Ketika kita dihadapkan pada ketidaktahuan dan keingin
tahuan maka kita akan bertanya sebagai obat untuk menjadi tahu. Meskipun setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam bertanya dan aksentuasinya.
Ada empat tipe manusia dalam kaitannnya dengan
keingin tahuan dalam khasanah sufi.
Pertama, La yadri wa yadri anahu la yadri; tipe ini
adalah tipe orang yang tidak tahu, tetapi dia tahu bahwa dirinya tidak tahu.
Kedua, Yadri, wala yadri annahu yadri; tipe orang
yang tahu, tetapi dia tidak mengetahui bahwa dirinya tahu. Orang seperti ini dapat dikategorikan sebagai orang yang sedang tidur dan harus segera dibangunkan
Ketiga,Yadri wa yadri annahu yadri; tipe orang yang
tahu dan dia menggetahui bahwa dirinya tahu. Orang sseperti ini termasuk dalam manusia yang bijaksana yang mampu memberikan pelita ilmu kepada orang lain.
Keempat, La Yadri wala yadri annahu la yadri; tipe
orang yang tidak tahu dan dia tidak mengetahui bahwa dirinya tidak tahu. Tipe seperti ini adalah tipe manusia yang paling sengsara. Na’udzubillah min dzalik.
Kita membutuhkan perenungan yang dapat melahirkan
pertanyaan dan dari pertanyaan ini akan melahirkan upaya untuk memperoleh jawaban. Selanjutnya walaupun kita merasa mendapatkan jawaban kita harus kembali mengkaji ulang untuk mendapatkan hakikat kebenaran. Bertanyalah pada lingkungan, seluruh fenomena yang ada, untuk kemudian merangkumnya sebagai bekal yang akan menjadi energi dalam mencapai karya prestasi bagi hidup dan kehidupan yang islami. Peradaban dan sumbangan keilmuan islam, sesungguhnya lahir dari proses bertanya. Manusia yang kehilangan rasa ingin tahunya adalah manusia yang benar-benar merugi karena dia hanya akan menjadi spare parts dari setiap perangkat budaya dunia.