Anda di halaman 1dari 12

Sebelumnya, terima kasih atas pertanyaannya.

Ingus disertai bau yang kurang sedap merupakan


gejala adanya infeksi mikroorganisme (virus, bakteri, jamur). Infeksi tersebut dapat terjadi
primer ataupun sekunder. Yang dimaksud infeksi primer adalah infeksi yang sejak awal memang
diakibatkan oleh keterlibatan mikroorganisme. Sedangkan infeksi sekunder adalah infeksi yang
awalnya bukan diakibatkan oleh mikroorganisme (misalnya alergi), namun akibat penanganan
yang tidak sesuai maka akhirnya mikroorganisme turut terlibat di dalamnya. 

Ingus yang dapat dikeluarkan lewat tenggorokan dalam istilah medis dikenal dengan post nasal
drip. Tanda ini khas pada penderita sinusitis. Sinusitis adalah radang sinus paranasal (rongga-
rongga di wajah yang bermuara di lubang hidung). Berdasarkan perjalanan penyakitnya, sinusitis
dibedakan atas:

1) Sinusitis akut, bila infeksi timbul beberapa hari sampai beberapa minggu
2) Sinusitis subakut, bila infeksi timbul beberapa minggu sampai beberapa bulan
3) Sinusitis kronik, bila infeksi timbul beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Penyebab sinusitis bermacam-macam. Dapat diakibatkan oleh virus, jamur, atau bakteri
(sebagian besar). Dapat pula disebabkan oleh infeksi kerongkongan, infeksi amandel, infeksi gigi
bagian belakang, dll. Faktor lain yang turut serta mengakibatkan sinusitis antara lain adanya
kelainan anatomis dari hidung (misalnya sekat pemisah lubang hidung kiri dan kanan yang tidak
lurus), benda asing di hidung, tumor, polip, polusi lingkungan, udara dingin, dan kering.

Biasanya sinusitis didahului oleh infeksi saluran penapasan atas (terutama pada anak kecil),
berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari 7 hari. Gejala yang dirasakan antara lain demam,
rasa lesu, hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke kerongkongan
(post nasal drip), halitosis (bau mulut), sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, dan nyeri di
daerah sinus yang terkena.

Jika sinusitis telah berlangsung kronik, gejala yang timbul bervariasi dari ringan sampai berat,
seperti:
- Gejala hidung dan kerongkongan, berupa sekret di hidung dan keronkongan. Sekret di
kerongkongan secara terus-menerus akan menyebabkan batuk kronik.
- Gejala kerongkongan, berupa rasa tidak nyaman di kerongkongan
- Gejala telinga, berupa gangguan pendengaran akibat sumbatan saluran yang menghubungkan
rongga mulut dan telinga
- Nyeri kepala, biasanya pada pagi hari dan berkurang di siang hari. Mungkin akibat penimbunan
ingus dalam rongga hidung dan sinus.
- Gejala mata, akibat penjalaran infeksi melalui saluran air mata (saluran yang menghubungkan
mata dan lubang hidung)
- Gejala saluran napas, berupa batuk dan kadang komplikasi di paru (misalnya paru-paru basah).
- Gejala saluran cerna, dapat terjadi radang pada saluran cerna akibat sekret bercampur bakteri
yang tertelan.

Saran saya, Saudara berkonsultasi dengan dokter atas keluhan yang Saudara alami. Untuk
menegakkan diagnosis sinusitis memang tidak mudah, apalagi jika hanya atas dasar keluhan.
Masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter, khususnya pemeriksaan THT
(telinga, hidung, tenggorokan). Setelah dokter dapat menegakkan diagnosis, barulah dapat
direncanakan pengobatan selanjutnya.

