Anda di halaman 1dari 17

Khasiat Daun Sirih Dalam Menyembuhkan Penyakit Sakit Gigi

DIS
US
UN
Oleh
Meta ayuni
XI IPA 3

Dinas Pendidikan Nasional


Sma negeri 2 sekayu
Tahun ajaran 2007-2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Tak lupa penulis mengucapkan banyak ucapan terima kasih yang telah menberikan

bimbingan dan saran sehingga tugas karya tulis yaitu berjudul “ khasiat daun sirih dalam

menyembuhan sakit gigi “.

Penulis juga menyadari bahwa banyak kesalahan dalam penulisan, oleh


karena itu penulis meminta maaf apabila dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan.
Sekian dan terima kasih.
Sekayu, 10 Maret 2008
Daftar Isi

Halaman Judul.................................................................................................. Kata

Pengantar.................................................................................................. Daftar

Isi...........................................................................................................

Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1.1 Latar

Belakang...................................................................................... 1.2 Rumusan

masalah................................................................................. 1.3

Manfaat................................................................................................. 1.4

Tujuan...................................................................................................

Bab II Landasan Teori...................................................................................... 2.1 pengertian daun

sirih........................................................................ . . . 2.2 pengertian sakit

gigi.............................................................................. 2.3 bakteri pada

gigi..................................................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Bab III Metodologi Penelitian


Bab IV Hasil dan Pembahasan.........................................................................
4.1 Analisis Data.........................................................................................

Bab V Penutup.................................................................................................. 5.1

Kesimpulan........................................................................................... 5.2

Saran.....................................................................................................

Daftar pustaka...................................................................................................
BAB II
LANDASAN TEORI

APA YANG Anda rasakan tatkala sakit gigi? Badan meriang, kepala pusing, tidak bersemangat untuk
beraktivitas apa pun. Sakit terutama disebabkan oleh karies (demineralisasi) itu memang menjengkelkan.
Karies gigi timbul karena adanya plak gigi, yaitu lengketan berisi bakteri dan produk-produknya yang
terbentuk pada semua permukaan gigi.

.
BAKTERI yang berperan penting dalam pembentukan plak adalah bakteri yang mampu
membentuk polisakarida ekstraseluler, yaitu bakteri dari genus Streptococcus. Bakteri Streptococcus
yang ditemukan dalam jumlah besar pada plak penderita karies adalah Streptococcus
mutans(Roeslan,1996).

Koloni S mutans selanjutnya memfermentasi sukrosa menjadi asam. Asam yang dihasilkan
dapat mempercepat pemasakan plak yang berakibat pada turunnya pH permukaan gigi. Apabila pH
tersebut terus turun hingga angka kritis (5,2-5,5), maka email gigi akan larut dan timbullah karies gigi.

Pencegahan akumulasi plak diperlukan guna menghindari sakit gigi sekaligus menjaga kesehatan mulut.
Pencegahan akumulasi plak dilakukan dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan
menggosok gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung antibakteri plak.

Demikian pula dengan sirih. Tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini telah dikenal
sejak tahun 600 SM. Pada daunnya yang berbentuk bulat telur melebar, elips melonjong, atau bulat telur
melonjong dengan pangkal berbentuk seperti jantung dan ujung meruncing pendek ini, terkandung
minyak atsiri yang dapat menguap. Di antaranya yang terbesar chavicol dan betlephenol.

Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu karena kandungan chavicol tadi. Senyawa ini memiliki daya
antiseptik yang kuat dan daya bunuh bakterinya bisa sampai lima kali lipat dari fenol biasa.

Daun berukuran panjang 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm ini juga mengandung allylrocatechol, cineole,
caryophyllene, menthone, eugenol, dan methyl ether. Bahkan, ia berisikan vitamin C dan alkaloid
arakene yang khasiatnya sama dengan kokain.

Beberapa tulisan ilmiah juga menyebutkan, daun sirih mengandung enzim diastase, gula, dan tanin.
Namun, daun muda mengandung diastase, gula, dan minyak atsiri lebih banyak ketimbang yang tua,
sedangkan tanin relatif sama.

Senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang pasti,
dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkan daun yang
merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan perdarahan), vulnerary
(menyembuhkan luka kulit), stomachic (obat saluran pencernaan), menguatkan gigi, dan membersihkan
tenggorokan.

Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik pada
seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah, keputihan,
membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian
tentang tanaman ini masih terus dikembangkan.

Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat berkhasiat. Tidak
hanya dikenal sebagai tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle lynn ini juga punya tempat
istimewa dalam acara-acara adat di sejumlah daerah di Indonesia.

Di Lampung, ada tarian bernama penggung cambai. Penggung artinya pegang, sedangkan cambai sirih.
Tarian ini menggambarkan tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi adat istiadat. Daun sirih
dalam tarian ini menggambarkan lambang rasa hormat.

Pada banyak acara adat lain, daun sirih sering dihidangkan untuk menyambut tamu. Di Pulau
Jawa, daun sirih dipakai dalam upacara adat perkawinan.
Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai untuk mengatasi
bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada
wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik
yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif
dibandingkan dengan fenol biasa.

BAB IV
Hasil dan Pembahasan
Daya bunuhnya 5 kali lipat

Dalam ilmu pengobatan tradisional atau alami, dikenal beberapa jenis tanaman yang sering
disebut-sebut mampu menyembuhkan seriawan. Sebut saja daun sirih, daun saga telik, batang
buah jambu mete, buah ketimun, dan nira aren. Tanaman tersebut bisa dijadikan obat tunggal.
Bisa pula digabungkan, seperti yang telah digunakan sebagai bahan dasar obat seriawan yang
telah dijual bebas. Obat tersebut berbahan dasar daun saga telik, daun sirih, dan kulit kayu
manis.

