Anda di halaman 1dari 47

PEMBINAAN DISIPLIN

PEGAWAI NEGERI SIPIL

BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN DEPDIKNAS


TAHUN 2008

1
PEMBINAAN DISIPLIN
PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. DASAR HUKUM
1. PERATURAN PRESIDEN No. 12 TH. 1961 Jo. KEP.
MENTERI PERTAMA No. 224/MP/1961
2. PERATURAN PEMERINTAH No. 4 TH. 1966
3. PERATURAN PEMERINTAH No.32 TH. 1979
4. PERATURAN PEMERINTAH No.30 TH. 1980
5. SE. KEPALA BAKN No. 10/SE/1981
6. PERATURAN PEMERINTAH No. 10 TH. 1983 Jo.
PERATURAN PEMERINTAH NO. 45 TH. 1990
7. PERATURAN PEMERINTAH NO. 11 TH 2002
8. PERATURAN PEMERINTAH No. 37 TH. 2004
9. PERATURAN PEMERINTAH NO.6 JO. NO.17 TAHUN
2005 JO. PERATURAN KEPALA BKN NO. 5 JO. NO. 10
TH. 2005
10. KEP. MENDIKBUD No. 0234/P/1982
11.KEP. MENDIKNAS No. 158/P/2003
12.SE KEPALA BAKN :
a. NO. 04/SE/1980,
b.NO. 23/SE/1980,
c. NO. 08/SE/1983 JO. NO 48/SE/1990
2
B. TOPIK BAHASAN
1. Tugas Belajar, Izin Belajar, Keterangan Belajar
2. Meninggalkan tugas secara tidak sah
3. Melakukan tindak pidana
4. Beristeri lebih dari satu orang tanpa izin pejabat
5. Melakukan perceraian tanpa izin pejabat
6. Hidup bersama di luar ikatan perkawinan sah
7. Menjadi isteri kedua, ketiga, keempat
8. Tidak bersedia memberikan bagian gaji
9. Tidak melaporkan perceraian dan atau perkawinannya dalam
batas waktu yang ditentukan
10.PNS yang memiliki dan/atau menggunakan ijazah palsu atau aspal;
11.PNS yang menjadi pejabat negara
12.PNS yang menjadi anggota/pengurus PARPOL
13.PNS yang menjadi anggota/penggurus KPU
14.PNS yang menjadi anggota PANWASLU
15.PNS yang menjadi anggota DPD
16.PNS yang mengikuti Pilkada
17.Cuti
18.Sumpah/janji PNS
3
C. PP.No.30 THN 1980 TTG PERATURAN DISIPLIN PNS
1. KEWAJIBAN PNS (26 Butir ) PSL 2
a. SETIA DAN TAAT SEPENUHNYA KEPADA PANCASILA, UUD
45, NEGARA DAN PEMERINTAH.

b. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN NEGARA DIATAS


KEPENTINGAN GOLONGAN ATAU DIRI SENDIRI, SERTA
MENGHINDARKAN SEGALA SESUATU YANG DAPAT
MENDESAK KEPENTINGAN NEGARA OLEH KEPENTINGAN
GOLONGAN, DIRI SENDIRI, ATAU PIHAK LAIN.

c. MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN DAN MARTABAT


NEGARA, PEMERINTAH DAN PNS.

d. MENGANGKAT DAN MENTAATI SUMPAH/JANJI PNS DAN


SUMPAH/JANJI JABATAN BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.

4
e. MENYIMPAN RAHASIA NEGARA DAN ATAU RAHASIA JABATAN
DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.

f. MEMPERHATIKAN DAN MELAKSANAKAN SEGALA KETENTUAN


PEMERINTAH BAIK YANG LANGSUNG MENYANGKUT TUGAS
KEDINASANNYA MAUPUN YANG BERLAKU
SECARA UMUM.

g. MELAKSANAKAN TUGAS KEDINASAN DENGAN SEBAIK-


BAIKNYA DAN DENGAN PENUH PENGABDIAN, KESADARAN
DAN TANGGUNG JAWAB.

h. BEKERJA DENGAN JUJUR, TERTIB, CERMAT, DAN


BERSEMANGAT UNTUK KEPENTINGAN NEGARA.

