Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Jaringan yang terdapat pada manusia secara garis besar dibedakan menjadi
empat, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan darah, dan jaringan otot. Masing-
masing jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.

Pergerakan tubuh ditentukan oleh sistem rangka dan otot. Otot terdiri dari sel-sel
yang terspesialisasi untuk kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil yang
dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek.
Sel-sel tersebut sering disebut serabut-serabut otot. Serabut-serabut otot disatukan
oleh jaringan ikat.

1.2 Tujuan

Pada praktikum ini, praktikan mampu mengamati struktur mikroskopis pada


jaringan otot manusia. Praktikan dapat mengidentifikasi berbagai tipe jaringan otot.
Praktikan juga diharapkan dapat menguasai dan mampu mendeskripsikan struktur
dan fungsi jaringan otot pada manusia.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Otot

Otot yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan daging, merupakan alat
gerak aktif. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan
substansi dalam tubuh. Otot mempunyai sel-sel yang tipis dan panjang, yang mengubah
energi dalam lemak dan gula darah (glukosa) menjadi gerakan dan panas.

Otot mempunyai kemampuan berkontraksi atau memendek dan memanjang.


Dari kerja memendek dan memanjang ini tulang-tulang yang dilekatinya mengalami
perubahan posisi, yang secara keseluruhan akan menghasilkan gerak. Disamping
sebagai alat gerak aktif, otot juga berperan sebagai penyimpan cadangan makanan serta
memberikan bentuk tubuh, bersama-sama rangka.

Sekitar 40% berat tubuh terbentuk atas otot. Otot yang merupakan bagian
terbesar dari tubuh vertebrata, termasuk manusia, merupakan setengah dari berat badan,
berjumlah lebih kurang 600 jenis. Otot merupakan pendukung keseluruhan gerak
vertebrata, seperti gerak pindah atau lokomosi, gerak bagian-bagian tubuh, gerak alat-
alat dalam tubuh.

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai
organ tubuh. Kemampuan menggerakan berbagai organ tubuh ini disebabkan

2
kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi. Kemampuan kontraksi ini sangat di
mungkinkan karena sel-sel otot mengandung protein kontraksi yang memanjang yang
disebut miofiber dan mengandung serabut-serabut halus, disebut miofibril, seutas
miofibril tersusun atas filamen-filamen yang terbuat dari dua macam protein aktin dan
miosin yang saling tumpang tindih. Miosin membentuk filamen yang lebih tebal dari
aktin.

Secara lebih sederhana, otot tersusun atas :

• Sarkolema (pelindung otot)


• Sarkoplasma (cairan dalam otot)
• Miofibril
• Mikrofilamen (aktin dan miosin)

2.2 Karakteristik Otot

Otot yang merupakan alat gerak aktif mempunyai 3 karakteristik, yaitu sebagai berikut:

1. Kontraktibilitas

Yakni kemampuan otot untuk mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari
ukuran semula. Jika otot yang memendek tersebut melekat pada tulang atau kulit
maka tulaang atau kulit tersebut akan mengalami perubahan posisi. Jika otot
yang berkontraksi merupakan otot lingkar atau memanjang yang membentuk
sebuah rongga, maka rongga akan menjadi sempit. Hal ini akan menyebabkan
benda yang terdapat dalam rongga akan terdorong.

2. Ekstensibilitas

3
Yakni kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula.
Karakteristik ini merupakan kebalikan dari kontraktibilitas gerak yang timbul
merupakan kebalikan dari gerak yang ditimbulkan oleh kontraksi otot yang
bersangkutan.

3. Elastisitas

Yakni kemampuan otot untuk dapat kembali padda ukuran semula setelah
berkontraksi atau ekstensi. Pada saat otot kembali ke ukuran semula, otot disebut
dalam keadaan relaksasi.