Kalau mau praktis, membeli obat tersebut memang tepat. Namun, seandainya di pekarangan kita tumbuh
tanaman-tanaman yang memiliki kemampuan menyembuhkan seriawan, tentu lebih praktis bila
membuat sendiri. Tinggal petik, diolah menjadi obat, lalu digunakan. Tak perlu lagi repot-repot tancap
gas atau naik angkutan umum.

Sebut saja sekarang di halaman rumah tumbuh tanaman sirih (Piper betle L.). Untuk menjadikannya
obat, kita bisa mengunyah satu sampai dua lembar daun ini sampai lumat. Hasil lumatan dibiarkan
beberapa saat dalam mulut, lalu ampasnya dibuang. Atau, berkumur dengan air godokannya. Kalau mau,
airnya boleh ditelan. Dalam sehari bisa dilakukan satu sampai dua kali.

Tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini telah dikenal sejak tahun 600 SM. Pada
daunnya yang berbentuk bulat telur melebar, elips melonjong, atau bulat telur melonjong dengan
pangkal berbentuk seperti jantung dan ujung meruncing pendek ini, terkandung minyak atsiri yang dapat
menguap. Di antaranya yang terbesarchavicol dan

betlephenol. Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu gara-gara kandungan chavicoltadi.
Senyawa ini memiliki daya antiseptik yang kuat dan daya bunuh bakterinya bisa sampai 5
kali lipat fenol biasa.
Daun berukuran panjang 6 - 17,5 cm dan lebar 3,5 - 10 cm ini juga mengandung
allylrocatechol, cineole, caryophyllene, menthone, eugenol, dan methyl ether. Bahkan, ia
berisikan vitamin C dan alkaloidar akene yang khasiatnya sama dengan kokain.

Beberapa tulisan ilmiah juga menyebutkan, daun sirih mengandung enzim diastase, gula dan tanin.
Namun, daun muda mengandung diastase, gula dan minyak atsiri lebih banyak ketimbang yang tua.
Sementara, taninnya relatif sama.

Senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang pasti,
dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkan daun yang
merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifatstyptic (menahan perdarahan),vulnerary
(menyembuhkan luka kulit),stomachic (obat saluran pencernaan), menguatkan gigi, dan membersihkan
tenggorokan. Ada pula yang menyatakan daun sirih selain memiliki kemampuan antiseptik, juga
mempunyai kekuatan sebagai antioksidasi dan fungisida. Minyak atsiri dan ekstraknya pun mampu
melawan beberapa bakteri gram + dan

gram -. Bisa jadi di antara kemampuan itulah yang membuat penyakit seriawan tidak betah
bertahan.

Saat ini di samping dijadikan salah satu bahan obat seriawan, daun sirih juga digunakan pada kelompok
obat saluran pencernaan, sebagai ekspektoran, dan kelompok obat mulut dan gigi pada umumnya.
Khusus penggunaannya dalam kelompok obat mulut dan gigi, bisa jadi merupakan hasil penelitian
ilmiah berdasarkan pengalaman empiris masyarakat yang menggunakannya sebagai obat sakit gigi,
peradangan atau pembengkakan gusi, abses rongga mulut, obat luka akibat pencabutan gigi, atau sebagai
penghilang bau mulut. Tentu saja, termasuk juga sebagai obat seriawan.

Zat Antiseptik Tinggi

Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai untuk mengatasi
bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada
wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik
yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif
dibandingkan dengan fenol biasa.

Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara
tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi
peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat
aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.

Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka karena
mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit.
Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi.

Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat
Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini
bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, meredakan
dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur
Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin pada
daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah
diare.

Obat Keputihan

Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara klinis. Ini diungkapkan oleh
Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya
khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan plasebo.

Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes
melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang
sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur
selama tujuh hari.

Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat plasebo
dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih
dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.

Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dan kawan-
kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah minyak
asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak antioksidan tersebut selama ini masih
diimpor. Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk
emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan.

Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan
pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-
laki ini diujikan pada tikus.
Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek
antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan
terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus.

Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana, daun ini sudah
diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk
disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.

BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan

Kesehatan gigi secara tradidional erat kaitannya dengan daun sirih.Bagi orabg Indonesia sudah
pasti mengetahui kalau daun sirih memang mempunyai banyak khasiatkhususnya dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut.Manfaat daun sirih untuk gigi memang tidak diragukan lagi,dan sampai
sekarang kakek dan nenek masih menggunakan daun sirih untuk membersihkan gigi.Beberapa daerah
menggunakan daun sirig sebagai sarana dalam ritual,dan pastinya daun sirih merupakan tanaman obat
yang sangat populer.

Uraian Tanaman

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15m.Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat,beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.Daunnya yang tunggal
berbentuk jantung,berujung runcing,tumbuh berselang-seling,bertangkai dan mengeluarkan bau yang
sedap bila diremas.Panjang sekitar 5-8cm,da lebar 2-5cm,bunganya majemuk berbentuk bulir dan
terdapat daun pelindung lebih dari 1mm berbentuk bulat panjang,buahnya buah buni berbentuk bulat
berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Kandungan dan Manfaat


Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang, seskuiterpen, pati, diatase, dll,
yang memiliki daya mematikan kuman, anti dioksida dan fungisida, anti jamur.
5.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar tetap melestarikan tanaman daun sirih agar tidak hilang
begitu saja dari lingkungan sekitar kita karena kita sudah mengetahui bersama banyak sekali manfaat
dari daun sirih.

MANFAAT DAUN SIRIH.........

