Anda di halaman 1dari 12

Karya Tulis

1
S M A M - 2 A l -
BY : Nashih M u j Ulwan
a h i d i n

Judul
K m 1 0 k a r a n g
: Hutan
j o a n g B a l i k pLindung
a p a n Kata
0 8 5 2 4 7 4 0 9 9 8 7
Sungai Wain sebagai
sumber keanekaragaman
Pengantar
Hayati Alhamdulillah dan puji
syukur kehadirat Allah SWT
kami ucapkan atas selesainya
karya tulis dengan tema “ Hutan Lindung Sungai Wain sebagai sumber
keanekaragaman hayati” . Tanpa rida dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya
mustahil karya tulis ini dapat selesai.

Saya mengambil tema ini karena di Hutan Lindung Sungai Wain terdapat
banyak keanekaragaman hayati yang begitu perlu dilestarikan, seperti air, flora
dan fauna. Contohnya Fauna, kita lihat di dalam Hutan Lindung Sungai Wain
terdapat banyak sekali hewan yang langka seperti Beruang Madu, Orang
Utan,Burung Enggang dan lain sebagainya. Dan juga flora seperti Anggrek bulan
yang menjadi khas provinsi Kalimantan Timur. Serta air yang menyangga
kehidupan di Balikpapan.

Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “ tiada gading yang tak retak,” kami
mengharapkan saran dan kritik, Khususnya dari pihak pengelola Hutan Lindung
Sungai wain dan DAS Manggar. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allahlah yang
Punya dan Mahakuasa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah
yang telah mendukung kegiatan ini.

Balikpapan, Oktober 2010

2
Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................... 3
1. Pendahuluan.......................................................................................... 4
2. Keanekaragaman Hutan Lindung Sungai Wain...................................... 4
3. Fauna yang ada di Hutan Lindung Sungai Wain.................................... 5
3.1 Beruang Madu (Helarctos Malayanus)............................................. 5
4. Flora di Hutan Lindung Sungai Wain...................................................... 7
4.1 Anggrek Hitam................................................................................. 7
5. Hidrologi................................................................................................ 8
6. Penutup................................................................................................. 9
7. Daftar Pustaka....................................................................................... 10

3
1. Pendahuluan
Menurut sejarahnya, Hutan Lindung Sungai Wain yang terletak 15 km
dari kota Balikpapan ini adalah kawasan konservasi peninggalan Kerajaan
Kutai Kartanegara dan sudah ditetapkan sebagai “hutan tutupan oleh Sultan
Kutai Kartanegara sejak tahun 1934. Dengan luas 9.782 ha dan terdapatnya
2 DAS (Daerah Aliran Sungai), hutan ini berfungsi sebagai daerah tangkapan
air bagi kota Balikpapan. Malah di tahun 1947 perusahaan minyak BPM
(Bataafsche Petroleum Maatschappij) membangun waduk di areal sini,
dilanjutkan oleh Shell di tahun 1969 dan mulai tahun 1972 dikelola oleh
Pertamina sampai sekarang.
Saat ini, status kawasan tersebut adalah Hutan Lindung, terutama
diperuntukkan sebagai wilayah/daerah tangkapan air yang perlu dijaga dan
di lestari. Dalam kawasan ini dilarang menebang pohon, dilarang berburu,
dan dilarang melakukan kegiatan lain yang bisa merusak hutan itu maupun
lingkungan yang ada disekitarnya.
Hutan Lindung Sungai Wain adalah hutan yang mempunyai
keanekaragaman hayati yang tinggi. Entah pohon-pohonan seperti
Bangkirai, Ulin dan Gaharu, entah rotan maupun jenis palem-paleman
ataupun anggrek dan pakis. Di hutan lindung ini juga masih dijumpai
mamalia langka seperti Macan Dahan, Beruang Madu, Lutung, Bekantan,
Orangutan maupun Beruk. Juga berjenis-jenis burung seperti burung
Enggang, burung Tiong Batu Kalimantan dan burung Pelatuk.

4
2. Keanekaragaman Hayati Hutan Lindung Sungai
Wain
HLSW memiliki keanekaragaman hayati masih terjaga keasliannya dan
tempat berlindung spesies satwa liar yang langka seperti orang utan ( pongo
pygmaens) dan beruang madu (helaractos malayanus) dan tumbuhan langka
seperti Jenis Anggrek dan Tumbuhan Merambat serta Jahe Balikpapan (Etlingera
Balikpapanensis) . Di sisi lain kawasan HLSW ini memberi nilai guna langsung
berupa: bahan makanan, bahan baku, hasil hutan, hasil hutan bukan kayu, sumber
daya genetik dan bagi Kota Balipapan kawasan sendiri kawasan ini sebagai sumber
tangkapan air bersih utama yang mampu menyediakan dan memenuhi hampir 40%
kebutuhan air bersih masyarakat. Sedangkan nila guna tidak langsung dari HLSW
antara lain fungsi ekologi, penyedia sumber daya air dan pengatur tata air,
pengatur iklim, pengendali erosi dan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar
kawasan.

3. Fauna di Hutan Lindung Sungai Wain


Di dalam Hutan Lindung Sungai Wain terdapat banyak sekali satwa-
satwa dan burung, baik itu satwa yang langka dan dilindungi atau satwa-
satwa lainya. Contoh satwa-satwa langka adalah Macan Dahan (Neofelis

5
nebulosa), Terdapat kurang lebih 80 ekor Orang Utan (Pongo Pygmaeus), Terdapat
kurang lebih 60 ekor Beruang Madu (Helarctos Malayanus), Berbagai jenis Kera
(Primates), dan Bekantan (Nasalis larvatus) yang merupakan hewan endemik
Kalimantan. Di hutan lindung sungai wain juga terdapat berbagai jenis satwa-satwa
lainnya seperti Tupai, Musang, Linsang dan Berang-berang, 9 (sembilan) jenis
burung enggang, dan 242 Jenis burung lainnya .

3.1 Beruang Madu (Helarctos Malayanus)

Beruang madu atau dalam bahasa latin disebut Helarctos malayanus


merupakan spesies (jenis) beruang terkecil dari delapan jenis beruang yang
ada di dunia. Beruang madu (Helarctos malayanus) yang suka menyukai
sarang lebah (anak lebah dan madunya) sebagai makanan favoritnya ini
merupakan binatang khas (fauna identitas) provinsi Bengkulu. Binatang
pemakan madu ini juga menjadi maskot kota Balikpapan.
Beruang madu dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Helarctos
malayanus. Sedangkan dalam bahasa Inggris “Malayan Sun Bear” atau “Sun
Bear”. Spesies beruang terkecil ini merupakan satwa yang dilindungi dari
kepunahan secara International. Oleh IUCN Red List, binatang pemakan
lebah dan madu yang pandai memanjat ini dalam status konservasi di
kategorikan sebagai “Rentan” (Vulnerable; VU).
Ciri-ciri Beruang Madu. Beruang madu (Helarctos malayanus)
mempunyai panjang tubuh sekitar 1,4 meter dengan tinggi punggungnya

6
sekitar 70 cm. Beruang madu dewasa mempunyai berat tubuh antara 50-65
kg. Dengan ukuran tubuh ini, menjadikan Beruang madu sebagai beruang
terkecil diantara jenis-jenis beruang lainnya yang terdapat di dunia.
Beruang madu berwarna hitam, dengan bulu yang keputih-putihan
atau kuning yang berbentuk “V” di dadanya. Moncongnya berwarna lebih
cerah dari warna dadanya. Beruang madu mempunyai kuku yang panjang-
panjang dan terdiri dari masing-masing lima pada sepasang kaki depan dan
belakang. Kaki depannya menghadap ke dalam dan tapaknya licin. Dengan
kukunya dan bentuk kakinya inilah Beruang madu mampu memanjat pohon-
pohon yang berbatang lurus dan tinggi dengan cepat dan mudah.
Dalam kondisi liar, usia hidup spesies beruang terkecil ini tak
diketahui. Sedangkan dalam kurungan, beruang bernama latin Helarctos
malayanus ini mencapai umur 28 tahun. Binatang pemakan madu ini
mampu bereproduksi sepanjang tahun. Beruang madu mengandung selama
96 hari, dan menyusu selama 18 bulan. Mencapai kematangan seksual
setelah berumur 3-4 tahun.
Habitat dan Makanan. Beruang madu hidup di hutan-hutan dataran
rendah, hutan perbukitan, dan perbukitan atas sampai ketinggian 1.500
meter. Penyebarannya mulai dari Bangladesh; Brunei Darussalam, Kamboja,
China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Di
Indonesia, Beruang madu terdapat di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Beruang madu walaupun termasuk ke


dalam ordo karnivora (pemakan daging) tetapi bersifat omnivora (pemakan
segala), antara lain binatang-binatang kecil, burung, ayam hutan, buah-
buahan dan daun-daun tertentu terutama pucuk-pucuk palem.
Makanan yang paling disukainya ialah sarang lebah (anak beserta
madunya), oleh karena itulah binatang ini disebut “beruang madu”. Caranya
seekor beruang memangsa sebuah sarang madu, ialah dengan
memasukkan kukukuku kaki depannya ke dalam sebuah sarang yang sudah
ada madunya, lalu menjilat madu beserta anak lebah itu dari dalamnya.
Kegiatan mencari makan dilakukan pada malam hari.