Macam Gerak

Untuk menghasilkan suatu gerak, otot bekerja berpasangan dengan otot lain.
Saat suatu otot berkontraksi, otot yang bersangkutan akan menggerakan tulang yang
dilekatinya ke suatu arah. Sebaliknya, otot lain yang merupakan pasangannya akan
menggerakan tulang kearah sebaliknya (berlawanan). Gerak kedua otot ini tersebut
merupakan gerak antagonis. Misalnya, otot bisep dan otot trisep. Bisep memiliki ujung
otot yang bercabang dua, sedangkan trisep memiliki ujung otot yang bercabang tiga.
Ujung bisep yang bercabang dua masing-masing berhubungan dengan tulang belikat
dan tulang lengan atas. Ujung otot bisep yang berlawanan berhubungan dengan tulang
pengumpil. Sementara itu, trisep berhubungan dengan tulang belikat dan tulang hasta.
Disamping ada pasangan otot yang bersifat antagonis, ada pula beberapa jenis otot yang
berbeda, tetapi kerjanya saling menunjang. Otot yang demikian disebut sinergis.
Contohnya adalah otot pronator teres dan pronator kuadratus. Bila kedua otot ini
berkontraksi akan menimbulkan gerakan menelungkupkan tangan. Arah gerakan yang
ditimbulkan oleh kontraksi otot juga ditentukan oleh tipe persendiannya.

Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis dapat dibedakan menjadi


beberapa macam, sebagai berikut.

1. Ekstensi, lawannya fleksi. Ekstensi adalah gerakan meluruskan, sedangkan


fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokan. Misalnya, gerakan pada
siku, lutut, dan ruas jari. Bila kita berdiri tegak, maka kaki kita berasa paad
posisi lurus. Kalau kita jongkok maka kaki akan menekuk pada lutut.

4
Gerakan meluruskan dan menekuk kaki tersebut dikendalikan oleh pasangan
otot yang bekerja pada arah yang berlawanan.

2. Abduksi, atau gerakan menjauhi badan, lawannya abduksi yakni gerakan


mendekati badan.

3. Depresi atau gerakan menurunkan, lawannya elavasi atau gerakan


mengangkat.

4. Supinasi atau gerak mengadahkan tangan, lawannya pronasi atau gerakan


menelungkupkan tangan.

Adanya bermacam-macam tipe gerakan yang dilakukan tubuh dapat terjadi


karena perlekatan ujung-ujung otot pada berbagai organ, seperti tulang, tulang rawan,
kulit, maupun otot lain.

Menurut pelekatannya, otot dibedakan menjadi dua, yaitu origo dan insersi.

a. Origo

Ujung otot yang melekat pada tulang-tulang yang pada saat timbul gerak berada
pada posisi tetap atau sedikit gerak selam otot berkontraksi.

b. Insersi

Ujung otot yang lain yang melekat pada tulang yang mengalami gerak atau
berubah kedudukan selama otot melakukan kontraksi.

Diantara ujung-ujung otot yang melekat tersebut, terdapat bagian pusat


otot yang disebut belli. Bagian belli inilah yang memiliki kamampuan untuk
berkontraksi dan relaksasi.

2.3 Macam-macam Otot

1. Otot Lurik

Disebut otot lurik karena dibawah mikroskop tampak susunannya berupa


serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel dan tampak

5
adanya bagian yang terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh
sebab itu, sering disebut juga sebagai otot seran lintang. Otot ini umumnya
melekat pada rangka, maka sering disebut otot rangka. Kerja otot rangka/
otot lurik dibawah kendali saraf sadar, oleh sebab itu, sering disebut juga
otot sadar.

Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut myofibril,


berinti sel bnyak atau multinuklei. Beberapa myofibril bergabung
memebentuk kumpulan serabut otot (berkas otot). Selanjutnya beberapa
berkas otot bergabung membentuk otot atau daging. Setiap berkas otot
dibungkus oleh fasiapropia, sedangkan otot atau daging dibungkus oleh fasia
super fisialis.

Umumnya gabungan otot berbentuk kumparan dan menggembung


bagian tengahnya, disebut empal atau ventrikel. Bagian inilah yang
mmempunyai daya kontrakatibilitas dan elastisitas tinggi yang dapat
memanjang dan memendek. Kedua ujungnya mengecil, keras, dan liat
disebut urat atau tendon. Ujung tendon yang melekat pada tulang yang tidak
bergerak disebut origo, sedangkan yang melekat pada tulang disebut insersi.

Otot rangka merupakan bagian terbesar dari tubuh kita. Hampir semua
bagian yang berdaging komponen utamanya adalah jaringan otot rangka.
Disamping itu, hampir semua system gerak tubuh vertebrata didominasi oleh
peran aktifnya otot rangka. Gerakan bernapas, memejamkan mata.
Menyanyi, menari, makan, dan gerakan lainnya nerupakan gerakan yang
disebabkan oleh otot rangka.

