Anda di halaman 1dari 2

SUNFLOWER

Deskripsi:

Jenis ini merupakan herba tegak tahunan yang tingginya mencapai 4 m. Akar tunjangnya kuat dan
dalam dengan banyak akar samping. Batang tegak tetapi agak melengkung pada tanaman yang
dewasa, jenis yang liar mempunyai banyak percabangan sedang yang sudah dibudiayakan agak
jarang percabangannya.Daunnya menjantung dan berhadapan, daun yang lebih besar menjadi
bundar telur dan berseling dalam spiral. Helaian daun menjantung hingga membundar telur, tepinya
bergerigi, kedua sisinya ditutupi bulu yang berkelenjar dan tanpa kelenjar. Perbungaan bongkol di
ujung,kadang-kadang jatuh, cawan datar sampai cembung atau cekung, berbulu. Bunga bagian luar
steril tetapi sangat menarik, mudah gugur, daun mahkota menjorong, warna kuning, kadang-kadang
putih, oranye atau merah, bunga bagian dalam biseksual, tersusun spiral melingkar dari pusat
bongkol. Buahnya seperti cawan (bunga matahari baisanya menghasilkan biji), bundar telur terbalik,
agak menyegi empat dengan ujung rompong, dengan pangkal membulat, bervariasi ukuran dan
warnanya, warna putih, krem, coklat, ungu, hitam, atau putih abu-abu dengan garis hitam. Biji
dengan kulit biji tipis, satu lapisan endosperma, embrio lurus yang umumnya terdiri atas 2 biji.

Distribusi :

Bunga matahari liar terdapat di Amerika tenggara dan kemudian menyebar ke daratan Amerika
utara, sebagian tumbuh alami dan sebagian dibawa waktu migrasi manusia jaman sebelum
prasejarah. Di Eropa bunga matahari menjadi popular setelah diintroduksikan lewat kebun raya di
Madrid pada tahun 1510 dari Meksiko. Jenis ini berpotensi sebagai minyak goreng. Pada abad 18
Rusia menanam lebih dari 150,000 ha untuk pabrik minyak goreng. Di Rusia pada tahun 1930, lebih
dari 3 juta ha bunga matahari di panen setiap tahun. Program pemuliaan di Rusia melakukan kultivar
penghasil minyak yang tinggi, yang memegang peranan penting dalam ekspansi bunga matahari di
Eropa dan negara lain. Aplikasi F1 hibrid teknologi biji dikombinasikan dengan perawakan tanaman
yang pendek, kandungan minyak tinggi dari biji dan resistan terhadap hama dan penyakit
merupakan faktor utama untuk meningkatkan produksi bunga matahari. Produksi bunga matahari di
Asia Tenggara akhir-akhir ini yaitu Burma dan Thailand merupakan produk utama.

Habitat :

Bunga matahari di tanam terutama di daerah dingin hingga subtropik panas. Di tropik bunga matahai
dapat tumbuh di daerah keing pada keinggian sampai 1500 m dpl., tetapi bunga matahari tidak
cocok dengan iklim yang lembab. Temperatur optimum untuk pertumbuhan adalah 23 - 27°C. Ketika
tumbuh di daerah yang panas, minyaknya rendah dan komposisi minyak berubah dengan asam
linoleik kurang dan asam oleik tinggi. Temperatur untuk pertumbuhan antara 4—6°C dan maksimum
temperatur pertumbuhan 40°C. Kebanyakan kultivar bunga matahari menunjukkan hari netral atau
memberikan respons hari panjang pada cahaya, tetapi paling tidak membutuhkan 1 hari pendek. Y
Hari cahaya panjang dapat menyebabkan tanaman menjadi tinggi. Kebutuhan air adalah 300—700
mm selama masa pertumbuhan, tergantung dari kultivarnya, tipe tanah dan iklim. Curah hujan lebih
dari 1000 mm meningkatkan resiko kebanjiran dan timbulnya penyakit. Bunga Matahari dapat
mengekstraksi kelembaban tanah dari pada tanaman lain. Udara yang kering setelah terbentuknya
biji sangat penting untuk membuat kemasakan tanamannya. Tanah yang cocok untuk bunga
matahari dari tanah berpasir hingga tanah liar sangat cocok untuk pertumbuhan bunga matahari,
dengan drainase yang baik dan tidak asam atau asin, paling cocok pH berkisar dari 5.7 sampai 8.1.

