Anda di halaman 1dari 23

pulo siahaan, 15 januari 2010

Subject: INDONESIAN ECONOMIC SYSTEM

FINAL EXAMINATION

Note: From 20 (twenty) questions below, I choose and offer 6 (six) questions. Of 6 (six) available
questions, students choose and work on just 4 (four) questions.

Closed book, no calculator and no hand phone.

You are allowed to answer questions by using the Indonesian language, English and/or a mixture of both
languages.

Time: 90 (ninety) minutes.

1. a. Explain the background of the emergence of economic system.

Sejarah munculnya system ekonomi

Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih
dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani
kuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi
ekonomi dan membedakan diantaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi
natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi
jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan
kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah
perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral.

2. Aristotle juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang
seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang
merupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotle.
3. Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul
yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di
Europe selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas
ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran
ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga
pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan.
Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu.
Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan
pakaian dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan
frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
4. Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth
of Nations, pada 1776. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai
penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang
dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan
peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap.
Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan
menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus
mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih
menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
5. Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial
dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism,
dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm
Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang
mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor
theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan
kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah
berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih
rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam
bentuk profit.
6. Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s,
dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks.
Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes
adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur
tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment,
Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan
metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada
1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian
besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal,
state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah
mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies,
sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih
tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan "mixed
economies."

b. Call and describe at least 5 (five) main factors affecting the economic system.
(dipanjangin lagi ya masing2)

1. Knowledge accumulation

Semakin pandai masyarakat, semakin banyak inovasi. Semakin menuju ke kapitalis

2. Philosophy and ideology

Misalnya gotong royong, ideology pancasila

3. Moral value and tradition

Misalnya di USA, moralnya monopoly

4. Demographic characteristic

Yaitu karakter masyarakat yg dibahas dari segi demografisnya (gender, sex, age, social class,
etc)

5. Aesthetic values, norms, cultures


6. National laws system

Misalnya ada Negara yg menganut hukum syariah seperti arab, maka system ekonominya pun
dipengaruhi hokum syariah

7. Policy system

Yaitu kondisi politik dari suatu Negara

8. Social sub-system

Hubungan sosal yg terjadi di masyarakat. Semakin erat hubungan masyarakat akan cenderung
system sosialis, sedangkan semakin individualis hubungan masyarakat akan cenderung system
kapitalis.

2. Call and explain the 4 (four) features of Pancasila Economic System (which is often
called the Economic Democracy) outlined.

Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :


1. Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian. Yang menguasai hajat
hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti
air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.

2. Pemerintah dan swasta bekerja sama dalam melakukan kegiatan perekonomian. Peran negara
adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang
posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal
maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan,
berdampingan secara damai dan saling mendukung.

3.Swasta atau perorangan diberi kebebasan untuk berusaha di luar sektor vital.

4. Pemerintah berperan dalam membina dan mengawasi swasta.

5. Hak milik perorangan diakui dan penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
umum.

6. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk
semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.

7. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan
antar sesama manusia.

Teori ekonomi yang berkembang lahir pada abad 18 dalam suasana keinginan adanya
kebebasan (liberalisme) di dunia barat (Mubyarto,1980). Menafikan peran agama dan
mengabaikan peran ilmu sosial lainnya.
Indikasi kegagalan ekonomi neoklasik diantaranya terlihat dari relevansi teorinya yang hanya
sesuai dengan sebagian kecil perekonomian dan untuk konteks Indonesia teori ekonomi klasik
lebih berkembang sebagai seni daripada sebagai ilmu (Mubyarto, 1979). Teori ekonomi sosialis
sebagai altermatif pun terbukti tidak berdaya melawan dominasi perkembangan terori ekonomi
neoklasik ini.
Semangat beliau untuk membangun teori ekonomi yang lebih realistik, manusiawi tanpa
meninggalkan nilai lokal bangsa Indonesia kemudian tertuang dalam konsep Ekonomi Pancasila.
Konsep ini lahir di bumi Indonesia, digali dari filsafat bangsa Indonesia dan kemudian dianggap
paling tepat mengarahkan perjalanan bangsa Indonesia menuju masarakat adil dan makmur
(Mubyarto,1980).

Ekonomi pancasila di definisikan sebagai sistem ekonomi yang di jiwai ideologi Pancasila yang
merupakan usaha bersama yang berasaskan kekeluagaan dan kegotongroyongan nasional.
Memiliki lima ciri :
1. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral.
2. Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial (egalitarianisme),
sesuai asas-asas kemanusiaan.
3. Prioritas kebijakan ekonomi adalahpenciptaan perekonomian nasionalyang tangguh yang
berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi.
4. Koperasi merupakan saka guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari
usaha bersama.
5. Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan
desentralisasi dengan pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin keadilan nasional.

