Anda di halaman 1dari 2

Anak Agung Mas Aditya Prasanthi

10101241

Media sosial dalam masyarakat


Media sosial adalah media untuk interaksi sosial. Agar lebih mudah diakses
media sosial menggunakan teknologi berbasis web, sehingga bisa mengubah
komunkasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai “a group of Internet-based applications that
build on the ideological and technological foundations of Web 2.0, which allows
the creation and exchange of user-generated content.”

Media sosial dapat berupa blog (Blogger, WordPress, dll), mikroblog (Plurk,
Twitter, dll), jaringan sosial (Facebook, Friendster, MySpace, dll), proyek
kolaborasi seperti Wikipedia, dan masih banyak lagi.

Konsep
Media sosial adalah penggabungan sosiologi dengan fasilitas teknologi (website
atau web application). Mengubah hubungan komunikasi one-to-many (dari
media yang dimiliki para pemodal) menjadi many-to-many (dari masyarakat
untuk masyarakat). Sehingga konten dari media ini dibuat oleh penggunanya
sendiri. Tidak hanya mengendalikan isi pesan, tetapi juga ikut berpartisipasi
dalam “percakapan” dengan harapan si pengguna menjadi pengaruh yang
relevan dalam percakapan tersebut.

Manfaat
Orang mendapatkan informasi, pendidikan, berita, dll dengan media cetak dan
elektronik. Namun berbeda dengan koran, televisi, dan radio yang termasuk
media industri. Media sosial relatif lebih murah bahkan gratis dan dapat diakses
siapapun (bahkan individu) dan dimanapun (bisa lewat handphone) untuk
mempublikasikan atau mengakses informasi, dibandingkan dengan media
industri, yang umumnya memerlukan sumber daya yang signifikan untuk
mempublikasikan informasi.

Hubungan many-to-many memudahkan kita membentuk jaringan sosial, mulai


dari teman lama, teman saat ini sampai pada teman baru dan juga membentuk
komunitas. Sehingga memudahkan untuk berkomunikasi satu teman dengan
teman yang lain baik secara real time ataupun offline.
Bagi seorang seorang pemula dan remaja media ini sangat membantu dan
mendidik terutama dalam mengenal dan mengawali dunia internet. Sedangan
untuk pebisnis, media sosial bisa dimanfaatkan untuk media promosi/iklan dan
pemberitahuan secara up to date.

Dampak negatif
Dengan fasilitas yang beragam yang disediakan media tersebut, secara tidak
langsung pengguna dituntut untuk meluangkan waktu bahkan terkadang secara
tidak sadar menghabiskan banyak waktu dan uang dengan menjadikannya
prioritas utama bahkan menjadi ketergantungan.

Menciptakan dunia maya yang terkadang lebih mendominasi daripada dunia


nyata. Dapat menciptakan individu yang antisosial, tidak peduli pada kondisi
lingkungan sekitarnya.

Dengan menggap kebebasan berpendapat dan berekpresi dalam media sosial,


menjadikannya media tersebut seperti privasi. Padahal setiap informasi yang
pengguna bagi, bisa dilihat oleh orang lain maupun orang yang telah ada dalam
daftar pertemanan kita padahal tidak kita tidak bisa menjamin orang-orang
tersebut sebaik yang diinginkan. Hal ini memicu kejahatan cyber seperti
penculikan lewat Facebook.

Pandangan yang sebelumnya, “memanfaatkan” media tersebut, secara berlahan


lahan akan berbalik. Penggunalah yang “dimanfaatkan” oleh media tersebut
karena media tersebut kebanyakan bergerak di dunia iklan.

Referensi
Gunadarma University. Warta Warga Student Journalism. (2010) Manfaat Dan
Kerugian Media Jaringan Sosial
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/manfaat-dan-kerugian-
media-jaringan-sosial/ [diakses 17 Oktober 2010]

Kaplan, Andreas dan Michael Haenlein (2010) Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, vol. 53,
No.1, hal. 59-68 [versi online via Science Direct] [diakses 17 Oktober 2010]

Rasyid, Fikri. (2009) Social Media Marketing: Definisi, Konsep dan Aplikasnya
http://fikrirasyid.com/social-media-marketing-definisi-konsep-dan-
aplikasnya/ [diakses 17 Oktober 2010]

Wikipedia. Social Media http://en.wikipedia.org/wiki/Social_media [diakses 17


Oktober 2010]

Anda mungkin juga menyukai