Anda di halaman 1dari 14

JADWAL RENCANA PRODUKSI

Rencana Target
Peramalan
Produksi Produksi

dipengaruhi oleh :
- Kapasitas pabrik  T.K mesin Faktor
- Persediaan  Material Produksi
Kapasitas pabrik  tergantung pada kapasitas mesin.
Kapasitas terpasang bisa =, <, > dengan kapasitas disain (Rc) tergantung padan mesin
yang dijual di pasar.

Kapasitas normal = Kapasitas rata-rata  peresepsinya bisa beda


Kapasitas aktual = Kapasitas yang benar-benar terjadi
Kapasitas rencana = Kapasitas desain.

Rencana produksi :
- Bisa = permintaan
- Bisa  permintaan

Ramalan permintaan  dengan kapasitas produksi, untuk itu harus dibuat penjadwalan
terlebih dahulu agar jumlah yang diproduksi setiap periode.

Pesanan Dasar Produksi


Pt : Produksi pada periode t
Pt = Dt + It – (It – 1)
It : Persediaan pada akhir periode t
Dt : Permintaan pada periode t
Contoh : Ramalan Produksi
Dt = 1000 unit
It = 100 unit Pt = 1000 + 100 - 200
It – 1 = 200 unit = 9000 unit
1
dt dt

2. Pola Ramalan Produksi  Pola permintaan

 Bila produksi mengikuti pola permintaan yang meningkat, maka


konsekwensinya :
- Perlu penambahan biaya untuk :
 Tenaga kerja (pencarian, pelatihan, pelepasan)
 Penambahan mesin
 Bila produksi mengikuti pola konstant (prod. rata-rata) maka akibatnya 
penumpukan (inventory) konsekwensinya perlu penambahan biaya
penyimpanan.

Jadi bagaimana strategi berproduksi yang baik 2 bagian :


A. Strategi Murni (pure strategi)
- Mengatur jumlah tenaga kerja
- Mengatur kecepatan produksi
- Mengadakan persediaan (inventory)
- Sub kontrak  untuk jangka pendek
- mengatur kapasitas mesin
manusia
B. Stretegi campuran (mix strategy) dari beberapa starategi diatas
C. Strategi mempengaruhi pasar (konsumen)
- Promosi mempengaruhi iklan, dll. diskon
Untuk membuat jadwal produksi bisa digunakan :
- Metode grafis

2
- Metode optimasi   max,  min

Metode Grafis :
- Sangat sederhana
- Mudah
Dasar metode grafis  trial < error :
dengan melihat gambaran antara permintaan komulatif dan rata-rata permintaan
komulatif.
Asumsi kita : It = It - 1  Pt = Dt

: Persediaan sekarang = Persediaan tahun lalu


: Produksi yang akan datang = permintaan t

Langkah-langkah perencanaan yang dilakukan :


1. Plot data permintaan  Gambarkan dalam Histogram permintaan. Tentukan
kecepatan produksi rata-rata (Pt) yang diperlukan untuk memenuhi permintaan
dan plot rata-rata permintaan tersebut pada grafik histogram.

 dt
P rata-rata =
n

2. Plot komulatif kebutuhan aktual aktif (permintaan aktual)


Terhadap waktu dan bandingkan dengan rata-rata permintaan identifikasi
kelebihan persediaan (inventory) dan kekurangan barang (Back Order) pada
grafik.
3. Tentukan strategi yang digunakan untuk menanggulangi hal diatas.
4. Hitung ongkos yang ditimbulkan, pilih ongkos yang kecil.

Contoh : PT “ ADEK” telah meramalkan permintaan akan produknya secara agrigat


sebagai berikut :

3
Periode (t) : 1 2 3 4 5 6 7 8
R. Deman (dt’): 220 170 400 600 380 200 130 300
Diasumsikan :
1. Untuk menaikkan laju produksi Rp. 100/unit
2. Untuk menurunkan laju produksi Rp. 150/unit
3. Biaya penyimpana Rp. 50/unit
4. Biaya Sub Kontra Rp. 80/unit

Berdasarkan hal diatas tentukan strategi untuk bulan y.a.d.


Penyelesaian :
1. Pembentukan Histogram permintaan & Pt
600

500

400

300 Pt

200 (Rata-rata permintan)

100

2. Plot permintaan Komulatif terhadap waktu dan permintaan


Rata-rata Komulatif terhadap waktu

t 1 2 3 4 5 6 7 8
Permintaan (dt’) 220 170 400 600 380 200 130 300
Komulatif permintaan 220 390 790 1390 1770 1970 2100 2400
Komulatif Produksi 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400

