Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah
dalam sumsum tulang dan limfa (Reeves, 2001). Sifat khas leukemia adalah
proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang,
menggantikan elemen sumsum tulang normal. Proliferasi juga terjadi di hati,
limpa, dan nodus limfatikus. Terjadi invasi organ non hematologis seperti
meninges, traktus gastrointestinal, ginjal, dan kulit.

Leukemia limfositik akut (LLA) sering terjadi pada anak-anak. Leukemia


tergolong akut bila ada proliferasi blastosit (sel darah yang masih muda) dari
sumsum tulang. Leukemia akut merupakan keganasan primer sumsum tulang yang
berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal
(blastosit) yang disertai dengan penyebaran organ-organ lain. Leukemia tergolong
kronis bila ditemukan ekspansi dan akumulasi dari sel tua dan sel muda
(Tejawinata, 1996).

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk
darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175).
Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-
sum
tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare,
B.G, 2002
: 248 )
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum
tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang
lain.
(Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495)
Berdasarkan dari beberapa pengetian diatas maka penulis berpendapat bahwa
leukimia
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh prolioferasi abnormal dari sel-sel
leukosit
yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

2.Etiologi

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
a.Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen
(Tcell
Leukemia – Lhymphoma Virus/ HLTV).
b.Radiasi
c.Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol.
d.Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.
e.Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom. (Suriadi & Rita Yuliani,
2001 : hal.
177)
Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih.
Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui.
Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya
benzena)
dan pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang
yang
memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya sindroma Down dan sindroma
Fanconi),
juga lebih peka terhadap leukemia.

C. Patofisiologi

Leukemia merupakan proliferasi dari sel pembuat darah yang bersifat


sistemik dan biasanya berakhir fatal. Leukemia dikatakan penyakit darah yang
disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu
sumsum tulang. Penyakit ini sering disebut kanker darah. Keadaan yang
sebenarnya sumsum tulang bekerja aktif membuat sel-sel darah tetapi yang
dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal dan sel ini mendesak pertumbuhan
sel darah normal.

Terdapat dua mis-konsepsi yang harus diluruskan mengenai leukemia, yaitu:

1. Leukemia merupakan overproduksi dari sel darah putih, tetapi sering ditemukan
pada leukemia akut bahwa jumlah leukosit rendah. Hal ini diakibatkan karena
produksi yang dihasilkan adalah sel yang immatur.

2. Sel immatur tersebut tidak menyerang dan menghancurkan sel darah normal atau
jaringan vaskuler. Destruksi seluler diakibatkan proses infiltrasi dan sebagai bagian
dari konsekuensi kompetisi untuk mendapatkan elemen makanan metabolik.

Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast.
Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan
menimbulkan anemia dan trombositipenia.
b.Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem
pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi.
c.Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ,
sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang
yangt akan berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, faktor pembekuan dan
peningkatan tekanan jaringan.
d.Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe,
nodus limfe, dan nyeri persendian.
(Suriadi, & Yuliani R, 2001: hal. 175)

Anda mungkin juga menyukai