjadinya Financial Distress bagi
perusahaan tersebut.
halaman 13
B.2.6 Hubungan EVA dengan Keputusan Manajemen Keuangan
EVA
NOPAT WACC x TA
biaya yang timbul baik variable cost maupun fixed cost sehingga
halaman 14
b. Financing Decision adalah suatu keputusan pembiayaan perusahaan
modal perusahaan.
b. Konsep EVA adalah alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat
dinyatakan dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada dan
konsep penilaian.
halaman 15
d. Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian pemberian bonus
concepts.
a. EVA hanya mengukur hasil akhir, konsep ini tidak mengukur aktivitas-
aktivitas penentu.
keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu padahal faktor lain
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan akhir magang ini adalah untuk mengetahui
kinerja perusahaan dengan perhitungan EVA pada PT. Bakrie Pipe Industries
halaman 16
D. Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, kerangka teori, tujuan penulisan, serta
sistematika penulisan.
Bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum PT. Bakrie & Brothers
Tbk sebagai hoding company, sejarah PT. Bakrie Pipe Industries, visi dan misi
PT. Bakrie Pipe Industries, struktur organisasi PT. Bakrie Pipe Industries, produk-
produk PT. Bakrie Pipe Industries, serta organisasi dan manajemen PT. Bakrie
Pipe Industries.
Bab ini berisi deskripsi topik serta analisisnya. Topik yang diangkat mengenai
analisis kinerja PT. Bakrie Pipe Industries melalui metode EVA pada tahun 2005
halaman 17
BAB II
PT. Bakrie & Brothers Tbk merupakan sebuah holding company dari
beberapa perusahaan grup Bakrie. PT. Bakrie & Brothers, Tbk merupakan
dan perusahaan asosiasi yang bergerak di beberapa bidang antara lain bidang
serta Properti. Salah satu anak perusahaan yang memiliki perkembangan yang
PT. Bakrie Pipe Industries (BPI) merupakan salah satu anak usaha dari PT.
Bakrie & Brothers Tbk yang bergerak di bidang metal yang mempunyai core
competencies pada pipa baja. BPI merupakan salah satu perusahaan yang cukup
besar diantara anak perusahaan lain terutama di bidang metal. Hal ini dikarenakan
setiap tahun PT. Bakrie Pipe Industries selalu produksi dan selalu melakukan
PT. Bakrie Pipe Industries didirikan pertama kali pada tahun 1959 dengan
nama “TALANG TIRTA”. Saat itu, perusahaan sudah dapat memproduksi pipa
dengan diameter 5/8-1 1/4 inch dengan kapasitas 3000 ton setahun. Mulai saat itu
halaman 18
perusahaan ini mulai dikenal oleh masyarakat. Tahun 1972 Bakrie berhasil
pipa dengan diameter hingga 6 5/8 inch dan berhasil memproduksi pipa dengan
spesifikasi API 5L untuk industri minyak dan gas. Tahun 1979 American
Tahun 1981 berdirilah PT. Bakrie Pipe Industries menggantikan nama Talang
Tirta dimana perusahaan ini didirikan di atas lahan seluas 38 Ha di Bekasi, Jawa
Barat. Saat itu, BPI telah dapat memproduksi pipa baja ukuran diameter 16 inch
dengan kapasitas produksi sebesar 70.000 ton setahun. Tahun 1984, untuk kedua
hingga saat ini perusahaan mempunyai kapasitas produksi hingga 310.000 ton
setahun. Selain itu, perusahaan juga telah mendapatkan berbagai pengakuan baik
dari Internasional maupun dari Nasional seperti API, BS, DNV, ASTM, dan SNI.
berkomitmen dalam menangani segala resiko yang terjadi. Saat ini, perusahaan
telah dapat memproduksi pipa baja dengan bermacam ukuran diameter mulai dari
halaman 19
C. Visi dan Misi PT. Bakrie Pipe Industries
berikut:
Visi
Misi
dan pengiriman tepat waktu yang sesuai dan bahkan melampaui ketentuan
kerja
shareholder
tanggung jawab, dan kesatuan komando dari atasan kepada setiap pimpinan yang
halaman 20
PT. Bakrie Pipe Industries dipimpin oleh seorang Chief Executive Officer
Commercial Officer, Chief Technical Executive, Chief Logistics, dan Chief HR. &
Admin. Dalam menjalankan tugasnya, CEO dibantu oleh seorang Assist. Of CEO.