Daun Sirih: Mengobati Berbagai Penyakit

Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat
antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan,
mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis.Hingga kini,
penelitian tentang tanaman ini masih terus dikembangkan.

Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat
berkhasiat. Tidak hanya dikenal sebagai tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle
lynn ini juga punya tempat istimewa dalam acara-acara adat di sejumlah daerah di
Indonesia.

Di Lampung, ada tarian bernama penggung cambai. Penggung artinya pegang, sedangkan
cambai sirih. Tarian ini menggambarkan tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi
adat istiadat. Daun sirih dalam tarian ini menggambarkan lambang rasa hormat.

Pada banyak acara adat lain, daun sirih sering dihidangkan untuk menyambut tamu. Di
Pulau Jawa, daun sirih dipakai dalam upacara adat perkawinan.

Zat Antiseptik Tinggi

Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai
untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta
mengobati keputihan pada wanita.

Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat
antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima
kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.

Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan
pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut,
menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan
tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan,bersifat
antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.

Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka
karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan
luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi.

Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman
Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian
tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan
gerakan peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu
mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik
(meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat
mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.

Obat Keputihan

Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara klinis. Ini
diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia.

Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan
plasebo.

Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita
diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan
daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan
pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari.

Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11


mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen
pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang
diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.

Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dan
kawan-kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk
memanfaatkan limbah minyak asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak
antioksidan tersebut selama ini masih diimpor.

Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai impor bahan antioksidan. Di samping itu,
produk emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri
kecantikan.

Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi
kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih
terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus.

Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus
punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang
meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus.

Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana,
daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit
gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di
Indonesia. @ Diyah Triarsari

Resep Daun Sirih

Daun sirih bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut ini resep dari Kebun
Tanaman Obat Karyasari tentang cara pemanfaatan daun sirih untuk kesehatan.

1. Batuk
Siapkan 15 lembar daun sirih dan tiga gelas air. Cuci bersih daun tersebut dan rebus sampai
tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.

2. Bronkitis
Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam
dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari
masing-masing sepertiga gelas.

3. Menghilangkan bau badan


Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu sampai tersisa
menjadi satu gelas. Minum di siang hari.

4. Luka bakar
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu.
Bubuhkan ke tempat luka bakar.

5. Mimisan
Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung.
Gunakan untuk menyumbat hidung yang berdarah.

6. Bisul
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan
pada bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.

7. Mata Gatal dan Merah


Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai mendidih. Tunggu
sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan gelas cuci mata tiga kali sehari
sampai sembuh.

8. Koreng dan Gatal-Gatal


Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih. Gunakan air rebusan yang masih hangat
untuk membasuh koreng dan gatal.

9. Menghentikan Gusi Berdarah


Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk berkumur.

10. Sariawan
Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang
ampasnya setelah selesai.

11. Menghilangkan Bau Mulut


Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air panas lalu gunakan
untuk berkumur.

12. Jerawat
Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air
panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.

13. Keputihan
Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang
masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.Â

14. Mengurangi ASI Berlebih


Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa. Kemudian
hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar payudara yang bengkak selagi
masih hangat.

Go!

• Home
• ABOUT
• ALAMI & ORDER
• TV Online

Manfaat Daun Sirih

25 September 2009

Tanaman ini memang jarang di miliki orang tapi untuk menanamnya


tidak begitu sulit, ini pengalaman saya menanam Daun Sirih dipekarangan rumah ternyata
daun ini mudah menjalar dan perawatannya mudah sekali. Keterkaitan dengan manfaat
daun sirih salah satu alternatif obat tradisional terutama dengan kesehatan gigi secara
tradisional. Manfaat daun sirih untuk gigi memang tidak diragukan lagi dan sampai
sekarang kakek dan nenek masih menggunakan daun sirih untuk membersihkan gigi (ini
pengalaman saya, mungkin kalau nenek dan kakeknya moderen sudah tidak menggunakan
daun sirih lagi). Beberapa daerah menggunakan daun sirih sebagai sarana dalam ritual, dan
pastinya daun sirih merupakan tanaman obat yang sangat populer.

Uraian tanaman

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,
berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal
berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan
mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat
panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang
pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik
tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk
bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat
kekuningan.
Kandungan dan manfaat :
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati,
diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman,
antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang
ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
perdarahan.

Kegunaan :

Batuk, Sariawan, Bronchitis, Jerawat, Keputihan, Sakit gigi karena berlubang (daunnya),
Demam berdarah, Bau mulut, Haid tidak teratur, Asma, Radang tenggorokan (daun dan
minyaknya), Gusi bengkak (getahnya)

Pemakaian Luar :

Eksim, Luka bakar, Koreng (pyodermi), Kurap kaki, Bisul, Mimisan, Sakit mata,
Perdarahan gusi, Mengurangi produksi ASI, Menghilangkan gatal

Keterangan
Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci,
digulung kemudian dimasukkan ke dalam Iubang hidung.

Peringatan :
Mengunyah sirih terlalu banyak dan dalam rentan waktu yang lama telah dikaitkan dengan
penyakit kanker mulut dan tenggorokan squamous cell carcinoma.

DAUN SIRIH SEBAGAI OBAT SAKIT GIGI

APA YANG Anda rasakan tatkala sakit gigi?


