WAHYU
WAHYU
Bissmillahirrohmaanirrohiim
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS. Al-
Baqarah [2] : 23).
Dengan gencarnya kaum kufar yang menyusup diberbagai milis Islam dan rajin memposting
yang berisikan pendangkalan iman sebagaimana tersebut dibawah posting ini, maka sebagai
kaum muslimin yang sangat tipis imannya saya mencoba mengingatkan kembali khususnya
kepada diri saya pribadi yang Insya Allah akan saya teruskan kepada keluarga dan saudara
saudara saya lainya semoga dengan silaturahim ini kita dapat saling mengingatkan dan
mempererat jalinan silaturahim menuju ridho Ilahi, agar kembali kepada Al-Qur’an dan As
Sunah sebagai pegangan hidup menuju selamat dunia sampai akhirat, yang telah Allah
Subhanahu Wa Ta’ala wahyukan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
WAHYU:
Apa yang dibisikkan ke dalam sukma, yang diilhamkan, dan merupakan isyarat yang cepat
yang lebih mirip pada sesuatu yang dirahasiakan daripada dilahirkan; sesuatu yang
dituangkan dengan cara cepat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala ke dalam dada para nabi-Nya.
Wahyu merupakan kebenaran yang langsung disampaikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kepada para nabi-Nya.
Di dalam Al-Qur’an terdapat lafal “wahyu” dan lafal-lafal yang diambil daripadanya dalam lebih
kurang tujuh puluh kali dan dipakai dalam beberapa arti. Misalnya, dalam surah Maryam ayat
11 dipakai dalam arti “isyarat”, dalam surah an-Nahl ayat 68 dipakai dalam arti “ilham”, dan
dalam surah asy-Syura ayat 13 diartikan sebagai “wasiat”.
Wahyu diperuntukkan bagi nabi dan rasul. Hal ini berbeda dengan ilham yang juga dapat
berlaku pada manusia biasa. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menerangkan dalam Al-Qur’an
cara memberitahukan para nabi-Nya mengenai apa yang dikehendaki-Nya, dengan firman-
Nya:
Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali
dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang
utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan se-izin-Nya apa yang Dia
kehendaki...” (QS.42:51).
Dari kandungan ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan
wahyu-Nya kepada nabi dan rasul dengan tiga cara.
(1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi pengetahuan dengan tidak memakai perantaraan.
Pengetahuan itu tiba-tiba dirasakan seseorang dan timbul dalam dirinya secara tiba-tiba
sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya. Mimpi nabi yang benar (sadiqah)
termasuk dalam bagian ini. Wahyu serupa ini telah diterima Nabi Ibrahim Alaihissalam,
yaitu tentang perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menyembelih anaknya, Ismail
Alaihissalam. Hal ini juga terjadi pada diri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam
di masa permulaan turunnya wahyu.
(2) Memperdengarkan suara dari belakang tabir dan nabi mendengar wahyu dari belakang
tabir itu. Hal ini diperoleh Nabi Musa Alaihissalam di Bukit Tursina (Gunung Sina) dan
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam ketika melakukan isra mikraj.
(3) Mengutus Malaikat Jibril (sebagai pembawa wahyu), yang disebut dalam Al-Qur’an
sebagai ar-Ruh al-Amin atau Rohul Kudus. Dalam QS.Asy-Syu’ara [26] ayat 192-195
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
(1). http://bootingskoblog.wordpress.com/2009/11/23/penampakan-malaikat-jibril/
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--- On Sat, 6/12/10, abdul <latifabdul777@yahoo.com> wrote:
1. Dari pengamatan saya, untuk mempelajari agama islam itu tidak perlu lagi ==harus== belajar bhs
Arab seperti 50 tahun yg lalu. Sekarang Al quran itu sudah di terjemahkan kpd hampir semua bahasa do
dunia ini oleh para ahli2 bahasa.
Untuk mempelajari bhs Arab, tidak cukup waktu 5 tahun, agar bisa menterjemahkan bhs Al Quran kpd
bhs Indonesia dgn sempurna memerlukan waktu 10 tahun lebih..Cara begini hanya membuang
waktu,uang energy saja, dan tidak efesen sama sekali.
Belum tentu orang2 yang pintar bhs Arab akan lebih pintar atau lebih sempurna memahami al quran dari
pada orang2 yg memepalajari agama islam dgn bhs ibunya atau bhs International..
2.Dari pengamatan saya, pemuda2 yg belajar agama dari Saudi aatu Arab mempunyai ciri2 tersendiri
karena pengaruh budaya Arab yg keras serta
ulama2 atau gurunya2 yang berwatak keras dan kasar.(maaf orang2 yg serting makan daging
kambing,suka marah..)yaitu;
(tidak lembut dan santun kpd orang2 sekelilingnya apa lagi kalau berbeda pendapat dgn mereka2)
----pemahaman islam yang dibawa oleh mereka(tidak semua) adalah ajaran2 islam kuno,sempit dan jauh
dari kemajuan ekonomi dan technology. Serperi kita lihat masarakat ==taliban afganistan=
Jadi pemahaman islam di Barat dan Amerika lebih berkembang dan modren
dari pada pemahaman islam dari saudi atau Arab.
Saya yakin sekali pada suatu waktu Islam Barat akan memberikan cahayanya kepada dunia2 Arab atau
Asia.....dimana negara2 Arab dab Asia dalam kegelapan memahami Islam karena tertipu dgn hadits2 dan
kitab2 sejarah para sahabat..Mereka akan susah keluar dari lobang kesesatan itu,karena mereka tidak
sadar dan tidak mau keluar dari lobang yang telah merangkap mereka berpuluh puluh tahun.
Salam