5
i. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN
KEUTUHAN, KEKOMPAKAN, PERSATUAN, DAN
KESATUAN KORPS PNS.

j. SEGERA MELAPORKAN KEPADA ATASANNYA,


APABILA MENGETAHUI ADA HAL YANG DAPAT
MEMBAHAYAKAN ATAU MERUGIKAN
NEGERA/PEMERINTAH, TERUTAMA DI BIDANG
KEAMANAN, KEUANGAN, DAN MATERIIL.

k. MENTAATI KETENTUAN JAM KERJA.

l MENCIPTAKAN DAN MEMELIHARA SUASANA


KERJA YANG BAIK.

6
m. MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA BARANG-
BARANG MILIK NEGARA DENGAN SEBAIK-
BAIKNYA.

n. MEMBERIKAN PELAYANAN DENGAN SEBAIK-


BAIKNYA KEPADA MASYARAKAT MENURUT
BIDANG TUGASNYA MASING-MASING.

o. BERTINDAK DAN BERSIKAP TEGAS, TETAPI ADIL


DAN BIJAKSANA TERHADAP BAWAHANNYA

p. MEMBIMBING BAWAHANNYA DALAM


MELAKSANAKAN TUGASNYA

q. MENJADI DAN MEMBERIKAN CONTOH SERTA


TELADAN YANG BAIK TERHADAP
BAWAHANNYA. 7
r. MENDORONG BAWAHANNYA UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI KERJANYA

s. MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA


BAWAHANNYA UNTUK MENGEMBANGKAN
KARIERNYA.

t. MENTAATI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN TENTANG PERPAJAKAN.

u. BERPAKAIAN RAPIH DAN SOPAN SERTA BERSIKAP


DAN BERTINGKAH LAKU SOPAN SANTUN TERHADAP
MASYARAKAT, SESAMA PEGAWAI NEGERI SIPIL,
DAN TERHADAP ATASAN.

8
v. HORMAT-MENGHORMATI ANTARA SESAMA
WARGANEGARA YANG MEMELUK
AGAMA/KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN
YANG MAHA ESA YANG BERLAINAN.
w. MENJADI TELADAN SEBAGAI WARGA NEGARA
YANG BAIK DALAM MASYRAKATA

X. MENTAATI SEGALA PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN DAN PERATURAN KEDINASAN
YANG BERLAKU

9
y. MENTAATI PERINTAH KEDINASAN DARI ATASAN
YANG BERWEWENANG.

Z. MEMPERHATIKAN DAN MENYELESAIKAN


DENGAN SEBAIK-BAINYA SETIAP LAPORAN
YANG DITERIMA MENGENAI PELANGGARAN
DISIPLIN.

10
2. LARANGAN BAGI PNS ( PSL. 3 ayat 1) 18 Butir
a. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan
atau martabat Negara, Pemerintah, atau PNS
b. Menyalahgunakan wewenangnya
c. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk
Negara Asing.
d. Menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat
berharga milik Negara.
e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
atau meminjamkan barang-barang, dokumen, atau surat-
surat berharga milik negara secara tidak sah.
f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat,
bawahan atau orang lain di dalam maupun di luar
lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau
tidak langsung merugikan negara.
11
g. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud
membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya.
h. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja
dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga
bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin
bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan PNS yang
bersangkutan.
i. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan
kehormatan atau martabat PNS, kecuali untuk kepentingan
jabatan.
j. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya.
k. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan
suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga
mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.
l. Mengalangi berjalanya tugas kedinasan. 12
m. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia negara yang
diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan
pribadi, golongan, atau pihak lain.
n. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau
golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari
kantor/instansi pemerintah.
o. Memiliki saham/modal dalam suatu perusahaan
p. Memiliki Saham/modal tidak berada dalam ruang lingkup
kekuasaannya yang jumlah dan sifat kepemilikan itu
sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham tersebut
dapat langsung atau tidak langsung menentukan
penyelenggaraan atau jalannya perusahaan.
p. Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi, maupun
sambilan menjadi direksi, pimpinan atau komisaris
perusahaan swasta bagi yang berpangkat Eselon I.
q. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga
dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, 13
golongan, atau pihak lain.
r. Ayat (2) PNS yang berpangkat Penata
Tk.I, golongan ruang III/d ke bawah yang
akan melakukan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf q, wajib
mendapat izin tertulis dari pejabat yang
berwenang

