Anda di halaman 1dari 6

manusia.

Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui


substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis
nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang
menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan


terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang
tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.

B. Tujuan percobaan

Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah:

1. Untuk menghindari alat-alat dan media dari kontaminasi.

2. Menganal dan mengetahui cara pembuatan media buatan yang besar.


Pada prosedur kerja seterilisasi nya ialah:

1. Bungkus cawan petri dengan rapat juga bungkus tabung reaksi dengan rapt
sampau tidak ada celah udara yang masuk.
2. Masukan kedalam pelastik tahan panas dan dibungkus dengan rapat, sampai
tidak adaudara yang masuk.
3. Letakan didalam autoklaf dengan rapih.
4. Tutup autoklaf dengan rapat.
5. Tunggu tekanan sampai sampai 100oc atau sampai menuju warna hijau pada
tekanan ny.
6. Lalu matikan dan tunggu sampai 15 menit untuk dapat dibuka.
7. Dan dapat diambil cawan petri dan tabung reaksi nya.
3

B. Pembahasan

Sterilisasi adalah proses untuk membersihkan alat atau media dan bahan dari segala
bentuk kontamina.

Sterilisasi dibagi menjadi dua yaitu sterilisasi basah dan kering, biasa nya sterilisasi
berlangsung selama 48 jam.

Pembuatan media dibagi menjadi dua yaitu media umum dan media selektif, media
umum adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan semua jenis
pathogen yang dapat tumbuh di media buatan, sedangkan media selektif media yang
dapat digunakan untuk menumbuhkan semua jenis pathogen tertentu yang
menampakan cirri khusus atau spesifik pathogen tertentu, baik ditingkat genus atau
bahkan sampai tingkat spesies.
Contoh media umum adalah PDA (potato dextrose agar), dan contoh media selektif
ialah v8, phytophora dan phytium, t2c (tetra zolium choloride), (ralstonia Solana
searum), dan kings b golongan sudomones.

Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas dan media PDA

Sebelum disterilkan, alat-alat gelas harus dicuci bersih dengan sabun untuk
menghilangkan kotoran yang menempel, lalu dibilas air bersih. Setelah dicuci
kemudian dikering anginkan di bawah sinar matahari. Alat-alat gelas yang tahan
terhadap tekanan dan suhu tinggi (contoh gelas pyrex) dapat disterilkan dengan
autoclave. Alat-alat gelas semacam botol, tabung reaksi, dan pipet lubangnya perlu
disumbat dengan kapas, sedangkan untuk cawan petri dibungkus dengan kertas.
Sterilisasi dengan autoclave dilakukan pada suhu ± 121 oC tekanan 15 psi (1 atm)

Autoclave harus ditutup rapat.  Setelah suhu dan tekanan naik hingga mencapai
tekanan 15 psi, maka tekanan dipertahankan/distabilkan selama 30 menit dengan
mengatur tombol pengatur suhu, atau mengatur klep (membuka klep jika tekanan
melewati angka 15 psi)

Selanjutnya autoclave bisa dibuka setelah suhu dan tekanan mencapai suhu dan
tekanan awal (suhu 00C dan tekanan 0 psi)

Dalam sterilisasi tabung reaksi menggunakan penutup kapas atau alumunium koil
karna mencegah masuk nya udara kedalam tabung reaksi atau uap dari autoklaf.

Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan


menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik
merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch
yaitu:
1. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang
ditimbulkan.
2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di
laboratorium.
3. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada binatang yang sesuai dapat
menimbulkan penyakit.
4. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah terinfeksi
tersebut.

Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri


penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun).
Penemuan virus, adanya bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta
adanya penyakit tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisma
memerlukan modifikasi dari postulat Koch. Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski
menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat
ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak terebut disaring dengan filter
yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter tersebut diketahui dapat
menyaring bakteri.Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut
mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yellow fever merupakan
penyakit pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh virus.
Pada tahun 1900 seorang ahli bedah bernama Walter reed (1851-1902)dengan
menggunakan manusia sebagai volunteer membuktikan bahwa virus tersebut dibawa
oleh nyamuk tertentu lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara
penting untuk mencegah penyakit tersebut adalah mengurus air yang tergenang yang
digunakan nyamuk untuk tempat berkembang biak.

Teknik Postulat Koch meliputi empat tahapan, yaitu asosiasi, isolasi, inokulasi, dan
reisolasi. Asosiasi yaitu menemukan gejala penyakit dengan tanda penyakit
(pathogen) pada tanaman atau bagian tanaman yang sakit. Isolasi yaitu membuat
biakan murni pathogen pada media buatan (pemurnian biakan). Inokulasi adalah
menginfeksi tanaman sehat dengan pathogen hasil isolasi dengan tujuan mendapatkan
gejala yang sama dengan tahap asosiasi. Reisolasi yaitu mengisolasi kembali patogen
hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan patogen yang sama dengan tahap isolasi.
Isi postulat Koch adalah:

 Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit, tidak pada
yang sehat.

 Organisme harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni.

 Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada hewan yang


sehat.

 Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut

Anda mungkin juga menyukai