Pelaksanaan
Materi dan Nara Sumber
Workshop Nasional Penguatan
1. Sesi I: Kapasitas Badan Kehormatan ini
Pemaparan tentang Adkasi dan pada:
Diskusi terkait Program
Advokasi, Loby dan Peningkatan Hari : Senin - Rabu
Kapasitas DPRD. Tanggal : 23-25 November 2009
Nara Sumber: Iwan S. Sulasno Tempat : Hotel Sheraton Media
Jl Gunung Sahari Raya
(Direktur Eksekutif Adkasi)
Jakarta 10720
2. Sesi II:
Mambangun Etika Politik di
Parlemen; Pembelajaran atas
Kinerja Badan Kehormatan DPR
RI 2004-2009.
Laporan
Nara Sumber: Kegiatan
Laporan
Kegiatan
7
Laporan
Kegiatan
7
DRAFT
KODE ETIK
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
.......................................................
TENTANG
KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH………………..
8
DAFTAR ISI
DRAFT KEPUTUSAN DPRD
LAMPIRAN DRAFT KEPUTUSAN DPRD
KONSIDERAN
PENDAHULUAN
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Maksud dan Tujuan
a. Maksud
b. Tujuan
BAB III Kepribadian dan Tanggung Jawab
a. Kepribadian
b. Tanggung Jawab
BAB IV Mekanisme Penyampaian Pernyataan
BAB V Ketentuan Dalam Rapat
BAB VI Perjalanan Dinas
BAB VII Kekayaan, Imbalan dan Pemberian Hadiah
BAB VIII Konflik Kepentingan dan Perangkapan Jabatan
a. Konflik Kepentingan
b. Perangkapan Jabatan
BAB IX Kerahasiaan
BAB X Hubungan Dengan Mitra Kerja dan Lembaga DI Luar DPRD
a. Hubungan dengan Mitra Kerja
b. Hubungan dengan Lembaga Luar
BAB XI Tugas dan Wewenang Badan Kehormatan
a. Tugas
b. Wewenang
BAB XII Sanksi dan Rehabilitasi
BAB XIII Perubahan Kode Etik
BAB XIV Ketentuan Penutup
9
LOGO
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH…………..
NOMOR............................
TENTANG
KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ………….
10
Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4540), sebagaimana telah diubah oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 (Lembaran Negara
Tahun .......).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Tata Tertib DPRD, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2005,
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4417). (menunggu PP Tatib terbaru)
7. Peraturan Daerah tentang Keuangan Daerah (diserahkan masing-
masing daerah akan dicantumkan atau tidak).
8. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah .....................
Nomor...............Tanggal ...... Tentang Peraturan Tata Tertib
DPRD.....................
Memperhatikan : Laporan ………………..Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.............. yang
ditugasi membahas Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
………….dan Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah……………..
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di ……………..
Pada tanggal ………………
KETUA
11
LAMPIRAN
KODE ETIK
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH …………..
PENDAHULUAN
Bahwa perkembangan ketatanegaraan Indonesia saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari proses reformasi dalam berbagai aspek kehidupan kenegaraan yang antara lain, ditentukan oleh
kualitas kerja dan kinerja lembaga legislatif yang memiliki komitmen politik, moralitas, dan
profesionalitas yang lebih tangguh dalam proses pelaksanaan ketatanegaraan yang didasarkan pada
terciptanya suatu sistem pengawasan dan keseimbangan. Komitmen tersebut semakin dirasa penting
sebagai upaya untuk mewujudkan DPRD...........................yang kuat, produktif, terpercaya, dan
berwibawa dalam pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.
Karena menyadari bahwa kedudukannya sebagai wakil rakyat yang terhormat (kata ”terhormat”
tergantung dari setiap daerah mau ditampilkan atau tidak), Anggota DPRD .........................
bertanggungjawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, negara, masyarakat, dan konstituennya
dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan.