14
3. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
a. Tingkat Ringan (tegoran lisan,tegoran tertulis,
pernyataan tdk puas secara tertulis)
b. Tingkat Sedang (Penundaan KGB paling lama 1
thn, penuruna gaji sebesar 1 kali KGB paling lama
1 thn, penundaan KP paling lama 1 thn)
c. Tingkat Berat (turun pangkat 1 tingkat, bebas
jabatan, berhenti dgn hormat t.a.p.s, berhenti tdk
dgn hormat

4. Pejabat yg berwenang menghukum berdasarkan :


a. Pasal 7 PP No. 30 Thn 1980
Menteri, Presiden dan Pejabat lainnya (atributif)
b. Keputusan Mendikbud No. 0234/P/1982 antara lain di
lingkungan Universitas Negeri :
Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Ketua Lembaga,
Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Bagian, Kepala UPT,
Kepala Laboratorium /Studio 15
5. Jenis Hukuman Disiplin Yang Menjadi Kewenangan :

Rektor

tegoran lisan, tegoran tertulis, pernyataan tdk puas secara tertulis, penundaan KGB,
penurunan gaji sebesar 1 kali KGB, penundaan KP untuk paling lama 1 tahun,
penurunan pangkat untuk paling lama 1 tahun pembebasan dari jabatan

Pembantu Rektor,

tegoran lisan, tegoran tertulis, pernyataan tdk puas secara tertulis .

Dekan, Ketua Lembaga

tegoran lisan, tegoran tertulis, pernyataan tdk puas secara tertulis,


penundaan KGB, penurunan gaji sebesar 1 kali KGB, penundaan KP
untuk paling lama 1 tahun.

16
Kepala Biro, Kepala Pusat

tegoran lisan, tegoran tertulis, pernyataan tdk puas secara tertulis,


penundaan KGB, penurunan gaji sebesar 1 kali KGB, penundaan KP
untuk paling lama 1 tahun.

Kepala Bagian, Kepala UPT, Kepala Laboratorium/Studio

tegoran lisan, tegoran tertulis, pernyataan tdk puas secara tertulis,


penundaan KGB.

Kepala Subbag

tegoran lisan, tegoran tertulis, pernyataan tdk puas secara tertulis.

17
Pejabat yg berwenang memeriksa :

- Pejabat yg berwenang menghukum (atributif)


- PNS yg diberi kewenangan berdasarkan surat
perintah dari pejabat yg berwenang menghukum

Dasar Hukum :

Psl 11 PP.30 Tnn 1980 dan Peraturan Mendiknas


No. 41 Thn 2006

18
KEBERATAN

 diajukan secara tertulis melalui saluran hirarkhis


 dajukan dalam jangka waktu 14 hari tmt keputusan hukuman disiplin diterima
 hukuman disiplin yg dapat diajukan keberatan
- penundaan KGB
- penurunan gaji sebesar satu kali KGB
- penundaan KP
- penurunan pangkat
- pemberhentian dgn hormat t.a.p.s
- pemberhentian tdk dgn hormat sebagai PNS

TIDAK DAPAT DIAJUKAN KEBERATAN


 pembebasan dari jabatan
 hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh menteri kecuali
pemberhentian dgn hormat dan pemberhentian tdk dgn hormat
19
D. PP. NO.32 THN 1979
TTG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI
1. PERBUATAN
a. PNS yg melakukan tindak pidana kejahatan (Pasal 8 dan
Penjelasannya)
Penjelasannya
- syarat-syarat penindakan :
* melakukan tindak pidana kejahatan yg diancam dgn
pidana penjara setinggi-tingginya 4 tahun atau diancam
dengan pidana yg lebih berat
* putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yg pasti
- Hukuman :
* diberhentikan tdk dgn hormat atau
* diberhentikan dgn hormat atau
* hukuman disiplin lain berdasarkan PP No. 30 Th 1980
20
b.Melakukan tindak pidana kejahatan (Psl 9)