(Dr. Ida Ratna)

Tujuan Dari Hidung

Tujuan dari hidung adalah untuk menghangatkan, membersihkan, dan melembabkan udara yang
anda napas serta membantu anda untuk membaui dan mencicipi. Seorang yang normal akan
menghasilkan kira-kira dua quarts (1 quart = 0,9 liter) cairan setiap hari (lendir), yang membantu
dalam mempertahankan saluran pernapasan bersih dan lembab. Rambut-rambut mikroskopik
yang kecil (cilia) melapisi permukaan-permukaan dari rongga hidung, membantu menghapus
partikel-partikel. Akhirnya lapisan lendir digerakan ke belakang tenggorokan dimana ia secara
tidak sadar ditelan. Seluruh proses ini diatur secara ketat oleh beberapa sistim-sistim tubuh.
Secara struktural, hidung dipisahkan kedalam dua jala-jalan terusan (lubang hidung kiri dan
kanan) oleh struktur yang disebut septum. Menonjol kedalam setiap jalan pernapasan adalah
penonjolan-penonjolan yang bertulang yang disebutturbinates, yang membantu meningkatkan
area permukaan dari bagian dalam hidung. Ada tiga turbinates pada setiap sisi dari hidung
(turbinates inferior atau bagian bawah, turbinates bagian tengah, turbinates superior atau bagian
atas). Sinus-sinus adalah empat pasang kamar-kamar yang berisi udara yang mengosong kedalam
rongga hidung. Tujuan mereka sebenarnya tidak diketahui, namun mungkin membantu untuk
meringankan tengkorak, mengurangi beratnya.

Definisi Rhinitis Dan Post-Nasal Drip

Rhinitis adalah kondisi yang sangat umum dan mempunyai banyak sebab-sebab yang berbeda.
Pada dasarnya, rhinitis mungkin ditentukan sebagai peradangan dari lapisan hidung bagian
dalam. Disebutkan lebih spesifik, ia mungkin ditentukan oleh kehadiran dari satu atau lebih dari
gejala-gejala berikut:

 Rhinorrhea (hidung yang meler atau ingusan)


 Hidung yang gatal
 Hidung yang mampet
 Bersin

Post-nasal drip adalah akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan yang menjurus
pada, atau memberikan sensasi dari, tetesan lendir yang menurun dari belakang hidung. Salah
satu dari karakteristik-karakteristik yang paling umum dari rhinitis kronis adalah post-nasal drip.
Post-nasal drip mungkin menjurus pada sakit tenggorokan yang kronis atau batuk yang kronis.
Post-nasal drip dapat disebabkan oleh sekresi-sekresi yang berlebihan atau kental, atau gangguan
dalam pembersihan lendir yang normal dari hidung dan tenggorokan.

Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Produksi Yang Abnormal Dari Sekresi-Sekresi


Hidung

Kondisi-kondisi berikut sering dihubungkan dengan pengaliran hidung yang meningkat. Juga,
adalah bukan tidak umum untuk mempunyai lebih dari satu faktor yang terlibat pada individu
tertentu.
Yang berikut mungkin menyebabkan peningkatan dalam sekresi-sekresi yang tipis:
 virus-virus
 alergi-alergi
 temperatur-temperatur yang dingin
 makanan-makanan atau rempah-rempah tertentu
 kehamilan atau perubahan-perubahan hormon
 efek-efek sampingan obat (terutama obat-obat tekanan darah tinggi tertentu)
 persoalan-persoalan struktural (septum yang menyimpang, turbinates yang besar)
 vasomotor rhinitis (persoalan pengaturan yang abnormal dengan hidung)

Mengurangi isi cairan dari lendir biasanya mengentalkan sekresi-sekresi yang menjurus pada
kesan dari lendir yang meningkat. Yang berikut mungkin menyebabkan sekresi-sekresi yang
kental:

 kelembaban yang rendah


 infeksi-infeksi sinus atau hidung
 benda-benda asing (terutama jika pengaliran dari satu sisi)
 irritant-irritant lingkungan (asap tembakau, kabut)
 persoalan-persoalan struktural (septum yang menyimpang, turbinates yang membesar,
adenoid-adenoid yang membesar)
 umur yang lanjut - selaput lendir yang melapisi hidung dapat menyusut dengan umur
yang menjurus pada pengurangan volume sekresi-sekresi yang adalah lebih kental
 persoalan-persoalan hormon
 efek-efek sampingan obat (antihistamines)

Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Pembersihan Dari Sekresi-Sekresi Hidung Yang


Terganggu

Persoalan-persoalan menelan dapat membuatnya sulit untuk membersihkan sekresi-sekresi yang


normal. Ini mungkin berakibat pada akumulasi dari material dalam tenggorokan, yang dapat
meluap kedalam kotak suara, menyebabkan keparauan, membersihkan tenggorokan, atau batuk.
Faktor-faktor berikut dapat berkontribusi pada persoalan-persoalan menelan:
 Umur yang berlanjut: Ini akan menjurus pada kekuatan dan koordinasi yang berkurang
dalam menelan.
 Stres: Stres menjurus pada spasme (kejang) otot atau "gumpalan dalam tenggorokan".
Juga kebiasaan syaraf dari pembersihan tenggorokan yang sering akan memperburuk
situasi.
 Penyempitan tenggorokan yang disebabkan oleh tumor-tumor atau kondisi-kondisi
lain: Ini akan mengganggu lewatnya makanan.
 Gastroesophageal reflux (GERD)
 Penyakit-penyakit Syaraf atau Otot: (stroke, dan penyakit-penyakit otot, dan
seterusnya.)

Merawat Rhinitis Dan Post-Nasal Drip Yang Kronis

Perawatan umumnya diarahkan menuju ke penyebab yang mendasarinya.


Mengidentifikasi dan menghindari allergen-allergen
Alergi adalah respon peradangan "tubuh yang normal" yang dilebih-lebihkan pada unsur dari
luar. Unsur-unsur yang menyebabkan alergi-alergi ini disebut allergen-allergen, dan secara khas
termasuk:

 serbuk sari,
 jamur,
 animal dander (kucing-kucing dan anjing-anjing),
 debu rumah,
 tungau-tungau dan kecoa-kecoa, dan
 beberapa makanan-makanan.

Perawatan yang terbaik adalah menghindari allergen-allergen ini, namun pada banyak kasus-
kasus ini mungkin adalah sulit jika bukan tidak mungkin. Beberapa saran-saran yang bermanfaat
termasuk:

 gunakan masker serbuk sari ketika memotong rumput atau membersihkan rumah;
 menginstalasi alat pembersih udara atau paling sedikit mengganti penyaring-penyaring
udara dalam sistim-sistim pemanas dan pendingin udara;
 gunakan kapas atau material-material sintetik seperti Dacron dalam bantal-bantal dan
selimut-selimut;
 masukan mattress dalam plastik;
 pertimbangkan menggunakan pelembab;
 pertahankan jendela-jendela tertutup selama waktu-waktu yang tinggi dengan serbuk sari;
 mengeluarkan tanaman-tanaman rumah; dan mandikan hewan-hewan kesayangan
seringkali atau bahkan melepaskan hewan-hewan kesayangan yang menghasilkan dander.

Menghindari irritant-irritant hidung: Irritant-irritant hidung biasanya tidak menjurus pada respon
imun yang khas yang terlihat dengan alergi-alergi klasik, namun meskipun demikian mereka
dapat meniru atau membuat alergi-alergi lebih buruk, seperti pada vasomotor rhinitis. Contoh-
contoh dari irritant-irritant ini termasuk asap sigaret, perfume (minyak wangi), aerosol sprays,
asap, kabut dan asap mobil.
Mengidentifikasi allergen-allergen yang mungkin adalah sesulit menghindari mereka. Pada
beberapa, ini mungkin diidentifikasi dengan sejarah yang sangat saksama yang diambil oleh
dokter mereka. Detil-detil dari kemungkinan paparan pasien pada allergen-allergen atau irritant
di rumah atau ditempat kerja mungkin memberikan beberapa petunjuk-petunjuk. Pada yang lain-
lain, bahkan sejarah yang sangat detil mungkin tidak mengungkap pencetus yang mungkin. Oleh
karenanya, konsultasi dengan spesialis alergi (allergy dan immunologist) mungkin adalah
bijaksana. Dokter alergi mungkin melakukan beberapa tes-tes kulit sederhana untuk mencoba
mengidentifikasi alergi-alergi lingkungan yang umum.