Sifat otot lurik

Otot rangka terdiri dari serabut-serabut yang kerjanya menurut perintah


saraf sadar. Gerak otot rangka dapat berlangsung dengan cepat, tetapi jika
bergerak cepat terus menerus dalam jangka waktu lama akan cepat
mengalami kelelahan. Jika telah jenuh. Kelelahannya, maka otot tidak akan

6
mampu melakukan gerak lagi. Contohnya otot yang mengalami kejenuhan
pada peristiwa keram atau kejang otot.

Pigmen otot

Bila kita mengamati otot rangka dengan mata telanjang, tampak adanya
otot yang berwarna merah dan otot yang berwarna putih. Perbedaan warna
itu disebabkan oleh jumlah pigmen otot yang dikandungnya. Pigmen otot ini
dikenal dengan mioglobin. Otot rangka merah lebih banyak memiliki
mioglobin, sedangkan otot rangka putih kurang memiliknya.

Mioglobin adalah senyawa protein yang mempunyai peran mirip


hemoglobin pada darah, yaitu mengikat oksigen. Oksigen yang diikatnya
sangat penting untuk respirasi sel otot rangka. Respirasi sel otot ini akan
menghasilkan energy yang penting untutk melakukan gerak.

2. Otot polos

Dibawah mikroskop jaringan otot polos tidak menunjukan adanya bagian


terang berseling gelap seperti pada otot rangka. Sel-selnya berbentuk
gelendong dan hanya mempunyai sebuah inti sel yang terletak ditengah-
tengahnya.

Karakteristik otot polos

a. Otot polos ditemukan pada alat-alat dalam dan kulit, dan tidak ditemukan
pada rangka.

b. Reaksinya lambat tetapi gerakannya berurutan.

c. Mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami


kelelahan.

7
d. Geraknya dibawah pengaruh saraf tak sadar atau saraf otonom.

Otot polos ditemukan pada saluran alat-alat dalam seperrti saluran


pencernaan, saluran pernafasan, pembuluh darah, dan getah bening.
Fungsinya adalah jika seluruhnya berkontraksi akan menggerakan benda
yang terdapat didala pembuluh atau saluran tersebut.

3. Otot jantung

Otot jantung atau miokardium hanya dijumpai pada dinding jantung.


Strukturnya menyerupai otot lurik, tetapi memiliki percabangan yang disebut
sinsitium. Kerja otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar atau saraf
otonom.

Kerja otot jantung ini erat kaitannya dengan fungsi jantung sebagai alat
pemompa darah. Jika otot jantung berkontraksi maka ruangan jantung akan
menyempit, tekanannya akan meningkat, sehingga darah di dalamnya akan
terdorong ke dalam pembuluh darah, yang selanjutnya dialirkan ke seluruh
tubuh.

Kontraksi otot jantung akan menimbulkan denyut jantung. Pada orang


dewasa normal jantungnya akan berdenyut sebanyak 72 kali setiap
menitnya. Untuk berkontraksi ini, diperlukan cukup persediaan oksigen.
Apabila otot jantung kekurangan oksigen selama 30 detik, maka kontraksin
otot jantung akan tehenti. Kebutuhan oksigen otot jantung dipenuhi oleh
nadi tajuk atau arteria koronaria.

2.4 Mekanisme Kontraksi Otot

Jika tubuh manusia medapatkan rangsangan, rangsangan tersebut akan diterima


oleh saraf. Selanjutnya rangsangan akan diteruskan ke otot dan diterima bagian yang
amat peka, yaitu asetilkolin. Selanjutnya asetilkolin akan terurai menjadi asetil dan
kolin. Terbentunya asetil dan kolin merangsang terbentuknya zat miogen, yakni zat

8
yang akan merangsang aktin dan myosin untuk berkontraksi. Jika aktomiosin dari suatu
otot berkontraksi maka otot atau daging akan berkontraksi atau memendek.

Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang
ckup maka otot akan berelaksasi secara sempurna diantara dua kontraksi otot. Namun,
jika jarak rangsangan terlalu singkat, maka otot akan berkontraksi dan tidak sempat
berelaksasi dan akan berkontraksi maksimum, disebut tonus. Jika kontraksi diteruskan
maka otot akan berkontraksi terus, disebut tetanus.