Keberadaan Ekonomi Pancasila ini pun tidak perlu dibatasi hanya oleh dua kutub saja tetapi
dapat diluarnya . Sistem Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi campuran yang
mengandung pada dirinya ciri-ciri positif dari kedua sistem ekstrim yang dikenal yaitu kapitalis-
liberalis dan sosialis-komunis (Mubyarto, 1980). Berbeda dengan ekonomi peraturan yang jelas
antitetikal dengan makna Ekonomi Pancasila sebagai wadah berkembangnya manusia Indonesia
seutuhnya. Dalam Ekonomi Pancasila, satu sumber legitimasi diambilnya tindakan pengaturan
dalam pembatasan kebebasan usaha adalah adanya ekses negatif dari setiap tindakan
(Mubyarto, 1981).
Peranan unsur agama sangat kuat dalam konsep Ekonomi Pancasila. Karena unsur moral dapat
menjadi salah satu pembimbing utama pemikian dan kegiatan ekonomi. Kalau moralitas ekonomi
Smith adalah kebebasan (liberalisme) dan ekonomi Marx adalah diktator mayoritas (oleh kaum
proletar) maka moralitas Ekonomi Pancasila mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan sosial. Sehingga pelaku Ekonomi Pancasila tidak hanya sebagai homo
economicus tapi juga homo metafisikus dan homo mysticus (Mubyarto, 1986).
Pelaku-pelaku ekonomi inilah yang secara agregatif menciptakan masyarakat yang berkeadilan
sosial dan besifat sosialistik yaitu adanya perhatian yang besar pada mereka yang tertinggal
(Mubyarto, 1981). Ditambah dengan semangat nasionalistis dan kesungguhan dalam
implementasi, Ekonomi pancasila akan mampu menciutkan kesenjangan kaya-miskin atau
mampu mencapai tujuan pemerataan (Mubyarto, 1986).
Kompleksitas permasalah manusia dengan tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan
monodisiplin. Oleh karena itu Ekonomi Pancasila menggunakan pendekatan intrdisipliner. Upaya
pengembangan teori Ekonomi Pancasila erat kaitanya dengan perkembangan ilmu sosial antara
lain sosiologi, antopologi, ilmu politik bahkan ilmu sejarah. Dengan demikian teori Ekonomi
Pancasila akan berkembang tetapi memerlukan bantuan ahli teori. Ahli pemikir haruslah tokoh
pemikir yang mampu menggali pikiran2 asli Indonesia (Mubyarto, 1980), dan mampu mencari titik
keseimbangan antara berfikir kritis analitik dalam menganalisis masa kini dan metafisik filsafati
untuk meramal masa depan (Mubyarto,1981).

3. The classical school of economic thinkers (among others, Adam Smith, Jean Baptiste Say,
David Ricardo and John Stuart Mill) has laid a strong foundation for further development
of economic science. How does the influence of the economic thinking of the world
economic system at that time? Call and describe important factors expressed by the
Classic in his prime (golden age).
4. Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth
of Nations, pada 1776, Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai
penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang
dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan
peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap.
Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan
menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus
mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih
menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
5. Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John
Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th,
berfokus pada "wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar
obyek atau yang sekarang disebut dengan price. Era ini juga didukung oleh kontribusi Jean
Baptiste Say yang mengatakan bahwa “Supply creates its own demand”.
6. Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi
kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada
mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir
abad 18th, menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama
complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi
global dari capitalist mode of production.
7. Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi
penting dari merchant dalam capitalist. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan
hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops
untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan
peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of
agriculture.
8. Faktor2 yang berpengaruh di era ini :
9. - Demand
10. Yaitu permintaan dari konsumen terhadap suatu jasa atau barang tertentu
11. - Supply
12. Penawaran dari produsen suatu barang atau jasa tertentu
13. Menurut era ini, 2 faktor inilah yang paling penting dalam suatu system ekonomi. Yang
menciptakan harga pasar adalah mekanisme pasar itu sendiri yaitu oleh supply dan demand di
dalam pasar itu. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian itu tidak ada.

4. a. Economic system that held a nation is a complicated issue, multidisciplinary, and


contains risks. Explain.

b. Why do people choose a particular economic system and not the other economic
systems?

( NO. 4 GA KETEMU JAWABANNYA… KALAU ADA YANG KETEMU, TOLONG KASITAU YA


… THANKS  )

5. Economic system based on a coordination mechanism consisting of a) system of tradition


(tradition economic system), b) command system (centralized economic system), and c) the
market system (market economic system). Explain.

Hal 35,37,39

6. a. Why do countries that embrace economic system of socialism-communism in general


are not successful in increasing the welfare of society? Explain!

Negara-negara yang menganut system ekonomi sosialis-komunis pada umumnya tidak berhasil
dalam meningkatkan kesejahteraan sosial karena:

a. Tidak adanya kebebasan bagi masyarakat dalam memilih pekerjaan, sehingga kreativitas
masyarakat akan sangat terhambat kemudian menyebabkan produktivitas menurun sehingga
produksi dan perekonomian akan tersendat dan terganggu
b. Tidak adanya insentif bagi masyarakat khususnya buruh yang bekerja sehingga tidak ada
dorongan bekerja lebih baik, lama-kelamaan prestasi dan produksi semakin menurun akibat
mogok kerja dan lagi-lagi kegiatan perekonomian akan terganggu. Sistem sosialis komunis
menekan masyarakatnya untuk melakukan revolusi dalam kenaikan upah atau gaji dalam
bekerja.
c. Adanya pengelolaan yang terlalu disentralisasi sehingga banyak pihak-pihak yang tidak menjadi
mandiri namun hanya menjadi ‘alat’ bagi pemerintahan pusat. Lama-kelamaan masyarakat
menjadi jenuh dan muak dengan pemerintahan yang ada karena keterbatasan dalam
mengembangkan potensi individu. Selain itu, akibat lain yang timbul adalah tidak adanya
kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat
pusat maupun ditingkat daerah.

Kesejahteraan suatu Negara sangat dipengaruhi oleh kegiatan perekonomian yang baik.
Semakin lancer sirkulasi perekonomian yang terbaik akan semakin tinggi potensi Negara
tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan. Kegiatan perekonomian yang terhambat
menyebabkan tersendatnya sirkulasi pekerkonomian suatu Negara yang berujung pada
menurunnya kesejahteraan masyarakat.

b. Indicate and explain the positive characteristics of economic democracy!

Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945.
Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan
masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian
yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian
nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi
ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi.
Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan
dan pengawasan pemerintah.

Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah
maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara
berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian.
Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga
perwakilan rakyat pula.
5) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
7) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

7. a. Some of the experts in Indonesia try to introduce the Pancasila economic system to be
implemented in Indonesia. What are their reasons?

EKONOMI Pancasila memang merupakan gagasan yang menimbulkan polemik, dan boleh dibilang
kontroversial. Ide dasarnya adalah, upaya untuk menciptakan suatu kondisi agar para pelaku
ekonomi di Indonesia mendasarkan perilaku ekonominya pada rangsangan moral. Kalau semua
pelaku ekonomi sudah punya dasar moralitas yang kuat, perekonomian nasional pun akan bekerja
melalui mekanisme yang sehat sehingga akan menghasilkan output yang baik.

