Anda di halaman 1dari 28

25 April 2009

PERBANDINGAN NILAI APGAR ANTARA


PERSALINAN PERVAGINAL DAN
SECTIO CESAREA PADA
LETAK SUNGSANG
DI RSU DR PIRNGADI MEDAN
TAHUN 2006-2008

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN


KARYA TULIS ILMIAH

OLEH:
ALLAND ANGELBARTH KEWAS
060100038
1
UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada:

Dr. Tetty Aman Nst, M.Med.Sc.


Dr. Jhonny Marpaung,SpOG.
Dr. Riza Rivany,SpOG.
Sharmini Santhaguru
Diane Christine Grayson
Sheila Dhiene Putri
M. Fadil bin Samsudin

2
BAB 1

PENDAHULUAN

3
Latar Belakang

 Angka kematian ibu bersalin dan angka


kematian perinatal merupakan indikator yang
paling peka untuk menilai keberhasilan program
kesehatan ibu dan anak(Yuliawati,2001).
 Diperkirakan bahwa sekitar 23% seluruh angka
kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan
oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi lahir
mati yang lebih besar.

4
• Data Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) 2001,
Asfiksia
35%
30%
BBLR
25%
20%
Tetanus
15%
Neonatorum
10%
Pemberian
5% Makanan
0%
Gangguan
Penyebab
Kematian
Perinatal

hematologik
Infeksi

lain-lain
5
Salah satu penyulit persalinan yang memiliki risiko asfiksia
neonatorum ialah presentasi janin letak sungsang.

Kejadian letak sungsang ditemukan sekitar 3-4% dari


seluruh persalinan tunggal (Cunningham , 2005).

Kejadian persalinan letak sungsang:


RS Dr. Pirngadi Medan 4,4%
RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang 8,63% (2003-2007)
RS Sanglah Denpasar 3,5% (1999-2001)
RSUD Dr. Moewardi Surakarta 11,06% (2001-2004)

6
• Sebuah penelitian menyebutkan
bahwa tidak adanya perbedaan yang
bermakna dalam jangka pendek dan
jangka panjang terhadap terjadinya
angka morbiditas dan mortalitas bayi
yang lahir secara vaginal dan
abdominal

7
Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan nilai APGAR antara


persalinan pervaginal dan seksio sesarea pada letak
sungsang?
Cara persalinan manakah yang lebih baik untuk kasus
letak sungsang?

8
Tujuan Penelitian

Tujuan khusus adalah untuk


mengetahui:
• Persentasi persalinan dengan
Tujuan umum: letak sungsang dan cara
persalinan yang diambil di RSU
• Mengetahui perbandingan nilai Pirngadi Medan selama Januari
Apgar antara persalinan 2006 hingga Desember 2008.
pervaginal dan seksio sesarea
pada letak sungsang. • Karakteristik ibu dan janin
pada kehamilan letak
sungsang
• Perbedaan nilai APGAR paska
persalinan pervaginal dan
seksio sesarea.
• Cara persalinan terbaik pada
letak sungsang.

9
Manfaat Penelitian
• Dokter atau penolong persalinan dapat
mengamalkan teknik persalinan yang terbaik
dalam menangani kasus letak sungsang untuk
meminimalisir morbiditas dan mortalitas perinatal
pada kasus letak sungsang.

• Mengurangi kecemasan ataupun rasa takut ibu


hamil akan morbiditas dan mortalitas perinatal
pada kehamilan letak sungsang.

• Menambah wawasan bagi peneliti mengenai


persalinan pada letak sungsang.

• Menambah informasi yang dapat dijadikan


referensi bagi penelitian selanjutnya.
10
BAB 2

Tinjauan Pustaka

11
Nilai APGAR
Tanda APGAR 2 1 0

Aktivitas Aktif, gerakan Sedikit fleksi; terasa Tidak bergerak


(Tonus otot) spontan di lengan dan
tungkai
Pulsasi Normal (diatas 100 Kurang dari 100 kali Tidak ada denyut
(Denyut nadi) kali permenit) permenit

Iritabilitas refleks Bergerak spontan; Sedikit mimik wajah Tidak ada


batuk atau bersin

Warna kulit Warna normal Warna normal tapi Tampak abu


seluruh badan tangan dan tungkai kebiruan atau pucat
(tangan dan tungkai tampak kebiruan seluruh tubuh
tampak pink)
Usaha Bernafas Teratur, dengan Lambat; tidak teratur Tidak ada
tangisan kuat

12
Letak Sungsang

Letak sungsang adalah suatu keadaan dimana janin


terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri (Martohoesodo dan Hariadi,2005).

