Anda di halaman 1dari 2

Hal ini benar ketika kecepatan mencapai rating (basis) dan nilai basis “normal” digunakan untuk e a

dan sebagainya. Untuk rangkaian terbuka (open circuit), tidak ada beban dalam mesin sinkron,
dengan arus medan DC, dan rating kecepatan, pθ=1,0 , kita dapat dari persamaan 16 dari contoh
3.2.1, dan menggunakan

ψ md =Lad ( i fd+ i kd−id ) (4)

e a=−ψ md sin θ . (5)

Persamaan (5) memperlihatkan bahwa tegangan fasa a per unit sama dengan ψ md . Oleh karena itu,
grafik ψ md terhadap i fd dapat diperoleh dengan mencatat tegangan rms fasa a sebagai fungsi dari
arus medan DC. Dengan menggunakan nilai pengukuran sebenarnya, kita mendapatkan grafik yang
ditunjukkan pada gambar 3.6.1. Untuk menormalisasi grafik ini, kita harus mengetahui nilai basis
tegangan fasa a dan arus medan. Biasanya, tegangan fasa rating dipilih sebagai basis, maka ketika
tegangan fasa a sama dengan nilai ratingnya, maka nilai per unitnya menjadi 1,0. Untuk medan,
material lebih berpengaruh. Jika Lad (tidak saturasi) diketahui, dalam henry maupun per unit,
kemudian untuk nilai dari arus medan pada bagian garis lurus dari grafik pada gambar 3.6.1, kita
dapat tulis

|e a|=Lad i fd (6)

ea

V rms

i fd ( A)

Gambar 3.6.1

Sejak nilai |e a| per unit dapat dengan mudah dihitung dan Lad diketahui, kita dapat menghitung arus
medan per unit í fd =|éa|/ Ĺad, bandingkan dengan nilai arus medan i fd sebenarnya, dan kita cari arus
medan basisnya i fd 0,

i fd
i fd 0= (7)
í fd

Dengan menggunakan i fd 0, seluruh nilai arus medan dapat diubah ke dalam bentuk per unit.
Jika Lad tidak diketahui, kita dapat mencarinya dengan cara berikut. Ukur Ld yang tidak saturasi
dengan merata-rata tes hubung singkat pada arus medan rendah. Kemudian, kita mendapatkan
grafik tegangan terminal fasa a terhadap arus medan untuk daya nol lagging tetap arus armatur.
(Beberapa nilai beban reaktor yang berbeda diperlukan dalam tes ini.) Hasil grafiknya terlihat pada
gambar 3.6.2. Dengan membuat segitiga Poiter, garis vertikal ab dalam volt rms akan sama dengan
x l I a, dimana I a adalah arus stator rms dari tes faktor daya nol. Kemudian, x i dapat ditentukan

Lad =Ld−Ll . (8)

Dengan mengetahui arus medan basis dan tegangan armatur basis, kita dapat menormalisasi kurva
(1) pada gambar 3.6.2 dan melabeli kembali kurva yang baru seperti pada gambar 3.6.3. Grafiknya
menjadi grafik antara ψ́ md terhadap í fd + í kd −í d. Kita tahu bahwa walaupun data sebenarnya untuk
menggambar grafik ini dilakukan pada kondisi tertentu, tetapi teori dan praktik menyatakan bahwa
grafik ini valid pada kondisi general.

ea
1 I a=0
V rms a
I a=rating ,0 faktor dayalagging
c d
b

c d
i fd ( A)

Gambar 3.6.2

Anda mungkin juga menyukai