PENDAHULUAN
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kebutuhan manusia akan jaringan internet dewasa ini
meningkat pesat dan akan terus meningkat. Seiring dengan hal itu kemudahan serta
kenyamanan dalam membuat situs mutlak diperlukan dan menjadi salah satu isu hangat
yang terus diperbincangkan, mewarnai perkembangan teknologi internet di dunia.
Mengenai anggapan bahwa hanya orang-orang yang menguasai rumitnya kode
pemrograman yang dapat membuat dan mengolah isi situs tentu tidak akan ada lagi di
jaman sekarang berkat program atau aplikasi CMS. Dengan bantuan aplikasi ini, pengguna
komputer yang awam bahasa pemrograman maupun tidak menguasai program-program
web builder pun akan mampu untuk membangun sebuah situs yang cukup representatif.
Seseorang yang akan membuat website dengan Joomla tidak harus memiliki latar belakang
pendidikan berbasis teknologi informasi.
Sejarah Joomla
Semuanya berawal dari pertentangan mengenai Mambo (sebuah program open source yang
menjadi cikal bakal Joomla) pada agustus 2005 antara tim pengembangnya dengan Miro
International pty ltd, sebuah yayasan nirlaba dari Australia, pemegang hak cipta Mambo 2
pada saat itu yang berencana melindungi proyek ini dari undang-undang. Namun tim
Kekurangan Joomla
• Jarang sekali penyedia layanan hosting gratis seperti wordpress.com atau
blogspot.com untuk aplikasi Joomla. Peminat Joomla harus memiliki hosting dan
domain tersendiri dalam ukuran yang relatif besar.
• Joomla cukup rumit dan complicated bagi pemula, namun tetap jauh lebih sederhana
dari web builder lain yang berbasiskan bahasa pemrograman.