Perbanyakan :

Budidaya bunga matahari dengan biji dengan cara diterbarkan langsung di lapangan dengan
kedalaman 3 - 8 cm. Jenis ini memerlukan tempat pembibitan medium yang bebas gulma.
Penanaman dengan cara mekanik, biji rata-rata 3 - 8 kg/ha tergantung pada ukuran biji dan jaraknya.
Jarak yang umum digunakan adalah 60—75 cm antar baris dan 20—30 cm dalam baris. Kerapatan
tanaman bervariasi tergantung dari pada lingkungan dan kultivarnya 15 000—30 000 tanaman/ha
dibawah hujan dan 40 000—60 000 untuk bunga matahari yang diirigasi. Dengan biji yang bagus,
perkecambahan lebih dari 80% dapat diperoleh. Bunga matahari mempunyai kemampuan untuk
menggantikan kerapatan yang rendah atau tanaman yang dapat meningkatkan total biomasa,
ukuran biji dan jumlah biji per tanaman, memberikan faktor tumbuh seperti kelembaban dan zat
makan yanag tidak terbatas. Petani seringkali menanam bunga matahari bersama dengan kacang
tanah, gandum, yang ditanam di sepanjang pinggir kebun yang teririgasi atau digunakan sebagai
tanaman hidup penyokong untuk buncis dan waluh.

Manfaat :

Biji bunga matahari dapat menghasilkan minyak goreng yang mempunyai kualitas baik karena
mengandung konsentrasi asam lemak yang tinggi, mempunyai warna muda yang menarik,
mempunyai rasa enak.Minyak bunga matahari hanya untuk minyak goreng atau minyak salad dan
digunakan di pabrik mentega, kadang-kadang sebagai produksi bunga matahari murni tetapi lebih
sering dicampur dengan kedelai dan minyak sayur lainnya. Minyak bunga matahari juga digunakan
sebagai minyak pengering pada cat dan vernis, dan pada pabrik sabun. Produk utama bunga
matahari adalah makanan kaya protein yang digunakan untuk pakan ternak. Untuk tujuan ini bunga
matahari digiling dengan kacang hijau. Bunga matahari yang diolah lemaknya cocok untuk makanan
manusia dan digunakan sebagai pengganti tepung gandum dalam roti dan kue. Secara umum dapat
dikatakan bahwa 25% biji terbanyak dikonsumsi sebagai makanan yang dipanggang dan digarami,
bagian 30 - 50% digunakan bijinya dalam permen dan produk roti dan sebagian kecil bijinya sebagai
makanan burung dan ternak. Karena itu bunga matahari sering ditanam sebagai pakan ternak. Jenis
ini memerlukan musim tumbuh yang pendek, lebih toleran pada kekeringan dan menghasilkan silase
seperti bagian dalam jagung. Bunga matahari juga ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pot.
Dahulu, warna kuning dan ungu diekstraksi dari bunganya. Bunga matahari menghasilkan minyak
sayur, tetapi mungkin dapat disebarluaskan di Asia Tenggara terutama daerah yang kering. Adanya
hama dan penyakit, juga resiko kerusakan karena burung dan tikus merupakan faktor utama yang
menjadikan sebab perkebunan kecil bunga matahari akan menghasilkan hasil yang rendah.
Penjajagan penggunaan bunga matahari sebagai bahan baku energi dapat dipertimbangkan dan
masih perlu dilakukan penelitian tentang faktor sosial ekonominya.

Anda mungkin juga menyukai