Anda di halaman 1dari 86

Pedoman Pelatihan

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3 )


di Area Bengkel

PT. Toyota-Astra Motor


National Service Division
2006
Petunjuk Penggunaan

Materi pedoman pelatihan Lingkungan, Kesehatan dan


Keselamatan Kerja (LK3) di Area Bengkel sebaiknya digunakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
* Target peserta adalah teknisi bengkel (general/body/paint),
foreman, SA dan contract technician
* Durasi waktu training antara 2.5 s.d. 3.5 jam
* Materi training dapat dimodifikasi (ditambah/dikurangi) sesuai
dengan kebutuhan dari dealer masing-masing
* Sebaiknya diajarkan oleh instruktur atau PIC LK3 di dealer
Halaman Utama

Materi CD pedoman pelatihan ini terdiri dari 2 bagian utama:

1. MATERI POWER POINT


a) LINGKUNGAN klik di sini
b) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) klik di sini

2. MATERI BUKU LK3


a) LINGKUNGAN klik di sini
b) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) klik di sini
Halaman
Halaman
Utama
LINGKUNGAN
Utama

PT. TOYOTA ASTRA MOTOR


National Service Division
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Dampak Kegiatan Dealer/Bengkel Sekolah


ke Lingkungan

Kegiatan di dealer mengakibatkan berbagai jenis pencemaran


Halaman
Halaman
Utama
Utama

Masalah Lingkungan Dunia


Halaman
Halaman
Utama
Utama

Mengapa Harus Mengelola Lingkungan?


• Menjaga kelangsungan hidup manusia
• Menjaga kelestarian lingkungan hidup
• Tuntutan peraturan
* Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup
* Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengendalian Pencemaran Air
* Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
* Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

• Kesadaran, citra dan reputasi perusahaan


Halaman
Halaman
Utama
Utama

Definisi Limbah
Limbah dapat didefinisikan sebagai:
• Larutan, sampah dan sisa produksi (semua
material, padat, cair atau gas atau gabungan dari
ketiganya yang habis dipakai/dibuang oleh
perusahaan)
• Bahan atau materi yang dibuang tetapi dapat
didaur ulang atau dapat dijual/dipakai lagi
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Jenis-jenis Limbah di Bengkel


• Limbah Organik
contoh: kardus, kertas, kertas masking, sisa makanan
• Limbah Anorganik
contoh: kaca, kaleng, karet dan seal, logam, plastik, gelas
• Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
contoh: brake fluid, brake pad, brake shoe, dempul, disc
clutch, kaleng bekas painting, limbah cat, LLC, majun dan
serbuk gergaji bekas oli, sarung tangan bekas oli, toner
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Karakteristik Limbah B3
Kriteria Keterangan Contoh
Mudah meledak Limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang merusak lingkungan sekitarnya

Mudah terbakar Limbah yang bila berdekatan dengan api, Thinner, minyak
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain tanah, bensin
akan mudah menyala atau terbakar dalam
waktu lama

Reaktif Limbah yang menyebabkan kebakaran Calcium Carbida


karena melepaskan/menerima oksigen atau (karbit las), Metallic
limbah organik perosida yang tidak stabil Sodium
dalam suhu tinggi
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Karakteristik Limbah B3 (lanjutan)


Kriteria Keterangan Contoh
Beracun Limbah yang mengandung racun berbahaya Air yang bercampur
bagi manusia dan lingkungan dengan bensin/oli
bekas, sisa cat

Infeksi Limbah yang apabila memasuki tubuh


manusia dapat menyebabkan penyakit atau
luka yang serius

Korosif Limbah yang menyebabkan iritasi (terbakar) Asam baterai/aki,


pada kulit atau menimbulkan karat pada baja pembersih lantai
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Penanganan Limbah Berbahaya di Bengkel