CEO
Assist. to CEO
halaman 21
E. Produk- Produk PT. Bakrie Pipe Industries
baja yang banyak digunakan untuk industri seperti minyak dan gas, tiang telepon,
diantaranya:
API merupakan pipa baja yang diproduksi berdasarkan standar yang telah
proyek-proyek besar seperti proyek minyak dan gas. Jenis produk ini
diantaranya adalah API 5L-B, API 5L-X52, API 5L-X60, API 5L-X65,
b. Non-API
dengan spesifikasi yang berbeda dengan jenis API. Hal ini juga tidak
pembangunan tower, tiang listrik dan telepon, retail, dan lain-lain. jenis
produk ini antara lain ASTM A-252, RHS/SHS, PKB-50, Tiang Listrik/
Telpon, ASTM A-120, ASTM A-53A, Black Pipe, dan GIP Pipe.
halaman 22
Dalam memproduksi pipa baja tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan
jenis tersendiri sehingga produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Mesin-
a. KT24
b. VAI
4,5 inch dengan ketebalan 1,5 mm – 6,0 mm. Selain itu, dapat pula
Hollow Section)
c. WTM16
d. WTM8
e. MM1
halaman 23
Pipa baja yang diproduksi PT. Bakrie Pipe Industries merupakan pipa baja
serangkaian tes. Tes tersebut dimaksudkan untuk kontrol kualitas setiap pipa yang
a. Dimension Test
Tes ini dilakukan untuk menilai setiap kesalahan dalam penguapan dengan
c. Destructive Test
Tes ini dilakukan untuk menilai kekuatan dan kemampuan pipa serta
bahan baku yang akan digunakan. Tes ini dilakukan selama dua kali yaitu
halaman 24
BAB III
Analisis
A. Deskripsi Topik
Economic Value Added merupakan suatu alat ukur kinerja perusahaan yang
mengukur nilai tambah dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan
yang cukup memberikan gambaran kinerja perusahaan yang baik ialah Economic
Value Added. Perhitungan dan analisis EVA didasarkan pada laporan keuangan
PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Perhitungan
Berdasarkan rumus di atas, dapat dilihat bahwa dalam menghitung nilai EVA,
terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu menghitung nilai Net
perhitungan EVA pada PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005 sampai dengan
tahun 2009.
halaman 25
B. Analisis
menghitung besarnya nilai laba usaha setelah pajak (NOPAT) dimana model
Adapun perhitungan NOPAT PT. Bakrie Pipe industries tahun 2005 sampai
Tabel III.1
Perhitungan Net Operating Profit After Tax
PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005 – 2009
(dalam ribuan rupiah)
NOPA TAHUN
T 2005 2006 2007 2008 2009
67.175.56
EBIT 67.223.429 116.834.337 123.510.699 38.618.463
9
Tax 29,94% 29,98% 29,96% 29,98% 28,00%
Berdasarkan tabel 3.1 tentang perhitungan laba bersih usaha setelah pajak
(NOPAT) pada PT. Bakrie Pipe Industries mengalami fluktuasi dimana pada
halaman 26
tahun 2005 nilai NOPAT sebesar Rp. 47.096.734.000. Sedangkan pada tahun
2006 nilai NOPAT sebesar Rp. 81.807.403.000 atau mengalami kenaikan sebesar
73,70% dari tahun 2005. Jika melihat laporan keuangan dan manajemen report
perusahaan, dapat dilihat bahwa kenaikan ini diakibatkan oleh kenaikan dalam
volume penjualan pipa baja perusahaan sebesar 19,18% dari 87.326 ton menjadi
104.076 ton yang disertai dengan kenaikan harga jual pipa sebesar 25,52% dari
Rp. 1.835.000/ton pada tahun 2005 menjadi Rp. 2.303.000/ton pada tahun 2006.
menjadi 105.189 ton, namun hal itu tidak diimbangi dengan penurunan harga jual
2.162.000/ton. Selain itu, Penurunan ini juga diakibatkan oleh kenaikan beban
penjualan.