Badan meriang, kepala pusing, tidak bersemangat untuk beraktivitas apa pun. Sakit
terutama disebabkan oleh karies (demineralisasi) itu memang menjengkelkan. Karies gigi
timbul karena adanya plak gigi, yaitu lengketan berisi bakteri dan produk-produknya yang
terbentuk pada semua permukaan gigi.
.
BAKTERI yang berperan penting dalam pembentukan plak adalah bakteri yang mampu
membentuk polisakarida ekstraseluler, yaitu bakteri dari genus Streptococcus. Bakteri
Streptococcus yang ditemukan dalam jumlah besar pada plak penderita karies adalah
Streptococcus mutans (Roeslan, 1996).
.Koloni S mutans selanjutnya memfermentasi sukrosa menjadi asam. Asam yang dihasilkan
dapat mempercepat pemasakan plak yang berakibat pada turunnya pH permukaan gigi.
Apabila pH tersebut terus turun hingga angka kritis (5,2-5,5), maka email gigi akan larut
dan timbullah karies gigi.
Pencegahan akumulasi plak diperlukan guna menghindari sakit gigi sekaligus menjaga
kesehatan mulut. Pencegahan akumulasi plak dilakukan dengan memperhatikan jenis
makanan yang dikonsumsi dan menggosok gigi secara teratur dengan pasta gigi yang
mengandung antibakteri plak.
.
Pasta gigi yang beredar di pasaran umumnyamengandung fluordalam bentuknatrium
fluorida(NaF), staniumfluorida(SnF>jmp 2008m<>kern199m<>h
6526m,0<>w6526m<2>jmp 0m<>kern200m<>h 8333m,0<>w8333m<), dan natrium
monofluorofosfat (NaMFP). Fluor memang bertindak sebagai senyawa antibakteri.
Meski demikian, penggunaan pasta gigi dengan konsentrasi fluor tinggi dapat menimbulkan
efek samping berupa fluorosis email dan belum efektif membunuh bakteri karena lebih
bersifat menghambat. Selain itu bahan kimia ini masih diimpor dari luar negeri dengan
harga relatif mahal.
Karena itu, para ilmuwan berupaya mencari alternatif. Hasilnya adalah pasta gigi yang
mengandung minyak atsiri daun sirih sebagai zat antibakteri.
Pasta gigi yang mengandung minyak atsiri daun sirih memang tergolong relatif baru. Tetapi
sebenarnya, khasiat daun sirih (Piper betle) sebagai antibakteri mulut dan gigi sudah
diketahui dan dibuktikan sejak lama.
.
MASYARAKAT Indonesia sudah sejak lama mengenal daun sirih sebagai bahan untuk
menginang dengan keyakinan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menyembuhkan
luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan
sebagai obat kumur.
Keyakinan masyarakat yang berlangsung turun-temurun tersebut menggelitik para ilmuwan
untuk meneliti guna membuktikan khasiat daun sirih secara klinis. Salah satu penelitian
dilakukan di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor (IPB). Tujuannya untuk
mengetahui aktivitas antibakteri oleh daun sirih sekaligus membandingkannya dengan
aktivitas antibakteri oleh fluor.
Penelitian dilakukan dengan cara menuangkan biakan bakteri S mutans sebanyak 0,5 ml ke
media padat SSB (Streptococcus Selection Broth). Pada tempat lain disiapkan kertas saring
Whatman yang steril dan dicelupkan pada larutan uji berupa larutan minyak atsiri daun
sirih dan NaF. Kertas tersebut dikeringkan kemudian dipindahkan pada media SSB yang
berisi bakteri uji. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37° C. Hasilnya bisa dilihat pada tabel.
.
Tabel 1 memperlihatkan bahwa NaF dan minyak atsiri daun sirih sudah menunjukkan
aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,1persen (b/v). Aktivitas antibakteri ini ditunjukkan
oleh adanya zona hambat. Zona hambat pada NaF berdiameter 0,016 cm sedangkan pada
minyak atsiri daun sirih berdiameter 0,049 cm (tiga kali lipat NaF).
Semakin besar angka zona hambat berarti semakin besar pula aktivitas antibakterinya. Pada
Tabel 1 terlihat bahwa angka zona hambat minyak atsiri daun sirih lebih besar
dibandingkan angka zona hambat NaF di semua konsentrasi. Ini menunjukkan bahwa
minyak atsiri daun sirih memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar dibandingkan
senyawa fluor terutama terhadap S mutans.
.
Lalu, bagaimana senyawa fluor dan minyak atsiri daun sirih beraktivitas sebagai
antibakteri?
Fluor bekerja menginaktifkan enzim yang berperan dalam proses pembentukan energi bagi
bakteri S mutans. Substrat berupa karbohidrat untuk energi S mutans mengalami
metabolisme melalui proses glikolisis. Proses glikolisis hanya akan terjadi dengan bantuan
beberapa enzim, salah satunya adalah enzim enolase.
.
Enolase mempunyai kofaktor berupa ion Mg2+. Bila terdapat ion fluor, maka ion Mg2+
tersebut akan berikatan dengan ion fluor. Akibatnya, enzim enolase menjadi tidak aktif.
Tidak aktifnya enzim enolase ini menyebabkan fosfoenolpiruvat tidak dapat disintesis
sehingga proses glikolisis yang merupakan mekanisme pembentukan energi tidak berjalan.
Dampaknya, pertumbuhan S mutans terhambat karena kekurangan energi.
Meski demikian, aktivitas NaF sebagai antibakteri hanya bersifat bakteriostatik
(menghambat pertumbuhan bakteri), bukan bakterisidal (membunuh bakteri). Hal ini
diketahui dari fakta pada zona hambatan. Zona hambatan yang dibentuk NaF setelah
diinkubasi selama empat hari ternyata ditumbuhi oleh bakteri.
.
BERBEDA dengan NaF, aktivitas minyak atsiri daun sirih sebagai antibakteri bersifat zona
hambatan dan tidak lagi ditumbuhi bakteri.
Daya antibakteri minyak atisiri daun sirih disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan
turunannya yang dapat mendenaturasi protein sel bakteri.