Halaman
Halaman
Utama
Utama

a. Airbag
• Jangan dibuang sebelum diaktifkan
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah

b. Baterai
• Mencegah terjadinya kebocoran asam
• Baterai disimpan ke kontainer khusus
yang tidak terkena hujan
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

c. Ban
• Simpan di area yang ditentukan
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah

d. Filter Oli
• Filter oli harus dikeringkan terlebih
dahulu dari oli selama tidak kurang dari
24 jam sebelum dibuang
• Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

e. Seatbelt Pretensioner
• Aktifkan seatbelt pretensioner atau dilepas dari mobil sebelum
dibuang (untuk metode pengaktifan dapat dilihat pada Buku
Pedoman Perbaikan Kendaraan)
• Dikumpulkan di wadah tersendiri sebelum dibuang ke perusahaan
pengelola limbah

f. Limbah mengandung cat/solvent (contoh: sludge painting, filter


eks spray booth, kertas masking)
• Jangan dibakar di Dealer
• Simpan di kontainer khusus
• Menyerahkan penanganan berikutnya ke perusahaan pengelola
limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

g. Oli dan Fluida


• Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
• Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah

h. Engine Coolant/Long Life Coolant


(LLC)
• Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
• Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

i. Washer Fluid
• Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
• Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah

j. Cat dan Solvent


• Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
• Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
• Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengelola limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

k. Bahan Bakar
• Mengikuti peraturan lokal/nasional mengenai cara
penyimpanan dan pembuangannya

l. Limbah mengandung oli


• Jangan dibakar di Dealer
• Simpan di kontainer khusus
• Menyerahkan penangan berikutnya ke perusahaan
pengelola limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

m. Refrigerant HFC134a;
Refrigerant CFC12
• Jangan dibuang ke
atmosfer/langsung ke udara
bebas (hal ini akan
menyebabkan terjadinya
pemanasan global)
• Penanganan daur ulang
refrigerant menggunakan alat
Recovery Refrigerant A/C atau
menyerahkan penanganannya
ke perusahaan pengelola
limbah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Penanganan terhadap Jenis Polusi Lainnya


a. Air limbah dari cucian mobil
• Jangan membuang air limbah yang belum diolah
oleh fasilitas penanganan limbah ke got, sungai,
tanah, dsb
• Fasilitas drainase air limbah harus dilakukan
perawatan rutin

b. Gas buang dari mobil, paint mixing room, dsb


• Kurangi kadar emisi gas buang kendaraan dengan
penyetelan engine, kipas exhaust atau memasang
selang pembuangan gas

c. Suara bising dari compressor udara, mesin


gerinda
• Peralatan tersebut harus terpasang di dalam
ruangan peralatan dengan tembok berperedam
suara
• Mempersingkat waktu operasi/efisiensi waktu
pemakaian
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Sistem Pemisah Air-Oli (Oil Trap)


Aktivitas di bengkel sering
kali menggunakan bahan
yang berminyak (contoh:
oli, minyak rem). Untuk
mencegah terjadinya
pencemaran maka semua
drainase air bengkel dari
setiap stall dan area cuci
mobil harus melalui sistem
pemisah air-oli (oil trap).
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Prosedur Pembuangan Limbah yang Benar


• Pilah-pilah dan buang limbah material sesuai
dengan tipe limbahnya klik di sini
• Sebaiknya tempat sampah tidak terisi sampah
terlalu penuh klik di sini
• Pada akhir hari kerja, Teknisi mengumpulkan
sampah-sampah dari lantai untuk dibuang ke
tempat sampah
Halaman
Halaman
Utama
Utama

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Lanjut ke
Materi
K3
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Pemilahan limbah material di area servis

NON
ORGANIK B3
ORGANIK
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Pemilahan limbah material di penampungan akhir


(sebelum dibawa ke luar area bengkel)

Dibedakan berdasarkan warna

klik di sini
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Tempat sampah yang terlalu penuh

klik di sini
Halaman
Halaman
Utama
Utama
PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
National Service Division

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(K3) di Area Bengkel
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Sekilas mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• Definisi:
Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu
dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan
pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang
memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses
produksi dapat secara aman dan efisien dalam
pemakaiannya.
• Peraturan Pemerintah yang menjamin
diberlakukannya keselamatan dalam bekerja di
setiap perusahaan