4
Contoh Komulatif Permintaan
permintaan aktual

2000 back order


prod. rata-rata komulatif

1000 permintaan komulatif


inventory

t
1 2 3 4 5 6 7 8

3. Strategi yang digunakan untuk menggalang adanya inventori dan back order &
konsekwensi ongkosnya.
 Rencana (alternatif ) 1, yaitu :
- Mengendalikan jumlah tenaga kerja.
Berarti : Produksi dibuat sama dengan tingkat permintaan yang ada.
Alternatif ini melibatkan penambahan dan pengurangan jumlah tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan. Laju produksi akan sama dengan permintaan.
Besarnya biaya rencana ini Rp. 138.000.000,-
By. penambahan By.pengurangan Total
Periode Permintaan Tenaga kerja Tenaga Kerja Biaya

1 220 -
-50 50 x 500 .
2 170 - 7500 7.500
230 230 x 1000
3 400 23.0000 - 23.000
200
4 600 20.000 - 20.000
220
5 380 - 33.000 33.000
180
6 200 - 27.000 27.000
70
7 130 - 10.000 10.000
170
8 300 17.000 - 17.000

5
Total 138000
 Rencana (alternatif) 2 : Mengendalikan jumlah persediaan
Jika perusahaan tidak ingin melakukan perubahan jumlah tenaga kerja, maka
strategi produksi yang dilakukan yaitu : Memproduksi dengan laju rata-rata.
Permintaan dan fluktuasi permintaan dipenuhi dengan menggunakan persediaan.
Dengan cara ini, maka terjadi kekurangan produksi pada periode 5 sebesar 270
unit, sehingga jika tidak diinginkan kekurangan persediaan pada awal masa
produksi, harus disediakan produksi awal sebesar 270 unit.
Karena tidak adanya kepastian dalam peramalan, maka kekurangan ini dipenuhi
mulai periode 1, biaya total Rp. 96.500.
Periode

persediaan sebesar
Permintaan

permintaanKumulatif

Produksikecepatan

produksiKomulatif

Biaya persediaan
Persediaan

penyesuaian

270 unit pd
periode I
1 220 220 300 300 80 350 17.500
2 170 300 300 600 210 480 24.000
3 400 700 300 900 110 380 19.000
4 600 1390 300 1200 -190 80 4.000
5 380 1770 300 1500 -270 0 0
6 200 1970 300 1800 -170 100 5.000
7 130 2100 300 2100 0 270 13.500
8 300 2400 300 2400 0 270 13500
Total 96.500

Keterangan Persediaan :
Periode I : Tkt Produksi – Permintaan I = 80
II : Persediaan I + (Tkt Produksi – Permintaan)
: 80 + 130 (300-170) = 210
III : Persediaan II + (Tkt Produksi – D III)
210 + (-100) (500-400) = + 110
Biaya persediaan = Penyesuaian persediaan x biaya simpan
6
 Alternatif 3 (rencana 3) : Mengadakan Sub Kontrak
Dengan cara ini berarti perusahaan menginginkan berproduksi pada tingkat
permintaan yang paling rendah (minimum) dan sisa permintaan (kekurangan
Produksi) pada periode yang lain dipenuhi dengan sub kontrak.
Biaya Rencana total Rp. 108.000 dihitung pada tabel dibawah ini sesuai dengan
konsekwensi biaya yang dihasilkan :

Periode Permintaan Kecepatan Sub Kontrak Biaya Total


Produksi
1 220 130 90 x 80 7.200
2 170 130 40 x 80 3.200
3 400 130 270 21.600
4 600 130 470 37.600
5 380 130 250 20.000
6 200 130 70 5.600
7 130 130 0 0
8 300 130 170 13.600
Total 108.300

Keterangan :
 Permintaan min = 130  patokan produksi maka kelebihan produksi
diberikan ke sub kontrak
 Bila dianggap Biaya Sub Kontrak/unit = Rp. 800,-
Mis : Produk I = 220 – 30 = 80

 Alternatif 4 : Strategi Hibrid.


Strategi hibrid dilakukan dengan menggabungkan beberapa strategi murni dengan
kebijaksanaan sebagai berikut :
1. Laju produksi konstan sebesar 200 unit/bulan dan dimungkinkan untuk
melakukan lembur sebesar 25% jika permintan melebihi laju produksi.

7
2. Jika dengan lembur belum terpenuhi, penambahan pengurangan tenaga kerja
akan dilakukan.
Perhitungan setiap langkah kebijaksaan diatas adalah sebagai berikut :
Peiode

normalProduksi jam

tenaga kerjaBiaya perubahan


normal lemburKebutuhan setelah jam
Permintaan

Biaya lembur
lemburProduksi jam
setelah jam tambahanKebutuhan

Biaya persediaan

Total Biaya
1 220 200 20 50 -30 1500 1000 0 2500
2 170 200 -30 0 -30 1000 0 0 3000
3 400 200 200 50 150 0 1000 9000 10.000
4 600 200 400 50 350 0 1000 26.000 27.000
5 380 200 180 50 130 0 1000 33.000 34.000
6 200 200 0 0 0 0 0 10.500 19.500
7 130 200 -70 -70 -70 1500 0 0 3.500
8 300 200 100 50 50 1000 1000 0 2.000
Tot 101.500

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas, biaya rencana total Rp. 101.500,- Jika
dilakukan analisa subkontrak ternyata lebih murah dibandingkan melakukan
pengurangan-pengurangan tenaga kerja.
Berdasarkan hasil diatas, beberapa kombinasi strategi murnii masih dapat dilakukan.
Walaupun metode grafik tidak memberi solusi optimum, tetapi sangat membantu
sebagai pegangan untuk melakukan operasi harian.

