Anda di halaman 1dari 14

c Ê 

Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang


lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins, 1993 )
Penarikan diri ( withdrawl ) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik
perhatiannya maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung ( isolasi
sosial )
Menarik diri adalah suatu sikap dimana individu menghindari dariinteraksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalan. Ia
mempunyai kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain secara spontan
( RSJ, 1996 )

Ô Ê 

   

JÊ Gurang spontan
JÊ „patis ( acuh terhadap lingkungan )
JÊ |kspresi wajah kurang berseri ( sedih )
JÊ Vidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
JÊ Vidak ada atau kurang komunikasi verbal
JÊ Mengisolasi diri
JÊ Vidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
JÊ Gurang nafsu makan
JÊ „ktifitas menurun, berdiam diri
JÊ Rendah diri
JÊ Vidak ada kontak mata ( klien sering menunduk )

3 Ê   
Menurut Struat dan Suddent ( 1995 ) respon sosial individu berada dalam
rentang adaptif dan maladaptif
Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri ( solitude ) Gesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Implusif
Gebersamaan Getergantungan Narkisme
Saling ketergantungan

ÑÊ Rentang respon adaptif


Yaitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang dapat di terima oleh
norma ± norma sosial dan kebudayaan, meliputi :
a.Ê Solitude ( menyendiri )
Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah di lakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara
mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
b.Ê Otonomi ( kebebasan )
Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan
ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
c.Ê Gebersamaan ( mutuality )
Merupakan suatu kondisi dalam hubungan interpersonal di mana individu
mampu untuk saling memberi dan menerima.
d.Ê Saling ketergantungan ( interdependence )
Merupakan suatu hubungan saling tergantung antar individu dengan orang
lain dalam rangka membina hubungan interpersonal.
ÑÊ Respon antara adaptif dan maladaptif
a.Ê „loness ( kesepian )
Di mana individu mulai merasakan kesepian, terkucilkan dan tersisihkan
dari lingkungan
b.Ê Withdrawl ( menarik diri )
Gangguan yang terjadi di mana seseorang menemukan kesulitan dalam
membina hubungan saling terbuka dengan orang lain, di mana individu
sengaja menghindari hubungan interpersonal ataupun dengan
lingkungannya.
c.Ê Dependence ( ketergantungan )
Individu mulai tergantung kepada individu yang lain dan mulai tidak
memperhatikan kemampuan yang di milikinya.

ÑÊ Respon maladaptif
Yaitu respon individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang dari
norma ± norma sosial dan budaya lingkungannya.
a.Ê Loneliness ( kesepian )
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak
berhubungan dengan orang lain.
b.Ê Manipulasi
Pada gangguan hubungan sosial jenis ini orang lain di perlakukan sebagai
objek, hubungan terpusat pada masalah pengendalian orang lain dan
individu cendrung berorientasi pada diri sendiri atau tujuan, bukan pada
orang lain.
c.Ê Implusif
Individu implusif tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu
belajar dari pengalaman, tidak dapat di andalkan.
d.Ê Narkisisme
Pada pasien narkisme terdapat harga diri yang rapuh, secara terus menerus
berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egosentris,
pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung.
e.Ê Paranoid ( curiga )
Gangguan yang terjadi apabila seseorang gagal dalam mengembangkan
rasa percaya diri pada orang lain.

· Ê  
Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan negatif terhadap
diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan, yang ditandai
dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri,
gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat, percaya diri kurang dan dapat
mencederai diri.
a.Ê Faktor predisposisi
1)Ê Faktor tumbuh kembang
Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang
harus di penuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial. Jika tugas
dalam perkembangan ini tidak terpenuhi maka akan menghambat fase
selanjutnya.

Masa bayi Menetapkan rasa percaya diri.


Masa bermain Mengembangkan otonomi dan awal
prilaku mandiri.
Masa prasekolah Belajar menunjukkan inisiatif, rasa
tanggung jawab, dan hati nurani.
Masa sekolah Belajar berkompetisi, bekerja sama dan
berkompromi.
Masa pra remaja Menjalin hubungan intim dengan teman
sesama jenis
Masa remaja Menjadi intim dengan lawan jenis dan
tidak tergantung pada orang tua.
Masa dewasa muda Menjadi saling tergantung antara orang tua
dan teman, mencari pasangan, menikah
dan mempunyai anak.
Masa tengah baya Belajar menerima hasil kehidupan yang
sudah dilalui
Masa dewasa tua Berduka karena kehilangan dan
mengembangkan perasaan ketertarikan
dengan budaya.

2)Ê Faktor komunikasi dalam keluarga


Dalam komunikasi termasuk masalah komunikasi yang tidak jelas ( double
blind )yaitu suatu keadaan di mana seseorang anggota keluarga menerima
pesan yang saling bertentangandalam waktu bersamaan, ekspresi emosi yang
tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan dengan
lingkungan di luar keluarga.
3)Ê Faktor sosial budaya
Disebabkan oleh norma ± norma yang salah di anut oleh keluarga, di mana
setiap anggota keluarga yang tidak produktif seperti usia lanjut, penyakit
kronis, dan penyandang cacat di asingkan dari lingkungan sosialnya.