Obat-Obat Yang Dapat Digunakan Untuk Merawat Rhinitis Dan Post-Nasal Drip

Sebagai tambahan pada tindakan-tindakan yang dicatat diatas, obat-obat mungkin juga
digunakan untuk perawatan rhinitis dan post-nasal drip.
Untuk allergic rhinitis dan post-nasal drip banyak obat-obat digunakan.
Semprotan-Semprotan Steroid Hidung
Ahli-ahli merekomendasikan penggunaan intra-nasal glucocorticoids (semprotan-semprotan
steroid diaplikasikan secara langsung kedalam hidung) sebagai perawatan baris pertama. Steroid-
steroid dikenal sebagai agent-agent anti-peradangan dan anti-alergi yang kuat dan mereka
dikenal membebaskan kebanyakan dari gejala-gejala yang berhubungan dari hidung yang
ingusan (meler) dan gatal, hidung yang buntu, bersin, dan post-nasal drip.
Penggunaan mereka harus dimonitor dan berangsur-angsur dikurangi oleh dokter yang
meresepkannya karena penggunaan jangka panjang mungkin mempunyai efek-efek sampingan
yang signifikan. Contoh-contoh dari steroid-steroid hidung termasuk:

 beclomethasone (Beconase),
 flunisolide (Nasarel),
 budesonide (Rhinocort),
 fluticasone propionate (Flonase),
 mometasone furoate (Nasonex), dan
 luticasone furoate (Veramyst).

Ini umumya digunakan sekali atau dua kali dalam sehari. Direkomendasikan untuk memiringkan
kepala kedepan sewaktu memasukannya untuk menghindari menyemprot belakang tenggorokan
sebagai gantinya dari hidung.

Steroid-Steroid Oral
Obat-obat ini [prednisone, methylprednisolone (Medrol), hydrocortisone (Hydrocortone, Cortef)]
adalah sangat efektif pada pasien-pasien alergi; bagaimanapun ada potensi untuk efek-efek
sampingan yang serius ketika digunakan untuk periode-periode yang diperpanjang. Mereka
paling baik digunakan untuk pengendalian jangka pendek dari persoalan-persoalan alergi, dan
dokter harus selalu memonitor penggunaan mereka. Ini dicadangkan hanya untuk kasus-kasus
yang sangat parah yang tidak merespon pada perawatan yang biasa dengan steroid-steroid hidung
dan antihistamins.
Antihistamin-Antihistamin
Obat-obat alergi, seperti antihistamin-antihistamin, juga seringkali digunakan pada allergic
rhinitis dan post-nasal drip. Ini umumnya digunakan sebagai perawatan baris kedua setelah
steroid-steroid hidung (nasal steroids) atau dalam kombinasi dengan mereka. Histamin-histamin
adalah kimia-kimia yang terjadi secara alamiah yang dilepaskan dalam respon pada paparan pada
allergen, yang bertanggung jawab untuk kesumbatan, bersin, dan hidung yang meler (ingusan)
yang khas dari reaksi alergi. Antihistamin-antihistamin adalah obat-obat ang menghalangi reaksi
histamin. Obat-obat ini paling baik bekerja jika diberikan sebelum paparan.
Antihistamin-antihistamin dapat dibagi kedalam dua kelompok-kelompok:

1. Sedating, atau generasi pertama [diphenhydramine (Benadryl), chlorpheniramine (Chlor-


Trimeton), clemastine (Tavist)]. Sedating antihistamines harus dihindari pada pasien-
pasien yang perlu untuk mengemudi atau menggunakan peralatan yang berbahaya.
2. Non-sedating atau generasi kedua [loratadine (Claritin), cetirizine (Zyrtec)]. Non-
sedating antihistamines dapat mempunyai interaksi-interaksi obat yang serius.
Kebanyakan dari ini ditemukan pada obat bebas resep.

