Anda di halaman 1dari 1

Profil Riau

(23-11-2006) -

A. Keadaan AlamProvinsi Riau secara geografis, geoekonomi dan geopolitik terletak pada jalur yang sangat strategis
baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang karena terletak pada jalur perdagangan Regional dan
Internasional di kawasan ASEAN melalui kerjasama IMT-GT dan IMS-GT.Setelah terjadi pemekaranan wilayah, Provinsi
Riau yang dulunya terdiri dari 16 Kabupaten/Kota sekarang hanya tinggal 11 Kabupaten/Kota setelah Provinsi
Kepulauan Riau terhitung 1 Juli 2004 resmi menjadi provinsi ke 32 di Indonesia.Keberadaannya membentang dari lereng
Bukit Barisan sampai ke Laut Cina Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara
100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.Provinsi Riau sebelum dimekarkan menjadi 2
(dua) Provinsi mempunyai luas 235.306 Km2 atau 71,33 persen merupakan daerah lautan dan hanya 94.561,61 Km2
atau 28,67 persen daerah daratan. Di daerah daratan terdapat 15 sungai diantaranya ada 4 sungai yang mempunyai arti
penting sebagai sarana perhubungan seperti:a) Sungai Siak (300 km) dengan kedalaman 8-12 mb) Sungai Rokan (400
km) dengan kedalaman 6-8 mc) Sungai Kampar (400 km) dengan kedalaman sekitar 6 md) Sungai Indragiri (500 km)
dengan kedalaman sekitar 6-8 m.Keempat sungai yang membelah dari pegunungan daratan tinggi Bukit Barisan
bermuara di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan itu dipengaruhi pasang surut laut. Batas-batas daerah Riau adalah:a)
Sebelah Utara: Selat Singapura dan Selat Malakab) Sebelah Selatan: Provinsi Jambi dan Selat Berhalac) Sebelah
Timur: Laut Cina Selatand) Sebelah Barat: Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara B. Iklim dan Curah
HujanDaerah Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 mm/tahun yang
dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.Menurut catatan Statiun
Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6° Celcius dalam
interval 23,4-33,4° Celcius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali
sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.VISI RIAU 2020{mospagebreak }Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat
Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Batin, di Asia
Tenggara Tahun 2020 Untuk memberikan gambaran secara nyata sebagai upaya penjabaran Visi Pembangunan Riau
2020, maka perlu visi antara dalam Visi 5 tahunan agar setiap tahap untuk periode pembangunan jangka menengah
tersebut dapat dicapai sesuai dengan kondisi, kemampuan dan harapan yang ditetapkan berdasarkan ukuran-ukuran
kinerja pembangunan. Untuk itu pada tahun 2004 - 2008 ke depan sebagai penggalan lima tahunan kedua dari
RENSTRA Provinsi Riau Tahap Pertama periode Tahun 2001 - 2003 guna mewujudkan Visi Pembangunan Riau 2020
secara berkelanjutan dan konsisten, maka dirumuskan visi antara sebagai berikut :Terwujudnya Pembangunan Ekonomi
yang Mengentaskan Kemiskinan, Pembangunan Pendidikan yang Menjamin Kehidupan Masyarakat Agamis dan
Kemudahan Aksesibilitas, dan Pengembangan Kebudayaan yang Menempatkan Kebudayaan Melayu secara
Proporsional dalam Kerangka Pemberdayaan.MISI PEMBANGUNAN DAERAHUntuk mewujudkan Visi Pembangunan
Provinsi Riau selama kurun waktu 2004 - 2008, sebagai tahapan kedua dalam perwujudan Visi Pembangunan Riau
2020, maka ke depan Misi Pembangunan Riau yang dilaksanakan bertumpu pada komitmen yang tertuang sebagai
berikut :
- Terwujudnya kredibilitas Pemerintah Daerah dengan kemampuan profesional, moral dan keteladanan pemimpin dan
aparat (reinventing government);
- Terwujudnya Supremasi Hukum (Law Enforcement) dan penegakan Hak Azasi Manusia;
- Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar wilayah (spread of development equilibrium between region);
- Terwujudnya perekonomian berbasis potensi sumberdaya daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
(empowerment of economic society);
- Terwujudnya sarana dan prasarana untuk menciptakan kehidupan masyarakat agamis.
- Terwujudnya kualitas sumberdaya manusia dengan penekanan kemudahan memperoleh pendidikan, peningkatan
mutu dan manajemen pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan pendidikan tinggi, kemudahan memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta pembangunan agama, seni budaya dan moral (human resources
development);
- Terwujudnya kemudahan untuk mengakses dalam bidang transportasi, produksi, komunikasi dan informasi serta
pelayanan publik (accessibility on infrastructure and public service);
- Terwujudnya sebuah payung kebudayaan daerah, yakni kelangsungan budaya Melayu secara komunitas dalam
kerangka pemberdayaannya Sumber berita >>>

http://www.indonesia.go.id/id - REPUBLIK INDONESIA Powered by Joomla Generated: 23 June, 2010, 11:36

Anda mungkin juga menyukai