.
Heyne (1987) menyebutkan, komponen utama minyak atsiri terdiri dari fenol dan senyawa
turunannya. Salah satu senyawa turunan itu adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida
lima kali lebih kuat dibandingkan fenol.
.
Kehadiran fenol yang merupakan senyawa toksik mengakibatkan struktur tiga dimensi
protein terganggu dan terbuka menjadi struktur acak tanpa adanya kerusakan pada struktur
kerangka kovalen. Hal ini menyebabkan protein terdenaturasi . Deret asam amino protein
tersebut tetap utuh setelah denaturasi, namun aktivitas biologisnya menjadi rusak sehingga
protein tidak dapat melakukan fungsinya..
.
Melihat cara kerjanya, aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih tampak lebih efektif
dibandingkan fluor. Faktanyapun demikian (Tabel 1), minyak atsiri daun sirih memiliki
aktivitas antibakteri yang lebih besar dibanding NaF yang banyak dipakai pada pasta gigi
selama ini.
SELAIN dalam bentuk larutan murni, pengujian aktivitas antibakteri dilakukan juga dalam
bentuk pasta gigi, yaitu pasta gigi yang mengandung NaF (F) dan pasta gigi yang
mengandung minyak atsiri daun sirih (S). Hasil uji kedua pasta gigi tersebut terlihat pada
Tabel 2.
Pasta gigi F baru menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,75persen (b/b).
Konsentrasi tersebut cukup tinggi mengingat kadar NaF yang biasa diberikan dalam pasta
gigi hanya 0,2-0,3 persen (Hartono, 1988). Maka dapat diduga, pasta gigi biasa yang
mengandung NaF tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap S mutans. Pasta gigi S
sudah menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,1persen(b/b). Aktivitasnya
terus meningkat dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri. Tabel 2 juga
memperlihatkan bahwa pasta gigi S memiliki aktivitas antibakteri lebih besar dibandingkan
pasta gigi F di semua konsentrasi.
.
Ditilik dari sifat antibakterinya, pasta gigi daun sirih lebih unggul daripada pasta gigi NAF,
namun tidak berarti pasta gigi daun sirih tanpa kelemahan. Warna pasta gigi ini bisa
berubah dari putih menjadi kecoklatan, diduga akibat reaksi oksidasi minyakatsiri.
Oksidasiterjadi karenapada pastagigi terdapatCaCO>jmp2008m<>kern
199m<>h6526m,0<>w 6526m<3>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< yang
melepaskan panas ketika dicampur dengan bahan lain.
Funayama dan kawan-kawan (1995) menyebutkan, pasta gigi minyak atsiri mengandung
kavikol yang sangat mudah teroksidasi dan dapat menyebabkan perubahan warna.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan pemberian pewarna pada pasta gigi, misalnya warna
hijau. Dengan demikian, perubahan warna dari putih ke coklat tadi tidak banyak
berpengaruh, pasta gigi tetap saja berwarna hijau.
.
Selain perubahan warna, ada satu lagi kelemahan pasta gigi minyak atsiri. Minyak atsiri
daun sirih mengandung banyak komponen yang sangat mudah menguap (volatil).
Banyaknya penguapan akan mempengaruhi jumlah dan konsentrasi senyawa aktif yang
tentunya berpengaruh pada daya antibakterinya. Kelemahan ini pun dapat diatasi dengan
pemakaian zat pembawanya yang bersifat mempertahankan senyawa atsiri.
Fundsi lain dari daun sirih
Beberapa cara penggunaan daun sirih untuk banyak kegunaan, seperti yang sudah diakui di
mana-mana antara lain:
1. Sebagai obat untuk diminum. Caranya, 10-15 lembar daun sirih tua direbus dengan air
bersih. Usahakan tidak menggunakan air ledeng yang masih tercium bau kaporitnya.
Setelah mendidih dan didinginkan, kemudian disaring, saringannya ditempatkan di dalam
gelas. Umumnya penambahan air untuk merebus 10-15 lembar daun sirih, adalah 4-6 gelas,
serta setelah penggodokan lebih baik menggunakan daun sirih baru.
Manfaat saringan godokan daun sirih ini, antara lain untuk menghilangkan sakit gigi/sakit
gusi, atau untuk memperkuat kedudukan gigi yang mulai goyang. Setelah 2-3 kali
menggunakan air rebusan ini, rasa sakit dan goyahnya kedudukan gigi, akan berkurang atau
hilang samasekali.
Rebusan air bersih ini pun, dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan atau bau
keringat. Tanpa diminum tetapi digunakan sebagai cairan kumur-kumur, godokan daun
sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut, menghilangkan sariawan,
menghentikan pendarahan pada gusi dan memperkuat kedudukan gigi.
2. Sebagai obat luar, misal kudis, gatal-gatal, koreng, bisul, luka bakar, dan sebagainya.
Caranya, daun sirih yang digunakan sekira 20-25 lembar, dihancurkan atau daunnya diiris-
iris, kemudian ditambah air bersih secukupnya, dan dijadikan sebagai pencuci atau
“pengompres”. Rasa sakit ataupun gejala sakit, dalam 5-6 kali pemakaian akan segera
hilang.
Seperti untuk pengobatan bisul, selain menghilangkan bengkak, rasa sakit juga akan segera
hilang. Hal yang sama juga untuk jerawat, setelah beberapa penggunaan dengan cara
dioleskan atau dilulurkan, jerawat akan segera hilang.
Akhirnya bagi ibu-ibu yang baru melahirkan serta memiliki kelebihan produksi ASI, maka
daun sirih dapat digunakan untuk menguranginya dengan cara antara lain:
Beberapa lembar daun sirih, jangan terlalu tua dan jangan terlalu muda, diolesi minyak
kelapa permukaan atasnya, dihangatkan sebentar, kemudian tempelkan pada payudara yang
agak membengkak. Dalam beberapa hari di samping bengkaknya akan hilang, juga
kelebihan ASI akan teratasi

