Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

METODE PENELITIAN
JAWABAN SOAL MID SEMESTER

R. r. Susilo Murtiningsih
E1E108056

S-1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
SOAL

1. Apakah dalam mengerjakan suatu penelitian itu harus selalu berhasil atau boleh tidak
berhasil?

2. Ada sebuah penelitian bidang pertambangan dimana studi kasusnya mengungkapkan


kekayaan alam akan suatu daerah. Tetapi dari hasil penelitian tersebut ada pihak-pihak
yang tidak terkait atau pihak asing yang menginginkan keuntungan di balik penelitian itu,
misalnya saja mereka ingin mengelola sumber daya alam itu untuk suatu kepentingan
sehingga menyebabkan kerugian. Apakah dari contoh kasus tersebut dapat disebut
sebagai pelanggaran etika penulisan?

JAWABAN

1. Dalam melakukan penelitian, ada dua kemungkinan hasil penelitian yang mungkin
terjadi, yaitu berhasil atau tidak berhasil. Jika terbukti tidak berhasil, terbuka
kemungkinan untuk memperbaiki penelitian tersebut. Seorang peneliti akan mampu
memperbaiki bilamana mengetahui apa yang salah dalam penelitiannya. Maka dalam
perkembangan ilmu pengetahuan akan terjadi built-in self corrective system, yang
memungkinkan disingkirkannya kesalahan demi kesalahan secara bertahap untuk menuju
ke arah kebenaran.

Kesimpulan atau temuan penelitian, tidak selalu berupa sesuatu hal yang baru. Bisa jadi
kesimpulan atau temuan dari hasil penelitian itu, merupakan kelanjutan dari kesimpulan
atau temuan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya. Karena penelitian merupakan
suatu proses, maka hasil penelitian itu tidak bisa dikatakan baik atau jelek. Jadi jika ada
seseorang menyebut bahwa hasil penelitiannya itu baik atau tidak baik, atau juga
menyebut benar atau tidak benar, maka sebutan itu tidak tepat. Yang tepat, sebutan untuk
hasil penelitian adalah ukuran signifikansinya (significance) atau meyakinkan/keyakinan
terhadap hasil yang diperoleh.

Dalam berbagai kesempatan selalu diingatkan bahwa peneliti boleh salah, tetapi tidak
boleh bohong. Makna dari kalimat tersebut adalah peneliti harus mencatat, menganalisa,
melaporkan, menulis atau membuat karya ilmiah sesuai dengan hasil yang telah dicapai.
Justru kegagalan, kesalahan, ketidakberhasilan atau masalah yang timbul pada saat
melakukan penelitian juga merupakan hasil penelitian yang cukup menarik untuk
dilaporkan. Sepanjang kegiatan penelitian yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
telah mengikuti prosedur atau kaidah ilmiah, kegagalan atau ketidak berhasilan adalah
merupakan hasil penelitian yang tetap bermanfaat. Oleh karena itu, dalam menulis suatu
penelitian/karya ilmiah boleh saja menghasilkan sesuatu yang gagal. Adapun karya tulis
ilmiah dengan hasil penelitian yang gagal, bila ditulis dengan baik, cermat, dan lengkap
justru akan memberi manfaat yang sangat besar bagi kegiatan di masa yang akan datang.

2. Salah satu etika penelitian yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah tanggung
jawab sosial. Dimana dalam menulis suatu penelitian, seorang peneliti berupaya agar
dampak dari hasil penelitiannya dapat berguna untuk kemaslahatan masyarakat,
meningkatkan taraf hidup, memudahkan kehidupan, dan meringankan beban hidup
masyarakat. Selain itu, seorang peneliti juga harus bertanggung jawab melakukan
pendampingan bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian yang telah
diperoleh.

Dari kasus yang diberikan, maka dapat diketahui bahwa penelitian mengenai kekayaan
alam itu memang telah memenuhi etika yang disebutkan di atas, yaitu untuk memberikan
manfaat pada masyarakat sekitar tentang adanya kekayaan alam yang dapat diolah. Tetapi
pada kenyataannya, daerah yang kaya akan kekayaan alam itu malah kedatangan pihak
asing yang bermaksud untuk mengelola kekayaan alam tersebut.

Perlu diketahui bahwa pentingnya melakukan publikasi setelah penelitian selesai. Hal ini
dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat diuji kesahihannya, relevansinya, dan
bobotnya oleh peneliti lain, ilmuwan lain yang sebidang, bahkan oleh masyarakat ilmiah
pada umumnya sehingga dapat memperoleh pengakuan nyata dari masyarakat ilmiah dan
reputasi peneliti akan meningkat.

Jadi wajar saja jika pihak asing atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan
tertentu mengetahui akan sumber daya alam itu kemudian ingin mengolahnya untuk
mendapatkan keuntungan.

Ditinjau dari sisi penelitinya, peneliti kekayaan alam itu sama sekali tidak melanggar
etika penulisan karena adapun kedatangan pihak asing yang menginginkan keuntungan
dari sumber daya alam tersebut berada di luar kekuasaanya sebagai seorang penulis karya
ilmiah/penelitian. Pemerintahlah yang seharusnya dapat berperan sebagai pelindung
sumber daya alam tersebut dari campur tangan pihak asing.

Anda mungkin juga menyukai