Kode etik Pimpinan dan Anggota DPRD.................. ini disusun dalam kerangka dan acuan atas
keragaman budaya, persoalan daerah, dinamika politik, dan keadaan-keadaan khusus di dalam suatu
masyarakat daerah. Hal ini dimaksudkan bukan saja karena kekhasan tersebut akan dengan sendirinya
menjelaskan persoalan daerah, tetapi juga dalam kerangka menghormati kearifan-kearifan lokal.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
12
5. Badan Kehormatan adalah alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan memiliki kewenangan
untuk meneliti, memverifikasi, dan mengklarifikasi terhadap Pimpinan dan Anggota Dewan yang
melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Tata Tertib, Kode Etik, Sumpah dan Janji (yang
tercantum dalam PP 25 Tahun 2004).
6. Mitra Kerja adalah pihak-pihak baik Pemerintah Daerah, perseorangan, kelompok, organisasi,
badan swasta, dan instansi lainnya, yang mempunyai hubungan tugas dengan DPRD.
7. Rapat ialah semua jenis rapat, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Tata Tertib DPRD.
8. Keluarga adalah suami atau istri dan anak Pimpinan dan Anggota DPRD.
9. Sanak famili adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan pertalian darah dan semenda sampai
derajat ketiga ke samping Pimpinan dan Anggota DPRD.
10. Perjalanan Dinas adalah perjalanan Pimpinan dan/atau Anggota DPRD untuk melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenangnya sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku. (“baik yang dilakukan di dalam daerahnya atau daerah lain di wilayah Republik
Indonesia maupun di luar batas wilayah Republik Indonesia” –terserah masing-masing daerah
akan dicantumkan atau tidak).
11. Rahasia adalah rencana, kegiatan, atau tindakan yang telah, sedang, atau akan dilakukan, dan hal-
hal lain yang dianggap penting, yang dapat mengakibatkan kerugian besar dan bahaya apabila
diberitahukan kepada atau diketahui oleh orang yang tidak berhak.
12. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, karena melanggar
Peraturan Tata Tertib, Kode Etik, Sumpah dan Janji.
13. Rehabilitasi adalah pernyataan pemulihan nama baik Pimpinan dan Anggota DPRD di hadapan
Rapat Paripurna, karena tidak terbukti melanggar Peraturan Tata Tertib, Kode Etik, Sumpah dan
Janji.
14. Hadiah adalah pemberian barang, uang, dan atau sesuatu lainnya yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah, perseorangan, kelompok, organisasi, badan swasta, dan instansi lainnya, kepada
Pimpinan dan Anggota DPRD.
15. Kekayaan adalah harta benda bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki oleh Pimpinan dan
atau Anggota DPRD.
16. Imbalan adalah pemberian kepada Pimpinan dan atau Anggota DPRD karena pelayanan dan
jasanya.
17. Pemanggilan secara patut adalah yang disampaikan tiga (3) hari sebelum pemeriksaan, dan
disampaikan kepada yang bersangkutan dengan tanda terima.
18. Penasihat adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendampingi pelapor maupun
Pimpinan dan atau Anggota DPRD yang dilaporkan dalam sidang Badan Kehormatan.
19. Organisasi adalah organisasi umum di luar organisasi politik.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Kode Etik DPRD ini ditetapkan dengan maksud menjadi penuntun bagi Pimpinan dan
Anggota DPRD dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang serta kewajibannya
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kode Etik DPRD bertujuan untuk menjaga harkat, martabat, kehormatan, citra dan
kredibilitas DPRD serta membantu Pimpinan dan Anggota DPRD dalam melaksanakan
setiap tugas, fungsi, dan wewenangnya kepada bangsa, negara, masyarakat dan
konstituennya.
BAB III
13
KEPRIBADIAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kepribadian
Pasal 3
Pimpinan dan Anggota DPRD wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, taat
kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan perundang-
undangan, berintegritas yang tinggi, dengan senantiasa menegakkan kejujuran, kebenaran dan
keadilan, menjunjung tinggi demokrasi dan hak asasi manusia, mengemban amanat penderitaan
rakyat, mematuhi Peraturan Tata Tertib DPRD, menunjukkan profesionalisme sebagai Anggota, dan
selalu berupaya meningkatkan kualitas dan kinerjanya.
Tanggung Jawab
Pasal 4
(1) Pimpinan dan Anggota DPRD bertanggung jawab mengemban amanat penderitaan rakyat,
melaksanakan tugasnya secara jujur, adil dan transparan, mematuhi hukum, menghormati
keberadaan lembaga legislatif, mempergunakan kekuasaan dan wewenang yang diberikan
kepadanya demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat, serta mempertahankan kedaulatan
bangsa dan negara.
(2) Pimpinan dan Anggota DPRD bertanggung jawab menyampaikan dan memperjuangkan
aspirasi rakyat kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, lembaga atau pihak yang terkait
secara adil tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, dan gender.
BAB IV
MEKANISME PENYAMPAIAN PERNYATAAN
Pasal 5
(1) Pernyataan yang disampaikan dalam rapat, konsultasi, atau pertemuan berikut penyampaian
hasilnya adalah pernyataan dalam kapasitas sebagai Anggota, Pimpinan Alat Kelengkapan, atau
Pimpinan DPRD.
(2) Pernyataan di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap sebagai pernyataan
pribadi.
(3) Pimpinan dan Anggota DPRD yang tidak menghadiri suatu rapat, konsultasi, atau pertemuan
tidak diperkenankan menyampaikan hasil rapat, konsultasi, atau pertemuan tersebut,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD, dengan mengatasnamakan forum
tersebut kepada publik.
BAB V
KETENTUAN DALAM RAPAT
Pasal 6
(1) Pimpinan dan Anggota DPRD harus mengutamakan tugasnya dengan cara menghadiri secara
fisik setiap rapat yang menjadi kewajibannya.
(2) Ketidakhadiran Pimpinan dan Anggota DPRD secara fisik sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut
dalam rapat sejenis, tanpa ijin dari Pimpinan Fraksi, merupakan suatu pelanggaran kode etik.
14
Pasal 7
(1) Selama rapat berlangsung setiap Pimpinan dan Anggota DPRD bersikap sopan santun,
bersungguh-sungguh menjaga ketertiban, dan memenuhi segala tata cara rapat sebagaimana
diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD.
(2) Terhadap Pimpinan dan Anggota DPRD apabila hendak meninggalkan rapat/paripurna,
harus mendapatkan ijin dari Pimpinan Sidang. (Akan disesuaikan dengan daerah masing-
masing).
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugasnya, Pimpinan dan Anggota DPRD berpakaian sesuai dengan Peraturan
dan Tata Tertib DPRD.
BAB VI
PERJALANAN DINAS
Pasal 9
(1) Pimpinan dan Anggota DPRD dapat melakukan perjalanan dinas di dalam daerah, atau ke luar
daerah maupun keluar negeri dengan biaya APBD sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
(2) Pimpinan dan Anggota DPRD tidak diperkenankan menggunakan fasilitas perjalanan dinas
untuk kepentingan di luar tugas DPRD.
(3) Pimpinan dan Anggota DPRD wajib mengikuti semua kegiatan yang diagendakan dalam
perjalanan dinas.
(4) Pimpinan dan Anggota DPRD tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas,
kecuali dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan atau atas biaya sendiri.
(5) Dalam hal perjalanan dinas atas biaya pengundang, Anggota DPRD yang akan menghadiri
undangan harus mendapat izin tertulis dari Pimpinan DPRD.
(6) Pimpinan dan Anggota DPRD yang melaksanakan perjalanan dinas ke luar negeri harus
memperoleh izin tertulis dari Gubernur atas usul Pimpinan DPRD.
BAB VII
KEKAYAAN, IMBALAN, DAN PEMBERIAN HADIAH
Pasal 10
Pimpinan dan Anggota DPRD wajib melaporkan kekayaan kepada pihak terkait secara jujur dan
benar, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11
Pimpinan dan Anggota DPRD dilarang menerima imbalan atau hadiah dari pihak lain, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
KONFLIK KEPENTINGAN DAN PERANGKAPAN JABATAN
Konflik Kepentingan
Pasal 12
15
(1) Sebelum mengemukakan pendapatnya dalam pembahasan suatu permasalahan tertentu,
Pimpinan dan Anggota DPRD harus menyatakan di hadapan seluruh peserta rapat, apabila ada
suatu kepentingan pribadinya dalam permasalahan yang dibahas di luar kedudukannya sebagai
Anggota DPRD.
(2) Setiap Pimpinan dan Anggota DPRD mempunyai hak suara pada setiap pengambilan
keputusan, kecuali apabila rapat memutuskan lain karena yang bersangkutan mempunyai
konflik kepentingan dalam permasalahan yang sedang dibahas.
Pasal 13
Pimpinan dan Anggota DPRD dilarang menggunakan jabatannya untuk mempengaruhi semua proses
peradilan, untuk kepentingan diri pribadi dan/atau pihak lainnya.
Pasal 14
Pimpinan dan Anggota DPRD dilarang menggunakan jabatannya untuk mencari kemudahan dan
keuntungan pribadi, keluarga, sanak famili, dan pihak lain yang mempunyai usaha atau melakukan
penanaman modal dalam suatu bidang usaha.
Perangkapan Jabatan
Pasal 15
Pimpinan dan Anggota DPRD dilarang melakukan perangkapan jabatan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB IX
KERAHASIAAN
Pasal 16
Pimpinan dan Anggota DPRD wajib menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil
rapat yang dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau sampai masalah
tersebut sudah dinyatakan terbuka untuk umum.
BAB X
HUBUNGAN DENGAN MITRA KERJA DAN LEMBAGA DI LUAR DPRD
(1) Pimpinan dan Anggota DPRD bersikap adil dan profesional dalam melakukan hubungan dengan
mitra kerjanya.
(2) Pimpinan dan Anggota DPRD tidak diperkenankan melakukan hubungan dengan mitra kerjanya
dengan maksud meminta atau menerima imbalan atau hadiah untuk kepentingan pribadi.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang ikut serta dalam kegiatan organisasi di luar DPRD harus
mengutamakan tugasnya sebagai Anggota DPRD.
16
BAB XI
TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN
Tugas
Pasal 19
Wewenang
Pasal 20
BAB XII
SANKSI DAN REHABILITASI
Pasal 21
(1) Sanksi dan rehabilitasi, ditetapkan dan dilaksanakan oleh Rapat Paripurna DPRD.
(2) Sanksi dan Rehabilitasi dilaksanakan berdasarkan Peraturan Tata Tertib DPRD.
BAB XIII
PERUBAHAN KODE ETIK
Pasal 22
(1) Usul perubahan Kode Etik DPRD dapat diajukan oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) orang
Pimpinan dan Anggota DPRD dari fraksi yang berbeda.
(2) Usul perubahan yang berasal dari Pimpinan dan Anggota DPRD, sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPRD, dengan disertai daftar nama,
nomor Anggota, dan tanda tangan pengusul serta nama Fraksinya.
17
(3) Usul perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Pimpinan DPRD dalam
Rapat Paripurna untuk diambil keputusan.
(4) Dalam hal usul perubahan disetujui, Rapat Paripurna membentuk dan menyerahkannya kepada
Panitia Khusus yang dibentuk untuk keperluan tersebut.
(5) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan di dalam Rapat Paripurna
untuk diambil keputusan.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Kode Etik ini mengikat Pimpinan dan Anggota DPRD dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan
wewenangnya.
Pasal 25
18