- Syarat-syarat penindakan :

* melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau yg ada


hubungannya dgn jabatan
* putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
yg pasti

- Hukuman :

* diberhentikan tdk dgn hormat

21
c. Melakukan makar (Psl.10)

- syarat-syarat penindakan :

* melakukan usaha atau kegiatan yg bertujuan mengubah


pancasila dan atau UUD 45 atau terlibat dlm gerakan
atau melakukan kegiatan yg menentang negara dan pemerintah
* putusan pengadilan telah mempunyai kekuatan hukum yg pasti

- Hukuman :

* diberhentikan tdk dgn hormat

22
d. Meninggalkan tugas secara tidak sah (Psl. 12)
- syarat-syarat penindakan :
* meninggalkan tugas terus menerus selama lebih dari 2 bulan
tetapi kurang dari 6 bulan ( Psl. 12 ayat 2)
* meninggalkan tugas terus menerus selama 6 bulan atau lebih
(Psl. 12 ayat 3)

- Hukuman :
* berhenti dgn hormat sebagai PNS;
* berhenti tdk dgn hormat sebagai PNS atau;
* hukuman disiplin lain berdasarkan PP No. 30 Th 1980

- dihentikan pembayaran gajinya pd bulan ketiga.

23
E. PP. NO. 10 THN 1983 jo PP NO. 45 THN 1990
TTG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIN PNS

1. JENIS PELANGGARAN DISIPLIN

a. Beristri lebih dari 1 Orang tanpa izin pejabat


b. Melakukan perceraian tanpa izin pejabat
c. Hidup bersama di luar ikatan perkawinan sah
d. Menjadi istri kedua, ketiga dan atau keempat

e. Tidak memberitahukan perkawinan pertamanya secara tertulis kepada


pejabat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 tahun setelah
perkawinan dilangsungkan
f. Tidak melaporkan perceraiannya kepada pejabat dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 1 bulan setelah terjadinya perceraian
g Tidak melaporkan perkawinannya yang kedua/ketiga/
keempat kepada pejabat dalam waktu selambat-
lambatnya 1 tahun setelah perkawinan dilangsungkan
h. Tidak memperoleh surat keterangan dari pejabat tentang adanya
gugatan perceraian
24
i. Tidak melaksanakan kewajiban menyerahkan bagian anaknya
j. Atasan yg tidak memberikan pertimbangan dan tidak meneruskan permintaan
izin atau pemberitahuan tentang adanya gugatan perceraian dan atau beristeri
lebih dari seorang, dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah ia
menerima permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian

k. Pejabat yg tidak memberikan keputusan atas adanya


permintaan izin perceraian atau tidak memberikan surat keterangan atas
pemberitahuan adanya gugatan atau tidak memberikan keputusan terhadap
permintaan izin untuk beristeri lebih dari seorang dalam jangka waktu
selambat- lambatnya 3 bulan setelah ia menerima permintaan izin atau
pemberitahuan adanya gugatan perceraian atau permintaan izin untuk beristeri
lebih dari seorang
l. Pejabat yg tidak melakukan pemeriksaan dalam hal mengetahui adanya PNS
dalam lingkungannya yg melakukan hidup bersama di luar ikatan perkawinan
yg sah

25
2. JENIS HUKUMAN DISIPLIN

* diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS


(khusus untuk pelanggaran berupa menjadi isteri
kedua/ketiga/keempat)

* untuk jenis pelanggaran lainnya hukuman


disiplin yg dijatuhkan adalah salah satu jenis
hukuman disiplin berat

26
27

F. PP. NO. 4 THN 1966


TTG PEMBERHENTIAN SEMENTARA
PEGAWAI NEGERI

1. TINDAKAN ADMINISTRATIF

a. DIKENAKAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA TMT YBS DIKENAKAN TAHANAN


SEMENTARA OLEH PIHAK YG BERWAJIB, KARENA :

