Kode Praktikum : KR 02
Tanggal Praktikum : 3 Mei 2009
I. Tujuan Praktikum
II. Peralatan
Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik
menjadi energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu
konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :
Dimana :
W = energi listrik ( Joule )
v = Tegangan listrik ( Volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama arliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam bentuk
kenaikan temperatur. Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari
suatu bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu
tempat ke yang lain.
Kalor adalah energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain akibat adanya
perbedaan temperatur.. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena
temperaturnya.
Satuan kalor adalah kalori dimana, 1 kalori adalah jumlah energi kalor yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air dari 14,5 C menjadi 15,5 C. Dalam
sistem British, 1 Btu (British Thermal Unit) adalah kalor untuk menaikkan
temperatur 1 lb air dari 63 F menjadi 64 F.
1 kal = 4,186 J = 3,968 x 10-3 Btu
1 J = 0,2389 kal = 9,478 x 10-4 Btu
1 Btu = 1055 J = 252,0 kal
Kapasitas kalor (C) : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari
suatu sampel bahan sebesar 10C.
∆Q = C ∆T ...( 2 )
Kapasitas panas dari beberapa benda sebanding dengan massanya, maka lebih mudah
bila didefinisikan kalor jenis, c :
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan
persamaan :
... ( 3 )
Dimana:
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( Kalori )
m = massa zat ( gram )
c = Kalor Jenis zat ( Kal / gr 0C)
Ta = Suhu akhir zat (K)
T = Suhu mula-mula (K)
Terlihat fasa air yang berubah seiring dengan penambahan energi. Total energi yang
diperlukan adalah dengan menjumlahkan energi yang diperlukan untuk membentuk
setiap fase dengan kalor jenis yang berbeda pada setiap fase.
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi
akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang
diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian
bawah halaman ini.
1. Mengaktifkan Web cam dengan meng’klik’ icon video pada halaman web r-
Lab.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
W = ∆Q
v.i.∆t
v.i.∆t = m.c.∆T .........c =
m.∆T
Dari rumusan tersebut, kita dapat mencari nilai c dengan massa kawat 0.002 kg.
Kalor jenis zat 1 :
v1i1∆t 0.71 × 35.93 × 10 −3 × 30
c1 = = = 294 J / kg 0 C
m∆T 0.002 × (20.4 − 19.1)
Kalor jenis zat 2 :
v 2 i2 ∆t 1.14 × 43.12 × 10 −3 × 30
c2 = = = 217 J / kg 0 C
m∆T 0.002 × (22.7 − 19.3)
s=
∑ (c i − c rata − rata ) 2
=
(294 − 231) 2 + (217 − 231) 2 + (182 − 231) 2
= 1094
n(n − 1) 3(3 − 1)
Sehingga didapatkan nilai kalor jenis dari kawat yang digunakan :
c = c rata − rata ± 3s
c = 231 ± 3282 J / kg 0 C
VI. Analisa
1. Percobaan
Pada awal melakukan percobaan, praktikan harus mengaktifkan web cam pada
sistem terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar praktikan dapat melihat
perubahan suhu yang terjadi sehingga sebelum mengubah tegangan, suhu
kembali pada suhu awal. Percobaan r-lab mengenai calori work dilakukan
dengan memberikan tegangan yang berbeda pada alat laboratorium fisika
dengan mengklik tombol power supply sehingga tegangan langsung diberikan
2. Hasil
Dengan data pengamatan yang diperoleh, praktikan dapat menghitung
kapasitas kalor suatu zat dengan memasukkan data-data tersebut ke dalam
persamaan-persamaan yang telah ada di prinsip dasar. Praktikan harus
menghitung sebanyak tiga puluh kalor jenis (tiga tegangan sehingga masing-
masing tegangan, kalor jenis yang dihitung sebanyak sepuluh kalor jenis).
Dengan menggunakan metode least square, persamaan energi kalor dan energi
listrik dihubungkan menjadi persamaan garis lurus. Setelah melakukan
perhitungan data, diperoleh persamaan garis lurus yang bervariasi antara V1,
V2, dan V3.
• Persamaan garis lurus pada saat V1, yaitu y = 0,052 x + 18.90
• Persamaan garis lurus pada saat V2, yaitu y = 0,131 x +18.89
• Persamaan garis lurus pada saat V3, yaitu y = 0,286 x + 18.21
Dari pengolahan data yang telah saya lakukan, saya mendapati bahwa nilai
koefisien kawat yang digunakan adalah sebesar 231 J/kg⁰C. Dari tabel dan
literatur, saya memperoleh bahwa pada rentang tersebut, bahan kawat
konduktor yang paling mungkin digunakan adalah logam Cadmium (Cd)
dengan nilai specific heat sebesar 230 J/kg⁰C. Untuk mendapatkan hasil diatas,
saya hanya melakukan perhitungan dengan mencari nilai specific heat dari
3. Grafik
Grafik yang saya peroleh menggambarkan gradien dari parameter temperature
terhadap waktu. Terlihat bahwa kecenderungan kemiringan untuk ketiga grafik
(V1, V2, dan V3) adalah positif dengan nilai gradien yang berturut – turut
meningkat (0,052; 0,131; dan 0,286). Gradien yang meningkat ini
menunjukkan kenaikan dari nilai vi/m yang memiliki kecenderungan
meningkat. Dapat kita lihat pada table hasil percobaan.
Untuk grafik V0 dengan tegangan bernilai nol, dari percobaan ini saya
mendapati gradient yang bernilai negative. Namun besarnya kemiringan
negative ini cukuplah kecil, yakni sekitar 0,005. Dapat dianggap bahwa alat
yang digunakan sudah terkalibrasi (pada nol) dengan baik. Kenaikan suhu yang
terjadi pada kisaran satu decimal, mungkin diakibatkan fluktuasi kecil suhu
ruangan tempat dimana alat tersebut berada.
Dari grafik pula, saya mendapati bahwa semakin besar nilai tegangan yang
diterapkan pada kawat, maka akan semakin meningkatkan nilai kemiringan
grafik. Fenomena ini tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya peningkatan nilai
oleh tegangan, namun juga dipengaruhi oleh besarnya arus (i) karena hubungan
yang sebanding antara v dan I dari rumusan v = IR.
VII. Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
VIII. Kesimpulan
IX. Lampiran
Data pengamatan hasil percobaan :
Waktu I V Temp
3 23.84 0 19.3
6 23.84 0 19.3
9 23.84 0 19.3
12 23.84 0 19.3
15 23.84 0 19.3
18 23.84 0 19.2
21 23.84 0 19.2
24 23.84 0 19.2
27 23.84 0 19.2
30 23.84 0 19.2
3 35.93 0.71 19.1
6 35.93 0.71 19.2
9 35.93 0.71 19.3
12 35.93 0.71 19.5
15 35.93 0.71 19.7
18 35.93 0.71 19.9
21 35.93 0.71 20.1