I. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pola radiasi antena dipole dan antena yagi
2. Mengamati HPBW (Half Power Bandwidth)
3. Mengamati FBR (Front Back Ratio)
4. Menjelaskan fungsi masing - masing elemen antena yagi
5. Menjelaskan efek elemen terhadap penerimaan sinyal
I maks ½λ
Bentuk polaradiasi dari antena dipole adalah bi-directional atau dua arah yang tegak
lurus terhadap bidang antena (arah broadside). Bentuk antena dan polaradiasi dapat dilihat
pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Polaradiasi Antena Dipole
Biasanya reflektor lebih panjang 5 % atau lebih dari driven dan director lebih pendek
5% atau lebih dari driven. Penambahan director sampai 5 elemen akan memberikan
pertambahan gain 1 dB/elemen, sedangkan penambahan berikutnya hingga 9 atau 10 elemen
hanya meningkatkan gain 0,2 dB/elemen.
Dengan kata lain antena dengan susunan demikian akan menghasilkan polaradiasi yang lebih
maksimum pada arah director dan minimum pada arah reflektor sehingga dihasilkan
polaradiasi unidirectional.
Gambar 5.5. Yagi-Uda tiga elemen terdiri dari sebuah driver
V. Analisa Percobaan
IV.1 Antena dipole
Bentuk dasar dari antena dipole berupa kawat tunggal atau pipa
konduktor ½ λ dan dicatu pada titik tengah secara simetris (pada titik dimana arusnya bernilai
maksimum). Pada radiasi, atau pengembangan grafis dari medan listrik yang dihasilkan
antena pada setiap arah terhadap jarak, untuk bidang horizontal (berbentuk diagram), serta
bidang vertikal. Pada percobaan pertama antena dipole dalam posisi vertikal, dari data atau
tabel yang didapatkan didapatkan pola radiasi yang hampir merata kesegala arah. Percobaan
kedua antena dipole dalam posisi vertikal, dari data yang didapatkan sesuai dengan
pergeseran derajat antena dipole didapatkan pola radiasi yang hampir sama dengan menurut
landasan teori, dengan menggunakan frekuensi pancaran 667 MHz, yaitu pola radiasi
bidirectional.
V.2 Antena yagi 7 elemen
V.9 Antena yagi 3 elemen,antena yagi 2 elemen tanpa reflektor dan antena
yagi 2 elemen dengan reflektor
VI. Kesimpulan