Jika sudah semikian, maka ketakutan akan bahaya monopoli, ketamakan para kapitalis, hanya
yang kuat yang akan bertahan (survival of the fittest), akan dapat dieliminasi. Pendek kata, kalau
semua orang berperilaku "baik", sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila, maka perekonomian
Indonesia pun akan bekerja secara baik.
Terhadap para pengkritiknya Pak Muby selalu berargumen, bahwa Ekonomi Pancasila memang hal
yang tidak mudah untuk diwujudkan. Karena itu, kita perlu bekerja keras, komitmen tinggi bersama,
dan harus ada kerja sama di antara berbagai disiplin ilmu sosial.

b. Why are some other experts disagree with that? Explain!

Sebagian ahli tidak setuju dengan ide SEP ini. Kondisi yang ideal yang telah dijelaskan di atas ini
memancing kritik. Tentu saja ini wajar. Kritiknya terutama pada, bagaimana semua hal ideal itu
diwujudkan? Bagaimana membentuk manusia-manusia Indonesia menjadi Pancasilais sejati,
sehingga bisa mengamalkan Ekonomi Pancasila? Kondisi ini terlihat terlalu ideal untuk diwujudkan
dan terkesan mustahil.
Di samping itu, dewasa ini semakin kuatnya lapisan pengusaha dan munculnya gejala
konglomerasi dan konsentrasi kekuasaan ekonomi, telah membuat kapitalisme tunbuh suburdi
negeri ini. Suatu Negara semakin dituntut untuk terbuka terhadap perkeonomian global, contohnya
AFTA. Jika diperhatikan, sebagian Negara maju menganut system kapitalisme., sistem yang
mampu mengendalikan system pasar yang ada. Sedangkan SEP seringkali dianggap sebagi sistem
‘Bukanisme’ yang berarti system bukan sosialis dan bukan kapitalisme. Sehingga ketidakjelasan
atau mengambangnya SEP ini menjadi satu hal yang sangat dipertanyakan oleh para ekonom ahli
di Indonesia.

8. a. Explain what are the purposes and objectives of the government intervention in the
economy of a country!

b. Provide comments, if the government does not interfere in the economy.

Hal 31,32

9.a. Call and explain what characteristics/special natures of the economic system of
capitalism/liberalism.

b. Call and explain what the strengths and weaknesses of the economic system of
capitalism/liberalism are.

Hal 36

10. What are the economic systems adopted by Indonesia in the era of New Order (Suharto),
and the era of Reform (Megawati Soekarno Puteri)? Explain them!

Saat orde baru, Indonesia menerapkan system ekonomi demokrasi


Pada masa orde baru, pemerintah menjalankan kebijakan yang tidak mengalami perubahan terlalu
signifikan selama 32 tahun. Dikarenakan pada masa itu pemerintah sukses menghadirkan suatu
stablilitas politik sehingga mendukung terjadinya stabilitas ekonomi. Karena hal itulah maka
pemerintah jarang sekali melakukan perubahan-perubahan kebijakan terutama dalam hal anggaran
negara. Sistem ekonomi yang digunakan lebih diarahkan pada nilai-nilai tersirat dalam UUD 1945.
Dengan demikian system ekonomi demokrasi menjadi pilihan berikutnya.

Pada masa pemerintahan orde baru, kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan
ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh
pemerintah. Hal tersebut dituangkan ke dalam jargon kebijakan ekonomi yang disebut dengan
Trilogi Pembangungan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan pemerataan
pembangunan
Hal ini berhasil karena selama lebih dari 30 tahun, pemerintahan mengalami stabilitas politik
sehingga menunjang stabilitas ekonomi. Kebijakan-kebijakan ekonomi pada masa itu dituangkan
pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), yang pada akhirnya selalu
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk disahkan menjadi APBN.

APBN pada masa pemerintahan Orde Baru, disusun berdasarkan asumsi-asumsi perhitungan
dasar. Yaitu laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, harga ekspor minyak mentah Indonesia,
serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Asumsi-asumsi dasar tersebut dijadikan sebagai
ukuran fundamental ekonomi nasional. Padahal sesungguhnya, fundamental ekonomi nasional tidak
didasarkan pada perhitungan hal-hal makro. Akan tetapi, lebih kearah yang bersifat mikro-ekonomi.
Misalnya, masalah-masalah dalam dunia usaha, tingkat resiko yang tinggi, hingga penerapan dunia
swasta dan BUMN yang baik dan bersih. Oleh karena itu pemerintah selalu dihadapkan pada
kritikan yang menyatakan bahwa penetapan asumsi APBN tersebut tidaklah realistis sesuai
keadaan yang terjadi.

Format APBN pada masa Orde baru dibedakan dalam penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan
terdiri dari penerimaan rutin dan penerimaan pembangunan serta pengeluaran terdiri dari
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Sirkulasi anggaran dimulai pada 1 April dan
berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya. Kebijakan yang disebut tahun fiskal ini diterapkan seseuai
dengan masa panen petani, sehingga menimbulkan kesan bahwa kebijakan ekonomi nasional
memperhatikan petani.

APBN pada masa itu diberlakukan atas dasar kebijakan prinsip berimbang, yaitu anggaran
penerimaan yang disesuaikan dengan anggaran pengeluaran sehingga terdapat jumlah yang sama
antara penerimaan dan pengeluaran. Hal perimbangan tersebut sebetulnya sangat tidak mungkin,
karena pada masa itu pinjaman luar negeri selalu mengalir. Pinjaman-pinjaman luar negeri inilah
yang digunakan pemerintah untuk menutup anggaran yang defisit.