Tahun 2008 terjadi peningkatan nilai NOPAT sebesar 83,81% dari Rp.
kenaikan dalam volume penjualan sebesar 19,84% dari 105.189 ton pada tahun
2006 menjadi 126.065 ton yang disertai pula dengan naiknya harga jual pipa baja
sebesar 4,96% dari Rp. 2.162.000/ton pada tahun 2006 menjadi Rp. 2.269.000/ton
pada tahun 2007. Berdasarkan report manjemen, peningkatan ini disebabkan oleh
banyaknya tender yang dimenangi oleh perusahaan dan banyaknya pesanan dari
halaman 27
Tahun 2009 nilai laba usaha setelah pajak (NOPAT) kembali mengalami
menjadi Rp. 27.805.293.000. Hal ini terjadi akibat penurunan dalam volume
menjadi 70.016 ton disertai dengan tingginya nilai beban pokok penjualan yang
tahun 2008 yaitu Rp. 2.269.000/ton menjadi Rp. 2.520.000/ton. Tingginya harga
lainnya dalam melakukan tender yang menyebabkan permintaan akan pipa baja
menjadi berkurang. Selain itu, menurut manjemen report, mahalnya bahan baku
dan masuknya produk China turut memberi andil dalam penurunan penjualan
perusahaan.
bahwa setiap tahun perusahaan terus melakukan penjualan serta produksi barang
walaupun harga bahan baku pipa baja mengalami kenaikan. Naik maupun
turunnya nilai laba usaha setelah pajak akan mempengaruhi terhadap nikai tambah
ekonomis perusahaan dimana jika nilai NOPAT naik maka nilai Economic Value
halaman 28
B.2 Menghitung WACC (Weighted Average Cost Of Capital)
Debt Equity
WACC :{( Debt + Equity ) x [Kd x (1-Tc)]} – ( Debt + Equity x Ke)
Berikut ini perhitungan WACC PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005-2009:
Tabel III.2
Perhitungan Weighted Average Cost of Capital
PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005-2009
(dalam ribuan rupiah)
TAHUN
WACC
2005 2006 2007 2008 2009
Debt 488.936.970 239.372.470 256.621.591 364.014.808 253.647.183
halaman 29
Keterangan:
Debt
Total* :( ) x [Kd x (1-Tc)]
Debt + Equity
Equity
Total** : x Ke
Debt + Equity
Berdasarkan tabel 3.2, dapat dilihat bahwa nilai WACC mengalami fluktuasi
dimana pada tahun 2005 nilai WACC sebesar 3,02% disebabkan oleh tingginya
beban bunga perusahaan yang disertai dengan kecilnya laba bersih perusahaan.
Sedangkan pada tahun 2006, nilai WACC mengalami peningkatan sebesar 2,51%
itu, turunnya beban bunga perusahaan dan naiknya laba bersih perusahaan juga
tahun 2006 menjadi 3,03%. Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan laba bersih
dibandingkan tahun 2007 menjadi 5,04%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan
hutang dan ekuitas perusahaan. Selain itu, meningkatnya laba bersih perusahaan
halaman 30
Tahun 2009 menunjukkan penurunan dalam nilai WACC sebesar 2,69%
oleh penurunan hutang perusahaan yang disertai dengan kenaikan ekuitas. Selain
itu, penurunan dalam penjualan juga menyebabkan penurunan dalam laba bersih
diatas, dapat dilihat bahwa perusahaan telah mampu mengontrol nilai WACC
menyebabkan penurunan dalam nilai EVA dan rendahnya nilai WACC akan
terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga
seperti hutang, upah yang akn jatuh tempo (accrued wages), dan pajak yang akan
jatuh tempo (accrued taxes). Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah
ekuitas pemegang saham, seluruh hutang jangka pendek dan jangka panjang yang
halaman 31
Modal yang diinvestasikan : Hutang Jangka Pendek + Total Hutang Jangka
Tabel III.3
Perhitungan Modal yang Diinvestasikan
PT. Bakrie Pipe Industries Tahun 2005-2009
(dalam ribuan rupiah)
ekuitas
1.209.458.74 1.292.811.39
pemegang 799.805.427 1.234.929.851 1.317.861.962
2 7
saham
1.448.831.21 1.656.826.20
Total 1.288.742.397 1.491.551.442 1.571.509.145
2 5
Sumber: Laporan Keuangan PT. Bakrie Pipe Industries, 2010 (diolah)
Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa total modal yang diinvestasikan
dari tahun 2005 sampai dengan 2008 mengalami kenaikan yang disebabkan oleh
kenaikan jumlah ekuitas pemegang saham yang cukup besar walaupun terdapat
Namun, penurunan terjadi pada tahun 2009 yang disebabkan oleh penurunan
halaman 32
Tahun 2006 total modal yang diinvestasikan mengalami kenaikan sebesar
walaupun nilai kewajiban menjadi lebih berkurang. Sedangkan pada tahun 2007,
tahun 2006 menjadi Rp. 1.491.551.442.000 akibat kenaikan dalam total kewajiban
diakibatkan kenaikan total kewajiban dan total ekuitas pemegang saham. Namun,
pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 5,15% dibandingkan tahun 2008 yang
menunjukkan bahwa pada tahun 2009 banyak hutang yang telah terbayarkan oleh
perusahaan.
menyebabkan nilai EVA menjadi semakin tinggi pula. Sedangkan bila terjadi
penurunan dalam total modal yang diinvestasikan akan membuat nilai EVA pun
menjadi berkurang.
halaman 33
B.4 Menghitung Economic Value Added
diinvestasikan, maka dapat dihitung nilai Economic Value Added (EVA) dari PT.
Bakrie Pipe Industries dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Berikut ini
Tabel 3.4
Perhitungan Economic Value Added
PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005-2009
(dalam Ribuan Rupiah)
TAHUN
EVA
2005 2006 2007 2008 2009
NOPAT 47.096.734 81.807.403 47.049.769 86.482.191 27.805.293
Keterangan:
halaman 34
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 nilai EVA sebesar
Rp. 8.114.984.000. Hal ini diakibatkan oleh kecilnya nilai biaya modal rata-rata
perusahaan dan tingginya laba bersih usaha setelah pajak (NOPAT) perusahaan.
Tahun 2006 nilai EVA mengalami penurunan yang signifikan sebesar 76%
tahun 2006 sehingga menjadi Rp. 1.809.401.000. Kenaikan nilai EVA ini
disebabkan oleh penurunan biaya modal rata-rata (WACC) yang lebih besar
tahun 2007 menjadi Rp. 2.976.346.000. Kenaikan ini diakibatkan oleh kenaikan
nilai NOPAT yang lebih besar dibandingkan kenaikan biaya modal rata-rata
mencapai nilai negatif sebesar (Rp. 9.184.801.000). Hal ini dikerenakan nilai laba
usaha setelah pajak (NOPAT) lebih kecil dibandingkan biaya modal perusahaan
Perkembangan nilai EVA, NOPAT dan biaya modal pada PT. Bakrie Pipe
Industries dari tahun 2005 hingga tahun 2009 dapat dilihat pada grafik berikut:
halaman 35