* DIDAKWA MELAKUKAN KEJAHATAN/PELANGGARAN JABATAN ATAU YG ADA


HUBUNGANNYA DGN JABATAN

* DIDAKWA MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM PIDANA YANG TIDAK


MENYANGKUT PADA JABATANYA NAMUN PELANGGARAN TERSEBUT
BERAKIBAT HILANGNYA PENGHARGAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS DIRI
PEGAWAI YBS ATAU HILANGNYA MARTABAT SERTA WIBAWA PEGAWAI ITU
b. DIBERIKAN BAGIAN GAJI :

1) SEBESAR 50% DARI GAJI POKOK TERAKHIR YG ADA


HUBUNGANNYA DGN JABATAN, DALAM HAL TERDAPAT
PETUNJUK YG MEYAKINKAN BAHWA YBS MELAKUKAN
KEJAHATAN/PELANGGARAN JABATAN

2) SEBESAR 75% DALAM HAL BELUM TERDAPAT PETUNJUK


YANG MEYAKINKAN BAHWA YBS MELAKUKAN
KEJAHATAN/PELANGGARAN YG ADA HUBUNGAN DGN
JABATAN

3) SEBESAR 75% (TERDAPAT PETUNJUK ATAU BELUM TERDAPAT


PETUNJUK), DALAM HAL MELAKUKAN TINDAK PIDANA YG
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN JABATAN (PSL 4 AYAT (2) )

28
c. Diberikan tunjangan keluarga, tunjangan kemahalan umum
dan lain-lain kecuali tunjangan jabatan dan fasilitas yg ada
hubungannya dgn jabatan yang dihitung atas dasar bagian
gaji yg diterimanya

d. APABILA TDK TERBUKTI :


- DIANGKAT DAN DIPEKERJAKAN KEMBALI PADA
JABATANNYA SEMULA
- GAJI SERTA PENGHASILAN LAIN YG BERHUBUNGAN DGN
JABATAN DIBAYARKAN KEMBALI

e. APABILA TERBUKTI :
- DIBERHENTIKAN DGN HORMAT ATAU TDK DGN HORMAT
ATAU HUKUMAN DISIPLIN LAIN BERDASARKAN PP NO 30
TAHUN 1980
- GAJI DAN TUNJANGAN YG TELAH DIBAYARKAN TIDAK DIPUNGUT
KEMBALI

29
G. TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KET. BELAJAR

1. DASAR HUKUM

 PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 1961


 KEPUTUSAN MENTERI PERTAMA NOMOR 224/MP/1961
 SURAT EDARAN MENDIKBUD NOMOR SE .82190/A2.V.4/C/1987
TANGGAL 23 DESEMBER 1987
 KEPUTUSAN KA.BAKN No. 40 Th 1986
 SE KA. BAKN No. 08 /SE/

2. TUGAS BELAJAR
a. TUGAS BELAJAR ADALAH PENUGASAN YG DIBERIKAN OLEH PEJABAT YG BERWENANG KPD
PNS UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KEJENJANG YG LEBIH TINGGI BAIK DIDALAM
MAUPUN DILUAR NEGERI BUKAN ATAS BIAYA SENDIRI DAN MENINGGALKAN TUGAS SEHARI-
HARI SEBAGAI PNS LEBIH DARI 3 BULAN

b. TUGAS BELAJAR DI LUAR NEGERI DIBERIKAN UNTUK MASA LEBIH DARI 3 BULAN DAN UNTUK
SELAMA-LAMANYA 3 TAHUN

c. TUGAS BELAJAR DILUAR NEGERI SETELAH TAMAT WAJIB BEKERJA DI DALAM DINAS NEGARA DGN
IKATAN DINAS SELAMA 2 TAHUN TIAP-TIAP TAHUN (2N+1)

d. TUGAS BELAJAR DIDALAM NEGERI SETELAH TAMAT WAJIB BEKERJA DIDALAM


DINAS NEGARA DGN IKATAN DINAS SELAMA 1 TAHUN TIAP-TIAP TAHUN (N+1)

