Saya teringat dengan sebuah artikel di Jawa Pos tentang seorang wanita yang keliling
eropa dengan biaya 2000 USD ( tiket dan surat-surat 1000 USD, dan biaya di jalan 1000
USD ). Cukup menarik untuk dibahas, karena biasanya biaya perjalanan ke luar negri
lumayan besar.
Wanita ini, saya lupa namanya karena korannya saya lupa taruh dimana, seorang
mahasiswi ITB melakukan perjalanan ke beberapa negara eropa dengan biaya minim. Ia
tentunya tidak menggunakan jalur tour wisata biasa, tetapi menggunakan sesuatu yang
sering disebut backpacking atau berpetualang.
Istilah backpaker bagi orang yang menjalani petualangan sudah sering saya dengar
sebelumnya. Namun lebih banyak dilakukan oleh orang asing. Sehingga petualangan
mahasiswi ITB ini sungguh menarik perhatian saya. Apalagi sebagai seorang wanita
tentunya akan menemui kesulitan dalam perjalanan.
Namun hal ini ditepis oleh mahasiswi tersebut, walaupun ia hanya membawa beberapa
stel pakaian, ia bisa bertahan hidup dengan biaya 1000 USD. Rahasianya adalah
membangun komunitas backpaker di Internet. Ia mengikuti beberapa situs backpaker
seperti Hospitality Club dan Couch Surfing.
Setiap anggota dari situs di atas harus siap menampung para backpaker yang terhubung
dengannya. Sehingga menggunakan komunitas ini, backpaker dari luar negeri bisa
menghemat biaya hidup di negara tujuan. Yaitu dengan menumpang di rumah
koresponden kita.
Menurut mahasiswi itu, ia tidak mengalami kesulitan yang berarti selama perjalanan
backpacking di eropa. Jadi bagi anda yang tertarik jalan-jalan ke luar negeri dengan biaya
murah mungkin cara ini bisa ditempuh.
Untuk itu diperlukan beberapa keahlian dan keterampilan untuk mengatasi masalah-
masalah di perjalanan. Sebuah situs menarik memberikan informasi tentang kegiatan
backpaking, yaitu backpaker.com. Situs ini menjelaskan tentang persiapan, keahlian, alat-
alat maupun komunitas backpaker.
Namun jangan tanya saya apakah tertarik atau tidak, karena keliling Indonesia aja lom
pernah. hehe. just kidding
ShareThis
Artikel terkait
This entry was posted on Tuesday, July 29th, 2008 at 8:58 pm and is filed under Info Web. You can follow
any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your
own site.
terminologi backpacker ini makin kencang saja terdengar ya…saya sudah lima
kali menyelenggarakan kemah budaya (pesertanya bule 90%) selama dua minggu
di bali dengan tiap orang juga banyak kesempatan berkeliling, tapi tidurnya
ngumpul di satu tempat..mereka cuma bayar kurang dari dua juta buat semua
akomodasi, learning,visiting cool places…ini bisa masuk backpacking activities
juga kali ya
mungkin bisa disebut backpaking keliling bali. kalo mo keliling bali mah murah,
hehe
wah, keren banget keli2ng dunia tp ga harus dngan harga yang mahal….