Sakit Gigi
Pengobatan: Di kumur1. daun sirih direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih lalu
dinginkan air rebusan tersebut.Gunakan air rebusan untuk berkumur. Diulang secara teratur
sampai sembuh.2. Ambil 2 lembar daun sirih yang telah diremas, garam
secukupnya.Caranya, bahan tersebuh diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas, kemudian
aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin. Air tersebut digunakan untuk berkumur.
AlergiPengobatan: luar, di oleskan pada bagian yang gatalBahan: 6 lembar daun sirih, 1
potong jahe kuning, 1,5 sendok minyak kayu putih.Caranya, semua bahan tersebut
ditumbuk bersama-sama hingga halus, kemudian digosokkan pada bagian badan yang
gatal-gatal.

TEKNIK PERBANYAKAN SIRIH MERAH

Jumat, 21/03/2008 - 22:12 — ratna_s

PERBANYAKAN TANAMAN SIRIH MERAH

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) lebih umum dikembangbiakkan secara vegetatif atau
aseksual. Secara alami tanaman sirih merah sulit diperbanyak dengan biji. Perbanyakan
dengan cara tersebut mempunyai keuntungan yang terpenting adalah mewarisi sifat genetik
dari tanaman induknya.

Teknik Perbanyakan Sirih Merah


Perbanyakan tanaman sirih merah secara vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara
yakni stek, cangkok dan perundukan.
1. Stek
Stek merupakan potongan organ vegetatif (akar, batang, daun, dll) tanaman yang digunakan
untuk perbanyakan tanaman, dengan maksud agar bagian tersebut membentuk akar. Stek
yang dapat digunakan untuk tanaman sirih merah ini adalah dengan cara stek batang.
Alasan mengapa perbanyakan melalui stek batang adalah karena stek merupakan cara yang
sederhana, murah dan cepat. Jumlah bibit yang dihasilkan dari satu tanaman induk lebih
banyak. Seluruh bibit yang dihasilkan memiliki sifat genetis yang sama dengan tanaman
indukknya.

Tahap-tahap pembibitan tanaman sirih merah dengan cara stek dapat dilakukan sebagai
berikut:

a. Pilih tanaman induk yang sehat dan memiliki batang kokoh sebesar tusuk sate bambu
atau lebih baik bisa lebih besar. Lebar daun sedang atau bisa lebih dan tebal. Berdasarkan
pengalaman penulis, bahan stek dengan batang dan ukuran daun kecil, maka akan
menghasilkan bibit yang berukuran kecil pula dan cenderung tanaman kurang mampu
berkembang dengan baik.

b. Potong batang tersebut menjadi satu atau dua ruas dengan syarat masing-masing ruas
masih memiliki daun. Jika bahan stek yang digunakan 2 ruas, minimal salah satu ruasnya
memiliki daun tetapi lebih baik kedua ruas berdaun. Bahan stek dengan ruas tanpa daun,
prosentase tumbuh sangat kecil, atau bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali. Karena
proses fotosintesis yang terjadi tidak sempurna, sehingga menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bibit stek.

c. Rendam bahan stek tersebut ke dalam air bersih selama 15 – 30 menit. Untuk hasil yang
lebih baik dan mengurangi resiko kegagalan pertumbuhan bibit stek, air rendaman dapat
ditambah vitamin B1 yang khusus untuk tanaman atau yang biasa dijual di apotik dalam
bentuk tablet. 1 ml vitamin B1 dilarutkan dalam 1 liter air bersih. Atau 1 tablet /1 liter air.
Rendam bahan stek tersebut selama 30 menit atau lebih. Vitamin B1 mengandung tiamin
yang berfungsi untuk mempercepat pembelahan sel pada meristem akar.
Berdasarkan uji coba dan pengalaman penulis, bahan stek yang direndam dalam larutan
vitamin B1 selama ± 24 jam dengan 1 ruas diperoleh tingkat keberhasilan 90%. Selain itu
pertumbuhan tunas dan akar lebih cepat bila dibandingkan dengan yang tidak direndam
dengan vitamin B1.
Bahan stek dapat juga direndam dalam larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) terlebih dahulu
seperti Rootone F atau Atonik. Cara menggunakan Rootone F adalah olesi pangkal stek
dengan ZPT tersebut yang telah dibuat pasta agak encer, karena Rootone F berbentuk
serbuk. Kemudian diangin-anginkan sebentar. Bila menggunakan ZPT Atonik, caranya
adalah larutkan Atonik sebanyak 1 ml dalam 1 liter air bersih, kemudian rendam bahan stek
tersebut selama 15 menit. Setelah itu angkat dan diangin-anginkan sebentar, baru ditanam.
Tujuan perlakuan ZPT adalah untuk merangsang pembentukan akar sehingga mempercepat
pertumbuhan tunas stek.