30
e. PETUGAS BELAJAR WAJIB MEMBERI TAHUKAN ALAMATNYA
DILUAR NEGERI KEPADA PERWAKILAN RI YBS DAN TIAP-TIAP
TRIWULAN MEMBERII LAPORAN HASIL-HASIL PELAJARANNYA
KEPADA DEPARTEMEN DAN PERWAKILAN RI YBS

f. PELANGGARAN

 Membatalkan perjalanannya ke tempat belajar atau perjalanannya kembali ke


tempat kedudukannya
 Tidak mendapatkan hasil yg sewajarnya dalam waktu yg telah ditetapkan bukan karena

alasan pembawaannya
 diberhentikan dari jabatan negeri atau dari jabatannya atas permintaannya
sendiri atau bukan karena alasan yg semata-mata yg berhubungan dengan
jabatan, sebelum habis masa ikatan dinas

g. TINDAKAN ADMINISTRATIF

a. DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN (PP NO.32 THN 1979 ATAU PP NO. 30 THN1980)
b. PENGEMBALIAN SEJUMLAH BIAYA TUGAS BELAJAR

31
3. IZIN BELAJAR
 IZIN BELAJAR ADALAH IZIN YG DIBERIKAN PEJABAT YG BERWENANG
KPD PNS UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG LEBIH
TINGGI BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI ATAS BIAYA
SENDIRI DAN MENINGGALKAN TUGAS SEHARI-HARI SBG PNS LEBIH
DARI 3 BULAN
 KETENTUAN TUGAS BELAJAR BERLAKU BAGI IZIN BELAJAR
(SE Mendikbud No.SE.82190/A2.V.IV/C/1987 tgl. 23 Desember 1987)

4. KETERANGAN BELAJAR
keterangan belajar adalah keterangan yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang
kepada PNS yang melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan negeri atau
swasta atas kemauan dan biaya sendiri diluar jam kerja /dinas dan tidak
menganggu/
menghambat pelaksanaan tugas/pekerjaan sehari-hari sebagai PNS
5. SE Menpan No. SE/18/M.PAN/5/2004
(Keputusan tgl 24 Mei 2004
Mendiknas No. 158/P/2003)
Izin Belajar
 biaya pendidikan ditanggung oleh PNS ybs
 pendidikan diikuti di luar jam kerja dan tidak menganggu pekerjaan
/ tugas sehari-hari
 tidak berhak menuntut penyesuaian ijazah 32
H. PERATURAN PEMERINTAH NO. 11 THN 2002 (CPNS)

a. DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT :


 memberikan keterangan yg tdk benar
 di hukum penjara

b. DIBERHENTIKAN DGN HORMAT A. L :


 tdk menunjukan kecakapan dalam menjalankan tugas
 menunjukan sikap dan budi pekerti yg tdk baik yg dpt menggangu
lingkungan pekerjaan
 satu bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan sebagai
CPNS tdk melapor dan melaksanakan tugas kecuali bukan
kesalahan ybs.

c. DAPAT DIBERHENTIKAN DGN HORMAT/TDK DGN HORMAT:

 menjadi anggota dan /atau pengurus partai politik


 dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat

33
I. PARTAI POLITIK, DPD, KPU
DAN PEJABAT NEGARA
a. PARTAI POLITIK
DASAR HUKUM
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999
Undantg-Undang No. 30 Tahun 2002
Undang-Undang No. 24 Tahun 2003
Undang-Undang No. 22 Tahun 2007
Undang-Undang No. 10 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1976
Peratauran Pemerintah No. 37 Tahun 2004

SE Kepala BAKN No. 03/SE /1976


SE Kepala BKN No. K.26-17/V.19-14/1999 tgl 8 Oktober 2001
SE.Kepala BKN No. K.26-30/V.148-8/47 tgl 5-12-2003 disempurnakan dgn srt
Kepala BKN No. K.26-30/V.53-9/99 tgl 25 April 2008 dan No.K.26-30/V.97-9/
J.40 tgl 5 Agustus 2008

 PNS yg menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik adalah


PNS yg terdaftar sebagai anggota dan/atau pengurus partai politik
 PNS dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
 PNS yg menjadi anggota partai politik diberhentikan (dgn
hormat atau tdk dgn hormat ) sebagai PNS

