THERMOKIMIA
Disusun oleh:
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2009
1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmad-NYA,yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada
kami ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia thermokimia ini dengan
baik.Dengan adanya makalah kimia thermokimia ini kami berharap dapat
membantu memperbaiki nilai dan juga sebagai tugas.
Kami menyadari bahwa dalam makalah kimia thermokimia ini masih
sangat banyak kekurangan yang dikarenakan keterbatasan ilmu dan kemampuan
yang kami miliki,oleh sebab dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat member ilmu pengetahuan
maupun wawasan bagi para pembacanya, khususnya para mahasiswa jurusan
teknik mesin dan mahasiswa teknik ITATS pada umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN..........................................................................................4
BAB I PENGERTIAN...................................................................................5
BAB II PERISTILAHAN.................................................................................
BAB IV ENTALPI.........................................................................................6
1
PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
Dan juga sebagai menambah nilai akademik.
Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membuat mengambil data dari internet dan buku yang
berkaitan denga penulisan makalah ini.
1
BAB I
PENGERTIAN
2
BAB II
PERISTILAHAN
2.1 Pengertian
2.2 Teori
3
Besarnya tidak dapat ditentukan ,yang di ukur adalah
perubahan energy dalam ( ∆U )
Sistem mengalami perubahan energy dalam melalui kalor ( q ) dan
kerja ( W )
Kalor berharga positif ( + ) jika sisrem menyerap kalor (kalor masuk
ke system) dan berharga negative ( - ) jika system melepas kalor (kalor
keluar dari system).
Kerja ( W ) berharga positif ( + ) jika lingkungan melakukan kerja
terhadap system dan berharga negative ( - ) jika system melakukan
kerja terhadap lingkungan.
Hubungan antara energy dalam , kalor , dan kerja dapat di rumuskan :
∆U = q + w
Keterangan :
∆U = Energi dalam
q = Kalor yang diserap / dilepaskan oleh system
W = Kerja yang dilakukan / diterima oleh system
Jika suatu gas melakukan kerja sebesar 235 J saat memuai dan menyerap
kalor sebesar 220 J dari sekelilingnya, berapa besarnya perubahan energy
dalam gas tersebut ?
Jawab :
Diket : q = 220 J (positif karena menyerap kalor)
W = 235 J (positif karena melakukan kerja terhadap system)
Dit : ∆U ?
Jwb : ∆U = q + W
= 220 + 235
= 457 J
17
17
BAB III
REAKSI
3.1 Pengertian
Reaksi kimia adalah merupakan perubahan suatu bentuk materi ke
bentuk materi lain, maka dalam perubahan materi akan diikuti perubahan
entalpi (∆H )
Eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor.
Contoh : panas yang kita rasakan pada saat kita didekat api unggun
(system/api unggun melepaskan kalor ke lingkungan/ badan kita)
Endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor.
Contoh : Badan terasa dingin bila saat di tempat yang dingin (system/tempat
yang dingin menyerap kalor dari lingkungan/ badan)
Entalpi adalah banyaknya energy yang terkandung dalam suatu zat.
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah
energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja pada sebuah materi.
Entalpi yang dimiliki materi tidak dapat di ukur,yang hanya dapat di
ukur adalah perubahan entalpi ( ∆H )
3.2 Teori
Persamaan entalpi
Entalpi ( H )
Perubahan entalpi ( ∆H )
Rumus entalpi :
∆H = H produk – H reaktan
17
Untuk reaksi eksoterm mempunyai harga ∆H = negative ( - ) karena H
reaktan > H zat hasil.
Reaksi A B
Persamaannya : ∆H = - x KJ
a. Reaksi eksoterm
C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = -394 KJ
C3H8(g) + 5 O2(g) 3CO2(g) + 4H2O ∆H = - 531 KJ
b. Reaksi endoterm
CO2(g) C(s) + O2(g) ∆H = +394 KJ
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g) ∆H = +190 KJ
Kesimpulan :
17
BAB IV
ENTALPI
4.1 Pengertian
4.2 Teori
Persamaan entalpi
Entalpi ( H )
Perubahan entalpi ( ∆H )
Rumus entalpi :
∆H = H produk – H reaktan
17
BAB V
BENTUK – BENTUK ENTALPI
5.1 Pengertian
Jenis perubahan entalpi reaksi bergantung pada jenis reaksi yang
terjadi.
Besarnya perubahan entalpi reaksi bergntung pada jumlah zat yang
bereaksi ,wujud zat yang bereaksi dalam reaksi,suhu dan tekanan.
