KALORIMETRI
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
1
satuan kenaikan perpindahan kalor. Perpindahan kalor berpegang teguh
pada Hukum Kekekalan Energi.
Dalam dunia pertanian, khususnya di bidang pangan mempelajari
tentang kalor dan perpindahannya tentu sangat penting. Dalam hal-hal yang
dipelajari dalam bidang pangan kita akan menemukan banyak alat yang
membutuhkan dan menghasilkan kalor. Misalnya dalam proses pemasakan
atau pemanasan. Selain itu, jenis makanan tertentu juga membutuhkan suhu
yang terjaga agar didapat hasil berkualitas baik sepeti saat fermentasi.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kalorimetri adalah mencoba menentukan niai kapasitas
panas jenis (C) suatu larutan tertentu dengan menggunakan asas Black.
2
B. Tinjauan Pustaka
3
digunakan untuk menggabungkan efek konduksi dan aliran fluida. Dalam
konveksi, entalpi terjadi karena bergeraknya panas atau dingin bersama
dengan pemindahan kalor dengan konduksi. ( Anonim,2009)
Radiasi diartikan suatu pancaran energi dari permukaan semua
benda. Energi ini disebut energi radiasi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik.Gelombang bergerak secepat kecepatan cahaya baik lewat
ruang hampa maupun udara. Apabila menumbuk benda yang tidak
transparan, gelombang akan diserap dan energi menjadi panas. ( Sears,
1979).
4
akan memberikan kalornya pada benda yang bersuhu rendah, sampai suatu
saat suhu kedua benda akan sama. Kalor yang diberikan oleh benda yang
bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh benda bersuhu rendah.
Prinsip ini disebut Asas Black (Taranggono, 2004 ).
5
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Kalorimeter
b. Termometer
c. Timbangan
d. Pemanas air
2. Bahan
a. Air
b. Larutan yang lainnya ( garam dan kopi )
3. Cara Kerja
a. Menentukan massa kalorimetri
b. Mencampur air dengan larutan yang dicari nilai kapasitas panas
jenisnya ( c ),
c. Menentukan nilai kapasitas panas jenis (C) air, massa air, dan
suhu awalnya,
d. Menentukan massa dan suhu larutan,
e. Melakukan proses pencampuran,
f. Mencatat suhu akhir bila telah stabil
g. Mencari nilai kapasitas panas jenis ( c ) larutan berdasarkan Asas
Black,
h. Mengulang percobaan di atas untuk mendapat data yang akurat.
6
D. HASIL DAN ANALISIS HASIL PERCOBAAN
1. Hasil Percobaan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Suhu dan Kalor Jenis Larutan Kopi
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan Suhu dan Kalor Jenis Larutan Garam
7
2. Analisis data
Rumus : Qb=Qt
Larutan Kopi
Diketahui :
1. Q l = Qt
m ( air ) ×c × ∆ t = m(larut )× c × ∆ t
65 ×1 ×15 = 60 × c ×12
975=720 c
C1 = 1,35 kal/gr oC
8
2. Q l = Qt
m ( air ) ×c × ∆ t = m(larut )× c × ∆ t
50 ×1 ×12 = 40 × c × 10
600=400 c
C = 1,5 kal/gr oC
3. Q l = Qt
m ( air ) ×c × ∆ t = m(larut )× c × ∆ t
20 ×1 ×12 = 70 ×c ×6
240=420 c
C = 0,57 kal/gr oC
1,35+1,5+0,57
C rata-rata = =1,14 kal/gr oC
3
Larutan Garam
Diketahui :
9
1. Q l = Qt
m ( air ) ×c × ∆ t = m(larut )× c × ∆ t
80 x 1 x 11 = 60 x c x 14
880 = 840 c
c=1,05 kal/gr oC
2. Q l = Qt
m ( air ) ×c × ∆ t = m(larut )× c × ∆ t
60 ×1 ×13 = 80 × c ×7
780 = 560 c
c=1,39kal/gr oC
3. Q b = Qt
m ( air ) ×c × ∆ t = m(larut )× c × ∆ t
60 ×1 ×11 = 50 ×c ×7
660 = 350 c
c=1,88 kal/gr oC
1,05+1,39+1,88
C rata-rata = =1,44 kal/gr oC
3
10
Gambar 2.1 Grafik Hubungan antara C ( kapasitas panas jenis ) dan T
(suhu akhir)
E. Pembahasan
= C. T.
11
Berdasarkan persamaan diatas maka, kapasitas kalor dapat juga
ditulis C= m. c ( c merupakan kalor jenis ).
0
Setelah percobaan diperoleh C larutan kopi sebesar 1,1 4 kal/ g
0
C sedangkan larutan garam sebesar 1,44 kal/ g C. Hal in tidak sesuai
teori karena seharusnya C kopi harus lebih besar dari C garam. Hal ini
dikarenakan, garam merupakan larutan elektrolit yang mengalami ionisasi
jika dalam air. Ionisasi menimbulkan panas, sehingga garam memerlukan
kalor yang lebih sedikit daripada kopi untuk memanaskan diri.
Prinsip pertukaran energi dengan cara demikian merupakan dasar
dari kalorimetri. Dalam praktikum ini diketahui kesalahan pada
penambahan air ke dalam larutan kopi yang terlalu sedikit sehingga
berpengaruh pada pengukuran massa air. Selain itu air yang digunakan
untuk pencampuran tidak terlalu panas sehingga suhu akhir yang
dihasilkan tidak dapat maksimal.
F. Kesimpulan
0
1. Kapasitas jenis adalah kalor yang digunakan saat menaikkan suhu 1 C
pada 1 kg dan berfungsi untuk menyerap dan menyimpan kalor.
12
2. Besar kecilnya nilai kapasitas jenis dipengaruhi oleh kalor (diterima atau
dilepas),massa zat serta suhu. Kapasitas jenis berbanding lurus dengan
jumlah kalor dan berbanding terbalik dengan massa zat dan suhu.
3. Larutan yang melepas kalor adalah air, sedangkan yang menerima kalor
adalah larutan kopi dan garam.
0
4. Besar C pada larutan kopi adalah 1,14 (kal/ g C) sedangkan besar
0
C pada larutan garam adalah 1,44 (kal/ g C). Hal ini menyimpang
dari teori. Hal ini dikarenakan, garam merupakan larutan elektrolit
yang mengalami ionisasi jika dalam air. Ionisasi menimbulkan panas,
sehingga garam memerlukan kalor yang lebih sedikit daripada kopi
untuk memanaskan diri.
13
14