UU Pokok Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No. 1 Tahun 1970
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Faktor Penyebab Kecelakaan

Disebabkan oleh
penggunaan mesin atau
Faktor Manusia peralatan yang tidak
tepat oleh manusia
85%
2 Faktor
Kecelakaan
Disebabkan oleh adanya
malfungsi peralatan,
Faktor Alat dan kurang baiknya kualitas
Lingkungan peralatan keselamatan
atau lingkungan kerja
15%
yang buruk
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Biaya Kecelakaan
• Kerugian biaya akibat kecelakaan dibagi menjadi 2
bagian:
a. Biaya Langsung
* premi asuransi kecelakaan
* tunjangan khusus karyawan yang menderita
kecelakaan
* biaya melatih karyawan baru
b. Biaya Tidak Langsung
* biaya upah jam kerja yang hilang
* biaya lembur karena berkurangnya tenaga
kerja
* biaya pengawas dan administrasi terkait
kegiatan K3
Halaman
Halaman
Utama
Utama

KECELAKAAN KERJA = MERUGIKAN DARI


SEGI KESEHATAN DAN BIAYA
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)
• Teknisi perlu melengkapi
dirinya dengan APD untuk
mencegah/melindungi
Pelindung Telinga Kaca Mata
dirinya dari bahaya-bahaya
yang berpotensi terjadi di
tempat kerja.
Kaca Mata Hitam Filter

Masker Gas Pakaian Kerja Paint


Technician
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Jenis-jenis APD (lanjutan)

Pelindung Muka Pelindung Muka Sarung Tangan Sarung Tangan Kulit


dengan Kaca Hitam Katun

Sarung Tangan Pakaian Kerja Penutup Kaki Safety Shoes


Tahan Solvent Tahan Panas
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Penggunaan APD
• Pekerjaan Body Repair

klik di gambar

Pemotongan Pemotongan Persiapan Spot welding


panel panel menggerinda (pelepasan
(menggunakan (menggunakan dan mengelas panel)
gergaji, pahat) plasma cutter) panel
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Penggunaan APD
• Pekerjaan Body Repair (lanjutan)

klik di gambar

Pengelasan Aplikasi Body Pelepasan


dengan degreasing Aligning Panel Las-an
CO2- MAG (bahan anti
karat)
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Penggunaan APD
• Pekerjaan Painting
klik di gambar

Persiapan Color Masking Spraying Polishing


permukaan matching,
aplikasi
dempul,
degreasing
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Penggunaan APD
• Pekerjaan General Repair
Alat pengaman yang digunakan
disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan. Item yang umum
dipakai:
 sarung tangan
 safety shoes
 kacamata pelindung
(contoh:ketika
penggunaan mesin
gerinda)
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Pengenalan Bahaya di Bengkel
• Rambu/tanda bahaya berguna agar orang dapat mengetahui dan
memahami jenis serta tingkat bahaya yang ada di sekitarnya.

Limbah B3:
Limbah B3 cair: Dilarang
mudah
mudah terbakar Merokok
meledak

Limbah B3
Limbah B3: Dilarang
padat:
mudah Menyalakan
mudah
teroksidasi Api
terbakar

Larangan Tanda rute


Beracun
pengoperasian evakuasi
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para
personil di bengkel untuk menghindari bahaya
terjadinya kebakaran:

• Jangan merokok kecuali di tempat yang telah


ditentukan
• Kain-kain yang direndam dalam bensin atau oli
harus dibuang ke dalam wadah logam yang
dilengkapi dengan penutup.
• Jangan menggunakan api terbuka di area
sekitar tempat penyimpanan oli atau larutan
pembersih part yang mudah terbakar.
Halaman
Halaman
Utama
Utama Larangan Merokok di Sekitar Area
Penyimpanan Thinner & Benzena
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Pencegahan Bahaya Kebakaran (lanjutan)
• Jangan pernah menggunakan api terbuka atau
menciptakan bunga api di area sekitar baterai yang
sedang diisi
• Jangan membawa bahan bakar atau larutan
pembersih ke dalam bengkel kecuali bila perlu, dan
gunakan wadah khusus yang dapat ditutup.
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Pencegahan Bahaya Kebakaran (lanjutan)
• Jangan membuang oli bekas yang mudah terbakar
ke dalam saluran air. Material-material tersebut
harus selalu dibuang ke dalam tangki kering atau
wadah yang tepat
• Jangan menghidupkan mesin kendaraan bila
mengalami kebocoran bahan bakar
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Perhatian Keamanan Perlengkapan Kelistrikan

Hal yang harus diperhatikan terkait


penggunaan perlengkapan ini:

• Jangan berada di dekat kabel listrik yang rusak


atau terlilit

• Jangan pernah menyentuh perlengkapan


kelistrikan dengan tangan basah

• Jangan pernah menyentuh switch yang


berlabelkan “Rusak” (“Out of Order”)
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Perhatian Keamanan Perlengkapan Kelistrikan (lanjutan)

• Saat melepas plug, jangan menarik kabelnya


melainkan menarik plugnya itu sendiri

• Jangan melewatkan kabel melalui tempat yang


basah/terendam oli, permukaan-permukaan
yang dipanaskan, atau melewati sudut-sudut
yang tajam

• Jangan menggunakan benda-benda yang


mudah terbakar di dekat switch, papan switch,
motor listrik dan alat lain yang mudah
mengeluarkan api
Halaman
Halaman
Utama
Utama

Jangan pernah menyentuh peralatan kelistrikan


dengan tangan basah

Ketika melepas plug, jangan menarik kabelnya

Jangan melewatkan kabel melalui tempat


basah
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Penanganan Keadaan Darurat

Kenalilah lokasi alarm kebakaran terdekat Kenalilah lokasi Alat Pemadam Kebakaran
dan cara untuk menyalakan alarm tersebut. terdekat dan cara menggunakannya

Setiap orang wajib mengetahui peta/rute Benda-benda yang mudah terbakar harus
evakuasi di area tempat kerja dan tempat dijauhkan dari sumber api
berkumpul untuk masing-masing bagian
atau area kerja.
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Penanganan Keadaan Darurat (tambahan)
• Jadikan keselamatan diri sendiri sebagai
prioritas utama sebelum keselamatan orang
lain dan menyelamatkan aset-aset berharga
dalam bangunan.

• Jangan bersikap panik ketika berada dalam


situasi darurat

• Bersiaga jika mendengar alarm berbunyi


walaupun tidak mengetahui letak/kejadian
darurat. Segera berjalan menuju tempat
evakuasi melalui rute yang telah ditentukan.
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Prinsip 5 S
• Seiri (Ringkas)
Proses mengidentifikasikan apakah
barang/peralatan tertentu diperlukan.
Jika tidak, maka barang/peralatan
tersebut dapat segera dibuang agar
ruang dapat digunakan dengan efektif.

• Seiton (Rapi)
Proses untuk memilah (memisah-
misahkan) peralatan dan part-partnya
untuk memudahkan dalam
penggunaannya.

• Seiso (Resik)
Proses untuk memelihara kebersihan di
tempat kerja. Hal tersebut termasuk
menjaga perlengkapan untuk berada
dalam keadaan yang selalu teratur
sehingga dapat digunakan setiap saat.
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Prinsip 5 S (lanjutan)
• Seiketsu (Rawat)
Proses untuk menjaga kondisi
Seiri, Seiton dan Seiso sebagai
upaya untuk mencegah
timbulnya masalah. Termasuk di
dalamnya menjaga kebersihan
tempat kerja dengan cara
melakukan klasifikasi semua
benda serta membuang benda-
benda yang tidak diperlukan

• Shitsuke (Rajin)
Proses yang melibatkan
pelatihan karyawan yang intensif
agar seseorang bangga menjadi
karyawan Toyota.
Halaman
Halaman
Utama
Utama Melakukan Pekerjaan di Bengkel secara
Aman dan Rapih
• Jagalah kebersihan tempat kerja anda
• Suku cadang yang sudah dibongkar dan tidak
diperlukan harus dibuang dan ditempatkan di
area yang ditentukan
• Tempat reparasi mesin, transmisi dan unit-unit
pengaturan roda depan harus berada dalam
keadaan bersih
• Mintalah izin instruktur apabila perlu
menghidupkan mesin atau menggerakkan
kendaraan
Halaman
Halaman
Utama
Utama Melakukan Pekerjaan di Bengkel secara
Aman dan Rapih (lanjutan)
• Kendaraan yang akan diperbaiki diparkir di
tempat yang telah ditentukan di dalam batas
garis stall.
• Jangan menempatkan kendaraan/peralatan
atau melakukan kegiatan pemasangan di
tengah jalan/di pintu masuk/di tempat yang
akan mengganggu orang/di jalur keluarnya
mobil.
• Peralatan harus dibiasakan untuk ditempatkan
di bangku kerja atau stand kerja.
• Segera bersihkan setiap bahan bakar, oli atau
gemuk yang tertumpah di lantai untuk
mencegah orang lain tergelincir.
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Pemakaian Alat dan Perlengkapan
• Mintalah izin/petunjuk dari instruktur sebelum
menggunakan perlengkapan listrik, hidrolis dan
udara tekan
• Debu dan serbuk harus dibersihkan dari mesin
dan perlengkapan setelah dipakai agar tetap
bersih
• Alat harus dibersihkan setelah pekerjaan
selesai untuk kemudian diperiksa satu per satu
sebelum disimpan di kotak peralatan
• Bersihkan kotoran dan oli pada SST, tester,
alat pengukur. Setelah itu, letakkan di
tempatnya secara benar.
Halaman
Halaman
Utama
Utama SST (Peralatan Khusus Toyota) Diletakkan di
Tempatnya Secara Benar
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel

• Kendaraan yang dinaikkan di atas


auto lift slip dan jatuh
Dengan kendaraan dinaikkan
sedikit/rendah, periksa
keseimbangannya. Kemudian, naikkan
auto lift secara penuh
• Kendaraan yang dinaikkan di atas
lift roboh
Melakukan perawatan terhadap rantai
atau kabel
• Auto lift turun dengan sendirinya
Periksa kunci pengaman
Periksa apakah terjadi kebocoran oli
Gambar kendaraan dinaikkan di atas auto lift
dari lift
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel (lanjutan)

Tumpahan
Minyak Rem

• Seseorang tergelincir dan jatuh ke


lantai
Cepat pel lantai apabila ada tumpahan
oli/minyak/air

Gambar tumpahan minyak rem di lantai


Halaman
Halaman
Utama
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel (lanjutan)
Gambar dongkrak yang diletakkan tidak
pada tempatnya

• Seseorang tersandung tool dan


jatuh
* Gunakan stand suku cadang
* Peralatan dan tool harus diletakkan
di tempat
yang sebenarnya

Gambar peralatan yang diletakkan


pada tempatnya
(dalam kotak-kotak berwarna oranye)
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Fasilitas dan Lingkungan Kerja yang Sehat

• Work Stall
* Teknisi bertanggung jawab terhadap perawatan dan
kebersihan suatu stall
• Penyimpanan Part Warranty
* Penyimpanan part warranty disusun berdasarkan
kategori bulan klaim
• Lantai dan Saluran
* Terbuat dari material yang mudah dibersihkan dan
tidak licin
* Garis yang membagi work stall dan saluran ditandai
dengan jelas
* Hindarkan genangan air di lantai dan bersihkan
saluran
* Lubang-lubang harus diperbaiki
Halaman
Halaman
Utama
Utama Lantai yang Bersih dan Tidak Terdapat
Genangan Air/Oli
Halaman
Halaman

Fasilitas dan Lingkungan Kerja yang Sehat (lanjutan)


Utama
Utama

• Pencahayaan
* Teknisi harus menggunakan alat bantu
pencahayaan yang ada ketika diperlukan
• Sirkulasi udara dan ventilasi
* Bengkel harus memiliki sirkulasi udara dan sistem
penyerapan buangan
* Sebuah pit harus disediakan dengan alat ventilasi
pendorong udara
• Temperatur
* Skala temperatur harus berada antara 28o-30oC
• Kebisingan
* Kompressor diletakkan di ruang terpisah (ruang
kedap suara)
Halaman
Halaman
Utama
Utama Teknisi Harus Menggunakan Alat Bantu
Penerangan Ketika Diperlukan
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Saran untuk Menjaga Kesehatan
• Sediakan ventilasi di area pengecatan
untuk menghindari terkumpulnya debu
cat dan uap solvent dari pengecatan.
• Segera tinggalkan tempat/ruangan
pengecatan dan mencari tempat segar
jika terasa sesak nafas, pusing dan
mual, bau cat semakin terasa
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Saran untuk Menjaga Kesehatan (lanjutan)
• Sediakan selalu obat-obatan untuk P3K

Kotak P3K berisikan Obat-obatan untuk


Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

• Hindari penguapan dari solvent:


* degreasing * pengadukan cat
* thinner cuci * proses pengeringan cat
* thinner * pencucian spray gun
* paint remover * asap dari knalpot mobil
* over spray
Halaman
Halaman
Utama
Utama
Bahaya Cat dan Solvent (Bahan Pelarut)

Solvent dapat masuk Solvent berkumpul dan Terjadi kerusakan liver dan
melalui sentuhan (kulit) mengendap selama beberapa ginjal
atau uap yang dihirup tahun Jika alergi, maka orang
(pernafasan) tersebut dapat pingsan dan
reaksi terjadinya asma

Pekerjaan Pengecatan Harus Dilakukan


dengan “Kesadaran yang Tinggi”
Halaman
Halaman
Utama
Utama Dampak terhadap Kesehatan dari Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor
Rumus
Jenis Dampak
Kimia
Karbon CO Tubuh kekurangan oksigen dan jantung bekerja lebih
Monoksida berat sehingga dapat menyebabkan pingsan atau
kematian

Nitrogen Dioksida NO2 Iritasi mata, memicu serangan asma, menurunkan daya
tahan tubuh

Sulfur Oksida SO Penyakit paru-paru kronis dan akut, gangguan mata,


gangguan tenggorokan dan hidung, memperparah
penderita asma

Hidrokarbon HC Penyakit paru-paru kronis dan akut, kanker paru-paru,


kanker darah
Halaman
Halaman
Utama
Utama Dampak terhadap Kesehatan dari Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor (lanjutan)
Rumus
Jenis Dampak
Kimia
Debu atau partikel PM10 Infeksi saluran pernafasan, penyakit paru-paru kronis
halus dan akut, gangguan mata, gangguan tenggorokan dan
hidung, kanker paru-paru

Partikulat halus Dapat memasuki jaringan paru-paru terjauh sehingga


emisi mesin mengganggu fungsi paru-paru
diesel

Timbal Pb Tekanan darah tinggi, kerusakan permanen sistem saraf


pusat (menurunkan tingkat kecerdasan dan
perkembangan)

Ozon O3 Gangguan saluran pernafasan, penyakit paru-paru kronis


dan akut, memicu serangan asma, menurunkan daya
tahan tubuh, kanker paru-paru

Kurangi Pengeluaran Emisi Gas Buang Kendaraan di Dalam


Area Bengkel. Jangan memainkan pedal gas terlalu sering
karena berbahaya kesehatan.
Halaman
Halaman
Utama
Utama