17
Catatan :
o ∆ Hf unsur bebas = nol
o Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan
adalah 1 mol.
o Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
17
C2H5OH(l) +3 O2(g) 2 CO2(g) +3 H2O(g) Hco =-1.350 kJ /mol
17
g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar ( ∆ Hosub )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam
fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka
dinotasikan dengan ∆ Hsub. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
H2O(s) H2O(g) Hosub =+50,01 kJ /mol
17
BAB V
PENENTUAN ENTALPI REAKSI
5.1 Pengertian
Penentuan entalpi reaksi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
q lepas = q terima
17
m1 c (Tp – Tc) = m2 c (Tc – Td) + C(Tc – Td)
keterangan:
m1 = massa air panas m2 = massa air dingin
c = kalor jenis air C = kapasitas kalorimeter
Tp = suhu air panas Tc = suhu air campuran
Td = suhu air dingin
α. Kalorimeter Bom
17
∆ T = perubahan suhu ( oC atau K )
Contoh soal :
Suatu kalorimeter bom berisi 250 mL air yang suhunya 25oC, kemudian
dibakar 200 mg gas metana. Suhu tertinggi yang dicapai air dalam
kalorimeter = 35oC. Jika kapasitas kalor kalorimeter = 75 J / oC dan kalor
jenis air = 4,2 J / g.oC, berapakah ∆ Hc gas metana?
Jawaban :
qair =mxcx∆ T
= ( 250 ) x ( 4,2 ) x ( 35 - 25 )
= 10.500 J
qbom = Cbom x ∆ T
= ( 75 ) x ( 35 – 25 )
17
= 750 J
β . Hukum Hess
“Perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal
( zat –zat pereaksi) dan keadaan akhir ( zat – zat hasil reaksi ) dari suatu
reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi.”
o Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak
dapat ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya penentuan
perubahan entalpi pembentukan standar ( ∆ Hf o )CO.
Reaksinya :
C(s) +1/ 2 O2(g) CO(g)
o Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan
gas CO saja tanpa disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, bila dilakukan
pengukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut; yang terukur tidak
hanya reaksi pembentukan gas CO saja tetapi juga perubahan entalpi
dari reaksi pembentukan gas CO2.
C(s) +O2(g) CO2(g)
17
hasil reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya
reaksi. “ Pernyataan ini disebut Hukum Hess.
o Berdasarkan Hukum Hess, penentuan ∆ H dapat dilakukan
melalui 3 cara yaitu :
1). Perubahan entalpi ( ∆ H ) suatu reaksi dihitung melalui
penjumlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi yang
berhubungan.
Contoh :
Reaksi pembakaran gas hidrogen akan menghasilkan air, menurut
persamaan reaksi :
H2(g) + ½O2(g) H2O(l) H =-287, 3 kJ
Reaksi tersebut dapat berlangsung melalui 2 tahap :
H2(g) + ½O2(g) H2O(g) H =-242, 8 kJ
H2O(g) H2O(l) H =- 44, 5 kJ
Jika kedua reaksi tersebut dijumlahkan maka diperoleh :
H2(g) + ½O2(g) H2O(g) H =-242, 8 kJ
H2O(g) H2O(l) H =- 44, 5 kJ
+
H2(g) + ½O2(g) H2O(l) H =-287, 3 kJ
H =- 242,8 kJ H =- 44,5 kJ
H2O(g)
B C
A=B+C
17
H
H2(g) + ½O2(g) KeadaanAwal
0
HB =- 242,8kJ
HA =- 287,3kJ
H2O(g)
- 242,8 kJ
HC =- 44,5kJ
H2O(l ) KeadaanAkhir
- 287,3 kJ
Keterangan:
HA = HB + HC
Contoh Soal :
Diketahui :
1). H2(g) + F2(g) 2 HF(g) H =- 537 kJ
Jawaban :
1). H2(g) + F2(g) 2 HF(g) H =- 537 kJ | x2
17
2). Perubahan entalpi ( ∆ H ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih
entalpi pembentukan ( ∆ Hf o ) antara produk dan reaktan.
Secara umum, untuk reaksi :
mAB + n CD p AD +q CB
Contoh :
Diketahui :
∆ Hf o metanol [ CH4O( l ) ] = - 238,6 kJ / mol
∆ Hf o CO2( g ) = - 393,5 kJ / mol
∆ Hf o H2O( l ) = - 286 kJ / mol
a). Tentukan entalpi pembakaran metanol membentuk gas CO2 dan
air.
b). Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8
gram metanol
( Ar.H = 1;C = 12; O = 16 )
Jawaban :
Reaksi pembakaran metanol :
a). CH4O(l) + 3/2 O2(g) CO2(g) +2 H2O (l) H =? kJ
=- 726,9 kJ
b). 8 gram CH4O = ( 8 / 32 ) mol = 0,25 mol.
Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram CH4O
adalah = 0,25 mol x 726,9 kJ / mol = 181,725 kJ
17
c. Dengan data ∆H ikatan
1. Pengertian
3. Contoh soal:
Hitunglah berapa enthalpi pembakaran methanol CH3OH per mol Jika diketahui
data energi ikatan tiap-tiap ikatan adalah sebagai berikut:
Diket :
C-H 412kJmol-1
C-O 360kJmol-1
C=O 743kJmol-1
O=O 496kJmol-1
O-H 463kJmol-1
Jawab :
3
Menghitung entalpi reaksi pembakaran methanol dari data energi ikatan adalah
sangat mudah anda tinggal menjumlahkan semua energi ikatan reaktan dan
menguranginya dengan total energi ikatan produk. Tapi tentunya anda
menyetarakan reaksinya terlebih dahulu agar perhitungan berapa mol reaktan dan
produk yang dihasilkan tepat. Reaksi pemabakaran methanol adalah sebagai
berikut:
terdapat 3 ikatan C-H, 1 ikatan C-O dan 1 ikatan O-H dalam methanol dan
terdapat 1 ikatan O=O dalam O2 sehingga total enthalpi ikatan yang putus adalah:
Terdapat 2 ikatan C=O dalam CO2 dan 2 ikatan H-O dalam H2O dengan
demikian enthalpi pembentukan ikatan adalah
= 2[2xC=O ] + 4(2xH-O)
= 2[2x743] + 4(2×463)
= 2972 + 3704
= 6676 KJ
27
= -535 KJ/mol
dibagi 2 sebab dalam reaksi diatas digunakan 2 mol methanol
4. Bentuk – bentuk ∆H
a. ∆ Hf (pembentukan)
Entalpi Pembentukan Standar (∆ Hf ):
∆ Hf untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-
unsurnya yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
c. ∆ Hc (Pembakaran)
Entalpi Pembakaran Standar (∆ Hc ):
DH untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara yang
diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
d. ∆ Hn (Netralisasi)
Entalpi Netralisasi:
∆ Hn yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan asam atau
basa.
27
Contoh: NaOH(aq) + HCl(aq) ® NaCl(aq) + H2O(l) ; ∆ Hn = -890.4
kJ/mol
f. ∆ Hs (Pelarutan)
g. ∆ Hik (Ikatan)
h. ∆ Hr (Reaksi)
Entalpi Reaksi:
∆ Hr dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam
persamaan reaksi dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien
persamaan reaksi bulat sederhana.
27
BAB VI
ENTROPI
6.1 Pengertian
Entropi didefinisikan sebagai bentuk ketidakteraturan perilaku partikel
dalam sistem terhadap semesta (lingkungan).
Entropi adalah fungsi keadaan baru yang menunjukkan arah proses
spontan dan akan bertambah besar sesuai dengan arah spontanitas.
Entropi didasarkan pada perubahan setiap keadaan yang dialami partikel
dari keadaan awal hingga keadaan akhirnya.
Semakin tinggi entropi suatru sistem, semakin tidak teratur pula sistem tersebut
(sistem menjadi lebih rumit, kompleks, sukar diprediksi secara absolut dan eksak).
27
Tb 353,25 K
ΔS = (3,00 mol)(87,2 JK-1MOL-1) = 262 J K-1
27
6.5 Teori Boltzmann
Entropi bertambah bila suatu zat padat mencair atau zat cair menguap dan
akan turun bila transisi fasa terjadi dalam arah yang berlawanan.
ΔSfus = qrev = ΔHfus
Tf Tf
Konstanta Boltzmann (k atau kB) adalah konstanta fisika yang
menghubungkan energi pada tingkatan partikel dengan temperatur
teramati pada tingkatan makroskopik. Konstanta ini merupakan konstanta
gas yang dibagi dengan konstanta Avogadro:
27
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Dengan adanya penjelasan yang seperti di atas sebelumnya,maka kita jadi
dapat sedikit memahami apa yang disebut dengan ilmu kimia termokimia
dengan berbagai macam bentuk perubahan entalpi maupun penggunaan
ilmu tersebut dalam kehidupan sehari - hari.
Saran :
Dengan penjelasan yang ada seharusnya kita tidak perlu takut atau
membenci kimia dan kita dapat memahami ilmu kimia denagan baik.
27
DAFTAR PUSTAKA
27