90,000,000
80,000,000
70,000,000
60,000,000
50,000,000 NOPAT
40,000,000 biaya modal
30,000,000 EVA
20,000,000
10,000,000
0
-10,000,0002005 2006 2007 2008 2009
Grafik III.1 Grafik perkembangan EVA, NOPAT dan biaya modal PT. Bakrie
Pipe Industries tahun 2005-2009
Sumber: laporan keuangan PT. Bakrie Pipe Industries, 2010 (diolah)
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa dari tahun 2005 hingga tahun
2008 terjadi pergerakan yang fluktuatif pada nilai laba usaha setelah pajak dan
biaya modal mempengaruhi nilai EVA perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat pada
grafik tahun 2006 dimana walaupun terjadi kenaikan laba usaha setelah pajak
(NOPAT) pada tahun 2005 namun hal tersebut diimbangi dengan kenaikan biaya
maupun biaya modal yang terjadi dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 tetap
membuat nilai EVA menjadi positif yang menandakan bahwa perusahaan mampu
sebelumnya dimana nilai EVA tahun 2009 menjadi negatif. Berdasarkan grafik
diatas, dapat dilihat bahwa nilai laba bersih setelah pajak (NOPAT) lebih kecil
halaman 36
menyebabkan nilai EVA perusahaan menjadi negatif. Hal ini menandakan bahwa
harga bahan baku pipa baja yang menyebabkan tingginya harga jual pipa baja
disamping itu masuknya pipa baja Cina yang kualitasnya masih di bawah standar
namun harga yang terjangkau turut pula memberi andil dalam penurunan
mencapai nilai negatif harus diwaspadai oleh perusahaan sebab hal ini akan
pendekatan yaitu:
produk lain. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah seperti
mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah, Namun, walaupun
dengan penggunaan bahan baku yang lebih murah hal ini tidak akan
halaman 37
b. Financial Decision, perusahaan harus dapat mengelola dan menekan biaya
nilai perusahaan.
halaman 38
BAB IV
Penutup
A. Simpulan
Berdasarkan analisis kinerja keuangan PT. Bakrie Pipe Industries tahun 2005
sampai dengan tahun 2009 dengan metode Economic Value Added dapat dilihat
2005 hingga tahun 2008 kinerja perusahaan berdasarkan nilai EVA menunjukkan
nilai yang positif yang menandakan bahwa perusahaan telah mampu menciptakan
Perbedaan signifikan terjadi pada tahun 2009 dimana nilai EVA bernilai
negatif yang menandakan bahwa pada tahun tersebut perusahaan belum dapat
menciptakan suatu nilai tambah ekonomis bagi stakeholders. Turunnya nilai EVA
ini wajib diperhatikan oleh manajemen sebab hal tersebut akan menurunkan
B. Saran
halaman 39
1. Meningkatkan nilai laba usaha dengan melakukan penjualan dengan
membeli bahan baku yang lebih murah tanpa menurunkan kualitas produk
3. Manajemen harus dapat mengontrol biaya modal secara efektif dan efisien
halaman 40
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Stewart, G. Bennet, The Economic Value Added: The Quest for Value, A Guide
for Senior Managers, Harper Collins, 1999.
Tunggal, Wijaya Amin, Drs. Ak. MBA, Memahami Konsep Economic Value
Added (EVA dan Value Based Management (VAM, Jakarta: Harvarindo,
2001.
Young, David S. & Stephen F. O’Byrne, EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai,
Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Velez P., Ignatio (2000): Value Creation and Its Measurement A Critical Look At
EVA, Bogota Colombia: Universidad Jeveriana.
Sumber lain:
Copeland, Thomas E., Weston, J. Fred & Shastri, Kuldeep, Financial Theory and
Corporate Policy (4th Edition), Paperback, Januari 2004.
Iramani, Rr, Erie, Financial Value Added: Suatu Paradigma Baru dalam
Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 7 No. 1, 2005.
halaman 41
Salmi, Timo and Ilka Virtanen, Economic Value Added: A Simulation Analysis
of The Trendy, Owner Oriented Management Tool, Acta Wasaensia No. 20,
2001.
Stern, J.M., Stewart, G.B., III, and Chew, D.H., Jr., The EVA Financial
management system, Bank of America Journal of Applied Corporate
Finance, 8 (2), 1995.
halaman 42