4)Ê Faktor biologis


Organ tubuh yang jelas dapat mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan
sosial adalah otak.
b.Ê Faktor presipitasi
1)Ê Sosial budaya
Yaitu stress yang di timbulkan oleh faktor sosial budaya yang antara lain
keluarga.
2)Ê Psikologik
Yaitu terjadi akibat ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan
dengan keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya. „nsietas ini
terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak
terpenuhinya kebutuhan ketergantungan individu.

£ Ê   
Mekanisme koping yang sering di gunakan pada gangguan hubungan sosial menarik
diri adalah represi, regresi dan isolasi sosial.
a.Ê Represi
„dalah suatu cara pertahanan diri untuk menyingkir dari kesadaran, pikiran dan
perasaan yang mengancam. Di mana konflik pikiran, impuls ± impuls yang tidak
dapat di terima dengan perasaan ditekan ke dalam alam bawah sadar dan sengaja
di lupakan.
b.Ê Regresi
„dalah kondisi dimana seseorang kembali ke bentuk tingkah laku yang sudah di
tinggalkan, menghadapi stres individu mungkin sudah berusaha untuk
menanggulanginya dengan beritngkah laku tidak dewasa.
c.Ê Isolasi sosial
Yaitu keadaan di mana individu mengalami keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu membuat kontak.
½ Ê    

Resiko perubahan persepsi sensorik : Halusinasi

Isolasi sosial : Menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

 Ê    
a.Ê Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi
b.Ê Isolasi sosial : Menarik diri
c.Ê Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

* Ê
   
  
a.Ê Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi
1)Ê Data subjektif
-Ê Glien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan
stimulus nyata.
-Ê Glien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
-Ê Glien mengatakan mencium bau tanpa ada stimulus yang nyata
-Ê Glien merasa makan sesuatu
-Ê Glien merasa ada sesuatu pada kulitnya
-Ê Glien mengatakan takut pada suara / bunyi / gambar yang di lihat dan
di dengar
-Ê Glien mengatakan ingin melempar / memukul barang - barang
2)Ê Data objektif
-Ê Glien berbicara dan tertawa sendiri
-Ê Glien bersikap seperti melihat / mendengar sesuatu
-Ê Glien berhenti berbicara di tengah kalimat untuk mendengar sesuatu
-Ê Disorientasi
b.Ê Isolasi sosial : Menarik diri
1)Ê Data subjektif
Sukar di dapat jika klien menolak komunikasi. Verkadang hanya berupa
jawaban singkat ya dan tidak
2)Ê Data objektif
Glien terlihat apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri
dikamar,dan banyak diam
c.Ê Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
1)Ê Data subjektif
Glien mengatakan, ³ saya tidak mampu, saya tidak bisa, tidak tahu apa ±
apa, bodoh, mengkritk diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
2)Ê Data objektif
Glien tampak lebih suka sendiri, bingung bila di suruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri dan ingin mengakhiri hidup.

 Ê
  
a.Ê Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi...... berhubungan dengan menarik
diri.
b.Ê Isolasi sosial : Menarik diri berhungan dengan menarik diri.

c Ê 
 
a.Ê Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi...... berhubungan dengan menarik
diri.
Vujuan umum : klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi
halusinasi
Vujuan khusus :
a)Ê Glien dapat membina hubungan saling percaya
R/ hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk hubungan
selanjutnya.
Vindakan :
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik dengan cara :
-Ê Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
-Ê Perkenalkan diri secara sopan
-Ê Vanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai
-Ê Jelaskan tujuan pertemuan
-Ê Jujur dan menepati janji
-Ê Vunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
-Ê Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasarnya
b)Ê Glien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
R / memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dapat membantu
mengurangi stres dan penyebab perasaan menarik diri.
Vindakan :
-Ê Gaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda ±
tandanya
-Ê Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
-Ê Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda ± tanda
serta penyebab yang muncul
-Ê Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
c)Ê Glien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
R/ - Mengetahui keuntungan dari bergaul dengan orang lain
-Ê Mengetahui akibat yang dirasakan setelah menarik diri.

Vindakan :

1)Ê Gaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan


dengan orang lain.
-Ê Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain.
-Ê Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain.
-Ê Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
2)Ê Gaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain.
-Ê Berikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
dengan orang lain.
-Ê Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.
-Ê Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang tidak berhubungan dengan orang lain
d)Ê Glien dapat melaksanakan hubungan sosial

R/ - mengeksplorasikan perasaan klien terhadap perilaku menarik diri yang


biasa di lakukan.