7
4. Flora di Hutan Lindung Sungai Wain
Hutan Lindung Sungai wain (HLSW) memiliki beberapa tipe hutan yang
terdiri dari rawa-rawa terbuka, hutan rawa air tawar, hutan sungai (riverine),
hutan Dipterocarpa dataran rendah yang lembab serta hutan Dipterocarpa
perbukitan kering yang secara keseluruhan mempunyai spesies pohon
dengan karakteristik berbeda untuk masing-masing tipe.
Di dalam Hutan Lindung Sungai Wain terdapat sekitar 124 famili
tumbuh-tumbuhan. Berbagai Jenis pohon hutan (yang dominan) diantaranya
adalah bangkirai, ulin, meranti, keruing dan gaharu. Adapun jenis tumbuhan
langka lainya adalah jenis Anggrek dan Tumbuhan Merambat, Kantung
Semar, Berbagai jenis Jamur (seperti: Jamur hitam),dan Tumbuhan Endemik
Balikpapan: Jahe Balikpapan (Etlingera Balikpapanensis).

4.1 Anggrek Hitam

Anggrek hitam adalah salah satu spesies anggrek yang dilindungi di


Indonesia karena terancam kepunahan di habitat aslinya. Anggrek hitam yang
dalam bahasa latin disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas
(maskot) propinsi Kalimantan Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne
pandurata) di habitat asli (liar) semakin langka dan mengalami penurunan yang

8
cukup drastis karena menyusutnya luas hutan dan perburuan untuk dijual kepada
para kolektor anggrek.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri


khas pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek
langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di
Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik
Luai”.

Ciri-ciri Angrrek Hitam. Jenis anggrek ini dinamakan Anggrek hitam lantaran
memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau
dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan antara 1 hingga 14 kuntum atau
lebih. Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset,
melancip, berwama hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 -3 cm. Daun mahkota
berbentuk lanset melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-
tengahnya terdapat 1 alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau
coklat tua.

Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar
antara 40 – 50 cm dan lebar antara 2 -10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam
berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari
keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah.

Ciri khas anggrek hitam lainnya yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya
adalah mengeluarkan bau semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret
sampai Juni. Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh
menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel
pada pohon tua yang hidup di daerah pantai atau rawa.

Tanaman yang epifit (hidup menumpang di tumbuhan lain) ini berkembang biak
dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan
cara memisahkan umbi semunya.

9
5. Hydrologi

Berdasarkan pada fungsi dan manfaatnya, kawasan hutan lindung adalah


suatu kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan
perlindungan kepada kawasan sekitar maupun dibawahnya sebagai pengatur tata
air, pencegah erosi serta memelihara kesuburan tanah.

Fungsi daerah tangkapan air tersebut sejak dahulu telah dirasakan


manfaatnya oleh masyarakat dan para penduduk yang berada di sekitar hutan,
bahkan sejak 54 Tahun yang lalu telah digunakan sebagai tempat pengolahan dan
persediaan air yang digunakan untuk suplay industri minyak di Kota Balikpapan
dengan cara membuat penampungan berbagai anak sungai antara lain dari Sungai
Bugis, dan anak sungai yang sumbernya di Km. 24 sekitarnya.

Waduk Sungai Wain” tersebut didirikan / dibuat oleh Perusahaan Minyak


Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) pada tahun 1947 dengan luas 0,7
hektar. Pada Tahun 1969, pengoperasian waduk tersebut dilakukan oleh
Perusahaan Minyak Shell dan sejak Tahun 1972 hingga saat ini pengoperasiannya
dilakukan oleh PERTAMINA.

6. Penutup
Seperti yang telah kita lihat diatas Hutan Lindung Sungai Wain
memiliki keanekaragaman Hayati yang sangat banyak. Sudah sepatutnya
kita warga Balikpapan untuk ikut membantu dalam pelestarian Hutan
Lindung Sungai Wain dari ancaman seperti Ilegal Loging, penebangan liar,
perambahan, perburuan dan lain sebagainya. Semoga Hutan Lindung Sungai
Wain tetap lestari dan menjadi sumber air bagi kita serta selalu menjadi
kebanggan kota Balikpapan.

10
7. Daftar Pustaka

www.Baltyra.com

www.pariwisata.balikpapan.co.id

www.alamendah.wordpress.com

www.lalangsenja.wordpress.com

www.rrambey2003.blogspot.com

www.anotherbali.blogspot.com

11
12

Anda mungkin juga menyukai