Change in Auditors
Walaupun tidak ada aturan/hukum yang melarang suatu perusahaan untuk
mengganti auditor, profesi akuntan dan SEC ingin untuk melarang ”opinion shopping”
SEC mengaggap jual beli opini sebagai
”Praktek dari pendaftaran yang mencari auditor yang ingin mendukung tujuan
dari pelaporan akuntansi yang berniat untuk memenuhi tujuan pelaporan
keuangan, tetapi yang tidak diperlukan persetujuan GAAP”
Masalahnya yaitu kombinasi dari fakta bahwa GAAP seringkali tidak menjelaskan
mengenai beberapa isu, dan oleh karena itu mencari opini kedua yang dapat dilegitimasi.
Auditing Standards Board (ASB) dari AICPA dalam Statement of auditing (SAS)
no. 7, yang terbit pada 1975, menginginkan bahwa auditor berkomunikasi dengan auditor
pendahulu sebelum menerima perjanjian. Tujuannya yaitu untuk berjaga-jaga jika timbul
masalah-masalah dari klien auditor. Bagaimanapun, peraturan no 301 dari kode etik
profesianal tidak memperbolehkan auditor mengungkapkan rahasia perusahaan tanpa
persetujuan klien. Pada 1987 ASB menerbitkan interpretation dari SAS 7 yang
mengumumkan bahwa akuntan pendahulu harus dihubungi jika penyajian kembali
laporan keuangan telah dipertimbangkan.
Dimulai pada tahun 1971, SEC meminta bahwa Form 8-K diisi oleh pendaftar
yang mengganti auditor. Informasi yang harus diungkapkan yaitu: tanggal penggantian
auditor, segala ketidakcocokan dengan auditor sebelumnya, segala adverse dan
disclaimer atau qualified opinion dari auditor pada 24 bulan sebelumnya.
Untuk menghalangi adanya jual beli opini, SEC pada 1988 dalam FRR 31
mengklarifikasi bahwa permintaan yang ada untuk melaporkan ketidaksetujuan dengan
auditor pendahulu dan ditambah dengan beberapa peraturan baru dalam perubahan
auditor. Pengungkapan dari ”aktivitas yang dilaporkan yaitu diperlukan jika sepanjang
periode 2 tahun sebelumnya auditor sebelumnya menginformasikan pada pendaftar
bahwa
1. Internal control tak dapat dipercaya.
2. Auditor tidak bergantung pada manajemen.
3. Auditor memiliki syarat serius mengenai kejujuran atau keandalan dari laporan
keuangan yang sekarang atau yang dulu atau audit reports.
Decrease Responbility
Jika akuntan tidak dapat meningkatkan kekuatan mereka untuk menyelenggarakan
keputusan-keputusan mereka, maka yang ingin dilakukan yaitu mengurangi tanggung
jawab mereka. Tanggung jawab auditor tersirat oleh istilah ini cukup dapat
diinterpretasikan dalam berbagai cara. Menurut GAAS auditor punya tanggung jawab
untuk mendeteksi dan mengungkap error dari klien, penyimpangan dan fakta ilegal.
Errors adalah kesalahan yang tidak disengaja, sedangkan ketidakteraturan adalah
penyimpangan yang disengaja dalam laporan keuangan dan meliputi penyajian yang
salah saji yang disengaja oleh manajemen (fraud) dan penggelapan aset.
Tanggung jawab sebelumnya memuaskan jika auditor punya ketelitian dan
keahlian dalam melakukan audit. Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa bahan ada
penyimpangan atau tindakan ilegal berpotensi mungkin terjadi, maka auditor harus
menyelidiki lebih lanjut. Dalam kata lain auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi
penipuan atau tindakan ilegal hanya sebatas melaksanakan prosedur normal.
Pada 1987, untuk merespon kritik tentang kualitas dari laporan keuangan dan
auditing, ASB menerbitkan 10 standar auditing. Walaupun standar ini akan
meningkatkan efektivitas dari kinerja auditing, ini tidak mengubah tanggung jawab dasar
dari auditor.