Halaman : 78-82
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2010
Halaman 78-82
Suatu tongue crib atau pelindung mulut dapat dilekatkan pada pelindung
Crib yang terbuat dari kawat maupun akrilik dapat ditempatkan pada suatu
area gigitan terbuka (Gambar 3-17) dan dilekatkan pada pelindung vestibular dengan
menggunakan suatu kawat yang meluas di sekitar gigi molar terakhir; atau kawat
tersebut dapat melintas melalui ruang interoklusal regio kaninus dan premolar. Crib
Crib juga dapat dilekatkan pada pelindung vestibular pada kondisi dimana
pasien mendorong lidah secara terus menerus selama pemakaian pelindung vestibular
(Gambar 3-18). Alat ini digunakan saat malam hari dan untuk 1-2 jam dalam satu
hari. Jika digunakan tongue crib, pelindung vestibular dapat dibiarkan terbuka pada
regio anterior karena pergerakan lidah dikontrol oleh bagian oral dari alat tersebut.
Keuntungan dari dilekatkannya tongue crib pada pelindung vestibular adalah bahwa
alat ini dapat dipakai sepanjang hari; memperpanjang durasi penggunaannya dan
potensi keefektifannya.
Dengan adanya tiga lubang kecil pada daerah interinsisal bagian anterior
2
kesulitan bernapas melalui hidung (Gambar 3-19). Pasien dengan kebiasaan bernapas
melalui mulut dapat membiasakan diri dengan lebih baik bila menggunakan
pelindung vestibular yang dimodifikasi seperti ini, walau penyesuaian diri yang
terjadi mungkin hanya secara psikologis. Hal ini dikarenakan pelindung vestibular
yang akan menstimulasi pernapasan melalui hidung. Syarat dasar untuk mengontrol
adenoid, turbin, dan lain-lain. Hal ini memerlukan kerja sama dengan tim THT.
pernapasan melalui hidung. Banyak anak berlanjut bernapas dengan mulut melalui
kebiasaan yang dibuat-buat. Pada beberapa kasus, proliferasi adenoid akan terjadi
lagi. Jadi, pelindung oral dapat membantu perubahan kebiasaan bernapas melalui
mulut menjadi bernapas melalui hidung pada saat-saat tertentu sebagai pencegahan
kebutuhan perawatan lain di masa yang akan datang, misalnya operasi. Latihan
Alat pelindung oral ini digunakan hanya pada periode gigi sulung dan geligi
campuran.
fungsi otot perioral yang abnormal pada maloklusi dapatan yang terjadi sebagai akibat
3
dari kebiasaan yang abnormal pula, seperti bernapas melalui mulut, terhalangnya
jalan napas melalui hidung, dan lain-lain. Gigitan terbuka, sempitnya lengkung rahang
keuntungan yang bisa kita peroleh dari membiarkan kasus seperti ini terus
berlangsung. Gigitan terbuka yang terjadi pada anak dengan kebiasaan menghisap jari
dan pola penelanan visceral yang menetap, fungsi lidah dapat diperbaiki dengan
sendirinya, sebagaimana terlihat pada gambar 3-20. Pada gambar tersebut, anak
menggunakan pelindung vestibular di malam hari dan selama 2-3 jam dalam satu
harinya. Perbaikan gigitan terbuka pada pasien ini tercapai dalam waktu 3 bulan.
Seringkali, karena posisi lidah terlalu ke bawah dan tidak ada mekanisme
tekanan otot buksinator pada segmen bukal rahang atas, kebiasaan menghisap yang
abnormal pada seorang anak tidak hanya menghasilkan gigitan terbuka pada anak
tersebut, tapi juga menghasilkan overjet yang terlampau besar dan penyempitan
bilateral lengkung rahang atas. Deformasi tiga dimensi ini menyebabkan disorientasi
stimulus proprioseptif dan eksteroseptif yang berasal dari hubungan oklusal yang
normal. Anak tersebut akan terus berusaha mencari posisi gigi-geligi ternyaman untuk
mengunyah. Dan dengan lengkung rahang atas yang sempit, yang terjadi biasanya
adalah pergeseran ke salah satu sisi seiring dengan berayunnya rahang bawah searah
anterolateral, dengan kondilus bergerak ke depan pada sisi yang tidak crossbite. Pada
awalnya, gigitan bersilang terjadi hanya pada satu sisi, hingga salah satunya menjadi
berlebihan. Penyimpangan fungsi seperti ini biasanya dapat terlihat dengan adanya
4
pola permukaan oklusal yang rata pada gigi-gigi sulung, terutama kaninus. Pada kasus
plat ekspansi. Setelah koreksi gigitan bersilang tercapai, gigitan terbuka dan disfungsi
Contoh alat pelindung lain yang juga digunakan pada periode gigi sulung
adalah ketika pelindung vestibular digunakan sebagai alat pre-treatment. Dalam kasus
seperti ini, rencana perawatannya adalah digunakannya aktivator atau plat aktif pada
akhir perawatan. Pada tahap awal, saat pasien masih muda, dilakukan perawatan
dengan alat sederhana, dan biasanya tahap ini memiliki sejumlah manfaat dalam
sedang dalam tahapan perkembangan, dari fungsi otot perioral yang abnormal.
maloklusi, anak yang menghisap jari secara terus menerus atau disertai kebiasaan
fisiologis pada anak tersebut. Sebagai contoh kasus, seorang anak laki-laki berusia 3
tahun dengan maloklusi gigitan terbuka yang parah dan penyempitan bilateral
lengkung rahang atas (Gambar 3-21). Kakak perempuan anak tersebut juga
tanda-tanda kebiasaan menghisap jari yang intensif, dan selain gigitan terbuka,
terdapat pula gigitan bersilang, dan karena riwayat keluarga pasien ini tidak
menguntungkan, maka perawatan dilakukan sejak usia dini yakni 3 tahun. Sejumlah
kecemasan yang tidak biasa pada pasien ini, mengharuskan tujuan perawatan
5
menghisap jari dengan sendirinya. Gigitan terbuka dan bentuk lengkung rahang yang
sempit dapat sembuh dalam waktu 5 bulan, namun gigitan bersilang akan tetap ada.