2.5 Energi Untuk Kontraksi

Untuk gerakan kontraksi diperlukan banyak energy dan oksigen. Sumber energy
untuk kontraksi otot tersebut adalah senyawa Adenosin Trifosfat atau ATP dan Keratin
fosfat. Kedua senyawa tersebut mengandung energy tinggi dasn terdapat pada stiap sel
otot. Jika kedua senyawa tersebut terurai maka akan dibebaskan sejumlah gugusan
fosfat. Energy yang dibebaskan tersebut digunakan untuk kontraksi otot.

- fase anaerob (kontraksi)


ATP ADP + P + Energi
ADP AMP + P + Energi
kreatinfosfat kreatin + fosfat + energi

- fase aerob (pembentukan kembali atp)


ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat
energi dari hasil penguraian glukosa.

2.6 Gangguan pada Sistem Otot

• Atrofi

Penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan


untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit poliomyelitis,
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini menyebabkan keerusakan
saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.

9
• Hipertrofi

Otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Diameter serabut-
serabut otot membesar.

• Hernia abdominalis

Sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobek


tersebut.

• Tetanus

Otot yang mengalami kekejangan karena secara terus menerus


berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka
yang terinfeksi oleh bakteri Clostridiun tetani.

• Distrofi otot

Penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini


merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacat genetic.

10
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan

• Mikroskop

• Preparat awetan jaringan otot polos

• Preparat awetan jaringan otot lurik

• Preparat awetan jaringan otot janatung

• Preparat awetan jaringan vena

• Preparat awetan jaringan saraf

3.2 Cara kerja

• Siapkan mikroskop untuk pengamatan

• Amati masing-masing jaringan dengan perbesaran 10x10

11
• Ubah pengamatan dengan perbesaran 10x 40

• Gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagian serta keterangan lain yang
dibutuhkan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil praktikum otot

morfologi Otot polos Otot lurik Otot Vena Saraf


jantung
Letak pada Pada Pada Pada Pada Pada SSP
organ dinding kerangka. dinding pembuluh (system saraf
pembuluh jantung. darah. pusat)
darah,
saluran
cerna, dan
saluran

12
nafas.
Inti sel Hanya ada Jumlahnya Jumlahnya Hanya ada Banyak
satu banyak, banyak, satu tersebar.
ditengah. terdapat terdapat ditengah.
dipinggir. ditengah.
Cirri-ciri Dibawah Dibawah Dibawah Dibawah Dibawah
kendali kendali kendali kendali tidak kendali tidak
tidak sadar. sadar. tidak sadar. sadar. sadar.
Kedua Berbentuk
ujungnya silindris
meruncing. memanjang.
Berbentuk Inti yang
gelendong. menumpuk.
Tengahnya
menggemb
ung.
Tidak
terdapat
garis
melintang.
Gambar.

persamaan Mekanisme Sama dengan Mekanisme Mekanisme Tipe otot


kerja otot otot jantung kerja otot kerja sama sama dengan
sama berinti sama dengan otot otot polos
dengan otot banyak. dengan otot polos. dan otot
jantung dan polos. (otot jantung.
otot saraf. tidak sadar)
(otot tidak
sadar)
perbedaan Inti sel Bekerja Inti sel Jaringan Inti sel

13
hanya ada secara sadar. sama menumpuk banyak dan
satu Inti sel dengan otot sehingga menyebar,
ditengah. banyak lurik. menemukan merupakan
terdapat (banyak inti sel. tipe sel otot
ditepi dan ditengah lurik.
menumpuk. tetapi
tersebar)
Struktur
otot sama
dengan otot
lurik yaitu
bergaris,
tetapi otot
jantung
bercabang.

4.2 Pembahasan

Otot merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
adalah kontraksi. Otot juga sebagai alat gerak aktif. Srukur otot terdiri dari sarkolema
yaitu pelindung otot, sarkoplasma yaitu cairan yang berada di dalam sel otot, myofibril,
dan miofilamen yang didalamnya terdapat aktin dan myosin yang fungsinya untuk
kontraksi dan relaksasi.

Jaringan otot dikelompokkan menjadi 3, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan
otot jantung.

Selain otot polos, otot lurik, dan otot jantung, pada praktikum kali ini juga
praktikan mengamati otot vena dan otot saraf.

Otot polos

Otot polos dapat kita temui letaknya pada bagian dinding pembuluh darah,
saluran cerna, saluran nafas, dan pada dinding organ-organ dalam pada tubuh manusia.