-Ê Mengetahui perilaku menarik diri dan dengan bantuan perawat


membedakan perilaku konstruktif dan destruktif

Vindakan :

-Ê Gaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain


-Ê Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui
tahap :
G±P
G ± P ± P lain
G ± P ± P lain ± G lain
G ± kel / keluarga / masyarakat
-Ê Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah di capai
-Ê Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
-Ê Diskusikan jadwal harian yang di lakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
-Ê Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
-Ê Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
e)Ê Glien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
lain
R / dapat membantu kliean dalam menemukan cara yang dapat menyelesaikan
masalah.
Vindakan :
-Ê Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain.
-Ê Diskusikan denganorang lain tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain.
-Ê Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan orang
lain.
f)Ê Glien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
R / Memberikan penanganan bantuan terapi melalui pengumpulan data yang
lengkap dan akurat.
Vindakan :
-Ê Bina hubungan saling percaya dan keluarga
JÊ Salam perkenalan diri
JÊ Jelaskan tujuan
JÊ Buat kontrak
JÊ |ksplorasi perasaan klien.
-Ê Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
JÊ Perilaku menarik diri
JÊ Penyebab perilaku menarik diri
JÊ „kibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak di tanggapi.
JÊ ´ara keluarga menghadapi klien menarik diri.
-Ê Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
-Ê „njurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk
klien minimal satu kali seminggu.
-Ê Beri reinforcement positif atas hal ± hal yang telah di capai oleh
keluarga.

b.Ê Isolasi sosial : Menarik diri berhungan dengan menarik diri.


Vujuan umum : klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Vujuan khusus :
1.Ê Glien dapat membina hubungan saling percaya.
R / Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi selanjutnya.
Vindakan :
1)Ê Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
2)Ê Sapa klien dengan ramah
3)Ê Perkenalkan klien dengan ramah
4)Ê Vanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang di sukai klien
5)Ê Jelaskan tujuan pertemuan
6)Ê Jujur dan menepati janji
7)Ê Perhatian lebih kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
2.Ê Glien dapat mengidentifikasi kemampuan klien dan aspek positif yang di
miliki.
R /- Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol
diri / interaksi ego di perlukan sebagai dasar aspeknya.
-Ê Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien
-Ê Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan
hanya karena mendapatkan pujian.

Vindakan :

1.Ê Diskusikan kemampuan klien dan aspek positif yang di miliki klien
2.Ê Setiap bertemu klien hindarkan dari memberikan nilai negatif.
3.Ê Utamakan memberi pujian yang realistik
3.Ê Glien dapat menilai kemampuan yang di gunakan
R/- Geterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang di miliki adalah
prasyarat untuk berubah.
-Ê Pengertian tentang kemampuan yang di miliki diri memotivasi untuk
tetap mempertahankan penggunaannya.

Vindakan :

1.Ê Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat di gunakan selama
sakit.
2.Ê Diskusikan kemampuan yang dapat di lanjutkan kegunaannya.
4.Ê Glien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang di miliki
R / - Membentuk individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri
-Ê Glien perlu bertindak secara realitas dalam kehidupannya

Vindakan :
1.Ê Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat di lakukan setiap hari
sesuai kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagian,
kegiatan dengan bantuan total.
2.Ê Vingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
3.Ê Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5.Ê Glien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
R /- Memberikan kesempatan kepada klien mandiri, dapat meningkatkan
motivasi dan harga diri rendah.
-Ê Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien
-Ê Memberi kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan
yang bisa di lakukan

Vindakan :

1)Ê Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah di rencanakan
2)Ê Beri pujian atas keberhasilan klien
3)Ê Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6.Ê Glien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
R / - Mendorong keluarga untuk mampu merawat diri klien mandiri di rumah
-Ê Support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat
proses penyembuhan klien
-Ê Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien di rumah

Vindakan :

1.Ê Beri pendidikan kesehatan pada keluarga dalam merawat klien dengan
harga diri rendah
2.Ê Bantu klien memberi dukungan selsama klien di rawat
3.Ê Bantu keluarga menyiapkan lingkungan yang nyaman di rumah
ë    

Http : // 
 
 
  ! "! !. Html

Mariani, S, dkk. ( 2005 )  


  Makassar. Dinas Gesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan

Yoseph, I. ( 2009 ).


 #! . Bandung : Refika „ditama
L„POR„N P|ND„HULU„N

„SUH„N G|P|R„W„V„N JIW„ P„D„ P„SI|N


D|NG„N M|N„RIG DIRI

OL|H :
G|LOMPOG 1

„FRY„NVI P„G„N
|UF„RI„ F. BINS„I
IG„ M„RG„R|V„
IR|N| B„R„ VIGU
M„RS|LLUS J|M„DU
VIN´|NSIUS R. S|N|
YOS|PHIN„ I. L„M„VOG„N

PROGR„M S1 G|P|R„W„V„N
S|GOL„H VINGGI ILMU G|P|R„W„V„N
SV|LL„ M„RIS
M„G„SS„R
2010

Anda mungkin juga menyukai