Etiologi:
Gerakan janin yang bebas
Gangguan akomodasi
Gangguan fiksasi

13
Klasifikasi

• Letak bokong
sempurna (complete
breech)
• Letak bokong tak
sempurna
(incomplete breech)
• Letak bokong murni
(frank breech)

14
Penatalaksanaan
Persalinan pervaginal dibagi
menjadi 3 yaitu:
 Persalinan spontan (cara
Bracht)
 Manual aid
 Ekstraksi sungsang

Persalinan perabdominal (seksio


sesarea)

15
BAB 3

KERANGKA KONSEP ,DEFINISI


OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS

16
Kerangka Konsep
Kehamilan dengan letak sungsang tanpa penyulit persalinan

Persalinan pervaginal Persalinan seksiosesarea

Penilaian APGAR menit Penilaian APGAR menit


pertama dan kelima pertama dan kelima

Buruk Baik Buruk Baik


(0-6) (7-10) (0-6) (7-10)

17
Definisi Operasional
 Kehamilan dengan letak sungsang adalah
kehamilan tunggal tanpa penyulit persalinan
seperti panggul sempit, hipertensi, ketuban pecah
dini,perdarahan, prematuritas, plasenta
previa,dan lainnya.

 Persalinan pervaginal adalah suatu cara


melahirkan janin melalui vagina.

 Persalinan seksiosesarea adalah suatu cara


melahirkan janin dengan cara membuat suatu
sayatan pada dinding uterus melalui dinding
depan perut atau vagina.
18
 Nilai APGAR adalah hasil penilaian awal pada
neonatus paska persalinan yang diperoleh di
menit pertama dan kelima dengan skor antara 0-
10.

 Karateristik janin adalah ciri-ciri janin antara lain


usia kehamilan, panjang badan dalam
sentimeter, dan berat bayi lahir dalam gram.

 Karakteristik ibu adalah ciri-ciri ibu bersalin


antara lain ialah tinggi dalam sentimeter, usia
ibu dalam tahun, paritas atau jumlah
melahirkan, dan pendidikan.

19
Hipotesis

• “Tidak ada perbedaan nilai Apgar


yang bermakna antara
persalinan pervaginal dan
persalinan seksiosesarea pada
letak sungsang.”

20
BAB 4

METODE PENELITIAN

21
Jenis Penelitian

• Jenis penelitian yang akan dilakukan


ialah studi deskriptif analitik dengan
desain historis kohort.
• Data merupakan data sekunder yang
diperoleh dari pencatatan rekam
medis di RSU dr. Pirngadi Medan
selama periode Januari 2006 sampai
dengan Desember 2008

22
Waktu dan Tempat Penelitian

 Penelitian akan dilakukan


sejak bulan Mei hingga
Juli tahun 2009 di Rumah
Sakit Umum dr. Pirngadi
Medan

23
Populasi dan Sampel

• Populasi pada
penelitian ini ialah
seluruh ibu hamil
letak sungsang
dengan usia
kehamilan aterm di
RSU dr. Pirngadi
selama periode
2006-2008.

24
Kriteria Sampel
Kriteria penerimaan: Kriteria penolakan:
 Usia kehamilan lebih dari atau  Plasenta previa atau
sama dengan 37 minggu. dengan anemia.
 Kehamilan tunggal dengan  Hamil dengan mioma.
presentasi bokong.
 Hipertensi atau hipotensi.
 Usia ibu hamil 20-35 tahun
 Kelainan bentuk uterus,
 Tinggi badan ibu hamil lebih
dari 145 cm. adanya tumor jalan lahir.
 Janin menderita kelainan
kongenital mayor.
 Primigravida tua
 Riwayat obstetrik yang
buruk

25
Teknik Pengumpulan Data
 Meminta rekam medis yang berisi data
persalinan yang dilakukan di RSU dr.
Pirngadi Medan dari tahun 2006 hingga
2008.

 Mencatat data yang diperlukan seperti


terlampir dalam form data.

 Hasil pencatatan terutama nilai APGAR


ditabulasikan dan dianalisis.
26
Pengolahan dan Analisa Data

 Analisis data dilakukan dengan Uji


Chi-square dengan bantuan
program SPSS (Statistical Package
for The Social Science) for Windows
versi 13.0.

 Penyajian data dalam bentuk


tekstular dan tabel.

27
TERIMA KASIH 28

Anda mungkin juga menyukai