d. Siapkan tempat penyemaian berupa pot bibit berdiameter 10 cm atau polybag yang sudah
dilubangi bagian bawah dan samping. Kemudian diisi campuran media semai berupa hasil
ayakan pakis (berupa serbuk menyerupai tanah), pasir,arang sekam,pupuk organik dengan
perbandingan 4:2:2:1. Selain media diatas dapat juga menggunakan campuran humus daun
bambu, arang sekam, pasir, pupuk organik dengan perbandingan 4:4:2:1. Atau bisa juga
dimodifikasi sendiri oleh pembibit. Untuk mencegah adanya hama dalam media semai
tersebut, sebaiknya ditabur Furadan 3G sebanyak satu ujung sendok teh per polybag.
Kemudian media disiram dengan air bersih hingga cukup basah.
Pada dasarnya, media semai yang digunakan untuk stek sirih merah ini harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Cukup kompak (firm and dense)
2. Mempunyai kapasitas pegang air (Watter holding capacity) yang baik/tinggi.
3. Mempunyai aerasi yang baik.
4. Bebas dari benih gulma, nematoda, jamur, bakteri patogenik dan musuh alami lainnya.
5. Menyediakan unsur hara esensial bagi tanaman.
e. Tanam bahan stek tadi pada media semai dengan tepat dan benar. Perhatikan letak mata
tunas pada ketiak daun menghadap keatas dan jangan sampai terbalik. Usahakan buku
(letak daun, mata tunas dan akar serabut) tertutup media sedalam 0,5 cm – 1 cm dari
permukaan media. Hal ini disebabkan jika terlalu dalam, maka mata tunas dan akar cepat
membusuk. Setelah ditanam, siram kembali dengan air bersih agar stek tidak layu.
Letakkan bibit stek tersebut di tempat yang teduh dan sejuk, jangan terkena sinar matahari
langsung.

f. Pemeliharaan bibit stek. Penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau.
Pada musim hujan cukup 1 kali sehari atau sesuai kondisi, jika media terlalu basah tidak
perlu disiram. Untuk memperkuat pertumbuhan bibit, dapat disiram dengan larutan vitamin
B1 seminggu sekali. Kurang lebih pada umur 2 minggu, tunas akan muncul kepermukaan
media. Pada umur 4 minggu memiliki daun 2 sampai 3 lembar berasal dari tunas baru (daun
asal bahan stek tidak dihitung), dan akar tanaman dari pangkal batang sudah panjang
memenuhi bagian dasar polybag / pot. Bibit siap untuk dipindah tanam ke pot yang
berukuran lebih besar atau langsung ke tanah.

2. Cangkok ( Marcottage atau air layerage)


Perbanyakan sirih merah dapat juga dilakukan dengan cara mencangkok. Cangkok pada
prinsipnya adalah mengusahakan perakaran dari suatu cabang tanaman tanpa memotong
cabang tersebut dari tanaman induknya. Perbanyakan dengan cara ini memiliki kelebihan
diantaranya, tanaman memiliki sifat-sifat unggul tanaman induknya dan tanaman lebih
cepat berproduksi.
Teknik pencangkokan tanaman sirih merah ini berbeda dengan tanaman lain pada
umumnya, yaitu hanya menempelkan media tanam pada bagian buku tanaman dan
dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

Tahap-tahap pencangkokan sirih merah dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Bagian buku tanaman yang akan dicangkok, sebaiknya terlebih dahulu disemprot dengan
larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) perangsang akar dengan konsentrasi 1 ml/liter air
(sesuai anjuran) atau larutan vitamin B1. Penggunaan ZPT atau vitamin B1 ini berfungsi
untuk mempercepat pertumbuhan dan pembentukan akar sehingga akan mempercepat pula
terhadap pembentukan tunas pada ketiak daun. Bila tidak menggunakan cara tersebut juga
tidak apa.

b. Siapkan media tanam. Media yang digunakan hampir sama dengan pembibitan stek,
yaitu hasil ayakan akar pakis (berbentuk serbuk seperti tanah, arang sekam dan pupuk
kandang kambing halus dengan perbandingan 4:2:1. atau dapat juga menggunakan
campuran media tanah dan pupuk kandang saja dengan perbandingan 2:1. Campuran media
tersebut kemudian ditempelkan pada buku dan bungkus dengan plastik yang sudah
dilubangi.

c. Selanjutnya siram cangkokan tersebut dengan menggunakan air bersih hingga seluruh
media basah.

d. Setelah satu bulan, akar sudah tumbuh memenuhi media. Potonglah batang yang berada
di bawah cangkokan. Buka bungkus cangkokan tersebut dan tanam dalam pot atau
langsung di tanah. Bibit dengan cara cangkok, memiliki persentase tumbuh 90% sampai
100%.

3. Merunduk (Layering)
Perbanyakan sirih merah ini dapat pula menggunakan sistem runduk. Prinsip dari
perundukan adalah merangsang (menstimulasi) terbentuknya akar atau tunas sebelum
dipisahkan dari induknya.
Tahap-tahap merunduk dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Sediakan beberapa polybag atau pot dengan diameter 12 cm yang sudah diberi media
tanam dan dijajar di sebelah tanaman induk. Media tanam yang digunakan sama dengan
cara stek atau cangkok. Dapat juga hanya menggunakan campuran tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 3 : 1. Sebagai bahan tanaman induk adalah tanaman sirih
merah yang mempunyai sulur dengan panjang 2 meter atau lebih.

b. Rentangkan sulur tanaman sirih merah, kemudian tanam ruas-ruas batang yang berakar
dengan dirundukkan pada polybag-polybag yang telah dipersiapkan.

c. Kemudian siramlah tanaman tersebut sehari sekali atau melihat kondisi. Apabila media
masih basah tidak perlu disiram. Secara umum, pada musim kemarau kondisi media
cenderung lebih cepat mengering, sehingga perlu penyiraman lebih intensif. Begitu juga
sebaliknya, pada saat musim hujan media cenderung lebih lembab, dan penyiraman
dilakukan bila perlu.

d. Setelah kurang lebih 1 bulan, pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sudah mulai
banyak dan kuat. Selanjutnya masing-masing bibit dapat dipisahkan per polybag. Tanam
bibit-bibit tersebut pada media yang lebih besar atau dapat langsung ditanam di pekarangan
rumah yang telah disediakan.

