Anda di halaman 1dari 4

Nama : Guntur Lelono Prasetyo

NPM : 19110263
Kelas : 1KA34

HUKUM Menurut JCT.Simorangki SH. dan Weorjono Sastropranoto SH :


hukum sebagai peraturan yang memaksa, pelanggaran mana
terhadap peraturan berakibat diambilnya tindakan.
Ciri dan Sifat Adanya perintah atau larangan.
Hukum Perintah dan larangan harus dipatuhi oleh setiap orang.
Sumber-sumber Aturan-aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, bila
Hukum dilanggar mendapat sangsi yang tegas dan memaksa. Sumber
hukum dapat ditinjau dari segi formal dan segi material.
Sumber Hukum Undang-undang (statute), peraturan negara.
Formal Kebiasaan (costum),perbuatan manusia yang diulang-ulang dan di
terima masyarakat.
Keputusan-keputusan Hakim (yurisprudensi), keputusan hakim
mengenai masalah yang sama.
Traktat (treaty), perjanjian dua orang atau lebih.
Pendapat Sarjana Hukum, pendapat yang sering dikutip para
hakim dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pembagian Menurut “sumbernya” hukum dibagi dalam :
Hukum 1. Hukum undang-undang
2. Hukum kebiasaan
3. Hukum traktat
4. Hukum yurispridensi
Menurut “bentuknya” hukum dibagi dalam :
1. Hukum tertulis
2. Hukum tertulis yang dikodifikasi
3. Hukum tertulis tak terkodofikasi
4. Hukum tak tertulis
Menurut “tempat berlakunya” hukum dibagi dalam :
1.Hukum nasional : negara
2.Hukum internasional : hubungan internasional
3.Hukum asing : hukum dalam negara lain
4.Hukum gereja : norma gereja
Menurut “waktu berlakunya” hukum dibagi dalam :
1. Ius Constitutum (hukum positif), berlaku sekarang bagi masyarakat
2. Ius Constituendum, diharapkan berluku seterusnya.
3. Hukum asasi (hukum alam), berlaku dalam segala bangsa didunia
A B Menurut "cara mempertahankan hukum dibagi" dalam :
C 1. Hukum material : hukum yang memuat peraturan
2. Hukum formal : hukum yang diberikan hakim atas suatu masalah
C

A B
Menurut “sifatnya” hukum dibagi dalam :
1. Hukum yang memaksa
2. Hukum yang bersangkutan(pelengkap)
Menurut “wujudnya” hukum dibagi dalam :
1. Hukum obyektif
2. Hukum subyektif
Menurut “isinya” hukum dibagi dalam :
1. Hukum privat (hukum sipil)
2. Hukum publik (hukum negara)
Tugas pokok Mengatur dan mengendalikan gejala kekuasaan asocial
Negara Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia. System
hukum terurai dalam 3 komponen : substansi, struktur, dan kultur.
Proses interaksi Jangan mengidentifikasi hukum dengan kebenaran keadilan
dalam masyarakat Tidak dengan sendirinya harus adil dan benar
Hukum tetap mengabadikan diri
Meskupun mengundang unsure keadilan dan kebenaran belum tentu
sambut dengan tangan terbuka
Hukum dapat didefisinikan dengan kekuatan atas kekuasaan
Macam-macam hukum terlalu dipukulratakan
Jangan apriori hukum adat lebih baik dari hukum tertulis
Jangan mencampur adukan substansi hukum
Jangan mencmpur adukan “law is activis” dengan “law in books”
Jangan menganggap sama aspek terjang penegak hukum dengan hukum
NEGARA Tugas utama Mengtur dan menertibkan gejala dalam masyarakat
Negara Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia
Sifat-sifat Negara Sifat memaksa
Sifat monopoli
Sifat mencakup semua
Bentuk Negara Negara kesatuan
• Ada 2 bentuk Negara kesatuan System sentralisasi
System desentralisasi
Negara Serikat (Negara Federasi)
Perbedaan Negara Kesatuan Didesentralisir
Negara 1. Adanya negara kesatuan dahulu baru dibentuk daerah otonom
2. Hanya ada satu pembuat UUD, yaitu pemerintah pusat
3. Pemerintah pusat yang didistribusikan kepada otonom
Negara Federasi
1. Ada negara bagian terlebih dahulu, baru membentuk negara serikat
2. Ada 2 pembuatan UUD: pemerintah federal , dan pemerintah negara
3. Pemerintah negara bagian yang dikontribusikan pada pemerintah
federal
D
Bentuk kenegaraan Negara Dominion
yang kita kenal dewasa Negara Uni : Uni riil dan Uni personil
E
E

D Unsur-unsur Negara ada wilayahnya


Rakyatnya
Pemerintahnya
Tujuannya
Kedaulatan
Adapun tujuan negara Perluasan kekuasan semata
Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain
Penyelenggaraan ketertiban hukum
Penyelenggaraan kesejahteraan umum
Tujuan Negara republik Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
IndonesiaMemajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Sifat-sifat kedaulatan Permanen
Absolute
Tidak terbagi-bagi
Tidakterbatas
Sumber kedaulatan Teori kedaulatan Tuhan, Rakyat, Negara, dan Hukum
Purnadi Purbacaraka Hukum sebagai Ilmu pengetahuan
dan Seorjono Soekanto Disiplin
Kaidah
Tata hukum
Petugas
Keputusan penguasa
Proses pemerintah
Sikap
Jalinan nilai-nilai

Pendapat para sarjana Bahwa negara lebih tinngi daripada hukum


Negara sebenarnya adalah identik atau sama dengan hukum
Negara harus tunduk pada hukum, teori kedaulatan hukum
Negara hukum dalam arti sempit , yakni Negara hukum liberal ada 2 ciri :
1. Adanya perlindungan hak-hak asasi manusia
2. Pemisah kekuasaan, antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Negara hukum dalam arti formal :
1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
2. Pemisahan kekuasaan
3. Setiap tindakan pemerintah harus didasarkan pada UUD.
4. Adanya peradilan untuk aparat pemerintah yang melanggar batas-batas kewenangan.
Menurut system Anglo Saxon , di kenal the rule of law yang memiliki 3 unsur :
1. Supremasi hukum.
F
2. Persamaan kedudukan didepan hukum bagi setiap orang.
F
3. Konstitusi bukan merupakan(satu-satunya)sumber bagi hak-hak asasi manusia.

PEMERINTAH Pemerintah dalam arti luas Segala kegiatan/usaha yang terorganisasi.


Segala tugas, kewenangan, kewajiban negara
dilaksanakan menurut dasar-dasar tertentu.
Perintah dalam arti sempit Kalau kita mengikuti Montesquieu, maka hanyalah
tugas, kewajiban, dan kekuasaan negara dibidang
eksekutif
Kalau kita mengikuti Vollenhoven, kekuasaan
negara di bidang bestuur
Menurut Kansil, orang-orang berada dalam wilayah suatu negara
a. Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu :
1. Penduduk warga negara
2. Penduduk tidak warga negara
b. Bukan penduduk ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara
Asas Kewarganegaraan Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan “ ius sanguinis”
Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran “ius soli”
• Pelaksanaan 2 stelsel ini dibedakan dalam :
1. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih kewarganrgaraan “aktif”
2. Hak repudiasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan “pasif”
Naturalisasi atau pewarganegaraan Suatu proses hukum yang menyebabkan seorang syarat tertentu
mempunyai kewarganegaraan
Di Indonesia warganegara telah disebutkan dalam pasal 26 UUD 1945
Yang menjadi warganegara ialah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan oleh
UU sebagai warganegara.
Syarat-syarat mengenai warganegara ditetapkan dengan UU. NO. 62 Tahun 1945, dikatakan bahwa
kewarganegaraan RI diperoleh Karena kelahiran
Karena pengangkatan
Karena dikabulkan permohonan
Karena pewarganegaraan
Karena atau akibat dari perkawinan
Karena turunan ayah/ibunya
Karena pernyataan
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Pasal 26, yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia asli.
Pasal 27 (2), tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28, kemerdekaan berserikat berkumpul mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan ditetapkan
dalam undang-undang.
Pasal 29 (2), negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
Pasal 30 (1), tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Pasal 31 (1), tiap-tiap warganegara berhak mendapat pendidikan dan pengajaran.
Pasal 34, fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Anda mungkin juga menyukai