Ada juga preparat antihistamin hidung yang telah ditunjukan sangat efektif dalam merawat
allergic rhinitis, disebut azelastine nasal (Astelin).

Semprotan-Semprotan Decongestant
Contoh-contoh dari semprotan-semprotan decongestant termasuk:

 oxymetazoline (Afrin), dan


 phenylephrine (Neo-Synephrine)

Semprotan-semprotan decongestant dengan cepat mengurangi pembengkakan dari jaringan-


jaringan hidung dengan menyusutkan pembuluh-pembuluh darah. Mereka memperbaiki
pernapasan dan pengaliran melalui jangka pendek. Sayangnya, jika mereka digunakan lebih dari
beberapa hari mereka dapat menjadi sangat menyebabkan kecanduan (rhinitis medicamentosa).
Penggunaan jangka panjang dapat menjurus pada kerusakan yang serius. Oleh karenanya,
penggunaan mereka harus dibatasi pada hanya 3 sampai 7 hari.
Oral decongestants
Oral decongestants untuk sementara mengurangi bengkak dari sinus dan jaringan-jaringan
hidung yang menjurus pada perbaikan pernapasan dan pengurangan halangan. Mereka mungkin
juga menstimulasi jantung dan menaikan tekanan darah dan harus dihindari oleh pasien-pasien
yang mempunyai tekanan darah tinggi, ketidakaturan-ketidakaturan jantung, glaucoma,
persoalan-persoalan tiroid, atau kesulitan dalam membuang air kecil. Decongestant yang paling
umum adalah pseudoephedrine (Sudafed).

Cromolyn sodium (Nasalcrom)


Cromolyn sodium (Nasalcrom) adalah semprotan yang membantu menstabilkan sel-sel alergi
(mast cells) dengan mencegah pelepasan penengah-penengah (mediators) alergi, seperti
histamin. Mereka adalah paling efektif jika digunakan sebelum mulainya musim alergi atau
sebelum paparan pada allergen yang diketahui.

Montelukast (Singulair)
Montelukast (Singulair) adalah agent yang bertindak serupa pada antihistamin, meskipun ia
terlibat pada jalan tapak lain dalam respon alergi. Ia telah ditunjukan kurang bermanfaat daripada
semprotan-semprotan steroid hidung, namun sama efektifnya seperti beberapa dari antihistamin-
antihistamin. Ia mungkin berguna pada pasien-pasien yang tidak ingin menggunakan semprotan-
semprotan hidung atau mereka yang mempunyai kehadiran asma.

Ipratropium (Atrovent nasal)


Ipratropium (Atrovent nasal) digunaka sebagai semprotan hidung dan membantu mengontrol
aliran hidung yang ditengahi oleh jalan-jalan tapak syaraf. Ia tidak akan merawat alergi, namun
ia mengurangi aliran hidung.

Agent-Agent Pengencer Lendir (ingus)


Agent-agent pengencer lendir (ingus) digunakan untuk membuat sekresi-sekresi lebih encer dan
kurang lengket. Mereka membantu mencegah penyatuan dari sekresi-sekresi di belakang hidung
dan tenggorokan dimana mereka seringkali menyebabkan tercekik. Sekresi-sekresi yang lebih
encer melewatinya lebih mudah. Guaifenesin (Humibid, Fenesin, Organidin) adalah formulasi
yang umum digunakan. Jika rash berkembang atau ada pembengkakan dari kelenjar-kelenjar air
liur, mereka harus dihentikan. Pemasukan cairan yang tidak mencukupi akan juga menebalkan
(mengentalkan) sekresi-sekresi. Meningkatkan jumlah air yang diminum, dan menghilangkan
kafein dari diet dan penggunaan dari diuretics juga adalah bermanfaat.