Ini artinya pinjaman-pinjaman luar negeri tersebut ditempatkan pada anggaran penerimaan. Padahal
seharusnya pinjaman-pinjaman tersebut adalah utang yang harus dikembalikan, dan merupakan
beban pengeluaran di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pada dasarnya APBN pada masa
itu selalu mengalami defisit anggaran.

Penerapan kebijakan tersebut menimbulkan banyak kritik, karena anggaran defisit negara ditutup
dengan pinjaman luar negeri. Padahal, konsep yang benar adalah pengeluaran pemerintah dapat
ditutup dengan penerimaan pajak dalam negeri. Sehingga antara penerimaan dan pengeluaran
dapat berimbang. Permasalahannya, pada masa itu penerimaan pajak saat minim sehingga tidak
dapat menutup defisit anggaran.

Namun prinsip berimbang ini merupakan kunci sukses pemerintah pada masa itu untuk
mempertahankan stabilitas, khususnya di bidang ekonomi. Karena pemerintah dapat menghindari
terjadinya inflasi, yang sumber pokoknya karena terjadi anggaran yang defisit. Sehingga
pembangunanpun terus dapat berjalan.

Prinsip lain yang diterapkan pemerintah Orde Baru adalah prinsip fungsional. Prinsip ini merupakan
pengaturan atas fungsi anggaran pembangunan dimana pinjaman luar negeri hanya digunakan
untuk membiayai anggaran belanja pembangunan. Karena menurut pemerintah, pembangunan
memerlukan dana investasi yang besar dan tidak dapat seluruhnya dibiayai oleh sumber dana
dalam negeri.

Pada dasarnya kebijakan ini sangat bagus, karena pinjaman yang digunakan akan membuahkan
hasil yang nyata. Akan tetapi, dalam APBN tiap tahunnya cantuman angka pinjaman luar negeri
selalu meningkat. Hal ini bertentangan dengan keinginan pemerintah untuk selalu meningkatkan
penerimaan dalam negeri. Dalam Keterangan Pemerintah tentang RAPBN tahun 1977, Presiden
menyatakan bahwa dana-dana pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri harus meningkat.
Padahal, ketergantungan yang besar terhadap pinjaman luar negeri akan menimbulkan akibat-
akibat. Diantaranya akan menyebabkan berkurangnya pertumbuhan ekonomi.

Hal lain yang dapat terjadi adalah pemerataan ekonomi tidak akan terwujud. Sehingga yang terjadi
hanya perbedaan penghasilan. Selain itu pinjaman luar negeri yang banyak akan menimbulkan
resiko kebocoran, korupsi, dan penyalahgunaan. Dan lebih parahnya lagi ketergantungan tersebut
akan menyebabkan negara menjadi malas untuk berusaha meningkatkan penerimaan dalam negeri.

Prinsip ketiga yang diterapakan oleh pemerintahan Orde Baru dalam APBN adalah, dinamis yang
berarti peningkatan tabungan pemerintah untuk membiayai pembangunan. Dalam hal ini pemerintah
akan berupaya untuk mendapatkan kelebihan pendapatan yang telah dikurangi dengan pengeluaran
rutin, agar dapat dijadikan tabungan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah dapat memanfaatkan
tabungan tersebut untuk berinvestasi dalam pembangunan.

Kebijakan pemerintah ini dilakukan dengan dua cara, yaitu derelgulasi perbankan dan reformasi
perpajakan. Akan tetapi, kebijakan demikian membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama.
Akibatnya, kebijakan untuk mengurangi bantuan luar negeri tidak dapat terjadi karena jumlah
pinjaman luar negeri terus meningkat. Padahal disaat yang bersamaan persentase pengeluaran
rutin untuk membayar pinjaman luar negeri terus meningkat. Hal ini jelas menggambarkan betapa
APBN pada masa pemerintahan Orde Baru sangat bergantung pada pinjaman luar negeri. Sehingga
pada akhirnya berakibat tidak dapat terpenuhinya keinginan pemerintah untuk meningkatkan
tabungannya

Sumber lain

(Setelah era demokrasi terpimpin berakhir, maka berakhir pula sistem ekonomi terpimpin di akhir
tahun 1970. Sistem perekonomian di masa Orde Baru boleh dikatakan dapat menyelaraskan antara
sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi sosialis. Pada era orde baru kedua mazhab ini
berjalan beriringan. Modal untuk pembangunan di masa orde baru diuntungkan oleh “Bonanza”
harga minyak yang meningkat. Pemerintahan di masa Orde Baru sebenarnya harus berterimakasih
pada keberanian pemerintahan Orde Lama yang telah menyelamatkan Perusahaan minyak
Nasional ke tangan Indonesia sehingga bisa menikmati kenaikan harga minyak. Zona nyaman yang
dinikmati pemerintahan Orde Baru harus di akhiri ketika harga minyak dunia mengalami penurunan.
Pemerintah kesulitan untuk membiayai program pembangunan. Oleh karena itu pemerintahan orde
baru mulai membuka keran investasi asing masuk ke Indonesia di awal tahun 1980-an. Pembiayaan
di masa orde baru juga ditopang oleh sejumlah pinjaman luar negeri dan sebagai dampak dari
perjanjian peminjaman tersebut, Indonesia dituntut untuk meliberalisasi sistem keuangannya.
Sejumlah deregulasi kebijakan di sektor moneter dilakukan dan lebih dikenal dengan nama PAKTO
88.
Proses liberalisasi sektor keuangan tidak diimbangi dengan sistem pengawasan dan penerapan
kepastian hukumyang jelas. Dampaknya memuncak di akhir tahun 1997 dengan terjadinya krisis
keuangan di Indonesia. Hal ini berdampak meluas menjadi krisis politik yang menyebabkan
pemerintahan Orde Baru harus digulingkan oleh era Reformasi. Harmonisasi sistem ekonomi sosial
dan sistem ekoonomi pasar menjadi goyang dikarenakan oleh usnsur Kolusi, Korupsi, dan
Nepotisme yang sebenarnya lebih berbahaya bila dibandingkan dengan perseteruan mazhab sistem
ekonomi. Unsur KKN jugalah yang memberikan andil yang cukup besar dalam memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia.)

