Anda di halaman 1dari 2

5.) Bagaimana upaya pemberantasan dan penanggulangan korupsi di Indonesia ?

Kemunculan KPK merupakan langkah alternatif pemberantasan tindak pidana korupsi di


Indonesia. Pemerintah dan DPR hasil reformasi telah menunjukkan komitmen untuk
membentuk KPK berdasarkan mandat UU No 30/2002. Namun, dalam perjalanan periode kedua
lima tahunan, pimpinan KPK mulai tersandung dugaan tindak pidana.

Pemulihan
Merosotnya integritas pimpinan dan masalah yang dihadapi KPK harus segera dipulihkan bagi
pemberantasan korupsi.

Pertama, meski banyak kalangan menilai perppu yang dikeluarkan itu tergolong kontroversial,
tetapi dengan dibentuknya Tim Lima—orang-orang yang memiliki integritas moral dan kredibel
—diharapkan dapat memastikan tiga orang terbaik yang terseleksi sehingga mengatasi
kekuranglengkapan pimpinan KPK.

Kedua, segera setelah diputuskan mengenai tiga unsur pimpinan sementara, KPK harus
melakukan konsolidasi untuk menggerakkan kembali pemberantasan korupsi. Konsolidasi yang
terarah sesuai wewenang, fungsi, dan tugasnya dapat memulihkan kepercayaan publik atas
manfaat keberadaan KPK.

Ketiga, struktur kekuasaan, kewenangan, dan fungsi KPK tak akan efektif tanpa dukungan
pemerintah. Meski dibutuhkan dukungan politik, pemerintah harus tetap menghormati
kewenangan dan fungsi KPK tanpa mencampurinya dalam menyeret mereka yang diduga
melakukan korupsi.

Keempat, dukungan politik tak hanya dibutuhkan dari pemerintah, tetapi juga DPR 2009-2014.
Untuk memulihkan keberadaan KPK dalam memberantas korupsi, dibutuhkan mandat yang
kokoh berdasar undang-undang. RUU Tindak Pidana Korupsi harus didukung untuk memperkuat
KPK, termasuk independensinya.

Kelima, yang juga penting diingatkan adalah partisipasi masyarakat. Tanpa dukungan dan
partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi, kiranya sulit mewujudkan cita-cita
pemerintahan yang baik sebagai masa depan politik hukum yang lebih baik.

 Upaya pencegahan (preventif)


 Upaya penindakan (kuantif) : dilakukan kepada mereka yang terbukti melakukan korupsi
 Upaya edukatif masyarakat : partisipasi politik , kontrol social pada kebijakan , tidak bersikap
apatis , dan membuka wawasan tentang korupsi
 Upaya edukatif LSM
 1. Sangat selektif dalam memimilh pemimpin, yang track recordnya belum pernah ada
catatan indikasi dalam tipikor
2. Biasakan diri anda sendiri untuk tidak melakukan tindakan yang menuju ke korupsi,
gratifikasi dan kolusi
3. Penegakan hukum yang konsisten dan tidak pandang bulu
4. Apabila ada aparat yang terindikasi ke tipikor langsung ditindak atau bahkan langsung
dilakuakan pemecatan,secar tidak terhormat
5. Selalu berdoa kepada Allah untuk mendapatkan pemimpin yang bener-benar
mengayomi rakyatnya,yang bisa jadi panutan dan mementingkan kepentingan rakyat daripada
kepentingan diri sendiri.
6. menjalankan kerja KPK dengan baik sesuai UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai