Anda di halaman 1dari 4

JAMA'ATUT

TABLIGH
Semangat Dakwah Tanpa Ilmu
KANDUNGAN
LATAR BELAKANG JAMAAH TABLIGH
Pendiri Jamaah Tabligh
Latar Belakang Berdirinya Jamaah Tabligh
Markas Jamaah Tabligh
Asas dan Landasan Jamaah Tabligh
Aqidah Jamaah Tabligh dan Para Tokohnya
SEMANGAT DAKWAH TANPA ILMU

Pendahuluan
Sesatkah Jamaah Tabligh
Ushulus Sittah

Kitab Rujukan Jamaah Tabligh


Perkara-perkara yang Terlarang di Kalangan Jama’ah Tabligh
KESALAHAN DAN PENYIMPANGAN JAMAAH TABLIGH
Pertama: menggunakan manhaj sufi

Kedua: berbai’at kepada sang amir dan sebagian para syaikhnya


Ketiga: rujukan kitab
Keempat: mereka membatasi pengertian Islam hanya dengan
sebagian amalan Islam
Kelima: Mereka meremehkan ilmu dan ulama

Keenam: Berdakwah mengajak manusia kepada agama Allah tanpa


berdasarkan ilmu dan bashirah

Ketujuh: Mereka banyak berdalil dengan hadits-hadits dha’if (lemah)


dan palsu serta yang tidak ada asalnya
Kedelapan: Berhizb-hizb (berkelompok-kelompok)

MEMBICARAKAN KITAB FADHA’IL AL-A’MAL


Pendahuluan
Al-Kandahlawi dan Takhrij Haditsnya
Memuat Hadits Lemah, Palsu, Bahkan Tidak Ada Asalnya
Membawa Pemahaman Kaum Shuf
ROSAKNYA AQIDAH FIRQOH TABLIGH
Pendahuluan
Pemahaman Syahadat Menurut Jamaah Tabligh
Pengingkaran Jamaah Tabligh Terhadap ‘Uluwullah
Jamaah Tabligh Mengagung-agungkan Kuburan
Keterkaitan Jamaah Tabligh Dengan Jimat-Jimat
Penutup
FATWA-FATWA ULAMA AHLUS SUNNAH
Fatwa Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali (1)

Fatwa Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali (2)


Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (1)
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (2)
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (3)
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (4)

Fatwa Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh

Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani (1)


Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani (2)
Fatwa Syaikh Abdur Razzaq 'Afifi
Fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Fatwa Syaikh Hummud At Tuwaijiri


Fatwa Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Ghudayyan
Fatwa Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad
Fatwa Syaikh Shalih bin Abdullah Al Abud
Fatwa Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i
Fatwa Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi

NASIHAT SALAFUL UMMAH


Sebagian Riwayat Tentang Peringatan Para Salaf Agar Jangan
Duduk Dan Bergaul Dengan Ahli Bid’ah
LATAR BELAKANG JAMAAH TABLIGH
Pendiri Jamaah Tabligh
Oleh : Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc

Jamaah Tabligh tentu bukan nama yang asing lagi bagi masyarakat kita, terlebih
bagi mereka yang menggeluti dunia dakwah. Dengan menghindari ilmu-ilmu fiqh dan
aqidah yang sering dituding sebagai 'biang pemecah belah umat', membuat dakwah
mereka sangat populer dan mudah diterima masyarakat berbagai lapisan.
Bahkan saking populernya, bila ada seseorang yang berpenampilan mirip mereka
atau kebetulan mempunyai ciri-ciri yang sama dengan mereka, biasanya akan
ditanya; ”Mas, Jamaah Tabligh, ya?” atau “Mas, karkun, ya?” Yang lebih tragis jika
ada yang berpenampilan serupa meski bukan dari kalangan mereka, kemudian
langsung dihukumi sebagai Jamaah Tabligh.
Pro dan kontra tentang mereka pun meruak. Lalu bagaimanakah hakikat jamaah
yang berkiblat ke India ini? Kajian kali ini adalah jawabannya.

Pendiri Jamaah Tabligh

Jamaah Tabligh didirikan oleh seorang sufi dari tarekat Jisytiyyah yang berakidah
Maturidiyyah dan bermadzhab fiqih Hanafi. Ia bernama Muhammad Ilyas bin
Muhammad Isma'il Al-Hanafi Ad-Diyubandi Al-Jisyti Al-Kandahlawi kemudian Ad-
Dihlawi. Al-Kandahlawi merupakan nisbat dari Kandahlah, sebuah desa yang terletak
di daerah Sahranfur. Sementara Ad-Dihlawi dinisbatkan kepada Dihli (New Delhi),
ibukota India. Di tempat dan negara inilah, markas gerakan Jamaah Tabligh berada.
Adapun Ad-Diyubandi adalah nisbat dari Diyuband, yaitu madrasah terbesar bagi
penganut madzhab Hanafi di semenanjung India. Sedangkan Al-Jisyti dinisbatkan
kepada tarekat Al-Jisytiyah, yang didirikan oleh Mu’inuddin Al-Jisyti.
Muhammad Ilyas sendiri dilahirkan pada tahun 1303 H dengan nama asli Akhtar
Ilyas. Ia meninggal pada tanggal 11 Rajab 1363 H. (Bis Bri Musliman, hal.583,
Sawanih Muhammad Yusuf, hal. 144-146, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim
Yajibu An Tushahhah, hal. 2).

Latar Belakang Berdirinya Jamaah Tabligh


Oleh : Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc

Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad Ad-Dihlawi mengatakan, ”Ketika Muhammad


Ilyas melihat mayoritas orang Meiwat (suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India)
jauh dari ajaran Islam, berbaur dengan orang-orang Majusi para penyembah berhala
Hindu, bahkan bernama dengan nama-nama mereka, serta tidak ada lagi keislaman
yang tersisa kecuali hanya nama dan keturunan, kemudian kebodohan yang kian
merata, tergeraklah hati Muhammad Ilyas. Pergilah ia ke Syaikhnya dan Syaikh
tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi dan Asyraf Ali At-Tahanawi untuk
membicarakan permasalahan ini. Dan ia pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di
India, atas perintah dan arahan dari para syaikhnya tersebut.” (Nazhrah 'Abirah
I’tibariyyah Haulal Jama'ah At-Tablighiyyah, hal. 7-8, dinukil dari kitab Jama'atut
Tabligh Aqa’iduha Wa Ta’rifuha, karya Sayyid Thaliburrahman, hal. 19)

Merupakan suatu hal yang ma’ruf di kalangan tablighiyyin (para pengikut jamah
tabligh, red) bahwasanya Muhammad Ilyas mendapatkan tugas dakwah tabligh ini

Anda mungkin juga menyukai