Saat reformasi (Megawati Soekarnoputri), Indonesia menerapkan system ekonomi demokrasi liberal

- Masa Reformasi (Demokrasi Liberal)


Pada masa krisis ekonomi,ditandai dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru kemudian disusul
dengan era reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Habibie. Pada masa ini tidak hanya
hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga kebijakan ekonomi. Sehingga apa
yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun, terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan
dengan keadaan.
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-
manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk
mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun,
belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal,
ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan
mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan
kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri mengalami masalah-masalah yang mendesak untuk
dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh
untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3
dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan
mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi
dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada
gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak
investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya
pembangunan nasional.

Sumber lain

(Di era Reformasi tuntutan untuk merombak sistem pemerintahan dan sistem ekonomi begitu
gencar. Akhirnya UUD 45 pun beberapa kali mengalami amandemen. Struktur ekonomi Indonesia
menghadapi tantangan yang berbeda bila dibandingkan dengan masa-masa yang lalu. Tekanan
globalisasi menuntut Inodnesia untuk lebih terbuka terhadap perekonomian dunia. Sistem
perekonomian kita menajdi lebih condong ke ekonomi pasar. Mekanisme harga yang menentukan
adalah pasar. Akan tetapi sistem ekonomi pasar harus disesuaikan dengan karakteristik Indonesia.
Bagaimana pun jika mengadopsi sistem ekonomi pasar tanpa didukung dengan sistem pengawasan
dan pelembagaan yang kuat maka akan terjadi pengguasaan sumber daya ekonomi oleh kalangan
tertentu saja. Pasar yang terbentuk justru akan mengarah pada pasar oligopoli. Dampak lain yang
akan terjadi adalah ketimpangan yang semakin besar antara masyarakat kaya dan masyarakat yang
miskin.
Perumusan sistem ekonomi, akan menjadi sangat sia-sia jika tidak didukung oleh penegakan hukum
yang lemah. Oleh karena itu ada hal yang lebih harus diprioritaskan yakni mengenai penegakan
hukum. Sistem ekonomi yang sesuai dengan karakteristik Indonesia dan kondisi eksternal yang
dihadapi saat ini adalah harmonisasi antara sistem ekonomi pasar yang telah ditopang oleh jaminan
penegakan aturan hukum yang jelas. Hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak perlu
dikendalikan pemerintah. Hal ini antara lain berkaitan dengan kebutuhan dasar rakyat Indonesia
seperti sandang,pangan,papan, pendidikan, dan kesehatan. Sumber daya ekonomi untuk
pengembangan pasar domestik serta yang berkaitan dengan kebutuhan dasar rakyat Indonesia
harus diproteksi dan diberikan insentif. Namun pemerintah pun dapat menerapakan pola sistem
ekonomi pasar untuk industri atau sumber daya ekonomi yang berorientasi ekspor atau yang tidak
berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat, sehingga mendukung neraca pembayaran negara
kita. Sistem ekonomi apa pun sebenarnya dapat disesuaikan dengan karakteristik bangsa
Indonesia. Hal ini dikarenakan sistem ekonomi merupakan suatu tools, dan tujuan kita
sesungguhnya adalah untuk mencapai masayrakat adil dan makmur. Penegakan hukum, reformasi
birokrasi, dan kebijakan yang tepat akan mendukung apapun sistem ekonominya. Dan sistem
ekonomi yang sesuai untuk menjawab tantangan globalisasi saat ini adalah melakukan harmonisasi
antara sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi sosialis yang didukung oleh sistem
pengawasan dan penerapan kepastian hukum di Indonesia.)

Orde baru : kebijakan masih pada pemerintah, namun sektor ekonomi sudah diserahkan ke
swasta/asing, fokus pada pembangunan ekonomi, sentralistik, demokrasi Pancasila, kapitalisme.
Soeharto dan Orde Baru tidak bisa dipisahkan. Sebab, Soeharto melahirkan Orde Baru dan Orde
Baru merupakan sistem kekuasaan yang menopang pemerintahan Soeharto selama lebih dari tiga
dekade. Betulkah Orde Baru telah berakhir? Kita masih menyaksikan praktik-praktik nilai Orde Baru
hari ini masih menjadi karakter dan tabiat politik di negeri ini. Kita masih menyaksikan koruptor
masih bercokol di negeri ini. Perbedaan Orde Baru dan Orde Reformasi secara kultural dan
substansi semakin kabur. Mengapa semua ini terjadi? Salah satu jawabannya, bangsa ini tidak
pernah membuat garis demarkasi yang jelas terhadap Orde Baru. Tonggak awal reformasi 11 tahun
lalu yang diharapkan bisa menarik garis demarkasi kekuatan lama yang korup dan otoriter dengan
kekuatan baru yang ingin melakukan perubahan justru "terbelenggu" oleh faktor kekuasaan.Sistem
politik otoriter (partisipasi masyarakat sangat minimal) pada masa orba terdapat instrumen-
instrumen pengendali seperti pembatasan ruang gerak pers, pewadahunggalan organisasi profesi,
pembatasan partai poltik, kekuasaan militer untuk memasuki wilayah-wilayah sipil, dll.
Orde reformasi : pemerintahan tidak punya kebijakan (menuruti alur parpol di DPR), pemerintahan
lemah, dan muncul otonomi daerah yang kebablasan, demokrasi Liberal (neoliberaliseme), tidak
jelas apa orientasinya dan mau dibawa kemana bangsa ini.

11. One of the objectives of government intervention in the economy is creating and
maintaining national economic stability to take place without distortion or interference.
Name the distortion or interference. How did the governments overcome the distortion or
interference?

. Salah 1 tujuan pemerintah campur tangan dalam kegiatan perekonomian adalah untuk menciptakan
dan menjaga kestabilan ekonomi tanpa adanya gangguan / distorsi di dalam nya. Tetapi dalam
pelaksanaannya, sering muncul berbagai gangguan / distorsi yang mengancam kestabilan perekonomian
di suatu Negara, antara lain adalah sbb :

a. Nilai tukar mata uang dalam negri secara signifikan memburuk

Dalam konteks ini, kami mengambil Indonesia sebagai contoh. Mata uang Indonesia adalah rupiah.
Secara singkat, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah menurun / melemah,
diantaranya adalah : penurunan suku bunga BI ( Bank Sentral ), penurunan arus modal masuk ( Investasi
asing ), kestabilan politik dan keamanan negara, dan penurunan surplus perdagangan. Jika nilai tukar
mata uang dalam negeri secara signifikan memburuk maka dapat berdampak terhadap kestabilan
ekonomi nasional.

Contoh : Barang – barang import akan semakin mahal dan juga akan berefek negatif kepada ekspor.

b. Ketidakstabilan politik dan keamanan negara

Suasana aman dan nyaman dalam suatu negara sangatlah mempengaruhi jalannya kegiatan
perekonomian. Jika suatu negara mengalami kudeta, perang, kerusuhan, dll maka secara otomatis akan
sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi di dalamnya. Untuk menciptakan suatu perekonomian yang
stabil dan sehat, maka harus pula didukung oleh kestabilan politik dan keamanan negara ( kondusif )
sehingga kegiatan dan seluruh system perekonomian dapat berjalan dengan baik dan stabil.

Contoh : Pada saat kerusuhan tahun 1998, negara mengalami keadaan dimana keadaan ekonomi
negara memburuk dan tidak stabil, harga barang-barang naik drastis, nilai tukar rupiah turun drastis, dll.

c. Kebijakan ekonomi yang kurang bijaksana

Kebijakan ekonomi yang kurang bijaksana yang dibuat / diambil oleh pemerintah dapat mengganggu
kestabilan ekonomi di dalamnya. Dimana pemerintah seharusnya meniadakkan kebijakan-kebijakan yang
mengandung unsur distorsi. Hal ini mencakup kemungkinan inflasi yang disebabkan oleh policy induced
distortion dimana setiap kebijakan yang tidak menimbulkan efesiensi pasar maka sebagai gantinya
muncul berbagai instrumen seperti pengambilalihan pajak utama nilai dan peningkatan subsidi. Kedua
instrumen tersebut bekerja dengan cara semakin meningkatkan pengeluaran APBN seraya pada saat
yang sama penerimaan APBN menjadi menurun. Ini membuat defisit anggaran semakin meningkat dan
pada dirinya potensi inflasi meningkat pula.
Selain itu, salah satu kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah yang dinilai tidak bijaksana adalah
kebijakan : CAFTA ( China – ASEAN Free Trade Area ) yang mulai diberlakukan pada tahun 2010 ini
tanpa memikirkan keputusan ini dengan matang. Masyarakat berpendapat bahwa kerjasama ini malah
akan merugikan masyarkat Indonesia mengingat rakyat Indonesia yang belum siap dan mampu bersaing
dengan Cina. Dikhawatirkan lambat laun keadaan ekonomi Indonesia akan mengalami penurunan
dimana jika ketidakmampuan rakyat bersaing yang disertai dengan menurunnya taraf hidup, maka akan
mengganggu kestabilan perekonomian.

d. Inflasi dan deflasi

Salah satu faktor yang dapat mengganggu kestabilan perekonomian suatu negara adalah terjadinya
inflasi dimana inflasi merupakan keadaan dimana harga umum mengalami kenaikan secara terus
menerus dalam suatu periode tertentu. Sedangkan deflasi merupakan keadaan dimana harga umum
mengalami penurunan secara terus menerus dalam suatu periode tertentu. Kedua hal ini dapat
menyebabkan ketidakstabilan dalam perekonomian dan harus segera diatasi menggunakan kebijakan
yang tepat.

Cara pemerintah dalam menghadapi gangguan / distorsi tsb. Adalah dengan cara :

1. Ciptakan suasana yang aman, nyaman serta kondusif

Dengan keadaan negara yang kondusif, maka kelangsungan dan kestabilan kegiatan
perekonomian dalam negara dapat berjalan dengan lancer dan baik.

2. Membuat kebijakan ekonomi dengan bijaksana

Pemerintah harus dapat membuat kebijakan-kebijakan yang tepat dan menghindari distorsi di
dalamnya, sehingga kebijakan tersebut dapat mendukung terciptanya kestabilan perekonomian
negara.

3. Mengantisipasi keadaan inflasi ataupun deflasi

Pemerintah harus tanggap dalam menangani kondisi perekonomian. Jika tiba-tiba terjadi inflasi
ataupun deflasi, pemerintah harus dengan cepat melakukan berbagai kebijakan, diantaranya :
kebijakan fiscal, kebijakan moneter, dan kebijakan non-moneter ; agar kondisi perekonomian
dapat kembali stabil.

4. Menganggarkan APBN secara seimbang

Pemerintah harus cerdas dan cermat dalam menentukan anggaran untuk APBN yang
disesuaikan dengan kondisi dari negara tersebut, diantaranya : APBN surplus, APBN defisit,
APBN balance / seimbang. Peneriman dan pengeluaran dalam perencanaan APBN pun harus
diperhatikan agar jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada penerimaan.

12. Fascism economic system or economic system happened/developed during the Second
World War in Germany, Italy, Spain, and Japan.

a. Call and explain the characteristics/special natures of the fascist economic system.

b. What are the advantages and the disadvantages of the fascist economic system?

Hal 37-38

13. Centralized planning economic system or a command economic system was developed
by a few predecessors of Karl Marx like Robert Owen in England and Fourier in France.
Describe the characteristics/special natures of the central planning economic system. What
are the strengths and the weaknesses of that economic system?