Setelah koreksi gigitan terbuka dan bentuk lengkung rahang tercapai, perawatan
periode geligi campuran lebih terbatas. Biasanya diperlukan kombinasi tipe pelindung
oral dengan metode perawatan lainnya. Hanya beberapa macam maloklusi yang
Maloklusi yang dimaksud adalah maloklusi dapatan yang dihasilkan dari faktor
lingkungan lokal dimana gejalanya muncul akibat fungsi otot perioral yang abnormal.
Perawatan kasus ini bertujuan untuk mengeliminasi pola kebiasaan deformasi otot,
sehingga perkembangan dan erupsi gigi geligi dapat berlangsung dengan normal.
Dengan demikian terapi pelindung oral merupakan terapi yang bersifat kausal dan
fisiologis, dan perbaikan maloklusi terjadi sebagai penyesuaian diri secara otonom.
Bukan merupakan hal yang sulit untuk menggunakan terapi pelindung oral
penentuan diagnosa banding yang tepat. Kriteria penilaian fungsi dan skeletal yang
benar harus digunakan. Posisi istirahat mandibula tidak dipengaruhi oleh perawatan
itu, namun pada kasus-kasus baru maloklusi dapatan, penggunaan pelindung oral
6
tidak untuk tujuan terapeutik. Alat ini diindikasikan dalam kasus retrusi fungsi,
dimana ada posisi istirahat anterior postural dengan penutupan rahang bawah ke atas
dan ke belakang sampai oklusi, dengan bimbingan paksa oleh gigi. Biasanya pada
pelindung oral dengan sukses adalah seorang gadis 9 tahun dengan gigitan terbuka,
postur dan kebiasaan menghisap lidah, dan bernapas melalui mulut (gambar 3-22).
Arah pertumbuhan rata-rata, tidak nyata vertikal atau horizontal. Fungsi abnormal
dieliminasi setelah 1 tahun terapi pelindung vestibular. Selain itu, gigitan tertutup,
peradangan jaringan gingiva dapat diperbaiki, dan kebiasaan bernapas melalui mulut
sangat berkurang. Posisi gigi geligi dikendalikan sampai erupsi gigi permanen, dan
pelindung oral saja. Jika pola morfogenetik dan arah pertumbuhan tidak normal,
perubahan terapeutik dari kondisi lingkungan lokal tidak dapat mencegah ekspresi
pola endogen displastik. Terapi pelindung oral mungkin kontraindikasi dalam kasus-
kasus seperti itu, atau hanya dapat digunakan dalam bentuk penggabungan dengan
metode lain. Memang, terapi pelindung oral dalam periode geligi campuran sering
digunakan bersama dengan bentuk perawatan lain, bahkan ketika koreksi tidak dapat
dicapai oleh terapi pelindung oral saja. Pengeliminasian tekanan lingkungan yang
abnormal merupakan tujuan perawatan yang tepat dalam mayoritas kasus geligi
campuran. Dengan demikian, pelindung oral dapat digunakan dalam kasus pre-
treatment, selama perawatan dengan peralatan lain, atau sebagai tambahan retensi
setelah perawatan.
7
Indikasi terapi pelindung oral sebagai pretreatment. Seperti dalam periode
gigi sulung, alat pelindung oral dalam periode geligi campuran dapat digunakan untuk
menghilangkan pengaruh fungsi otot perioral yang abnormal sebelum perawatan lain
dimulai. Perbaikan yang cepat biasanya dapat dilihat pada tahap awal perawatan;
tetapi seiring dengan kemajuan perawatan dan perbaikan menjadi minimal walau
dilakukan penghapusan fungsi otot perioral yang abnormal, dasar etiologi dari
pendekatan yang berbeda untuk perawatannya. Salah satu contoh adalah ilustrasi
berikut ini:
dengan gigitan terbuka anterior dan bentuk serta fungsi lidah yang abnormal. Pola
pertumbuhan anak tersebut adalah horizontal. Seperti sering terjadi, hubungan gigi
prognatik, dengan basis panjang dan inklinasi ke atas dan ke depan sedikit. Dilakukan
terapi pelindung oral, dan terjadi perbaikan gigitan terbuka dan inklinasi aksial dari
gigi-gigi insisif, meskipun penegakan gigi insisif rahang bawah tidak cukup.
Mandibula tumbuh sebanyak 3,5 mm dan sudut SNB meningkat. Retroinklinasi basis
maksila yang mengurangi tampilan profil prognatik dapat terlihat, namun tidak terjadi
pengurangan sudut ANB yang nyata. (Gambar 3-24). Bagaimanapun juga, tidak ada
perbaikan lebih lanjut yang dapat dicapai dengan menggunakan perawatan tipe
inhibitor. Indikasi perawatan untuk menegakkan gigi insisif rahang bawah adalah
Seperti dalam peiode gigi sulung, kebiasaan bernapas melalui mulut pada
8
bagaimanapun juga, postur lidah harus diperiksa. Jika lidah diretraksi tampak
gambaran dorsum yang berbukit namun permukaannya datar (seperti terlihat pada
maloklusi kelas II), alat pelindung dapat digunakan; namun apabila postur anterior
kelas III. Alat pelindung bahkan dapat memperparah postur anterior lidah.