14
Sel otot polos pada saat diamati dibwah mikroskop akan terlihat setiap sel memiliki satu
inti bulat yang berada pada bagian tengah sel, yaitu pada bagian sel yang
menggembung. Otot polos ini meruncing pada bagiak kedua ujungnya dan tidak
terdapat garis warna yang berselang seling merah dan putih, seperti yang terdapat pada
otot lurik dan otot jantung. Otot polos memiliki mekanisme kerja dibawah kendali tidak
sadar, atau disebut juga involunteer. Mekanisme kerja otot polos ini sama dengan otot
jantung.

Otot vena

Otot vena yang diamati merupakan bagian dari otot polos. Vena adalah
pembuluh darah, telah kita ketahui bahwa otot polos diantaranya terdapat pada dinding
pembuluh darah. Dengan pengamatan menggunakan mikroskop, praktikan dapat
melihat adanya inti pada sel otot vena, inti berjumlah satu dan letaknya ditengah-tengah
sel. Otot vena yang berstrukutur sel-sel yang tipis ini juga dibawah kendali tidak sadar
atau disebut juga involunteer. Pada saat pengamatan dibawah mikroskop, adanya
jaringan yang menumpuk, sehingga sulit teramatinya letak inti dari otot vena ini.

Otot lurik

Otot lurik dapat kita temui letaknya melekat pada rangka tubuh. Pada
pengamatan dengan mikroskop teramati banyaknya inti pada sel otot lurik. Inti-inti ini
banyak tersebar dipinggir sel otot. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah
mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di
sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris
melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan,
berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar atau disebut
volunteer. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari
benturan keras.

Otot jantung

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik akan tetapi pada ujung-ujungnya terdapat
percabangan dari otot. Inti selnya banyak dan tersebar yang letaknya berada di tengah

15
sel. kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat,
mekanismenya sama otot polos dimana bekerja dibawah kendali tidak sadar. Fungsi otot
jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Otot saraf

Otot saraf terletak pada sistem saraf pusat (ssp). Di mikroskop teramati
banyaknya inti pada sel otot saraf ini, inti ini tersebar tetapi letaknya berada di tengah
sel. Mekanisme kerja otot saraf berada dibawah kendali tidak sadar , atau disebut juga
involunteer. Mekanisme kerja otot saraf berada dibawah kendali tidak sadar, sama
dengan tipe otot jantung dan otot polos.

BAB V

KESIMPULAN

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh &
substansi dalam tubuh.

Macam otot
1. Otot polos = gerakan tak disadari (involunter)
2. Otot lurik = serat lintang = gerakan disadari (volunter)
3. Otot jantung = miokardium = (involunter)

Bagian-bagian otot

16
- Tendon = urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
- Ventrikel = empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- Origo = ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- Insersio = ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
- Normotrifi = otot yang besarnya normal.
- Atrofi = otot yang mengecil, lisut.
- Hipertrofi = otot yang membesar.
- Diskus interkalaris = bagian khas otot jantung yang merupakan batas.

karakteristik otot
a. kontraktibilitas = kemampuan untuk memendek
b. ekstensibilitas = kemampuan untuk memanjang
c. elastisitas = kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau
memanjang

Kerja otot

- Tonus = ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi),


- Tetanus = ketegangan maksimum yang terus menerus,
- Fleksi = membengkokkan > < ekstensi = meluruskan,
- Abduksi = menjauhi badan > < adduksi = mendekati badan,
- Depresi = ke bawah > < elevasi = ke atas,
- Supinasi = memutar telapak tangan menengadah > < pronasi = menelungkup.

Mekanisme gerakan otot

- aktin dan miosin : protein khas dari otot.


- asetilkolin : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
- ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.

17
- fase anaerob (kontraksi)
ATP ADP + P + Energi
ADP AMP + P + Energi
Kreatinfosfat Kreatin + Fosfat + Energi

- fase aerob (pembentukan kembali ATP)


ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat
energi dari hasil penguraian glukosa.

Gangguan pada system otot diantaranya atrofi, distrofi, tetanus, dan distrofi otot.

DAFTAR PUTAKA

Prawihartono S. 1988. Buku Pelajaran Biologi SMA 2A. Jakarta: Erlangga.

Aryulina D. dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA kelas XI. Jakarta: ESIS Erlangga.

http://www.wikipedia.org

18

Anda mungkin juga menyukai