Hal 37-38

14. Mixed economic system that became the model for many countries is a mixed economic
system that developed in Sweden known as the social market system or a socialist market
economic system. Describe the mechanism of the socialist market economic system is.
Explain what the advantages of the socialist market economic system are.

Hal 38-39

15. Explain how the existing economic system in Indonesia in the pre-independence. How
economic conditions and people of Indonesia at the Dutch colonial era and the Japanese
era?

Hal 43

Dalam perjalanan sejarah Indonesia, Bangsa kita mengalami sistem ekonomi kolonial di masa
penjajahan. Perekonomian di kuasai oleh suatu kongsi dagang Belanda yang bernama VOC yang
memonopoli komoditas penting dunia pada saat itu yakni rempah-rempah. Selanjutnya kekuatan
sistem ekonomi kolonial semakin menyiksa rakyat indonesia dengan diterapkannya tanam paksa
(culture stellsel) untuk jenis komoditas tertentu. Di akhir abad ke 19, pengaruh kekuatan ekonomi
kongsi dagang VOC mulai mengalami penurunan dan sampai pada kehancurannya yang
disebabkan oleh merajalelanya korupsi di tubuh VOC itu sendiri.
Di awal, abad 20 sistem ekonomi liberal mulai masuk ke bumi Indonesia. Sumber daya ekonomi
yang dahulu dikuasai oleh kongsi belanda VOC bergeser ke tangan perusahaan-perusahaan
swasta belanda. Ha ini ditandai juga dengan dibukanya perkebunan-perkebunan swasta di tanah
nusantara. Adapun sumber daya yang tidak dikuasai oleh swasta belanda jatuh ke tangan swasta
dari eropa dan beberapa perusahaan swasta tionghoa. Pada dasarnya di masa ini rakyat indonesia
tetap menderita, karena sumber daya yang dimiliki Indonesia hanya dapat dinikmati oleh pihak
asing.

Di awal persiapan kemerdekaan Indonesia, para pendiri bangsa sudah merumuskan sistem
ekonomi yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Karakteristik sistem ekonomi Indonesia
yang direncanakan oleh para pendiri bangsa dapat ditelusuri dari batang tubuh UUD 45 pasal 33
ayat 1, 2, dan 3. Di dalam pasal 33 ayat 1 perekonomian Indonesia yang ingin dibangun adalah
perekonomian yang disusun berdasarkan atas asas kekeluargaan. Di ayat ke 2 struktur ekonomi
terdiri dari cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dikuasai oleh negara. Di ayat ke 3
struktur ekonomi yang berkaitan dengan bumi dan air serta kekayaan alamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat. Dari pasal 33 sangat jelas sekali
struktur ekonomi yang ingin dibentuk pendiri bangsa adalah sistem ekonomi yang sosialis, namun
sosialis yang khas Indonesia berbaur dengan nasionalisme Indonesia. Hal ini ditandai oleh kata
“dikuasai oleh negara” di pasal 33 ayat 2 dan 3 . Selain itu di dalam Pancasila sila ke 5 bentuk
keadilan yang ingin dicapai adalah “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”.

16. How economic system adopted in Indonesia during the Sukarno government? Why in the
end the leadership of Sukarno's fall/collapse?

Hal 44

Sistem ekonomi yang tercantum dalam UUD 45 dalam masa paska kemerdekaan mengalami
proses pelembagaan. Unsur-unsur lembaga negara mulai di bentuk. Proses nasionalisasi
perusahaan swasta asing mulai dijalankan. Namun tantangan perekonomian Indonesia pada masa
itu harus berhadapan dengan kondisi politik untuk mempertahankan kemerdekaan dan perjuangan
untuk pengakuan kedaulatan negara. Sejumlah perjanjian dengan Belanda di masa perjuangan
untuk mempertahnkan kemerdekaan banyak menuntut perubahan-perubahan dalam sistem
ekonomi. Salah satunya ketika Indonesia harus menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) secara
tidak langsung harus merubah struktur ekonomi indonesia yang berdasarkan atas kekeluargaan
dan sosialisme khas Indonesia.

Perubahan sistem pemerintahan menjadi sistem parlementer di tahun 1950-an berdampak pada
pergantian pemerintahan yang begitu cepat. Setiap kabinet silih berganti hanya dalam hitungan
bulan membuat proses pembangunan ekonomi berorientasi jangka pendek. Walaupun
pembangunan ekonomi hanya dapat dilakukan dalam proses singkat, arsitek pembangunan pada
saat itu tetap memperhatikan kaidah kebijakn ekonomi rational sehingga pergolakan politik tidak
membuat kondisi perekonomian Indonesia jatuh pada kehancuran. Namun tetap dampak dari
pergolakan politik berimbas pada kenaikan harga barang-barang pokok dan pengangguran.

Melihat kondisi di era parlementer yang menyebabkan ketidakstabilan nasional, presiden Soekarno
meluncurkan dekrit presiden yang isinya agar bangsa indonesia kembali kepada UUD 45. Sistem
perekonomian Indonesia setelah dikeluarkannya dekrit justru tidak seperti yang diharapkan di UUD
45. Malahan sistem ekonomi yang diusung pada zaman ini adalah sistem ekonomi terpimpin.
Semenjak sistem ekonomi terpimpin kondisi perekonomian bangsa indonesia lebih parah bila
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Neraca pembayaran defisit akibat anggaran militer yang
membengkak, inflasi meningkat tajam ratusan persen, dan penganguran pun meningkat secara
tajam. Sehingga dapat dikatakan pembangunan ekonomi di era ekonomi terpimipin merupakan
track record terburukdalam sejarah bangsa Indonesia. Akan tetapi satu hal yang dapat kita ambil
sisi positif dari masa ekonomi terpimpin adalah kekuatan militer yang kuat menyebabkan keutuhan
dan kedaulatan Indonesia dapat dijaga. Selain itu ketegasan di era ekonomi terpimpin membuat
sejumlah aset penting yang dikuasai asing dapat kembali ke tangan negara.