34
- sejak berlakunya UU No.43 Thn 1999, telah menjadi
anggota dan /atau pengurus parpol, mengajukan permohonan
berhenti, belum diberhentikan :

diberhentikan sbg PNS tmt akhir bulan menjadi anggota /


pengurus parpol
tdk wajib mengembalikan penghasilan yg terlanjur diterima

- sejak berlakunya UU No.43 Thn 1999, telah menjadi


anggota dan/ atau pengurus parpol, belum mengajukan
permohonan berhenti :

diberhentikan tidak dgn hormat sebagai PNS


tmt menjadi anggota /atau pengurus parpol
wajib mengembalikan penghasilan yang terlanjur
diterimanya

35
b. DPD

 harus mengundurkan diri sbg PNS


 Pengajuan pengunduran diri dilakukan sebelum PNS
ybs mencalonkan menjadi Anggota DPD
 Memperoleh hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan yg
berlaku
c. KPU

 diberhentikan dari jabatan organik tmt diangkat menjadi


Anggota KPU
 bekerja sepenuh waktu sbg Anggota KPU
 tetap diberikan kenaikan pangkat reguler sesuai ijasah yg
dimiliki dan sesuai ketentuan
 DP3 dibuat oleh pimpinan instansi induknya
 masa sbg Anggota KPU dihitung penuh sbg masa kerja pegawai
 gaji sbg PNS tetap dibayarkan
 tunjangan fungsional/struktural dihentikan pembayarannya
 BUP sesuai dgn jabatan yg dimilikinya
 diaktifkan kembali apabila belum mencapai BUP

36
d. BAWASLU

 tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatan struktural


dan jabatan fungsional dlm jabatan negeri
 bersedia bekerja penuh
 bersedia tdk menduduki jabatan di pemerintahan dan BUMN/
BUMD selama keanggotaan
diberhentikan dari jabatan organik

e. PANWASLU

 tugas berakhir selambat-lambatnya dua bulan setelah


tahapan penyelenggaraan pemilu selesai
 tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatan struktural
dan jabatan fungsional dlm jabatan negeri
 bersedia bekerja penuh
 bersedia tdk menduduki jabatan di pemerintahan dan BUMN/
BUMD selama keanggotaan
diberhentikan dari jabatan organik

37
f. PEJABAT NEGARA

 termasuk pejabat negara :

- Ketua, Wakil Ketua dan Anggota MPR


- Presiden dan Wakil Presiden
- Ketua, Wakil Ketua dan Anggota MPR
- Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPR
- Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda dan Hakim Agung pd MA
- Ketua, Wakil Ketua dan Anggota pd DPA
- Ketua, Wakil Ketua dan Anggota pd BPK
- Menteri dan jabatan yg setingkat Menteri
- Duta Besar
- Gubernur dan Wakil Gubernur
- Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota
- Pejabat Negara lainnya yg ditentukan undang-undang
mis :
- Hakim Konstitusi pd Mahkamah Konstitusi
- Hakim Ad Hoc pd Komisi Pemberantasan TIPIKOR

38
YANG MENJADI PEJABAT NEGARA

 dibebaskan dari jabatan organik selama menjadi pejabat


negara tanpa kehilangan status sbg PNS

 gaji sbg pejabat negara

 DP3 dari instansi induk

 dpt ditempatkan kembali setelah mendapat persetujuan


Kepala BKN

 diberhentikan dgn hormat sbg PNS apabila selama diangkat


menjadi pejabat negara telah mencapai BUP

39
J. PILKADA

DASAR HUKUM

 Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 2005


 Peraturan Kepala BKN No. 10 Thn 2005

PENGERTIAN

Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah


adalah PNS yg diusulkan oleh Parpol atau gabungan
Parpol untuk menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur/Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati / Calon
Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota

40
PNS YANG MENGIKUTI PILKADA
 mengajukan surat pernyataan mengundurkan diri dari
jabatan negeri

 diberhentikan dari jabatan negeri tmt ditetapkan sbg Calon


Kepala Daerah /Wakil Kepala Daerah oleh KPU

 diberhentikan sbg PNS apabila pd saat diberhentikan


dari jabatan negeri telah berusia 56 tahun

 dibebaskan dari jabatan organik apabila terpilih sbg Kepala


Daerah/Wakil Kepala Daerah (ketentuan pejabat negara)

 dipekerjakan kembali pada instansi semula apabila


tdk terpilih

 dijatuhi hukuman disiplin setelah sebelumnya dipekerjakan kembali


apabila dlm jangka waktu 21 hari tdk mengajukan permohonan untuk
dipekerjakan kembali tanpa alasan yg sah

41
K. CUTI

DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH NO. 24 THN 1976
SE KEPALA BAKN No. 01/SE/1977

UNSUR-UNSUR CUTI
- tidak masuk kerja
- yg diizinkan
- dalam jangka waktu tertentu

42
JENIS-JENIS CUTI

- cuti tahunan (12 hari kerja)


- cuti besar

* lamanya tiga bulan


* tdk berhak cuti tahunan dlm thn ybs apabila sedang cuti besar
* sekurang-kuragnya telah bekerja enam tahun secara terus menerus
* menerima penghasilan penuh kecuali tunjangan jabatan

- cuti sakit

* satu atau dua hari sakit berhak cuti sakit (memberitahukan ke


atasan
* dua s/d empat belas hari sakit berhak cuti sakit (mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat yg berwenang
* lebih dari empat belas hari sakit berhak atas cuti sakit paling
lama satu tahun dan dapat ditambah enam bulan (mengajukan
permintaan secara tertulis dgn melampirkan surat ket. Dokter yg
ditunjuk menteri kesehatan)
* mengalami keguguran berhak cuti sakit selama satu setengah bulan
* menerima penghasilan penuh

43
- cuti bersalin
* anak kesatu, kedua, ketiga cuti bersalin
* anak keempat cuti di luar tanggungan negara
* lamanya cuti satu bulan sebelum dan dua bulan sesudah persalinan
* setelah menjalani CLTN karena bersalin tidak perlu
dilakukan pengaktifan kembali atau persetujuan BKN
* menerima penghasilan penuh

- cuti karena alasan penting


* paling lama dua bulan
* menerima penghasilan penuh

- cuti di luar tanggungan negara

* diberikan setelah bekerja sekurang-kurangnya lima tahun secara terus menerus


* diberikan untuk paling lama tiga tahun
* dapat diperpanjang satu tahun
* dibebaskan dari jabatannya dan jabatan yg lowong dapat diisi
* harus mendapat peresetujuan Ka.BKN baik untuk
pemberian CLTN maupun untuk pengaktifan kembali
setelah CLTN
* masa CLTN tdk dihitung masa kerja
* tidak berhak atas penghasilan

44
IJAZAH PALSU

1. Ketentuan
- PP No. 6 Tahun 1976
- PP No. 3 Tahun 1980
- SE Ka BAKN No. 10/SE/1981

2. Pengertian

- Ijazah Palsu adalah Ijazah yang bentuk, ciri, dan atau


isinya tidak syah.
- Ijazah ASPAL adalah Ijazah yg diperoleh dengan cara
yg tdk memenuhi ketentuan yg berlaku dilingkungan
pendidikan pada waktu ijazah itu dikeluarkan.
45
3. Kriteria

- Blanko palsu
- Blanko syah dikeluarkan oleh lembaga yg berwenang, tetapi di ttd
oleh Pejabat yg tdk berwenang
- Blanko syah dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yg berwenang
di ttd oleh Pejabat yg berwenang, tetapi isinya sebahagian atau
seluruhnya dipalsukan.

4. Pejabat yg berwenang menyatakan Ijazah Palsu


- Rektor
- Koordinator Kopertis
- Kepala Kanwil
- Kepala Dinas Tk.I/Tk.II

5. Tindakan Administrasi
- Penurunan Gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji berkala
- Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah
paling lama 1 (satu) tahun
- Pembebasan dari jabatan
- Pemberhentian dengan hormat tdk atas permintaan
sendiri sebagai PNS
- Pemberhentian tdk dgn hormat sebagai PNS
46
Terima kasih
47

Anda mungkin juga menyukai