Serba Serbi Daun Sirih

Selain dikenal memiliki khasiat obat, tanaman sirih pun pantas


dijadikan penghias pekarangan rumah. Sirih apa saja yang
bisa Anda tanam?

Siapa yang tak kenal sirih. Tanaman merambat ini kerap dijadikan
obat, sekaligus untuk hiasan di halaman. Jenis sirih sangat banyak,
antara lain sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning, dan
sirih merah.

Ada juga sirih jawa (daun lebih lembut, rasa kurang tajam, warna
hijau rumput), sirih belanda (daun besar, hijau tua, rasa dan bau
tajam dan pedas), sirih cengkih (daun lebih kecil, berwarna kuning,
rasa seperti cengkih), sirih kuning (daun agak besar dan berwarna kuning).

Dan sirih yang kerap digunakan sebagai obat adalah sirih hitam (rasa lebih tajam, sering
digunakan sebagai obat), dan sirih merah (warna daun merah, berlendir jika daun disobek,
aroma lebih wangi, untuk mengobati bebagai penyakit).

Meski sangat beragam, ciri-ciri fisik dari kesemua jenis sirih ini hampir sama yaitu tumbuh
merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, dan tumbuh berselang
seling dari batangnya.

Begitu banyak manfaat sirih ini, sehingga tak salah bila menanam sirih di pekarangan
rumah. Apalagi, menanam sirih tak selalu memerlukan lahan yang luas. DI tanam di dalam
pot pun bisa tumbuh baik dan mampu menambah cantik suasana halaman rumah.

Misalnya, dirambatkan di dinding samping rumah, di batang pohon besar, di tepi gentong
besar, di pergola, atau di pot gantung. Suasana rumah akan tampak makin asri dan sejuk
dengan lindungan sirih yang merambat indah.

Tergantung Jenis
Sirih pun sangat mudah ditanam. Dengan cara distek dan disirami air yang cukup, sirih
dapat tumbuh baik di tempat terbuka yang sarat sinar matahari maupun tempat yang cukup
terlindung.

Lalu, bagaimana caranya membudidayakan sirih? Menurut Harini Bambang Wahono dari
Pembina Kelompok Tani Perkotaan Dahlia, hal ini sangat tergantung pada jenis sirihnya.
"Sirih hitam termasuk yang sangat sulit diperbanyak. Dari 5 buah bibit yang akan
dikembangbiakkan, hanya satu buah yang tumbuh," urainya.

Sementara sirih hijau, lanjutnya, jauh lebih mudah dalam pembudidayaan dan perawatan.
Cara mudah memperbanyaknya, papar Hartini, cukup patahkan salah satu ruasnya, lalu
masukkan ke dalam botol bekas minuman dan rendam dalam air. "Akarnya akan keluar dan
memanjang dalam beberapa hari. Pindahkan ke pot atau tanah, sirih baru akan tumbuh
lagi," sarannya.

Sementara memperbanyak sirih merah bisa dilakukan dengan cara cangkok runduk.
Caranya, satu pot sirih dirundukkan atau ditidurkan ke pot sirih lain. Lama kelamaan sirih
ini akan menjalar dan tumbuh dengan sendirinya.
Sedangkan sirih karok, menurut Hartini, cara memperbanyaknya jauh lebih mudah lagi.
Cukup patahkan ruasnya, lalu ditancapkan ke media tanam. Agar tumbuh lebih cepat, beri
saja perangsang akar secukupnya.

Kendati demikian, pada sirih merah harus memperhatikan beberap hal. "Jangan setiap hari
menyiram sirih merah, karena sirih jenis ini tidak begitu suka air. Sebaiknya juga
diletakkan di tempat teduh dan cukup terkena sinar matahari sebanyak 30-50 persen saja."
Lain halnya dengan sirih kuning, sirih gading, dan sirih hijau yang lebih mudah
menanamnya dan tahan diletakkan di mana saja.

Khasiat Sirih Merah


1. Harga sirih merah pamornya semakin naik, bahkan daunnya dihargai per lembar. Harga
per lembar daun berkisar Rp 3 - 10 ribu. Menjadi mahal karena khasiatnya hebat.
2. Sirih merah bisa menyembuhkan penyakit diabetes, kanker, hipertensi, batu ginjal,
hepatitis, dan ambeien.
3. Keistimewaan lain dari sirih merah, jika guratan daunnya berbentuk hati dipercaya bisa
mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya.
4. Untuk mengobati mimisan, ambil selembar daun sirih, diremukkan atau dilumatkan.
Lalu, gulung untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan darah.

Jenis-Jenis Sirih.
Berdasarkan bentuk daun, rasa, dan aromanya, sirih dibedakan menjadi beberapa jenis. Di
Indonesia ada beberapa jenis, yakni sirih jawa, sirih banda, sirih cengkih, dan sirih hitam
atau sirih keling. Sirih jawa selain ditemukan di Jawa, ditemukan juga di Maluku. Daun
sirih jawa berwarna hijau tua dan rasanya tidak begitu tajam.
Sirih banda banyak tumbuh di Banda, Seram, dan Ambon. Sirih banda berdaun besar,
berwarna hijau tua dan kuning di beberapa bagian, rasa serta aroma atau baunya sengak.
Sirih cengkih berdaun kecil, berwarna kuning, dan rasanya tajam menyerupai rasa cengkih.
Sirih hitam rasanya sengak, biasanya digunakan untuk campuran obat.

Anda mungkin juga menyukai