17. State the reasons why the economic system is said good and successful (explain them
through prosperity, economic growth, and productivity of the government.)

. Ada beberapa hal / faktor yang dapat menandakan berhasil dan suksesnya perekonomian suatu negara,
diantarnya adalah :

a. Kemakmuran

Keberhasilan system perekonomian suatu negara dapat dilihat dari seberapa makmurnya negara
tersebut. Semakin tinggi tingkat kemakmuran di suatu negara, maka dapat dikatakan bahwa negara
tersebut memiliki system ekonomi yang baik dan berhasil. Kemakmuran suatu negara ditandai dengan :

- tinggi / baiknya taraf hidup rakyat ( dimana angka kemiskinan negara tersebut rendah, angka buta huruf
rendah, dll )

- Kemampuan negara tersebut dalam memnuhi kebutuhan dalam negeri / rakyat ( dapat dilihat dari
kemampuan suatu negara dalam memproduksi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan rakyat,
seperti : mobil, motor, HP, dll. )

Dll.
Kemakmuran suatu negara biasanya merupakan implikasi dari baiknya pertumbuhan ekonomi negara
tersebut.

b. Pertumbuhan ekonomi

Suatu negara dapat dikatakan memiliki sistem perekonomian yang baik dan sukses adalah ketika negara
tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, tinggi dan positif. Pertumbuhan ekonomi suatu negara
ditandai dengan adanya peningkatan / pertambahan GNP . Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu
negara maka dapat dikatakan bahwa system perekonomian negara tersebut baik dan sukses.

c. Produktivitas pemerintah ( ? ) BELUM KETEMU PENJELASANNYA

18. State the reasons why the economic system is said good and successful (explain them
through people empowerment, and the environment.)

Selain kemakmuran, pertumbuhan ekonomi dan produktivitas pemerintah, sebuah negara dapat
dikatakan memiliki sistem perekonomian yang baik dan sukses dapat ditandai dengan :

a. Pemberdayaan masyarakat ( people empowerment )

Suatu negara yang memiliki sistem perekonomian yang baik harus berhasil dalam memberdayakan
masyarakat ( SDM ) yang ada di dalamnya. Hal ini berarti SDM yang ada harus ditunjang dengan
kualitas, pendidikan dan skill guna agar dapat diberdayakan dalam suatu sektor perekonomian tertentu.
Selain itu, kualitas sistem perekonomian suatu negara dapat dilihat dari jumlah / angka pengangguran di
dalamnya. Semakin baik sistem perekonomiannya, maka akan semakin sedikit / menurun angka
pengangguran di negara tersebut karena itu berarti pemerintah mampu menyediakan lapangan pekerjaan
yang cukup bagi masyarakatnya ( diberdayakan secara maksimal ) dan para pekerja pun dapat bekerja di
sector tertentu karena memiliki skill dan kualitas yang mendukung.

b. Lingkungan

Dalam suatu sistem perekonomian yang baik dan berhasil, pemerintah / negara harus memperhatikan
kelestarian lingkungan di dalamnya. Jangan sampai kegiatan perekonomian dapat merusak kelestarian
dan keseimbangan ekosistem alam, seperti : penebangan liar, penangkapan ikan dengan bom / pukat
harimau, limbah pabrik / industry, penangkapan hewan utnuk diambil kulitnya, dll. Selain itu, suatu negara
tidak boleh mengeksploitasi SDA yang ada secara besar-besaran dan terus menerus karena SDA dapat
habis dan generasi selanjutnya yang akan dirugikan. Sistem perekonomian sebuah negara dikatakan
baik / berhasil ketika dia mampu menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan mereka dan tidak
merusakannya hanya untuk kepentingan dan keuntungan semata.
19. Explain the ideas and thoughts of Mohammad Hatta and of Widjojo Nitisastro in introducing
Pancasila Economic System?

a.Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)


Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33
UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang
selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik.
Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu
menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan
kekeluargaan

c.Pemikiran Wijoyo Nitisastro


Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo
Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta

20. Explain the ideas and thoughts of Emil Salim and of Mubyarto in introducing Pancasila
Economic System?

Emil Salim dan Mubyarto memperkenalkan sudut pandang jalur orientasi di dalam SEP. Mereka mencoba
menafsirkan SEP sebagai system ekonomi yang berorientasi pada sila kesatu hingga kelima. Hal ini
sejalan dengan fungsi Pancasila sebagai ideology terbuka, yang artinya nilai dasarnya tetap namun
penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan
rakyat Indonesia. Emil Salim mengatakan bahwa SEP adalah system ekonomi pasar dengan unsure
perencanaan. Dengan kata lain, adanya keseimbangan antara system ekonomi kapitalisme dan
sosialisme, sedangkan Mubyarto mengatakan SEP mungkin sekali berada di antara kedua system
perekonomian tersebut, tetapi di luarnya.

Perbandingan SEP versi Emil Salim dan Mubyarto sesuai dengan sila2 pancasila

Sila Emil Salim Mubyarto


1 Mengenal etika moral dan agama Roda perekonomian digerakkan oleh
rangsangan ekonomi, sosial dan moral
2 Titik berat pada nuansa manusiawi yang Ada kehendak kuat dari masyarakat untuk
menggalang hubungan ekonomi dalam mewujudkan kemerataan sosial
perkembangan masyarakat (egalitarian), sesuai asas kemanusiaan
3 Membuka kesempatan ekonomi secara adil Nasionalisme menjiwai setiap
bagi semua, lepas dari kedudukan kebijaksanaan ekonomi
suku,agama, rasa tau daerah
4 Bermuara pada pelaksanaan demokrasi Koperasi merupakan soo guru
ekonomi dan politik perekonomian dan merupakan bentuk
paling konkrit dari usaha bersama
5 Memberi warna egalitarian dan soail equity Imbangan yang tegas antara perencanaan
dalm proses pembangunan di tingkat nasional dan desentralisasi

Anda mungkin juga menyukai