Suntikan-Suntikan Alergi (Immunotherapy)


Suntikan-suntikan alergi mengganggu respon alergi. Setelah identifikasi dari allergen, jumlah-
jumlah kecil diberikan kembali pada pasien yang sensitif. Melalui waktu pasien akan
mengembangkan antibodi-antibodi penghalang pada allergen, dan mereka menjadi kurang
sensitif dan kurang reaktif pada unsur yang menyebabkan gejala-gejala alergi.

Kombinasi-Kombinasi
Obat-obat ini dibuat dari satu atau lebih obat-obat anti-alergi. Mereka biasanya adalah gabungan
dari antihistamin dan decongestant. Kombinasi-kombinasi umum lain termasuk agent-agent
pengencer lendir, agent-agent anti-batuk, aspirin, ibuprofen (Advil), atau acetaminophen
(Tylenol). Mereka membantu menyederhanakan pendosisan dan seringkali akan bekerja bersama
untuk bahkan manfaat yang lebih atau mempunyai efek-efek sampingan yang menetralkan yang
menghilangkan atau mengurangi efek-efek sampingan total.

Yang Dapat Digunakan Untuk Merawat Non-Allergic Rhinitis

Perawatan non-allergic rhinitis adalah serupa pada perawatan allergic rhinitis.


Semprotan-semprotan steroid hidung dan antihistamin-antihistamin hidung [azelastine (Astelin)]
seperti yang digambarkan lebih detil pada bagian sebelumnya, adalah sasaran utama dari terapi
untuk non-allergic rhinitis. Terapi kombinasi yang menggunakan semprotan steroid hidung dan
antihistamine hidung bersama-sama telah ditunjukan adalah lebih bermanfaat.
Terapi-terapi lain, seperti ipratropium (Atrovent) dan decongestants, mungkin juga digunakan
pada pasien-pasien yang terus menerus mempunyai gejala-gejala meskipun dengan terapi yang
benar dengan steroid-steroid hidung dan antihistamin-antihistamin hidung.

Apakah Air Garam Mempunyai Peran Dalam Perawatan Rhinitis Dan Post-Nasal Drip ?

Mengirigasi (mengairkan) hidung dengan air garam adalah terapi yang sangat berguna untuk
non-allergic rhinitis dan terutama bermanfaat untuk merawat post-nasal drip.
Mengirigasi hidung yang menggunakan buffered hypertonic saline solution (air garam)
membantu mengurangi jaringan-jaringan hidung dan sinus yang bengkak dan tersumbat. Sebagai
tambahan, ia mengeluarkan sekresi-sekresi hidung yang kental, irritant-irritant (kabut, serbuk-
serbuk sari, dan seterusnya.), bakteri-bakteri, dan kerak-kerak dari hidung dan sinus-sinus.
Semprotan-semproan hidung yang tidak diresepkan (Ocean spray, Ayr, Nasal) dapat digunakan
seringkali, dan sangat nyaman untuk digunakan.

 Pengirigasian hidung dapat dilakukan beberapa kali per hari.


