Soal
Soal
Soal
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Soal-Jawab
Elastisitas
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
Holly Najoan
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Soal- soal elastisitas
Jawab:
1. Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang diminta
sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus) .
2. Pengaruh elastisitas pada perubahan hasil penjualan pada saat harga turun dan permintaan tidak
elastis.
P
P1 (80,400)
P2 (100,200)
D
0 Q1 Q Q
2
P1 = 400 Q1 = 80 TR= PxQ = 32000 Q 2−Q 1 100−80
P2 = 200 Q2 = 100 TR= PxQ = 20000 (Q1+Q 2)/2 (100+80)/2
Ed= = =
P 2−P 1 200−400
(P1+ P 2)/2 (400+200)/2
-1/3
Pada saat harga turun dan permintaan inelastis maka total revenue turun.
P
(20,600)
P2
(40,500)
P1
D
0 Q2 Q Q
1
P s
P2 (40,500)
P1 (30,200)
0 Q Q2 Q
1
P1 = 200 Q1 = 30 TR= PxQ = 6000 Q 2−Q 1 40−30
P2 = 500 Q2 = 40 TR= PxQ = 20000 (Q1+Q 2)/2 ( 40+30)/2
Ed= = =
P 2−P 1 500−200
(P1+ P 2)/2 (500+200)/2
0,33
Pada saat harga naik dan penawaran tidak elastis maka total revenue naik.
P2
(50,200)
P1
(200,100)
0 Q Q2 Q
1
P
(2000,1000)
P1
P2 (4000,800)
0 Q1 Q Q
2
P
(5,10)
P1
P2 (10,5)
0 Q1 Q Q
2
3. Kita tidak dapa menyatakan secara tegas elastisitas permintaan dan penawaran dengan hanya
melihat bentuk kurva permintaan dan kurva penawaran diatas suatu grafik karena elastisitas pada
setiap titik disepanjang kurva berbeda-beda.
Misalnya dalam tabel berikut adalah daftar permintaan ke atas buah durian di dalam suatu pasar
(dihitung berdasarkan elastisitas busur).
D
0
2000 4000 6000 10000 Q
Pada gambar diatas dilukiskan kurva permintaan keatas durian. Dildalam tabel juga dihitung
koefisien elastisitas permintaan untuk empat perubahan harga berikut:
Di dalam perhitungan tersebut yang digunakan adalah rumu untuk mencari koerfisien elastisitas
busur. Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk setiap keadaan di atas nilai
elastisitas permintaan berturut-turut dari keadaan I-IV adalah 3, 1.4, 5/7, 1/3. Jelas kelihatan bahwa
bagian yang lebih tinggi nilai koefisien elastisitas permintaan adalah lebih besar.
Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah
bila harganya berubah sebesar satu persen.
Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastis dalam jangka panjang,
dibandingkan dalam jangka pendek. Sebab dalam jangka panjang perusahaan mampu
mengatasi kendala yang muncul dalam jangka pendek. Misalnya perusahan mobil tidak
mungkin membangan pabrik baru dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, tetapi
mungkin dalam waktu tiga atau empat tahun. Dengan demikian kurva penawaran mobil
dalam jangka panjang lebih elastis dibandingkan jangka pendek.
Untuk beberapa barang, penawaran dalam jangka pendeknya inelastis sempurna (Es=0).
Output sektor properti adalah salah satu contohnya. Bila di Jakarta 5000 unit apartemen siap
sewa, maka jumlah permintaannya sebesar 10.000 unit, maka kelebihan permintaan tidak
terespon oleh sisi penawaran sebab tidak mungkin membangun apartemen baru sebanyak
5000 unit dalam tempo kurang dari 3 bulan.
Tetapi ada juga barang yang penawarannya justru lebih elastis dalam jangka panjang
pendek, dibandingkan dalam jangka panjang. Barang itu umunya yang dapat didaur ulang.
Misalnya logam besi untuk kebutuhan industri dapat diperoleh dari hasil primer
pertambangan atau hasil daur ulang.
Primary metal mempunyai elastisitas penawaran dalam jangka panjang yang lebih besar
dibanding dalam jangka pendek. Baik karena kemajuan teknologi maupun cukupnya waktu
untuk meningkatkan kapasitas produksi. Sebaliknya dengan besi hasil daur ulang. Karena
dapat terus didaur ulang maka kurva penawaran dalam jangka panjang lebih inelastis
dibanding dalam jangka pendek.
5. jawab... SAM
P
P2 E2
P1 E1
D2
D1
0 Q Q
a. masa amat singkat. yang dimaksud masa amat singkat adalah jangka waktu di mana para penjual
tidak dapat menambah penawarannya. Dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastis
sempurna. Keadaan ini ditunjukan pada gambar diatas . misalkan pada mulanya jumlah barang yang
diperjualbelikan adalah Q seterusnya oleh sebab kenaikan permintaan menjadi D2. Dalam masa yang
sangat singkat jumlah barang tidak dapat ditambah, maka harga mengalami kenaikan yang sangat
tinggi, yaitu dari P1 menjadi P2.
Spe
P2 E2
E1
P1
D2
D1
0 Q1 Q2 Q
b. Jangka pendek. Didalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikan produksi dengan kapasitas yang tersedia
itu dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk barang modal, secara lebih intensif.
Antara lain cranya ialah memperpanjang jam kerja memperbaiki manajemen produksi,dsb. Usaha ini
dapat menambah produksi dari barang yang ditawarkan. Tetapi pertambahan itu tidaklah terlalu
besar. Karena produksi ditambah dari Q1 ke Q2 maka kenaikan permintaan menjadi D2 tidak banyak
menaikan harga.
P2
Spa
E2
P1 E1
D2
D1
0 Q1 Q2 Q
c. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah
dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastis. Permintaan bertambah dari D1 ke
D2. Penambahan ini jauh lebih besar dari penambahan jangka pendek. Oleh karena pertambahan
penawaran yang cukup besar kenaikan harga dari P1 ke P2 adalah lebih kecil dari keadaan jangka
amat singkat dan jangka pendek.