10 PRINSIP TEKNISI PROFESIONAL


Halaman
Halaman
Utama
Utama
2

Penanganan & perlakuan kendaraan


yang baik
Penampilan Profesional
3
4

Keselamatan Kerja Kerapihan, kebersihan


Halaman
Halaman
Utama
Utama
6

Pekerjaan yang cepat,


Perencanaan & Persiapan dapat diandalkan
8 7

Memeriksa pekerjaan Selesai tepat waktu


bila telah selesai
Halaman
Halaman
Utama
Utama

10

Tindak lanjut

Simpan part-part lama


Halaman
Halaman
Utama
Utama

SEKIAN DAN TERIMAKASIH


Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Pelindung Telinga Kaca Mata


Alat Pernafasan
Pelindung Muka

Seragam Teknisi

Sarung Tangan Kulit

Safety Shoes

Pemotongan Panel
(menggunakan gergaji,
pahat)
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kaca Mata
Alat Pernafasan
Pelindung Muka

Seragam Teknisi
Pakaian Kerja
Tahan Panas
Sarung Tangan Kulit

Penutup Kaki

Safety Shoes

Pemotongan Panel
(menggunakan
plasma cutter)
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kaca Mata
Alat Pernafasan
Pelindung Muka

Seragam Teknisi

Sarung Tangan Kulit

Safety Shoes

Persiapan Menggerinda
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kaca Mata

Seragam Teknisi

Sarung Tangan Kulit

Safety Shoes

Spot Welding,
Pelepasan Panel
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi
Pelindung Muka
dengan Kaca hitam Alat Pernafasan

Seragam Teknisi
Pakaian Kerja
Tahan Panas
Sarung Tangan Kulit

Penutup Kaki

Safety Shoes

Pengelasan dengan CO2-MAG


Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kaca Mata
Alat Pernafasan

Seragam Teknisi

Sarung Tangan Tahan


Bahan Pelarut

Safety Shoes

Aplikasi Degreasing
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kaca Mata Pelindung Telinga

Seragam Teknisi

Sarung Tangan Kulit

Safety Shoes

Body Aligning
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi
Kaca Mata Kaca Mata Pelindung
Cahaya (Plasma Cutter)
Masker Debu
Pelindung Wajah
Seragam Teknisi

Apron Tahan Api


Sarung Tangan Kulit

Pelindung Sepatu

Safety Shoes

Pelepasan Panel Las-an


Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi
Kaca Mata

Seragam Teknisi

Sarung Tangan

Safety Shoes

Persiapan Permukaan
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kaca Mata
Masker Tipe Filter

Seragam Teknisi

Sarung Tangan
Tahan Pelarut

Safety Shoes

Color Matching
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Seragam Teknisi

Safety Shoes

Masking
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Masker Air Line


Tipe Hood
Mantel Kerja
Paint Technician

Sarung Tangan
Tahan Pelarut

Safety Shoes

Spraying
Halaman
Halaman klik di sini
Utama
Utama

Topi Teknisi

Kacamata
Masker Sederhana

Pakaian Kerja Teknisi

Safety Shoes

Polishing
Halaman
Halaman
Utama
Utama Lampiran:
Prosedur 12 Langkah Penggunaan APAR
1) Perhatikan segel (hasil pemeriksaan kondisi)
yang ada di APAR. Ingat hanya untuk
menggunakan APAR yang berada dalam
kondisi baik
2) Angkat APAR dari posisinya. Perhatikan pula
kondisi slang (baik/tidak)
3) Pegang leher APAR secara benar
4) Cabut slang dari pengikatnya
5) Posisikan slang ke arah atas
6) Cabut pin pengaman
Halaman
Halaman
Utama
Utama Lampiran:
Prosedur 12 Langkah Penggunaan APAR (lanjutan)
7) Lakukan pengetesan APAR dengan cara
menyemprotkan ke arah atas
8) APAR siap dioperasikan
9) Badan berada dalam posisi kuda-kuda
10)Mengarahkan slang ke arah api
11)Ingat untuk melakukan penyemprotan sesuai
dengan arah angin
12)Pastikan bahwa api telah padam sepenuhnya
Halaman
Halaman
Utama
Utama Lampiran:
Bagan APAR
Gagang pemadam

Segel APAR

Segel pengaman

Slang (noozle)

Leher APAR

Anda mungkin juga menyukai