 Pengirigasian hidung seringkali dilakukan dengan semprotan (syringe) atau alat Water
Pik (alat pelengkapnya dibeli secara terpisah).
 Larutan irigasi dapat dibuat dengan menambahkan dua sampai tiga tumpukan sendok-
sendok teh dari garam yang tidak beryodium pada satu pint (0,56 liter) air bertemperatur
ruangan. Adalah terbaik untuk menggunakan Morton Coarse Kosher Salt atau Springfield
plain salt karena garam dapur mungkin mempunyai additive-additive yang tidak
diinginkan. Pada larutan ini, tambahkan satu sendok teh baking soda.
 Simpan pada temperatur ruangan, dan selalu aduk larutan sebelum setiap penggunaan.
 Jika larutannya menyengat, gunakan lebih sedikit garam.
 Pada mulanya, atau untuk anak-anak, adalah terbaik untuk memulai dengan campuran
garam yang lebih lemah. Adalah bukan tidak biasa untuk pada awalnya mempunyai
sensasi terbakar yang ringan pada beberapa waktu pertama anda mengirigasi (mengairi).
 Ketika mengirigasi hidung, adalah terbaik untuk berdiri pada sink (bak cuci) dan
mengirigasi setiap sisi dari hidung anda secara terpisah. Arahkan aliran menuju belakang
dari kepala anda, bukan pada puncak dari kepala anda.
 Untuk anak-anak yang muda, air garam dapat dimasukan kedalam wadah semprotan yang
kecil, yang dapat disemburkan banyak kali kedalam setiap sisi hidung.

Opsi-Opsi Lain Untuk Perawatan Rhinitis Dan Post-Nasal Drip

Perawatan dapat juga diarahkan menuju sebab-sebab yang spesifik dari rhinitis dan post-nasal
drip seperti yang diuraikan dibawah.
Perawatan Infeksi
Infeksi hidung yang paling umum adalah infeksi virus yang dikenal sebagai "selesma umum".
Virus menyebabkan pembengkakan dari selaput-selaput hidung dan produksi dari lendir yang
bening dan kental. Gejala-gejala biasanya berlangsung beberapa hari. Jika "selesma" berlangsung
beberapa hari dan berhubungan dengan lendir (ingus) yang kuning atau hijau, ia mungkin telah
terinfeksi secara sekunder oleh bakteri. Halangan sinus dapat menjurus pada sinusitis yang akut
atau kronis yang dapat dikarakteristikan oleh sumbatan hidung, lendir yang kental, dan nyeri
muka atau gigi. Perawatan yang segera dan agresif dari infeksi oleh dokter anda, dengan
antibiotik-antibiotik, bersama denga obat-obat suplemen, atau pada beberapa kasus-kasus
operasi, akan membantu menegakan kembali jalan-jalan tapak pengaliran yang normal.

Obat-Obat Reflux
Untuk rhinitis yang diperkirakan berhubungan dengan penyakit aliran baik asam (acid reflux
disease), antacid-antacid (Maalox, Mylanta) dapat membantu untuk menetralkan isi-isi asam,
sedangkan obat-obat lain [cimetidine (Tagamet), famotidine (Pepcid), omeprazole (Prilosec)]
dapat mengurangi produksi asam lambung. Perawatan-perawatan non-pharmacological termasuk
menghindari makan-makan dan snack-snack malam hari dan meghilangkan alkohol dan kafein.
Mengangkat kepala dari ranjang (memakai bantal) mungkin membantu mengurangi reflux
sewaktu tidur.

Operasi
Persoalan-persoalan sruktural dengan hidung dan sinus-sinus akhirnya memerlukan koreksi
secara operasi. Sungguh, ini harus dilakukan hanya setelah tindakan-tindakan yang lebih
konservatif telah dicoba dan gagal. Operasi bukanlah penggantian untuk kontrol dan perawatan
alergi yang baik. Septal deviation, septal spurs, septal perforation, pembesaran dari turbinates,
dan polip-polip hidung/sinus dapat menjurs pada penyatuan dari atau produksi yang berlebihan
dari sekresi-sekresi, halangan dari jalan-jalan tapak yang normal yang menjurus pada sinusitis
yang kronis, dan iritasi yang kronis. Operasi dilakukan oleh dokter THT (otolaryngologist).

Post nasal drip: Akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan menjurus pada atau
memberikan sensasi dari lendir yang menetes kebawah dari belakang hidung

Anda mungkin juga menyukai