Dari ke 4 alternatif diatas, maka kita pillih alternatif II sebab konsekwensi biaya
yang dihasilkan paling murah yaitu Rp. 96.500,-

Jadwal Perencanaan Produksi dengan Metoda Tabuler (Model Transportasi)  LAND


Metoda Transportasi digunakan untuk model program linear.

Contoh :
8
Sebuah PT. “AME” meramalkan permintaan untuk 4 tahun y.a.d. serta dsumber daya
yang dimiliki selama 4 periode tsb.
hasil peramalan permintaan :

Periode 1 2 3 4
Permintaan 500 800 1700 900

KAPASITAS
Periode Jam Normal (RT) Jam Lembur (OT) Sub Kontrak
1 700 250 500
2 800 250 500
3 900 250 500
4 500 250 500

Data-data lain yang diketahui :


- Persediaan aktual 100 unit.
- Persediaan aktual yang digunakan (diinginkan) 150 unit.
- Ongkos Produksi pada jam normal (regular Time) Rp. 100/unit.
- Ongkos Over Time (lembur) Rp. 125/unit.
- Ongkos untuk sub kontrak Rp. 150/unit.
- Biaya penyimpananpersediaan Rp. 20/unit /periode.
- 1 hari kerja efektif = 6 jam

Cara perhitungannya adalah :


I. Tentukan kapasitas/unit untuk Regular Time (jN)
KRT = % kehadiran (jam efektif)
= 100% - % absen (TK . HK – 1 HK efektif)
Tenaga kerja Hari kerja

KRT = % kehadiran (TK – HK . 1.HK E).


A. Kapasitas (unit) Regular Time Cari per periode.
KRT = % Kehadiran (TK x HK x 1 HK efektif).
B. Kapasitas (unit) Over Time (lembur)/periode
KOT = % x KRT
KOT = Kapasitas Over Time KRT = Kapasitas Reguler Time
9
C. Kapasitas (unit) Subkontrak  ditetapkan/periode.
Tampil dalam bentuk tabel kapasitas seperti disebelah.
Catatan : HK = Hari Kerja
HKE = Hari Kerja Efektif
TK = Tenaga Kerja

II. Perhitungan Ongkos

Bila ongkos yang diketahui dalam Rp/jam maka harus dijadikan ke Rp/Unit.
Baik untuk Over Time, Reguler Time, Sub Kontrak.
- Ongkos RT/unit = waktu penyelesaian produk x ORT/ jo
- Ongkos OT/unit = waktu penyelesaian produk x OOT/jo
- Ongkos Subkontrak/unit = Waktu penyelesaian produk x OSK/jo
- Ongkos Simpan/unit = Waktu penyelesaian produk x OST/jo
jo = jam orang
Jadi jelas perhitungan ongkos harus perunit

Penyelesaian masalah transportasi menghasilkan Rencana Produksi dengan biaya


Total Rp. 445.750,-
Tabel Perhitungannya adalah :

10
P e r i o d e

tdk Kapasitas
Sumber

tersedia Kapasitas

Produksi Rencana
Periode Penjualan

Produk
1 2 3 4

Inventori 0 20 40 60 20
awal 100 100
1 jam 100 120 140 160 40 400 I
normal 400 300 700 300
70
0
jam 125 145 185 185 0
lembur 250 250
Sub 150 150 150 150 0
Kontrak 500 500
2 Jam 100 120 140 40 800 II
Normal 800 250
105
0
Jam 125 145 165 0
lembur 250 250
Sub 1540 150 150 0
Kontrak 500 500
3 Jam 100 120 40 900 III
normal 900 900 250
70
0
Jam 125 145 0
lembur 250 250
Sub 150 150 0
Kontrak 500 500
4 Jam 100 40 500 IV
normal 500 500 250
300
1050
Jam 125 0
lembur 250 500
Sub 150 0
Kontrak 300 200 500

PERMINTAAN 500 800 1700 1050 1950 6000

Keterangan :

11
1. Total Cost : 400 (100) + 300 (140) + 800 (100) + 250 (145) + 900 (100) + 250
(125) + 500 (100) + 350 (125)

2. Yang diproduksi adalah :

Periode Rencana Produksi Permintaan


1 700 500
2 1050 800
3 1150 1700
4 1250 900

Berarti yang diproduksi   Permintaan


Sistem produksi tidak Back Order seghingga kebutuhan pada periode I tidak
mungkin dipenuhi oleh periode 2.
Jadwal Produksi induksinya adalah :
Kwartal I  700 unit
II  1050 unit
III  1150 unit
IV  1250 unit

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai